Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
Furniture merupakan perangkat pengisi suatu interior yang berfungsi
sebagai aksesoris pelengkap ruangan. Furniture dapat disebut juga dengan istilah
mebel. Mebel berasal dari kata movable, yang artinya bisa bergerak atau
berpindah. Furniture juga bisa dijadikan sebagai bagian perabot rumah
tangga. Sehingga apabila seseorang hendak membeli mebel/furniture, mereka
merancang untuk disesuaikan terlebih dahulu model mebel yang cocok dengan
kondisi ruangan baik itu dari segi ukuran maupun tema interiornya. Misalnya
furniture untuk tempat penyimpan barang biasanya dilengkapi dengan pintu, laci
dan rak, contoh: lemari buku, lemari dapur, meja belajar dll. Ada juga digunakan
sebagai tempat untuk beraktivitas, contoh: meja, kursi tempat tidur, dll. Furniture
dapat terbuat dari kayu, bambu, logam, plastic, tanah atau bahan-bahan lain.
Furniture sebagai produk artistik biasanya terbuat dari kayu pilihan dengan warna
dan tekstur indah yang dikerjakan dengan penyelesaian akhir yang halus. Sejauh
ini industri furniture/mebel Indonesia masih memiliki pamor bagus dalam
perdagangan dunia. Pada

ajang pameran yang bertema Merging Local

Traditions with Modern Touch yang diselenggarakan pada tanggal 12 15 Maret


2015 dengan diikuti oleh lebih dari 700 perusahaan mebel dan kerajinan yang
menempati lahan seluas 60,000 sqm gross di JIExpo Kemayoran Jakarta. Pameran
ini diikuti oleh peserta dari mancanegara seperti Tiongkok, Taiwan, Belgia,
Perancis, Amerika Serikat, Italia, Singapura, Afrika Selatan, Malaysia, Belanda
dan Austria dengan menampilkan produk inovatif dengan desain terbaru dari
masing-masing perusahaan, Dalam pameran ini digelar pula 70 karya desain baru
yang dihasilkan dari Desainer Muda Indonesia dan telah mendapat appresiasi
yang luar biasa dari pengunjung lokal maupun buyer mancanegara serta para
produsen terkemuka di Indonesia yang telah berhasil melakukan kolaborasi yang
sangat membanggakan.
Indonesia memiliki peluang menjadi produsen mebel dan kerajinan
terbesar di kawasan regional saat ini, dan khusus untuk produk berbasis rotan,
Indonesia dapat menjadi yang terbesar di dunia. Hal itu ditunjang karena
Indonesia saat ini memiliki keunggulan komparatif berupa: ketersediaan bahan

baku hasil hutan yang memadai,sumber daya manusia yang besar dan iklim
pertumbuhan investasi yang menjanjikan.Dengan potensi yang dimiliki Indonesia
saat ini AMKRI menargetkan terjadi pertumbuhan ekspor nasional dalam 5 tahun
kedepan sebesar 5 milyar USD atau pertumbuhan di atas 20 persen rata-rata
pertahun.
Nilai ekspor mebel dan kerajinan Indonesia tahun 2013 menempati posisi
ke-13 dunia dengan nilai 1,8 miliar dolar AS untuk mebel dan sekitar 800 juta
dolar AS untuk produk kerajinan dengan rincian: ekspor mebel kayu mencapai 1,2
miliar dolar AS, mebel rotan 217,9 juta dolar AS, mebel bambu 1,8 juta dolar AS,
mebel berbahan metal 43,7 juta dolar AS, mebel berbahan plastik 49,7 juta dolar
AS, dan produk furniture lainnya 311 juta dolar AS.
Nilai ekspor Indonesia tersebut di atas jauh jika dibandingkan dengan
kinerja ekspor mebel Tiongkok yang berada di posisi pertama dunia dengan nilai
ekspor 32 miliar dolar AS. Sementara Vietnam mampu menempati posisi keempat
dunia dengan nilai ekspor mebel 4,2 miliar dolar AS dan Malaysia yang berada di
posisi delapan dunia dengan nilai ekspor 2,4 miliar dolar AS. Padahal, 10 tahun
yang lalu ekspor Vietnam baru mencapai 20 juta dolar AS. Vietnam yang tidak
memiliki bahan baku menempati posisi di atas Indonesia.(Amkri.org-25 Juni
2014).
Di Yogyakarta sendiri, potensi usaha furniture mengalami peningkatan
permintaan semenjak nilai rupiah melemah, permintaan tersebut berasal dari luar
negeri, khususnya dari India dan Turki. Namun pasar yang paling banyak
menyerap adalah Eropa. "Permintaan ekspor (mebel dan kerajinan) naik 10-20
persen, Di antara barang yang cukup diminati pasar itu adalah mebel, kerajinan
kayu, kerajinan daur ulang, dan kerajinan berbahan tanah, seperti gerabah. Khusus
pasar Cina, kerajinan yang banyak terserap adalah barang berbahan kayu tebal,
akar pohon, dan produk antik. Dia memperkirakan pembengkakan permintaan
pasar kerajinan dan mebel akan terasa signifikan jika pelemahan rupiah berlanjut
hingga tiga bulan ke depan. Sebab, eksportir akan diuntungkan oleh biaya
produksi yang tetap sama.(Tempo.co-26 Maret 2015)
Dengan melihat peluang bisnis furniture ke depan, dan meningkatnya
peluang bisnis perhotelan di wilayah Yogyakarta sebagai sentra pariwisata kedua
setelah bali sehingga tingkat turis lokal dan internasional juga meningkat maka
diharapkan proposal ini dapat membantu untuk membuat perencanaan bagaimana

untuk menyusun rencana bisnis furniture itu dan analisis yang lebih mendalam
keterkaitan dengan kelayakan bisnis tersebut serta investasi yang dibutuhkan
untuk menjalan usaha furniture ini.
Untuk itu guna menjalankan dan memelihara kelangsungan usaha dan
peningkatan volume penjualan, industri kecil furniture memerlukan dukungan
kelangsungan pengadaan bahan baku dan modal usaha, konsumen dan
kemudahan

akes

perbankan.

Sehubungan

dengan

hal tersebut,

maka

dukungan yang diharapkan adalah kemudahan akses kredit dalam perbankan.


Jenis kredit yang dibutuhkan adalah kredit untuk modal kerja dan investasi.
Modal kerja terutama diperlukan untuk pengadaan bahan baku dan upah
pekerja. Sedangkan modal investasi umumnya diperlukan untuk penyediaan
tempat usaha dan peralatan baru.

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN
1. Profil Perusahaan
Perusahaan Warso Wayah Furniture merupakan usaha yang akan
dijalankan sebagai usaha yang bergerak dibidang furniture di wilayah kota
Yogyakarta. Usaha tersebut bukan merupakan usaha pertama atau satu-satunya di
Yogyakarta, mengingat Yogyakarta sebagai sentra pariwisata dan budaya tersebut
membuat usaha ini banyak diminati namun tidak sedikit yang gulung tikar karena
tidak mampu bertahan dengan perkembangan teknologi dan desain dari minat
masyarakat itu sendiri.

Data Perusahaan Furniture Di Wilayah D.I.Yogyakarta


Tahun 2015
No
1
2
3
4
5

Wilayah
Yogyakarta
Sleman
Bantul
Gunung Kidul
Wates
Total

Jumlah Usaha
20
4
7
0
0
31

Sumber : alamatkantorperusahaan.com(2015)

Data tersebut merupakan data yang diperoleh terbaru ini, tentunya hal
tersebut memberikan variansi terhadap perkembangan bisnis furniture sesuai
dengan visi misi dan tujuan dari setiap perusahaan itu sendiri.
Perusahaan Warso Wayah Furniture merupakan usaha yang akan didirikan
di daerah Yogyakarta sebagai salah satu usaha yang akan melengkapi
perkembangan usaha furniture di daerah tersebut dengan berfokus pada wood and
leather furniture dan bergerak juga dibidang handycraft dari barang-barang yang
tidak terpakai kembali. Usaha ini akan berfokus pada market pasar lokal dan
internasional yang tentunya memberikan ciri khas terhadap inovasi dan kreatif
dalam pengembangan produk yang berbasis furniture.
Perusahaan Warso Wayah Furniture juga mengutamakan kenyamanan
konsumen ketika menggunakan produk kami, untuk interior serta penggunaan
eksterior. Pengrajin terampil kami menggunakan bahan baku dan praktik terbaik
untuk membuat potongan sempurna produk mebel kami.

melalui proses

merancang dan manufaktur diikuti dengan pemeriksaan kwalitas yang ketat


sebelum mencapai rumah Anda. Desain minimalis dan modern adalah keunggulan
dari Perusahaan Warso Wayah Furniture yaitu indoor furniture jati termasuk :
furniture ruang tamu, furniture ruang makan, furniture kamar tidur, furnitur
taman, dan masih banyak lagi furniture/ mebel yang lainnya.

2. Logo dan Visi misi Filosofi Perusahaan :


1) Logo Perusahaan :
Bentuk

Logo

perusahaan

terdiri

dari

tegaknya

garis

melambangkan bahwa keinginan yang tegak dan tidak


terputus-pustus dalam memberikan pelayanan dan

kreativitas produk yang akan dijual serta perbaikan


yang terus menerus demi memberikan kepuasan kepada
Warna

pelanggan.
a) Orange

memiliki

makna

kebahagian

dan

kehangatan, hal ini dimaksudkan agar kami selalu


memberikan kebahagian terhadap konsumen kami
dalam memberikan pelayanan terhadap produk yang
kami jual.
b) Hitam : memiliki makna keagungan dan percaya
diri serta cirri khas dengan maksud agar kami selalu
memberikan kualitas yang kuat dan berciri khas
terhadap produk yang akan kami jual kepada
Huruf

pelanggan.
W dan W adalah kepanjangan dari Warso Wayah yang
merupakan nama dari kakek kami yang beliau
merupakan perintis usaha furniture sejak dulu dan
wayah dimaksudkan adalah kami sebagai wayah(putu)
yang akan meneruskan bidang furniture dengan gaya

dan ciri khas kami mengikuti perkembangan modern.


2) Visi Misi dan Filosofi :
Visi :
Menjadi Perusahaan Furniture Kompetitif, Inovatif dan Integritas serta
memiliki Kualitas Berkelas Dunia.
Misi :
1. Menguatkan Keharmonisan, Kekompakan dan Integritas Perusahaan
serta Menjalin Kerjasama bagi Relasi Bisnis Untuk Semua Pihak Yang
Berkepentingan.
2. Mengembangkan dan mengoptimalkan faktor faktor produksi untuk
prtumbuhan profit yang optimal untuk kesejahteraan perusahaan dan
karyawan
3. Menerapkan System Manajemen yang Efektif dan Efisien, untuk
menjaga kwalitas dan pelayanan kepada konsumen
Filosofi :

Perkembangan yang menyeluruh terhadap ruang lingkup dan bisnis


furniture di pangsar lokal maupun Internasionl. THE BEST QUALITY
PRODUCT FOR CONSUMEN IN THE LOCAL MARKET AND
INTERNATIONAL MARKET.

B. DATA PERUSAHAAN
1. Nama Perusahaan
2. Bidang Usaha
3. Jenis Produk/Usaha
4. Alamat Perusahaan
5. Nomor Telepon
6. Nomor Fax
7. Alamat Email
8. Situs Web
9. Bank Perusahaan
10. Bentuk Badan Hukum
11. Nomor Akte Pendirian
12. N P W P
13. Mulai Berdiri

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Warso Wayah Furniture


Manufaktur
Leather
and
Woodenno.
Furniture
dan Handycraft
Jalan MT.
Haryono
70 Yogyakarta
55141
(0274)8887711
(0274) 384148
warsowayahf@gmail.com
Warsowayahfurniture.com
Bank Nasional Indonesia
Perseroan Terbatas
27 April 2017

C. BIODATA PEMILIK/PENGURUS
1. Nama
:
2. Jabatan
: Pratama Gilang Kurniawan
3. Tempat Tanggal Lahir
:
4. Alamat Rumah
: Komisaris
5. Nomor Telepon
: Jalan
Yogyakarta,
27 April70
2017
M.T. Haryono
Yogyakarta
085602166168/087838629268

6. Nomor Fax
:
7. Alamat Email
:
8. Pendidikan Terakhir
:
gilang_studentuny@yahoo.co.id
D. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
Sarjana
STRUKTUR PT. WARSO
WAYAH FURNITURE

E. SUSUNANAN PERSENTASE KEPEMILIKAN


N

Nama

TOTAL

Jumlah
Saham

Nilai Saham

5000

Persentase

100%

BAB III
ANALISIS ASPEK DAN PEMBAHASAN
1. ASPEK HUKUM
1.1.
Analisis Legalitas usaha yang akan dijalankan.
Untuk mendirikan usaha di bidang furniture, pada dasarnya sama
dengan perizinan usaha lainnya. Pemohon harus mengurus dan
melengkapi beberapa ijin yang harus dimiliki secara legal, beberapa ijin
tersebut mencakup :
a) Ijin Perjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian yang dilakukan oleh pemilik tanah dan pemilik usaha,
baik berupa perjanjian tertulis maupun perjanjian lisan harus
diperhatikan bahwa objek dari perjanjian tersebut digunakan sebagai
kegiatan

usaha.

Berdasarkan

Pasal

1554

sampai

Pasal

1560 KUHPerdata. Anda sebagai penyewa wajib untuk menggunakan

objek sewa sebagaimana tujuan sewa yang diberikan oleh si pemberi


sewa dan tidak diperkenankan untuk mengubah wujud maupun tataan
objek

yang

disewa.

Apabila

Anda

sebagai

penyewa

tidak

menggunakan objek sewa sesuai dengan perjanjian sewa hingga


menerbitkan suatu kerugian kepada pihak pemberi sewa, maka
pemberi sewa dapat meminta pembatalan perjanjian sewa kepada Anda
dan mungkin dapat menuntut pegantian sesuai dengan apa yang tertulis
di perjanjian tersebut.
b) Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)
Surat keterangan domisili, sesuai namanya adalah surat yang
menyatakan domisili seseorang atau badan usaha. SKDP diperlukan
untuk mengurus dokumen-dokumen perusahaan lainnya dalam rangka
pendirian. Namun sampai dengan saat ini tidak ada peraturan khusus
yang mengatur mengenai SKDP secara nasional. Ketentuan mengenai
persyaratan SKDP dan proses penerbitannya terkadang diatur
tersendiri dalam Peraturan Daerah.
Surat keterangan domisili bisa dibuat di kantor kelurahan atau
kantor kecamatan. Tidak ada sanksi atas tidak adanya surat keterangan
domisili ini, tetapi untuk pengurusan izin lain, jika tidak ada surat
keterangan ini akan terhambat. Hingga surat ini mutlak dibutuhkan jika
kita akan mengurus berbagai perizinan, terutama untuk membuka
suatu usaha.
c) Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Berdasarkan Pasal 1 angka 1 UU 3/1982 yang dimaksud dengan
Daftar Perusahaan adalah daftar catatan resmi yang diadakan menurut
atau berdasarkan ketentuan undang-undang ini dan atau peraturanperaturan pelaksanaannya, dan memuat hal-hal yang wajib didaftarkan
oleh setiap perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang berwenang
dari kantor pendaftaran perusahaan.
Adapun 0079ang dimaksud dengan Perusahaan adalah setiap
bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap
dan terus-menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan
dalam wilayah Negara Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh
keuntungan dan atau laba;

Berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Permendag 36/2007, diatur bahwa


setiap Perusahaan yang berbentuk :
1) Perseroan Terbatas;
2) Koperasi;
3) Persekutuan Komanditer (CV);
4) Firma (Fa);
5) Perorangan;
6) Bentuk Lainnya; dan
7) Perusahaan Asing dengan status Kantor Pusat, Kantor Tunggal,
Kantor Cabang, Kantor Pembantu, Anak Perusahaan, dan
Perwakilan
8) Perusahaan yang berkedudukan dan menjalankan usahanya di
wilayah Republik Indonesia.
d) Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
Setiap Perusahaan yang melakukan usaha perdangangan wajib untuk
memilki SIUP. Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) huruf c Permendag
46/2009, terdapat pengecualian kewajiban memiliki SIUP terhadap
Perusahaan Perdagangan Mikro dengan kriteria:
1) Usaha Perseorangan atau persekutuan;
2) Kegiatan usaha diurus, dijalankan, atau dikelola oleh pemiliknya
atau anggota keluarga terdekat; dan
3) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,- tidak
termasuk tanah dan bangunan.
Permohonan SIUP ini diajukan kepada Pejabat Penerbit SIUP
dengan melampirkan surat permohonan yang ditandatangani oleh
Pemilik/Pengurus Perusahaan di atas materai yang cukup serta
dokumen-dokumen yang disyaratkan dalam Lampiran II Permendag
36/2007.
e) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Untuk Wajib Pajak badan yang memiliki kewajiban perpajakan
sebagai pembayar pajak, pemotong dan/atau pemungut pajak sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, termasuk bentuk
usaha tetap dan kontraktor dan/atau operator di bidang usaha hulu
minyak dan gas bumi yang berorientasi pada profit (profit oriented)
berupa :

1. Fotokopi akta pendirian atau dokumen pendirian dan perubahan


bagi Wajib Pajak badan dalam negeri, atau surat keterangan
penunjukan dari kantor pusat bagi bentuk usaha tetap;
2. Fotokopi Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak salah satu pengurus,
atau fotokopi paspor dan surat keterangan tempat tinggal dari
Pejabat Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya Lurah atau Kepala
Desa dalam hal penanggung jawab adalah Warga Negara Asing;
dan
3. Fotokopi dokumen izin usaha dan/atau kegiatan yang diterbitkan
oleh instansi yang berwenang atau surat keterangan tempat
kegiatan usaha dari Pejabat Pemerintah Daerah sekurangkurangnya Lurah atau Kepala Desa atau lembar tagihan listrik dari
Perusahaan Listrik/bukti pembayaran listrik.
f) Surat Ijin Gangguan
Berdasarkan Pasal 1 angka 3 Permendagri 27/2009, yang
dimaksud dengan Izin Gangguan adalah pemberian izin tempat
usaha/kegiatan kepada orang pribadi/badan di lokasi tertentu yang
dapat menimbulkan bahaya, kerugian, dan gangguan, tidak termasuk
tempat/kegiatan yang telah ditentukan oleh Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah.
g) Surat Hak Merk Dagang
Pada prinsipnya Pendaftaran merek dagang di Indonesia dapat
dilakukan untuk lebih dari satu kelas barang/ kelas jasa sesuai dengan
ketentuan Trademark Law Treaty (Hukum Perjanjian Hak Merek
dagang) yang telah diratifikasi dengan Keputusan Presiden Nomor 17
Tahun 1997. Hal ini dimaksudkn untuk memudahkan pemilik hak
merek dagang yang akan menggunakan hak merek dagang nya untuk
beberapa barang/ jasa yang termasuk dalam beberapa kelas yang
semestinya tidak perlu direpotkan dengan prosedur administrasi yang
mengharuskan pengajuan pendaftaran merek dagang secara terpisah
bagi setiap kelas barang/ kelas jasa yang dimaksud.
Ketentuan mengenai syarat dan tata cara pendaftaran merek
dagang di Indonesia diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Namun peraturan pemerintah tersebut belum ada sehingga peraturan

pemerintah yang digunakan tentu saja dengan penyesuaian UU hak


merek dagang yang baru (UU No. 15 Tahun 2001), yaitu peraturan
pemerintah No. 23 Tahun 1993 tentang Tata Cara Pendaftaran Hak
Merek Dagang.
h) Akta Pendirian CV (Commanditaire Vennootschap)
Untuk mendirikan usaha tentunya perusahaan harus memiliki
badan hokum yang jelas, untuk itu tentunya perusahaan harus paham
bentuk hokum seperti apa yang harus dipilih. Berdasarkan ketentuan
perundang-undangan, CV diatur dalam Pasal 16 s.d. 35 Kitab UndangUndang Hukum Dagang (KUHD) sebagaimana juga proses pendirian
firma, dan pada prakteknya di Indonesia telah menjadi suatu kebiasaan
bahwa setiap orang yang hendak mendirikan CV, dibuat dalam Akta
Notaris (Otentik), dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
yang berwenang, serta kemudian diumumkan dalam Tambahan Berita
Negara R.I.

Anda mungkin juga menyukai