Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

BUSINESS PLAN HOUSE FURNITURE

Disusun Oleh:

A.Kholifathul Ardhli 2041723003

Brilliandy Zufar P 1941720201

Fahmi Khairudin 1941720151


Silvi Novitasari 1841720006

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kayu jati merupakan kayu kelas satu karena kekuatan, keawetan dan
keindahannya. Secara teknis, kayu jati memiliki kelas kekuatan dan kelas keawetan .
Kayu ini sangat tahan terhadap serangan rayap. Kayu teras jati berwarna coklat muda,
coklat kelabu hingga coklat merah tua. Kayu gubal, di bagian luar, berwarna putih dan
kelabu kekuningan.

Meskipun keras dan kuat, kayu jati mudah dipotong dan dikerjakan, sehingga
disukai untuk membuat kusen pintu dan ukir-ukiran. Kayu yang diampelas halus
memiliki permukaan yang licin dan seperti berminyak. Pola-pola lingkaran tahun pada
kayu teras nampak jelas, sehingga menghasilkan gambaran yang indah

Jepara sebagai kota ukir, membuat budaya ukir ini menarik hingga sampai ke
mancanegara. Namun daripada itu kayu atau pun ukir kerap kali diidentikan akan
barang-barang rumah (perabot), karena itulah dibuat inovasi lain mengenai ukiran.

Semakin berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi membuat banyak


inovasi-inovasi yang dikeluarkan. Inovasi yang saya maksud mengenai usaha saya
adalah Casing Handponne dan Tas. Yang menjadikan perbedaan adalah desain dan
kualitas produk yang dihasilkan. Produk berupa Casing Handponne dan Tas ini
memiliki ciri khas budaya Jawa khususnya Jepara, karena ukiran jawa yang khas dan
autentik.
1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan usaha House Furniture yaitu :

1. Menyajikan produk casing Handphone dan tas berbahan dasar kayu jati yang
lebih bervariasi dan unik.

2. Menarik minat bagi masyarakat ekononi menengah ke atas terutama pecinta


furniture etnik.

Manfaat usaha Teak Furniture yaitu :

1. Dapat menambah pengalaman dalam mengembangkan usaha


2. Mendapatkan keuntungan
3. Mendapatkan penghasilan lebih dari membuka usaha House Furniture
BAB II

OPERASIONAL

2.1 Ruang Lingkup Bisnis

House Furniture merupakan suatu bidang usaha yang menggunakan sebuah


konsep unique furniture pada aksesoris Handphone untuk promosi produk dan menarik
minat para pelanggan terhadap produk yang ditawarkan. Untuk penyajian pada setiap
produk mebel kita membuat produk model standard (biasa) dan model yang unik
maupun sesuai keinginan pelanggan.

Untuk proses pembuatan produk mebel semua kita lakukan di tempat produksi yang
tidak jauh dari tempat pemasaran. Bahan produksi yang setengah jadi maupun yang
belum jadi semua kita dapat dari supplier. Kayu jati dan alat-alat pertukangan kita
langsung dari supplier agar supaya suatu usaha menjadi lebih mudah dalam kerja sama
dengan beberapa supplier yang sudah ada dan sudah di kenal baik.

2.2 Manajemen Bisnis

Usaha House Furniture merupakan suatu usaha yang dikelola oleh beberapa
orang dimana semua pengelolaan serta monitoring proses dari pembukaan toko hingga
toko itu berdiri, serta mencari supplier-supplier yang bersedia memasok barang-barang
House Furniture baik kayu jati sebagai bahan utama dan juga alat-alat pertukangan. Di
samping pengelolaan dan monitoring manajemen toko juga dipegang oleh salah satu
pemilik usaha. Pemilik usaha di bantu oleh tiga buah karyawan dimana masing-masing
karyawan serba bisa dalam menguasai bidang usaha House Furniture baik dalam desain
model produk dan pembuatan produk.
BAB III

PEMASARAN

3.1 Promosi

Agar produk laku keras dipasaran, maka dilakukan pemasaran produk. Disini akan
dijelaskan cara pemasaran produk ini antara lain :

a. Membuat iklan mengenai produk

b. Memberikan penjelasan tentang produk yang dibuat agar masyarakat


memahaminya

c. Memberi potongan harga untuk awal produksi

3.2 Analisa Keuangan

1. Bahan Baku

No Jenis Kayu Harga Qty Total


(Batang)

1 Kayu Jati Rp 2.000.000 4 Rp. 8.000.000

2 Kayu Mahoni Rp 1.500.000 2 Rp. 3.000.000

3 Kayu Eboni Rp 900.000 2 Rp. 1.800.000

4 Kayu Cendana Rp 350.000 3 Rp. 1.500.000

5 Kayu Balsa Rp 400.000 1 Rp. 400.000

6 Kayu Pinus Rp 200.000 2 Rp. 400.000

TOTAL Rp.15.100.000
2. Bahan Pendukung

No Barang Harga

1 Mesin Rp 15.000.000

2 Pendukung (Paku, Palu, Serutan, dll) Rp 5.000.000

4. Gaji Rp. 2.500.000

TOTAL Rp. 22.500.000

BAB IV

ANALISIS SWOT

4.1 Strength (Kekuatan)


a. Kualitas Produk yang tinggi
b. Keunggulan desain produk yang berbeda
c. Memiliki pelanggan yang tetap
d. Memiliki ketenagakerjaan yang ahli

4.2 Weakness (Kelemahan)


a. Keterbatasan promosi
b. Memerlukan modal yang cukup besar.
c. Jalur akses dalam pengambilan bahan baku yang kurang memadai
4.3 Opportunity (Peluang)
a. Loyalitas pelanggan terhadap produk
b. Kemajuan teknologi
c. Hubungan baik dengan pelanggan

4.4 Threath (Ancaman)


a. Lingkungan pesaing yang ketat
b. Turunnya daya beli masyarakat.
c. Kelangkaan bahan baku produksi.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Untuk menjalankan usaha ini pada tahap awal dibutuhkan 10 orang tenaga kerja yang
diambil dari anggota keluarga dan bekerjasama dengan teman yang bertujuan untuk
efektifitas dan efisien. Dengan demikian CV. House furniture dilihat dari segi analisis
finansial dan pemasaran memenuhi standar kelayakan usaha.

B. Saran

Usaha ini diharapkan dapat menjadi salah satu jalan dalam memperindah dan
memberikan kenyamanan yang dapat dijadikan pandangan bagi pengusaha lainnya.

Anda mungkin juga menyukai