Definisi
disekitar ekuator lensa. Berdasarkan letak lensa, luksasio lensa dibagi menjadi
luksasio lensa anterior jika lensa yang lepas masuk kedalam bilik mata depan dan
Etiologi
Patogenesis
Dalam keadaan normal lensa bagian anterior berbatasan dengan bilik mata
depan dan korpus vitreum di bagian posterior. Kondisi ini dipertahankan oleh
zonula zinn dibagian perifer kapsul lensa yang menggantungkan lensa diseluruh
zonula zinn membuat posisi lensa tidak lagi dapat dipertahankan semestinya,
sehingga memungkinkan lensa masuk kedalam bilik mata depan atau korpus
vitreum.
Gambaran Klinik
Luksasi anterior
tajam penglihatan dan dapat disertai gangguan pengaliran keluar cairan bilik mata
sehingga akan timbul glaukoma kongestif akut. Pasien akan mengeluh penglihatan
menurun mendadak disertai rasa sakit yang hebat, muntah, dan mata merah
dengan blefarospasme. Terdapat injeksi siliar yang berat, edem kornea, lensa di
biik mata depan. Iris terdorong kebelakang dengan pupil yang lebar.
Luksasi posterior
Pada trauma tumpul yang keras pada mata dapat terjadi luksasi posterior
sehingga lensa jatuh kedalam badan lensa dan tenggelam dibawah polus posterior
fundus okuli. Pasien akan mengeluh adanya skotoma pada lapang pandangnya.
Mata dengan luksasi lensa ke posterior akan memperlihatkan gejala mata tanpa
lensa atau afakia. Pada keadaan ini membuat pasien hipermetrop kira-kira 10
dioptri akibat lensa tidak terletek di belakang pupil, iris tremulan dengan bilik
Diagnosa
1. Glaukoma kongestif
2. Glaukoma fakolitik
3. Uveitis fakotoksik
Penatalaksanaan
ditempatnya. Bila terjadi komplikasi seperti uveitis dan glaukoma maka lensa
Djamil Padang pada tanggal 14 Agustus 2008 rujukan dari RSAM Bukittinggi
dengan diagnosis Ruptur kornea OD, post heacting kornea dengan prolaps vitreus
Keluhan Utama
mata kanan terkena lenting paku sejak 16 hari sebelum masuk rumah sakit
- Mata kanan terkena lenting paku sejak 16 hari sebelum masuk rumah
mata kanan.
Pemeriksaan Fisik
Vital Sign
Status Opthalmikus
OD OS
Visus tanpa koreksi 1/300 5/5
Visus dengan koreksi
Reflek Fundus _ +
Supersilia/silia Madarosis(-), trikiasis(-) Madarosis(-), trikiasis(-)
Palpebra superior Edem (-) Edem (-)
Palpebra inferior
Aparat lakrimalis Normal Normal
Konjungtiva tarsalis Papil (-), edem (-) Papil (-), edem (-)
sentral,tenang
COA Cukup dalam, vitreus (+) Cukup dalam
Iris Tidak beraturan Coklat, rugae (+)
Pupil Lonjong, refleks (+) Bulat, refleks (+)
Lensa Afakia, luksasi post (+) Bening
Fundus
- pembuluh darah Aa : Vv = 2 : 3
posterior.
Terapi
C. Tropin 2x1 OD
Floxa 6x1 OD
Noncort 4x1 OD
Prednison 5 tablet
DISKUSI
Seorang pasien laki laki berumur 8 tahun dirawat di bangsal mata RSUP
Dr. M Djamil Padang dengan diagnosis Post Heacting Kornea OD dengan Prolaps
dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesis didapatkan mata kanan terkena lenting
pandang mata kanan, kemudian berobat ke RSAM dilakukan jahitan pada mata,
pasien dirawat 10 hari setelah itu dirujuk ke RSUP Dr. M. Djamil dengan
diagnosis susp luxatio lensa posterior post op. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
visus yang menurun, konjungtiva bulbi hiperemis, bekas heacting kornea, iris
tidak beraturan, pupil lonjong, dan lensa terdapat pada korpus vitreus.
Penatalaksanaan pada pasien ini yaitu mata diistirahatkan dengan cara
menutupnya dengan kasa steril, diberikan floxa untuk mencegah infeksi pada
telah terdapat komplikasi pada mata. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan
lebih lanjut untuk mendeteksi adanya komplikasi pada pasien ini, komplikasi
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas Sidarta, 2006. Trauma Tumpul Pada Mata. Ilmu Penyakit Mata. Balai
Penerbit FK UI. Jakarta.
2. Ilyas Sidarta, 2002. Disokasi Lensa. Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter
Umum Dan Mahasiswa Kedokteran Edisi ke-2. Sagung Seto. Jakarta.