Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENGKAJIAN PHBS DI TINGKAT RUMAH TANGGA


PUSKESMAS GAYUNGAN TAHUN 2014

I. LATAR BELAKANG

Pembangunan di bidang kesehatan merupakan bagian integral dari upaya untuk


mencegah terjadinya peningkatan kasus penyakit. Upaya tersebut memerlukan
penanganan yang serius, terorganisasi dan terkoordinasi dengan sinergis sehingga
pembangunan kesehatan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia dapat terwujud yaitu
masyarakat adil dan makmur.

Saat ini status kesehatan masyarakat Indonesia masih rendah, yang terlihat dari
angka kematian Ibu dan Bayi yang masih tinggi juga penyakit infeksi baik yang menular
dan tidak menular. Kondisi tersebut dapat diminimalkan apabila masyarakat berperilaku
Hidup Bersih dan Sehat khususnya di tingkat rumah tangga. karena rumah tangga dan
keluarga merupakan aset pembangunan masa depan yang perlu dijaga dan ditingkatkan
kesehatan dengan pemberdayaan PHBS.

PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah


tangga agar tau, mau dan mampu mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
dikeluarganya, serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Pelaksanaan
PHBS di rumah tangga sudah cukup lama dilaksanakan, tetapi hasilnya belum optimal.
Pencapaian rumah tangga sehat di Kota Surabaya mengalami peningkatan, dimana hasil
pencapaian rumah tangga sehat tahun 2011 adalah 61.39 %, untuk pencapaian rumah
tangga sehat pada tahun 2012 menjadi 62,97 %. Pencapaian rumah tangga sehat di
Surabaya masih kurang, karena menurut target dari Pusat Promkes Kenmenkes adalah
65%. Indikator PHBS yang masih menjadi permasalahan di masyarakat adalah
Pemberian ASI Eksklusif dan Tidak merokok di dalam rumah.

Dalam upaya untuk percepatan capaian Rumah Tangga ber PHBS, sangat
diperlukan adanya kerjasama di tingkat kelurahan dengan mengaktifkan kelurahan siaga
dan koordinasi dengan Tim Penggerak PKK serta kadernya melalui pembinaan. Selama
ini kerjasama dengan TP PKK sudah berjalan baik karena merupakan organisasi
masyarakat yang potensial dimana kader PKK juga kader kelurahan siaga. Dalam
rangka untuk meningkatkan koordinasi PHBS di tingkat kelurahan, maka perlu diadakan
pertemuan koordinasi PHBS melalui Musyawarah Masyarakat Kelurahan, dimana hasil
dari pengkajian PHBS dapat dijadikan sebagai acuan menentukan intervensi dalam
mengatasi permasalahan kesehatan di wilyahnya.

II. TUJUAN UMUM


Untuk mengetahui gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tingkat rumah tangga
di Puskesmas Gayungan Surabaya.

III. TUJUAN KHUSUS


a. Meningkatkan cakupan PHBS tingkat rumah tangga
b. Menigkatkan pengetahuan dan peran serta masyarakat mewujudkan PHBS di tingkat
rumah tangga
c. Mengajak masyarakat untuk melaksanakan 10 indikator PHBS di tingkat keluarga
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI Eksklusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan Air Bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
d. Untuk mengetahui permasalahan PHBS di masyarakat dan menentukan intervensi
yang akan dilakukan

IV. SASARAN
Sasaran adalah keluarga yang tinggal pada wilayah kerja Puskesmas Gayungan di Kota
Surabaya

V. WAKTU
Pelaksanaan dimulai bulan Februari s/d November tahun 2014

VI. TEMPAT
Pengkajian PHBS ini dilaksanakan di semua kelurahan yang ada Puskesmas Gayungan
di Kota Surabaya

VII. TENAGA PELAKSANA


Tenaga yang melaksanakan adalah petugas promosi kesehatan / bidan kelurahan /
Bagas. Diutamakan bagas ( Kadar kelurahan siaga )

VIII. MEKANISME PELAKSANAAN


a. Jumlah Sampel yang dikaji minimal 20 % dari total rumah tangga yang ada pada
semua kelurahan di Puskesmas Gayungan kota Surabaya selama satu tahun.
b. Mendata jumlah dan nama KK tahun 2014 yang ada di Kelurahan
c. Menetukan Sampel yang akan disurvey, sampel yang diambil adalah warga Kota
Surabaya yang tinggal di Kota Surabaya dengan sistematic sampling acak dan KK
yang diambil harus berbeda setiap bulannya ( diutamakan yang belum pernah
disampling )
d. Pengkajian PHBS tingkat rumah tangga dilakukan setiap bulan mulai bulan Februari
s / d November 2014 ( 10 bulan ) dengan 2 0rang hari / bulan di 4 kelurahan.
e. Petugas tidak hanya mensurvei saja, melainkan juga memberikan penyuluhan pada
keluarga tersebut.
f. Petugas pelaksana membuat laporan dan merekap hasil pengkajian PHBS setiap
bulan ke Puskesmas, selanjutnya Puskesmas melaporkan hasil pengkajian dan
rekapitulasi ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya setiap bulan.

IX. PEMBIAYAAN
Anggaran kegiatan Pengkajian PHBS Rumah Tangga melalui Bantuan Opersional
Kesehatan ( BOK ).

Anda mungkin juga menyukai