Anda di halaman 1dari 32

POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk keberhasilan
pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan kesehatan secara
menyeluruh agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi – tingginya. Visi
Indonesia sehat akan dicapai melalui program pembangunan kesehatan yang tercantum dalam
undang-undang nomor 25 tahun 2000 tentang program pembangunan nasional. Sedangkan
salah satu misi pembangunan kesehatan yaitu memelihara dan meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau (Depkes RI, 2008, 4). Oleh karena itu, adanya
pembangunan di bidang kesehatan perlu dilaksanakan dan terus ditingkatkan sebagai bagian
integral dari pembangunan nasional. Karena pada dasarnya pembangunan nasional di bidang
kesehatan berkaitan erat dengan peningkatan mutu sumber daya manusia yang merupakan
modal dasar dalam melaksanakan pembangunan (Soleha, 2009, hal. 1).
Visi pembangunan kesehatan Gambaran masyarakat di Indonesia di masa depan
yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan Negara
yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata. Visi yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan tersebut dirumuskan untuk
menuju kecamatan sehat kemudian menuju Indonesia Sehat. Dengan adanya rumusan visi
tersebut, maka lingkungan yang diharapkan pada masa depan adalah lingkungan yang kondusif
bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih,
sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan
kawasan yang berwawasan kesehatan. Perilaku masyarakat Indonesia sehat adalah perilaku
proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah terjadinya resiko penyakit,
melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisifasi akif dalam gerakan kesehatan
masyarakat. Selanjutnya masyarakat mempunyai kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu. Layanan yang tersedia adalah layanan yang berhasil guna dan
berdaya guna yang tersebar secara merata di Indonesia. Dengan demikian akan terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomi.
Misi Pembangunan Kesehatan adalah untuk dapat mewujudkan visi
INDONESIA SEHAT, ditetapkan empat misi pembangunan kesehatan sebagai berikut:
Yang pertama yaitu menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan.
Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja
keras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta kontribusi
positif berbagai sektor pembangunan lainnya. Untuk optimalisasi hasil kotribusi positif
tersebut, harus dapat diupayakan masuknya wawasan kesehatan sebagai asas pokok
program pembangunan. Dengan perkataan lain untuk dapat terwujudnya INDONESIA
1
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

SEHAT, para penanggungjawab program pembangunan harus memasukkan


pertimbangan-pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan pembangunannya.
Program pembangunan yang tidak berkontribusi positif terhadap kesehatan, seyogyanya
tidak diselenggarakan.
Misi yang kedua adalah mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
Kesehatan adalah tanggungjawab bersama dari setiap individu, masyarakat, pemerintah
dan swasta. Apapun peran yang dimainkan pemerintah, tanpa kesadaran individu dan
masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang dapat
dicapai. Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapat
pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan
kesehatan. Oleh karena itu, salah satu upaya kesehatan pokok atau misi sektor kesehatan
adalah mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Adapun misi yang ketiga
adalah memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan
terjangkau. Hal ini mengandung makna bahwa salah satu tanggung jawab sektor
kesehatan adalah menjamin tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu,merata dan
terjangkau oleh masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak semata-mata
berada ditangan pemerintah, melainkan mengikutsertakan sebesar-besarnya peran aktif
segenap anggota masyarakat dan berbagai potensi swasta. Dan yang terakhir yaitu
memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya. Hal ini mengandung makna bahwa tugas utama sektor kesehatan adalah
memelihara dan meningkatkan kesehatan segenap warga negaranya, yakni setiap
individu, keluarga dan masyarakat Indonesia, tanpa meninggakan upaya
menyembuhkan penyakit atau memulihkan kesehatan penderita. Untuk terselenggaranya
tugas ini penyelenggaraan upaya kesehatan yang harus diutamakan adalah yang bersifat
promotif dan preventif yang didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitative. Agar dapat
memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat diperlukan
pula terciptanya lingkungan yang sehat, dan oleh karena itu tugas-tugas penyehatan
lingkungan harus pula lebih diprioritaskan. (ilmu kesehatan masyarakat, syafrudin).
Data UNDP tahun 1997 mencatat bahwa Indeks Pembangunan Manusia di
Indonesia masih menempati urutan ke 106 dari 176 negara. Tingkat pendidikan,
pendapatan serta kesehatan penduduk Indonesia memang belum memuaskan.Menyadari
bahwa tercapainya tujuan pembangunan nasional merupakan kehendak dari seluruh
rakyat Indonesia, dan dalam rangka menghadapi makin ketatnya persaingan bebas pada
era globalisasi, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan.
Dalam hal ini peranan keberhasilan pembangunan kesehatan sangat menentukan.
Penduduk yang sehat bukan saja akan menunjang keberhasilan program pendidikan,
tetapi juga mendorong peningkatan produktivitas dan pendapatan penduduk. Untuk
mempercepat keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut diperlukan kebijakan
pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan proaktif dengan melibatkan semua
2
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

sektor terkait, pemerintah, swasta dan masayarakat. Keberhasilan pembangunan


kesehatan tidak hanya ditentukan oleh kinerja sektor kesehatan semata, melainkan
sangat dipengaruhi oleh interaksi yang dinamis dari berbagai sektor.
Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan terdepan yang bertanggung
jawab di satu wilayah kecamatan. Untuk menjamin pemerataaan pelayanan kesehatan di
wilayah Puskesmas Gayungan, selain Puskesmas induk ada Puskesmas Pembantu, Pos
Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) dan Posyandu sebagai sarana pelayanan kesehatan
yang harus semakin ditingkatkan baik dari segi jumlah pemerataan dan kualitasnya.
Namun masih ada berbagai masalah yang dihadapi oleh puskesmas dan jaringannya
dalam upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat. Beberapa masalah tersebut
antara lain ketersediaan dan distribusi tenaga kesehatan yang belum merata,
ketersediaan peralatan kesehatan yang masih perlu ditingkatkan, keterbatasan obat-
obatan dan logistik lainnya, keterbatasan biaya operasional untuk pelayanan
manajemen puskesmas yang masih perlu dibenahi serta kemampuan dan ketrampilan
tenaga kesehatan yang masih perlu ditingkatkan. Selain itu perbedaan sosial ekonomi
masyarakat, strata pendidikan juga berpengaruh terhadap penyelenggaraan upaya
kesehatan.
Berbagai upaya telah dan akan terus ditingkatkan baik oleh pemerintah
daerah maupun pemerintah pusat agar peran dan fungsi Puskesmas sebagai
fasilitas pelayanan kesehatan dasar semakin meningkat. Upaya pemerintah dalam
rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat, yaitu melalui dukungan
dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas) bagi Masyarakat yang tidak mampu, Jaminan persalinan gatis
(Jampersal), dan dana APBD bagi Puskesmas untuk kegiatan operasional puskesmas.
Namun pada tahun 2014 sudah tidak ada lagi Program Jamkesmas maupun Jampersal.
Tahun 2014 PT Askes bertransformasi menjadi BPJS kesehatan per 1 januari 2014.
Menurut Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah suatu badan hukum publik yang langsung
bertanggung jawab kepada presiden untuk mengelola Jaminan Kesehatan seluruh
Rakyat Indonesia. Peserta Jaminan Kesehatan meliputi : Peserta Jamkesmas (Penerima
Bantuan Iuran/ PBI), PNS, TNI / POLRI, Peserta Jamsostek (Pekerja Penerima Upah),
Pekerja Bukan Penerima Upah/ Wirausaha dan Masyarakat umum.
Penyaluran dana-dana tersebut merupakan salah satu bentuk tanggung jawab
pemerintah dalam pembangunan kesehatan bagi masyarakat di pedesaan/kelurahan
khususnya dalam meningkatkan upaya kesehatan promotif dan preventif guna
tercapainya target Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan sebagai
tolak ukur urusan kewenangan wajib bidang kesehatan yang telah dilimpahkan
oleh pemerintah kepada pemerintah daerah. Puskesmas sebagai salah satu
pelaksana pelayanan bidang kesehatan juga mengemban amanat untuk mencapai
3
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

target tersebut sehingga masyarakat akan mendapat pelayanan kesehatan yang


semakin merata berkualitas dan berkeadilan.
Pembanguna kesehatan yang difokuskan untuk pencapaian MDGs Bidang
Kesehatan melalui berbagai kegiatan upaya kesehatan promotif dan preventif yang
berdaya ungkit tinggi pada tujuan nomor 1, 4, 5, 6 dan 7, diharapkan telah tercapai
pada tahun 2015. Upaya Kesehatan Prioritas meliputi : MDG 1 Upaya menurunkan
prevalensi balita gizi kurang dan gizi buruk, MDG 4 Upaya menurunkan kematian
balita, MDG 5 Upaya menurunkan angka kematian ibu dan mewujudkan akses
kesehatan reproduksi bagi semua, MDG 6 yaitu Upaya mengendalikan penyebaran dan
menurunkan jumlah kasus baru HIV/ AIDS, MDG 7 yaitu Upaya meningkatkan akses
masyarakat terhadap sumber air minum dan sanitasi dasar yang layak.
Berdasarkan kebijakan tersebut, maka disusunlah POA Tahun 2016 yang dapat
memberikan petunjuk teknis secara umum dalam mekanisme pelaksanaan kegiatan
yang dilaksanakan oleh Puskesmas Gayungan tahun 2016.

1.2 Tujuan dan Manfaat


a. Tujuan Umum
Meningkatnya upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif dalam mencapai
target MDGs dan Standar Pelayanan Minimal Puskesmas.
b. Tujuan Khusus
1. Tersusunnya perencanaan untuk penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Gayungan.
2. Terlaksananya kegiatan upaya kesehatan promotif dan preventif bagi masyarakat.
3. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam kegiatan upaya kesehatan promotif
dan preventif.
4. Terselenggaranya lokakarya mini sebagai forum penggerakan pelaksanaan
5. Meningkatnya cakupan Puskesmas dalam pelayanan kesehatan yang bersifat
promotif dan preventif.
6. Tersedianya alokasi anggaran operasional untuk upaya kesehatan promotif dan
preventif

BAB II
ANALISIS SITUASI

4
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

2.1 Identitas Puskesmas


1. Nama Puskesmas : Puskesmas Gayungan
2. Nomor Kode Puskesmas : 13.17
3. Alamat lengkap Puskesmas : Jl. Gayungsari Barat No.124 Surabaya
4. Nomor telepon dan faksimili : 031- 8290043
5. Tahun berdiri : 1975
6. Tipe Puskesmas : Puskesmas Non Perawatan
7. Visi : Terwujudnya kualitas pelayanan kesehatan
Puskesmas yang optimal di wilayah Puskesmas
Gayungan
8. Misi : 1. Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan di
UKP
2. Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan di
UKM
9. Kebijakan Mutu : Puskesmas Gayungan Bertekad Memberikan
Pelayanan Kesehatan yang Bermutu demi
Kepuasan Pelanggan.
10. Budaya Kerja : 1. Kerjasama 6. Ramah
2. Disiplin 7. Ikhlas
3. Komitmen 8. Jujur
4. Loyalitas 9. Adil
5. Profesional 10. Transparan
2.2 Motto Puskesmas Gayungan
“Kepuasan anda Tujuan utama Kami”

2.3 Wilayah Kerja Puskesmas


2.2.1 Data Geografis
a. Luas Kecamatan Gayungan : 622,417 Ha
b. Meliputi 4 Kelurahan
1. Kelurahan Gayungan : 146,542 Ha
2. Kelurahan Menanggal : 65,542 Ha
3. Kelurahan Dukuh Menanggal : 113,306 Ha
4. Kelurahan Ketintang : 297 Ha
c. Batas Wilayah
1. Sebelah Utara dibatasi Kecamatan Wonokromo
2. Sebelah Selatan dibatasi Kabupaten Sidoarjo
3. Sebelah Barat dibatasi Kecamatan Jambangan
4. Sebelah Timur dibatasi Kecamatan Wonocolo
2.2.2 Data Demografis
5
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

Data Jumlah penduduk menurut kelompok umur Kecamatan Gayungan tahun 2015
LAKI-LAKI UMUR (Tahun) PEREMPUAN

297 0-<1 318


1540 1-5 1496
620 5-6 630
1696 7 - 12 1587
4449 13 - < 15 4323
3596 45-59 3982
1716 ≥ 60 1844
457 > 70 538
20852 22892
Sumber: Data Penduduk Tahun 2015
2.2.3 Data Sosial Ekonomi
a. Jumlah penduduk menurut tingkat Pendidikan, Kecamatan Gayungan
tahun 2015

NO Tingkat Pendidikan L P
1 SD 3.633 4.460
2 SLTP 2.267 2.482
3 SLTA 6.900 6.938
4 Diploma 740 666
5 Sarjana 4.594 3.655
6 Pasca Sarjana 429 181

Sumber: Data Penduduk Tahun 2015


b. Jumlah penduduk menurut mata pencaharian, Kecamatan Gayungan
Tahun 2015
NO. MATA PENCAHARIAN JUMLAH
1 Pegawai Negeri Sipil 3.513 orang
2 TNI 981 orang
3 POLRI 688 orang
4 Wiraswasta 4.542 orang
5 Buruh 924 orang
6 Fakir Miskin 854 orang
7 Lain - lain 752 orang
Sumber: Data Penduduk Tahun 2015

c. Jumlah Penduduk menurut tingkat penghasilan (tidak ada data di kecamatan)


d. Sarana Pendidikan
1. Taman Kanak – Kanak : 23
2. SD / Madarasah Ibtidaiyah : 17 / 1
3. SLB : 1
4. SLTP / Madarasah Tsanawiyah : 7/1

6
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

5. SMU / Madarasah Aliyah : 6/1


6. Akademi : 0
7. Perguruan Tinggi : 3
8. Pondok Pesantren : 1
e. Sarana Ibadah
1. Masjid : 10
2. Gereja : 3
3. Mushola : 4
f. Sarana TTU
1. Depot Air Isi Ulang : 16
2. Hotel : 2
3. Terminal : 1
4. Pasar : 3
5. Swalayan : 4
6. Rumah Makan/ Restoran : 2
7. Pest Control : 1
8. Panti Asuhan : 4
9. Batra : 16
10. TPS : 6
2.2.4 Data Sarana Kesehatan
a. Rumah Sakit Umum : 3 buah
1. RS Bhayangkara
2. RS Bhakti Rahayu
3. BKMM
b. Poliklinik Swasta : 8 buah
c. Dokter Praktek Swasta
1. Praktek Dokter Umum : 25 buah
2. Praktek Dokter Gigi : 10 buah
d. Bidan Praktek Swasta : 7 buah
e. Laboratorium : 2 buah
f. Balai Pengobatan : 7 buah
g. Apotik : 11 buah
h. Praktek Bersama Dokter Spesialis : 7 buah
2.3 Kondisi Internal Puskesmas
Puskesmas Gayungan terletak di Kelurahan Gayungan, Kecamatan Gayungan tepatnya
di Jalan Gayungsari Barat No. 124 Surabaya. Puskesmas Gayungan memiliki:
A. Puskesmas Pembantu (Pustu) yaitu :
1. Pustu Dukuh Menanggal ( Komplek Kelurahan Dukuh Menanggal )
Penanggung Jawab : dr Dyana Rachmawati
7
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

2. Pustu Ketintang ( Jl. Prof. Soepomo )


Penanggung Jawab : drg Faria Kamala
B. Pos Kesehatan Kelurahan ( Poskeskel )
NO. POSKESKEL BIDAN DESA
1 Kelurahan Menanggal Endah Mastuti, Amd.Keb
2 Kelurahan Dukuh Menanggal Solicha, Amd.Keb
3 Kelurahan Ketintang Dian Septa Hajizah, Amd. Keb
4 Kelurahan Gayungan Gunaran Rachmawati, Amd.Keb
C. Puskesmas Keliling (Pusling)
- Dokter Pusling : dr. Winda Ika W
- Perawat Pusling : Ismail Ridwan, Amd.Kep
D. Pos Pembinaan Terpadu ( Posbindu )
- Penanggung Jawab Suniah Amd.kep
Puskesmas Gayungan melaksanakan 6 Program Pokok Upaya Kesehatan antara lain :
1. Upaya Promosi Kesehatan
2. Upaya Penyehatan Lingkungan
3. Upaya Perbaikan Gizi
4. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Keluarga Berencana
5. Upaya Pemberantasan Penyakit Menular
6. Upaya Pengobatan
Sedangkan Program Inovatif yang dilakukan termasuk :
1. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
2. Upaya Kesehatan Mata
3. Upaya kesehatan Jiwa
4. Upaya Kesehatan Pencegahan & penanggulangan penyakit gigi
5. Perawatan Kesehatan Masyarakat
6. Bina Kesehatan Tradisional
7. Pemberdayaan masyarakat dalam PHBS
8. Pengembangan UKBM
9. Program Gizi

2.3.1 Sumber Daya Manusia Puskesmas Gayungan tahun 2015


STATUS POSISI
N PEGAWAI KETERANG
TENAGA
NON AN
PNS
PNS
1. Dokter
a. Dokter Spesialis Mata 1 PKM Induk dari dr.Soetomo
(setiap Senin)

8
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

PKM Induk 3 Pustu 1 1 Kepala


b. Dokter Umum 2 3
Puskesmas
c. Dokter Gigi 2 2 PKM Induk 3 Pustu 1
2. Perawat dan Bidan
a. Sarjana Keperawatan
b. Akademi Perawat 2 3 PKM Induk 3 Pustu 2
PKM Induk 3 Pustu 2 Bidan
c. Akademi Kebidanan 5 4
Poskeskel 4
d. SPK 1 Pustu
e. SPRG 1 PKM Induk
3. Farmasi
a. Apoteker 1 PKM Induk
b. Akademi Farmasi 1 Pustu
4. Gizi
Akademi Gizi 1 PKM Induk
5 Promkes
PKM Induk Tenaga
1
Promkes
6. Psikolog
PKM Induk Selasa, Kamis,
1
Sabtu
7. Sanitasi
a. APK/AKL 1 PKM Induk
b. HS
8 Kesehatan Masyarakat
a. S2 Kesehatan Masyarakat
PKM Induk Staf TU/
b. SKM 1
Sekretariat

9 Rekam Medik
D3 Kesehatan (Rekam PKM Induk Staf Loket
1
Medik)
10 IT (S.Kom)
S1 Ilmu Informatika 1 PKM Induk Tenaga IT
11 Tenaga Umum
a. Kepala Tata Usaha 1 PKM Induk
b. Staf Tata Usaha 2 PKM Induk
c. Staf Loket 2 1 PKM Induk 2 Pustu 2
d. Staf Apotek 1 Pustu
e. Sopir Ambulans 1 PKM Induk
f. Linmas 1 PKM Induk
g. Cleaning Servis 2 PKM Induk
JUMLAH 23 23

2.3.2 Keuangan
Sumber dana Puskesmas berasal dari :
a. APBN/ APBD
b. BPJS / Askes
c. BOK
9
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

2.3.3 Sarana dan Prasarana


Bangunan Puskesmas Gayungan ada dua lantai; Lantai I terdiri dari ruangan Unit
Pendaftaran/Kasir, Poli Umum, Poli BPG, Poli KIA/KB, Unit Obat dan gudang obat,
Ruang Konsultasi Gizi, Ruang konsultasi sanitasi promkes, unit Laborat, Poli MTBS, Pojok
Oralit, Pojok Laktasi, Gudang sanitasi. Lantai II terdiri dari Ruang Kepala Puskesmas,
Sekretariat ISO, Ruang Tata Usaha, Poli Spesialis Mata, Ruang Poli Psikologi dan
Perpustakaan, Ruang arsip, Ruang pertemuan, Gudang PMT, Gudang barang, Gudang alkes,
Dapur, Mushola.

Sarana Penunjang Puskesmas Gayungan


a. Sarana Transportasi (Sepeda motor Dinas) : 4 buah
b. Mobil Puskesmas Keliling : 1 buah
c. Sumber Energi Listrik : PLN
d. Sarana Air Bersih : PDAM
e. Sarana Komunikasi : Telepon

2.3.4 Jumlah Posyandu


a. Kelurahan Gayungan : Kuncup Harapan 1-9
b. Kelurahan Menanggal : Palupi 1-7
c. Kelurahan Dukuh Menanggal : Anggrek Merpati 1-13
d. Kelurahan Ketintang : Melati 1-10

2.3.5 Jumlah Posyandu Lansia


1. Kel. Gayungan : 2 pos (Elang Perkasa, Marem)
2. Kel. Menanggal : 3 pos (Dewa Ruci,Gati Yuswo, Mitra Sejahtera)
3. Kel. Ketintang : 4 pos (Satya Werdha, Bugar Sejahtera, Sejahtera,
Bahagia Sejahtera)
4. Kel. Dukuh Menanggal : 1 pos (Anggrek Merpati)

2.3.6 Jumlah Kader


1. Posyandu Balita : 195 orang
2. Posyandu Lansia : 69 orang
3. Jumlah Kader Bumantik : 361 orang

2.4. Analisis SWOT


2.4.1. Identifikasi dan Klasifikasi Faktor Internal dan Eksternal Puskesmas
10
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

Berikut adalah identifikasi Faktor Internal puskesmas Gayungan yaitu merupakan


identifikasi Kekuatan maupun Kelemahan yang dimiliki oleh puskesmas, selain itu juga
puskesmas perlu juga mengidentifikasi adanya Faktor Eksternal yang berupa Peluang dan
Ancaman dari lingkungan sekitar.

INTERNAL EKSTERNAL
KEKUATAN (STRENGTHS) PELUANG (OPPORTUNITIES)

1. Memiliki SDM dengan jumlah yang 1. Adanya kepercayaan dari masyarakat


cukup karena sudah mendapat sertifikat ISO
2. Adanya pelayanan psikologi untuk 9001:2008
menunjang kesehatan mental anak 2. Puskesmas terletak diarea dengan
hingga dewasa tingkat ekonomi penduduk rata rata
3. Adanya pelayanan spesialis mata. keluarga sejahtera.
4. Biaya pengobatan yang relatif 3. Adanya koordinasi dan peran aktif dari
terjangkau dibandingkan dengan klinik kader posyandu balita, lansia, dan
medis atau RS di sekitar puskesmas bumantik
5. Sarana dan prasarana yang memadai 4. Adanya kemitraan perusahaan/BUMN
termasuk pemeriksaan penunjang dasar yang dapat diajak bekerjasama dalam
(laboratorium) berinovasi di bidang pelayanan
6. Adanya program-program inovatif kesehatan
(PKPR, Poli Reproduksi, Poli MTBS, 5. Dukungan keuangan untuk program-
SBH dll) program puskesmas berasal dari
APBN/APBD, BOK
6. Pemerintah menyediakan asuransi
BPJS bagi seluruh warga negara RI.

KELEMAHAN (WEAKNESS) TANTANGAN (THREATS)

1. Tata kelola system informasi dan 1. Adanya 8 klinik medis dan 3 rumah
administrasi (arsip administrasi, rekam sakit disekitar Puskesmas Gayungan.
medic, beberapa laporan bulanan) 2. Adanya ketidaksesuaian antara
masih kurang baik sehingga kebutuhan dan ketersediaan obat dan
mengganggu akuntabilitas pelayanan. bahan dari Dinas Kesehatan
2. Beberapa tenaga profesional sering
3. Pemerintah dan Masyarakat lebih
memiliki peran ganda sehingga
kritis & menuntut transparansi biaya
tupoksinya kurang maksimal.
dan pelayanan yang profesional
3. Kurang pahamnya petugas terhadap
4. Masyarakat kurang memahami
tupoksi karena belum adanya rencana
tatacara pelayanan pengobatan dengan
pelaksanaan kegiatan sebelumnya
fasilitas BPJS dan sistem rujukan
11
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

sehingga menurunkan kegiatan. BPJS. Sehingga pasien BPJS merasa


4. Pelayanan KB gratis hanya terbatas tidak dilayani dengan baik.
5. Dengan ada nya BPJS da BPJS
pada pasien Gakin saja.
ketenagakerjaan terjadi peningkatan
5. Kurangnya waktu pelayanan spesialis
kunjungan pasien, sehingga
mata yang hanya dilakukan pada hari
memerlukan pelayanan maksimal
senin jam 09.00 s/d 11.00
untuk kepuasan pasien.
6. Kurangnya pelatihan pengembangan
kemampuan bagi petugas medis.

2.4.2.Pembobotan dan Skoring tiap Variabel

Analisis Internal (S-W)

Variabel Bobot x Jumlah Jumlah Selisih


Internal Bobot Skor Skor S W S-W
Ketenagaan 90 0 90
a. Jumlah tenaga 10 1 10
b. Pelatihan
periodic 10 1 10
c. Kurang paham
tupoksi 20 1 20
Sarana
Prasarana 20 1 20
Pemeriksaan
penunjang 20 1 20
Program inovatif
a. Ragam
program inovatif 10 1 10
Tata kelola sistem
informasi dan
administrasi 10 0 0
100
Analisis Eksternal (O-T)

12
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

Bobot Jumlah Jumlah selisih O-


Variabel Eksternal BobotO Skor x Skor O T T
Lintas sektor 40 -20 20
Dukungan dan kerja sama
linsek 8 0 0
Klinik dan RS di sekitar (90,20)
Puskesmas 8 0 0
W S
Kondisi masyarakat
wilayah kerja 15 1 15
Kurang Pahamnya
masyarakat akan aturan
BPJS 20 -1 -20
Peran masyarakat
a. Jumlah kader 8 T 1 1
b. Peran kader 8 1 1
Pengadaan obat dan
bahan
Kesesuaian dengan
permintaan 8 0 0
Dukungan Dana APBN,
BOK dan BPJS 8 1 8
Kepercayaan masyarakat 17 1 17
100
2.4.3.Gambar ordinat kuadran SWOT untuk mengetahui posisi organisasi Puskesmas
Gayungan.

Berdasar analisa SWOT, Peta kekuatan Puskesmas Gayungan berada dalam kuadran I yaitu
koordinat S-O (90,20) yaitu Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap,
artinya bahwa Puskesmas Gayungan memiliki kekuatan yang cukup untuk mengembangkan
pelayanan yang mengarah kepada keberhasilan program menuju masyarakat sehat terutama
dengan memaksimalkan pelayanan baik dalam gedung maupun Luar Gedung. Posisi ini
menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi yang diberikan
adalah Ekspansi dengan terus memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
strategi ekspansi dimana strategi ini membutuhkan investasi tinggi dan sumberdaya yang
memadai. Berikut ini adalah beberapa saran alternatif strategi ekspansi yang dapat diberikan
13
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

berdasarkan pada hasil analisis serta pembahasan untuk dapat dipertimbangkan oleh Puskesmas
Gayungan dalam menghadapi persaingan. Alternatif strategi dapat dibagi menjadi 2, yaitu
alternatif strategi jangka pendek dan alternatif strategi jangka panjang.
Strategi Jangka Pendek
a. Promosi yang terarah.
b. Pemanfaatan teknologi dan IPTEK.
c. Differensiasi Pelayanan.
d. Memantau kebutuhan dan keinginan pasien saat ini.
e. Menjaga Kepercayaan Pasien.
f. Mempertahankan citra.
g. Mengembangkan daya saing.
h. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi lini atas
sampai lini bawah dan juga sebaliknya.
Strategi Jangka Panjang
a. Monitoring Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan.
b. Menambah Dukungan dan kerjasama lintas sektor.
c. Meningkatkan Loyalitas Pasien.
d. Mempertahankan dan meningkatkan reputasi Puskesmas.
e. Melakukan Pengawasan dan Pengendalian.
2.4.4. Menentukan Strategi dan Solusi Puskesmas Gayungan untuk tahun 2015.

14
S (KEKUATAN) W (KELEMAHAN)
FAKTOR
INTERNAL
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016
FAKTOR
EKSTERNAL

O (KESEMPATAN) ASUMSI STRATEGI S-O ASUMSI STRATEGI W-O


Optimalkan kekuatan untuk Tanggulangi kelemahan
memanfaatkan peluang dengan memanfaatkan
1. Meningkatkan dan peluang
memperkuat komitmen 1. Penataan system
organisasi dan budaya kerja informasi non elekronik
organisasi (laporan bulanan, kohort,
2. Membuat media penyuluhan register, rekam medic dll)
dan informasi berupa brosur maupun yang elekronik
atau buletin yang dapat (SIMPUS).
diberikan pada saat 2. Monitoring dan evaluasi
penyuluhan posyandu dan kesesuaian tugas pokok
masyarakat dan fungsi setiap SDM,
3. Meningkatkan ketrampilan sehingga setiap SDM
kader dengan pelatihan akan berperilaku
maupun pembinaan untuk professional, bertanggung
mengembangkan program jawab menyelesaikan
4. Menperkuat kemitraan pekerjaan sesuai
dengan pihak luar yang dapat tupoksinya sampai tuntas,
diajak bekerja sama dalam kreatif dan inovatif.
pelaksanaan program- 3. Melakukan kerjasama
program inovatif. dengan
5. Memperbaiki kualitas perusahaan/BUMN untuk
pelayanan kesehatan di melengkapi sarana dan
Puskesmas pada pasien BPJS prasarana baik
maupun umum, misal dengan laboratorium, dan
selalu tersedianya obat sesuai pelayanan KB
standart dan pelayanan 4. Mengajukan MOU
laboratorium yang memadai. dengan dokter spesialis
mata untuk menambah
jam pelayanan dengan
biaya berobat sesuai
dengan ketentuan
puskesmas
5. Membuat jadwal kegiatan
pertemuan antara petugas
puskesmas dan kader agar
terjalin komunikasi secara
aktif pada setiap kegiatan

T (ANCAMAN) ASUMSI STRATEGI S-T ASUMSI STRATEGI W-T


Optimalkan kekuatan untuk Perkecil kelemahan dan
hadapi tantangan atau ubah hindari tantangan
jadi peluang 1. Melakukan promosi
1. Meningkatkan skill petugas pelayanan kesehatan di
dengan mengikuti pelatihan dalam dan luar gedung
berdasarkan kompetensi agar untuk seluruh lapisan
dapat bersaing dengan pihak masyarakat.
swasta 2. Melakukan pelatihan team
2. Melakukan inovasi work dan management
pelayanan agar dapat konflik atau galang 15
melayani kebutuhan pasien kekompakan untuk
yang semakin beragam meningkatkan harmoni
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

2.5 HASIL KEGIATAN PUSKESMAS


2.5.1 Pencapaian Target SPM/ IKU Puskesmas Gayungan Tahun 2014

TARGET PENCAPAIAN TARGET


NO NAMA INDIKATOR
2014 2014 2015
1 Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 94 95 94
Cakupan komplikasi kebidanan yang
2 80 96 80
ditangani
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
3 kesehatan yang memiliki kompetensi 95 96 95
kebidanan
4 Cakupan pelayanan nifas 95 96 95
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang
5 80 100 80
ditangani
6 Cakupan kunjungan bayi 90 97 90
Cakupan desa/kelurahan Universal Child
7 100 100 100
Immunization
8 Cakupan pelayanan anak balita 89 96 89
Cakupan pemberian makanan pendamping
9 100 100 100
ASI pada anak usia 6-24 bulan
Cakupan balita gizi buruk mendapat
10 100 100 100
perawatan
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD
11 100 100 100
dan setingkat
12 Cakupan peserta KB aktif ≥ 70 57,71 ≥ 70
Cakupan penemuan dan penanganan
13
penderita penyakit :
a.Penemuan penderita AFP ≥2 0 ≥2
b.Penemuan dan penanganan penderita
90 27,03 90
Pneumonia balita
c.Penemuan dan penanganan pasien baru TB
80 37 80
BTA positif
d.Penemuan dan penanganan DBD 100 100 100
e.Penanganan penderita diare 100 48,76 100
14 Cakupan Desa Siaga Aktif 100 100 100
15 Pelaksanaan Lokakarya Mini 12 12 12
16 D/S 80 80 80
17 KN1 90 102 90
Sumber : Hasil PKP program wajib tahun 2014

2.5.2 REKAPITULASI HASIL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

a. Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas Gayunngan Program Wajib


CAKUPAN TARGET
JENIS KOMPONEN
2014 2014
(K) (%) (%)

I Promosi Kesehatan 91,62 100

II Kesehatan Lingkungan 72,84 100

16
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

III Perbaikan Gizi 82,68 100

IV Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB 76,9 100

V Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular 72,3 100

VI Pengobatan 93,07 100

TOTAL CAKUPAN PROGRAM POKOK 489,41

KINERJA PUSKESMAS = TOTAL / 6 81,57 100

b. Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas Gayungan Program Pengembangan.


CAKUPAN
JENIS KOMPONEN TARGET 2014
NO 2014
(K) (%) (%)

I Puskesmas dengan rawat inap - -

II Upaya Kesehatan usia lanjut 100 100

III Upaya kesehatan mata/pencegahan kebutaan 57,41 100

Upaya kesehatan telinga/pencegahan gangguan


IV - -
pendengaran
V Upaya Kesehatan jiwa 69,95 100

VI Upaya Kesehatan olahraga 83,33 100


Upaya Kesehatan Pencegahan & penanggulangan 100
VII 61,38
penyakit gigi
VIII Perawatan Kesehatan Masyarakat 38,83 100

IX Bina Kesehatan Tradisional 100 100

X Bina Kesehatan Kerja - -

XI Pemberdayaan masyarakat dalam PHBS 55,07 100

XII Pengembangan UKBM 100 100

XIII Program Gizi 100 100

TOTAL CAKUPAN PROGRAM


765.97
PENGEMBANGAN
KINERJA PUSKESMAS = TOTAL / 9 85,11 100

17
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

2.5.3 Pencapaian Target SPM/ IKU Puskesmas Gayungan Tahun 2015 ( Triwulan 1 )

Target Target Capaia


NO NAMA INDIKATOR Ket
2015 TW I n TW I

1 Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 94 23,50 24,37

2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80 20,00 23,77


Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
3 95 23,75 25,09
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
4 Cakupan pelayanan nifas 95 23,75 18,2
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang
5 80 20,00 25,22
ditangani
6 Cakupan kunjungan bayi 90 22,50 34,34
Cakupan desa/kelurahan Universal Child
7 100 25,00 100
Immunization
8 Cakupan pelayanan anak balita 89 22,25 48,11

Cakupan pemberian makanan pendamping ASI


9 100 25,00 100
pada anak usia 6-24 bulan

10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100 25,00 100


Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan
11 100 25,00
setingkat
12 Cakupan peserta KB aktif ≥ 70 17,50 34,3
Cakupan penemuan dan penanganan penderita
13
penyakit :
a.Penemuan penderita AFP ≥2 0
b.Penemuan dan penanganan penderita
90 22,50
Pneumonia balita
c.Penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA
80 20,00
positif

18
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

d.Penemuan dan penanganan DBD 100 25,00 100 10 Kasus

e.Penanganan penderita diare 100 25,00 100 370 Kasus

14 Cakupan Desa Siaga Aktif 100 25,00 100

15 Pelaksanaan Lokakarya Mini 12 3,00 3

16 D/S 80 20,00 96,2

17 KN1 90 22,50 26,5

BAB III
ISU STRATEGIS

Pada hasil kegiatan dapat terlihat bahwa ada beberapa tren permasalahan yang dihadapi
oleh Puskesmas Gayungan dan harus dilakukan intervensi untuk penanggulangannya. Dari
permasalahan tersebut bisa kita angkat menjadi isu strategis, baik yang berasal dari Pencapaian
target SPM maupun dari Hasil rekapitulasi PKP. Dari tabel II.4.1 dan II.4.2 ditemukan beberapa
isu strategis adalah sebagai berikut :
Tabel III.1 Isu strategis berdasarkan hasil Pencapaian SPM yang kurang dari target
TARGET PENCAPAIAN TARGET
NO NAMA INDIKATOR
2014 2014 2015
1 Cakupan peserta KB aktif ≥ 70 57,71 ≥ 70
2 Penemuan penderita AFP ≥2 0 ≥2
Penemuan dan Penanganan penderita
3 90 27,03 90
Pneumonia Balita
Penemuan dan Penanganan pasien baru
4 80 37 80
TB BTA positif
5 Penanganan penderita diare 80 48,76 80

Tabel III.2 Isu stategis berdasar hasil PKP yang pencapaiannya kurang dari target
Progam TAHUN 2013 TAHUN 2014
Kegiatan
Pokok Target Pencapaian Target Pencapaian
Upaya Intervensi dan Penyuluhan
24 36,75
Promosi PHBS pada kelompok Rumah 234 234
(10,26%) (15,7%)
Kesehatan Tangga
Intervensi dan Penyuluhan 23 0
94 94
PHBS pada TTU (24,47%) (0%)

Jumlah kader yang dilatih


tenaga kesehatannya

19
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

Upaya a. Murid SD/ MI 630 86 0 0


Kes.Anak (13,65%) (0%)
usia
Sekolah
dan
Remaja
b. Murid SMP/ MTs 298 60 0 0
(20,13%) (0%)
c. Murid SMA/ MA 536 21 0 0
(31,92%) (0%)
Cakupan Pelayanan Kesehatan 7368 771 2405 2101
Remaja (10,46%) (87,36%)

TAHUN 2013 TAHUN 2014


Progam Inovatif Kegiatan
Target Pencapaian Target Pencapaian
Upaya Kesehatan Penemuan Kasus di
Mata masyarakat dan 366 151 (41%) 545 136 (25%)
Puskesmas

20
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

BAB IV
PRIORITAS MASALAH

Berdasarkan isu strategis pada Bab III diketahui ada beberapa permasalahan yang dihadapi
Puskesmas Gayungan, maka untuk lebih memfokuskan masalah yang harus segera ditangani,
maka selanjutnya dilakukan penentuan prioritas masalah. Penentuan prioritas masalah
menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan pertimbangan kemampuan
sumber daya yang ada (tenaga, finansial, sarana dan waktu). Penentuan masalah dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel IV.1. Masalah yang ada pada setiap Program di Puskesmas Gayungan
PROGRAM MASALAH
Kurangnya Intervensi dan Penyuluhan PHBS pada kelompok Rumah
Promosi Kesehatan
tangga
Kurangnya Intervensi dan Penyuluhan PHBS pada TTU

Upaya Kes.Anak usia Kurangnya jumlah kader yang dilatih tentang kesehatan di
Sekolah dan Remaja SD,SMP,SMA
Kurangnya Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja

Upaya Kesehatan Mata Kurangnya penemuan kasus mata di masyarakat dan Puskesmas

Dari permasalah di atas, kemudian di lakukan penentuan prioritas masalah, dengan metode USG
sebagai berikut :
 Urgensy yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut
diselesaikan.
21
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

 Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah
tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system
atau tidak.
 Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang
sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah
Teknik Scoring : 1= tidak urgen/ tidak serius/ tidak berkembang
2= kurang urgen/ kurang serius/ kurang berkembang
3= urgen/ serius/ bisa berkembang
4= sangat urgen/ sangat serius/ berkembang cepat

Tabel IV.2 Penentuan Prioritas Masalah dengan Metode USG


U S G Total Rang
Masalah
Urgency Seriousness Growth (UxSxG) king
Kurangnya Intervensi dan
Penyuluhan PHBS pada kelompok 2 3 3 18 1
Rumah tangga
Kurangnya Intervensi dan
2 2 3 12 2
Penyuluhan PHBS pada TTU
Kurangnya jumlah kader yang dilatih
2 2 2 8 5
tentang kesehatan di SD,SMP,SMA
Kurangnya Cakupan Pelayanan
2 2 3 12 3
Kesehatan Remaja
Kurangnya penemuan kasus mata di
2 2 2 8 4
masyarakat dan Puskesmas

Berdasarkan tabel IV. 2 diatas diketahui bahwa yang menjadi prioritas permasalahan di
Puskesmas Gayungan antara lain :
NO MASALAH
1 Kurangnya Intervensi dan Penyuluhan PHBS pada kelompok Rumah tangga
2 Kurangnya Intervensi dan Penyuluhan PHBS pada TTU
3 Kurangnya Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja
4 Kurangnya penemuan kasus mata di masyarakat dan Puskesmas
5 Kurangnya jumlah kader yang dilatih tentang kesehatan di SD,SMP,SMA

22
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

23
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

BAB V
ANALISIS PENYEBAB MASALAH DAN
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Berdasarkan urutan prioritas masalah pada BAB IV, selanjutnya dilakukan analisis penyebab masalah sebagai dasar untuk menentukan alternatif pemecahan
masalah. Analisis penyebab masalah dilakukan dengan teknik diagram Fish Bone (Tulang Ikan), dengan mencari akar dari permasalahan (Penyebab Primer, Sekunder dan
Tersier ) yang ada di tiap sektor seperti Man (SDM), Money (Dana), Material (sarana Prasarana), Method (Metode/ Teknik) , Market (Masyarakat) dan Environment
(Lingkungan). Namun untuk pembahasan masalah ini , sebagian besar ada di faktor internal seperti sumber daya petugas kesehatan dan faktor eksternal yaitu
masyarakatnya.

SDM (Man) Dana (Money) Sarana Prasarana (Material)

MASALAH

Lingkungan (Environment) Masyarakat (Market) Metode (Method)

Gambar V.1. Diagram Fish bone

24
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

1. Masalah : Kurangnya Intervensi dan Penyuluhan PHBS pada Rumah Tangga


Tabel V.3 Penyebab Masalah dan Alternatif Pemecahan Kurangnya Intervensi dan Penyuluhan PHBS pada Rumah Tangga di Puskesmas Gayungan
Tahun 2016
PENYEBAB MASALAH
PENYEBAB PRIMER PENYEBAB SEKUNDER PENYEBAB TERSIER ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
ASPEK
SDM Petugas kurang melakukan Kurangnya koordinasi antara Petugas belum membuat jadwal rutin - Petugas Promkes membuat jadwal intervensi
tindak lanjut hasil survey petugas Promkes dengan petugas (Rencana Acuan kegiatan) intervensi dan penyuluhan PHBS Rumah Tangga dibantu
PHBS Rumah tangga yang lainnya untuk membuat rencana dan penyuluhan PHBS Rumah Bidan Kelurahan maupun petugas sanitasi.
kebanyakan hasilnya adalah intervensi dan penyuluhan PHBS Tangga - Petugas fokus pada masalah kesehatan yang
masih banyaknya anggota Rumah Tangga paling banyak terjadi di masyrakat, yaitu masih
keluarga yang merokok di banyak yang merokok di dalam rumah.
dalam rumah.
Material Kurangnya pemanfaatan Petugas Promkes hanya Hanya tersedia leaflet/ poster PHBS 2.7. Setiap kali melakukan penyuluhan
leaflet/poster PHBS membagikan leaflet/ poster PHBS untuk rumah tangga / Posyandu. hendaknya petugas Promkes membagikan
pada Posyandu, tidak pada TTU, leaflet dan memasang Poster PHBS di tiap
Sekolah, maupun Tempat Kerja titik Penyuluhan, agar bisa terbaca oleh
masyarakat
Masyarakat - Kurangnya pengetahuan - Kurangnya sosialisasi dari - Kurangnya frekuensi - Menambah frekuensi penyuluhan/ PHBS
masyarakat tentang PHBS petugas tentang arti pentingnya penyuluhan PHBS rumah tangga pada masyarakat umum
PHBS di masyarakat khususnya maupun PHBS TTU - Kerjasama dengan kader / tokoh masyarakat
PHBS rumah tangga, TTU, untuk melakukan pendekatan intervensi PHBS
Sekolah dan Tempat Kerja. di lingkungan tersebut

25
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

2. Masalah : Kurangnya Intervensi dan Penyuluhan PHBS pada Tempat-Tempat Umum


Tabel V.4 Penyebab Masalah dan Alternatif Pemecahan Kurangnya Intervensi dan Penyuluhan PHBS pada TTU di Puskesmas Gayungan Tahun 2016
PENYEBAB MASALAH
PENYEBAB PRIMER PENYEBAB SEKUNDER PENYEBAB TERSIER ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
ASPEK
SDM Petugas kurang melakukan Kurangnya koordinasi antara Petugas belum membuat jadwal rutin - Petugas Promkes / Sanitasi membuat jadwal
tindak lanjut hasil survey petugas Promkes, Sanitasi dengan (Rencana Acuan kegiatan) intervensi intervensi dan penyuluhan PHBS TTU .
PHBS TTU. petugas lainnya untuk membuat dan penyuluhan PHBS TTU - Petugas fokus pada masalah kesehatan yang
rencana intervensi dan penyuluhan paling banyak terjadi di TTU, yaitu masih
PHBS TTU banyak yang merokok di Tempat-Tempat
Umum yang dilarang oleh PERDA Kawasan
Tanpa Asap Rokok.

Material Kurangnya pemanfaatan Petugas Promkes / SANITASI Hanya tersedia leaflet/ poster PHBS 2.8. Petugas Promkes/ Sanitasi membuat
leaflet/poster PHBS TTU hanya membagikan leaflet/ poster untuk rumah tangga / Posyandu. Leaflet/ Poster yang berisi tentang informasi
PHBS pada Posyandu, tidak pada kesehatan Sarana TTU secara mandiri.
TTU, Sekolah, maupun Tempat 2.9. Setiap kali melakukan penyuluhan
Kerja hendaknya petugas Promkes / Sanitasi
membagikan leaflet dan memasang Poster
PHBS TTU di tiap titik Penyuluhan, agar bisa
terbaca oleh masyarakat

26
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

Masyarakat - Kurangnya pengetahuan - Kurangnya sosialisasi dari - Kurangnya frekuensi - Menambah frekuensi penyuluhan/ PHBS
masyarakat tentang PHBS petugas tentang arti pentingnya penyuluhan PHBS rumah tangga TTU pada masyarakat umum
TTU PHBS TTU di masyarakat. maupun PHBS TTU - Kerjasama dengan kader / tokoh masyarakat
untuk melakukan pendekatan intervensi PHBS
di lingkungan tersebut

3. Masalah : Kurangnya Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja


Tabel V.5 Penyebab Masalah dan Alternatif Pemecahan masalah Kurangnya Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja di Puskesmas Gayungan Tahun 2016
PENYEBAB MASALAH
PENYEBAB PRIMER PENYEBAB SEKUNDER PENYEBAB TERSIER ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
ASPEK
SDM Pada tahun 2013 tidak ada Tidak ada kegiatan konsultasi yang Pelayanan kesehatan dilakukan oleh - Usulan tenaga psikologi ke DKK
petugas Psikologi intens dilakukan psikolog Dokter/ Perawat tanpa konsultasi
lebih lanjut.
Metode Pelayanan Kesehatan Remaja Program PKPR belum berjalan Keterbatasan tenaga kesehatan - Petugas menyusun rencana kegiatan
hanya pada sector optimal, belum ada program program PKPR dan Posyandu Remaja.
pengobatan di puskesmas. Posyandu Remaja
Masyarakat Banyak remaja yang masih Kurangnya pengetahuan remaja Kurangnya sosialisasi program - Sosialisasi program PKPR dan Posyandu
takut-takut untuk tentang bahaya masalah kesehetan “PKPR” puskesmas pada Remaja pada masyarakat, khususnya pada
mengkonsultasikan masalah yang sering terjadi di sekitar remaja masyarakat, terutama remaja remaja agar bersedia dan aktif
kesehatannya. memeriksakan kesehatannya agar terhindar
dari resiko penyakit yang banyak terjadi di
kalangan remaja.

27
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

4. Masalah : Kurangnya penemuan kasus mata di masyarakat dan Puskesmas


Tabel V.6 Penyebab Masalah dan Alternatif Pemecahan masalah Kurangnya penemuan kasus mata di masyarakat dan Puskesmas di Puskesmas Gayungan Th.2016
PENYEBAB MASALAH
PENYEBAB PRIMER PENYEBAB SEKUNDER PENYEBAB TERSIER ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
ASPEK
SDM Pelayanan kesehatan mata Tahun 2013 tidak ada pelayanan Dokter spesialis mata berasal dari dr. - Pelayanan spesialis mata tergantung dropping
hanya dilakukan di poli spesialis mata di Puskesmas Soetomo dan praktek di Puskesmas tenaga dokter spesialis mata dari DKK.
umum oleh dokter umum hanya setiap Senin.
Saran Banyak pasien yang - Peralatan pemeriksaan 2.10. Dropping peralatan 2.12. Usulan kebutuhan peralatan pemeriksaan
Prasarana mengeluh peralatan maupun spesialis mata terbatas pemeriksaan mata tergantung dari mata yang lengkap pada DKK
obat-obatan kurang lengkap - Obat-obatan spesialis mata DKK 2.13. Usulan kebutuhan obat-obatan spesialis
banyak yang tidak tersedia di 2.11. Drooping obat-obatan di mata selengkap mungkin kepada DKK,
Puskesmas, sehingga pasien puskesmas hanya terbatas untuk sehingga pasien puas dan tidak harus membeli
hanya diberi resep dan harus obat generik sendiri di apotek luar.
membeli di apotek luar
Masyarakat - Banyak masyarakat yang - Kurangnya sosialisasi pelayanan - Dokter spesialis mata setiap bulan - Usulan ke DKK untuk dropping tenaga dokter
tidak tahu bahwa di Spesialis mata di masyarakat. berganti-ganti, sehingga pasien spesialis mata yang tetap setiap bulannya.
puskesmas gayungan ada - Tenaga dokter spesialis yang kontrol ditangani oleh dokter - Pelayanan spesialis mata diharapkan tidak
Spesialis mata. tergantung dropping dari DKK yang berbeda setiap bulannya. cuma pada hari senin saja
- Banyak masayarakat - Diharapkan dokter spesialis mata bisa
yang mengeluh bahwa pelayanan di Posyandu lansia, sehingga cakupan
jadwal pelayanan jangan penemuan kasus mata di masyarakat bisa
cuma hari Senin saja meningkat

28
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

5. Masalah : Kurangnya Jumlah kader yang dilatih tentang kesehatan di SD SMP, SMA
Tabel V.7 Penyebab Masalah dan Alternatif Pemecahan masalah Kurangnya Jumlah kader yang dilatih tentang kesehatan di SD, SMP, SMA di Puskesmas
Gayungan Tahun 2016
PENYEBAB MASALAH
PENYEBAB PRIMER PENYEBAB SEKUNDER PENYEBAB TERSIER ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
ASPEK
SDM Tidak adanya jadwal pelatihan Tidak ada program dari Dinas, Tidak ada anggaran pelatihan kader - Pelatihan pada kader SBH untuk siswa SMU.
khusus bagi siswa SD, SMP, untuk melatih kader kesehatan - Perlu diadakan pelatihan Kader Wamantik
SMA untuk dijadikan kader bagi siswa SD, SMP, SMA bagi siswa, untuk memantau jentik di sekolah.
kesehatan

BAB VI
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

Dari hasil alternatif solusi pada Bab V diatas, dapat dibuat berbagai rencana kegiatan yang bermanfaat sebagai panduan petugas dalam melaksanakan
program terkait. Berikut ini RAK/ RPK pada tahun 2016 yang akan dilaksanakan di Puskesmas Gayungan, antara lain :
(hasil Terlampir )
2.13.1.1. Rencana Pelaksanaan Kegiatan / RPK BOK
2.13.1.2. Rencana Pelaksanaan Kegiatan JKN/BPJS
2.13.1.3. Rencana Pelaksanaan Kegiatan / RPK APBD

29
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

30
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

BAB VII
PENUTUP

POA Tahunan ini disusun untuk menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan
yang akan dilaksanakan Puskesmas Gayungan pada tahun 2016, dengan adanya POA
ini diharapkan pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan baik. Dukungan dana dari
pemerintah berupa Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), JKN, dan APBD bagi
Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan upaya kesehatan yang bersifat promotif dan
preventif. Serta upaya menjalin kemitraan berbagai pihak diharapkan dapat
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pembangunan berwawasan
kesehatan. Dengan adanya dana tersebut maka diharapkan Puskesmas dan jaringannya
dapat lebih mengoptimalkan fungsi dan peranannya didalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dilingkungan kerjanya.
Demikian POA Tahunan ini kami buat sebagai acuan secara umum dalam
mekanisme pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Gayungan tahun
2016. Bantuan berbagai pihak lintas sektor sangat berperan dalam keberhasilan
program-program yang direncanakan. Serta POA ini dapat dijadikan acuan lintas
program dalam melaksanakan dan saling berkoordinasi pada kegiatannya.

Surabaya,
Plt. Kepala Puskesmas Gayungan

dr. Atiek Tri Arini, M.Kes


Penata Tk. I
NIP. 19790110 200604 2 022

31
POA Puskesmas Gayungan Tahun 2016

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 1999, Info Puskesmas dengan Paradigma Sehat Baru Kita Wujudkan Visi Sehat 2010,
Depkes RI, Jakarta
Syafrudin, SKM, 2009, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Trans Info Media, Jakarta

32

Anda mungkin juga menyukai