I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Undang-undang Dasar 1945 hasil amandemen Pasal 28 H ayat (1)
mengamanatkan kepada kita, bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan.
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) Tahun 2012 menyebutkan antara lain bahwa
tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal
serbagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan Nasional.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentan Pelayanan
Publik pasal 15 mengamanatkan bahwa Penyelenggara Pelayanan Kesehatan berkewajiban
dan menetapkan standar pelayanan agar pelayanan dapat dilaksanakan sesuai dengan standar
serta penyelenggara dapat memberikan pertanggungjawaban terhadap pelayanan yang
diselenggarakan.
Millenium Development Goals (MDGs) menetapkan delapan tujuan dan tujuan ke
1,4,5,6 dan 7 adalah menurunkan prevalensi balita gizi kurang dan gizi buruk, menurunkan
angka kematian balita, menurunkan angka kematian ibu dan mewujudkan akses kesehatan
reproduksi bagi semua, mengendalikan penyebaran dan menurunkan jumlah kasus baru
HIV/AIDS dan menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan TB, serta meningkatkan akses
masyarakat terhadap sumber air minum dan sanitasi dasar yang layak. Target yang
ditetapkan adalah menurunkan Angka Kematian Balita sebesar 2/3 dan Angka Kematian Ibu
(AKI) sebesar dalam kurun waktu 1990-2015. Indonesia masih memerlukan komitmen
tinggi dan kerja keras semua pihak, pemerintah & masyarakat untuk mampu mencapai
angka yang ditargetkan dalam MDGs.
Visi pembangunan nasional tahun 2005-2925 adalah Indonesia yang Mandiri,
Maju, Adil dan Makmur. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2010-2014 ditujukan untuk lebih memantapkan penataan kembali
Indonesia di segala bidang dengan menekankan pada uipaya peningkatan kualitas sumber
daya manusia termasuk pengembangan kemapuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
pengustsn daya saing perekonomian
Mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014, maka pembanguan kesehatan diselenggarakan
berdasarkan arah dan kebijakan daerah yang dilakukan oleh semua potensi yang terdiri dari
masyarakat, swasta dan pemerintah secara sinergis dan berhasil guna mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya.
Masyarakat sehat merupakan investasi yang sangat berharga untuk mencapai Visi
Pembagunan di Jawa Timur yaitu ; Mewujudkan Masyarakat Jawa Timur yang Makmur
dan Berakhlak di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan misinya ; Makmur
Bersama wong cilik
Untuk mewujudkan Visi Pembangunan di Jawa Timur tersebut, perlu dilakukan
pendekatan akses dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang
setinggi-tingginya di Jawa Timur. Salah satu programnya adalah pengembangan Polindes
menjadi Ponkesdes
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tersedianya penyelenggaraan Pedoman Ponkesdes sehingga tercapai pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu, efektif dan efisien agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal di desa yang masuk wilayah kerja Ponkesdes
b. Tujuan Khusus
1. Menyusun pedoman sarana dan prasarana Ponkedes
2. Menyusun pelayanan pedoman pelayanan kesehatan masyarakat dan perorangan
Ponkesdes
PENANGGUNG JAWAB
dr.M.HABIB MUZAKKI,M.MKes
PONKESDES
PERAWAT BIDAN
Eko Yudha Satriya, Amd. Kep Elly Eka, Amd. Keb
4. Sasaran
a. Bayi dan balita
b. Anak sekolah
c. Remaja, WUS dan PUS
d. Bumil dan Buteki
e. Pralansia dan Lansia
5. Jadwal
a. Waktu pelaksanaan
Pelayanan poli umum : setiap hari kerja (senin sabtu ) jam 07.00 WIB 14.00 WIB
Pelayanan masyarakat miskin : setiap hari kerja mulai jam 07.00 WIB 14.00 WIB
b. Tempat Pelaksanaan
1. Posyandu
2. Posbindu
3. Kunjungan Rumah (PHN)
4. Screening siswa baru
5. Penyuluhan
Kegiatan Dalam Gedung :
1. BP Umum
2. Konseling
6. Pembiayaan
Pembiayaan penyelengaraan Ponkesdes diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota, APBD Propinsi, APBN dan sumber lain yang
sah dan tidak mengikat.
7. Output
Kerangka Acuan Kerja ini diharapkan dapat membantu penyelengaraan pelayanan
kesehatan agar dapat berjalan dengan baik sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat secara optimal melalui pelayanan kesehatan yang terjangkau dan
berkualitas.
Kerangka Acuan Kerja Merupakan acuan dalam mengembangkan kebijakan
operasional setempat sesuai dengan kondisi dan situasi daerah masing-masing.
Diharapkan Kerangka Acuan Kerja ini bermanfaat dan dapat membantu melaksanakan
pembinaan dan pengawasan secara rutin terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan
di Ponkesdes.
Penyusunan Kerangka Acuan Kerja ini telah di usahakan dengan sebaik-baiknya
dengan melibatkan beberapa unsur terkait dan melibatkan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Namun demikian tentu masih terdapat kekurangan dan kekeliruan
dalam penyusunan Kerangka Acuan Kerja ini, untuk itu kami mengharapkan saran,
perbaikan dan penyempurnaan pedoman ini dari berbagai pihak demi kesempurnaan buku
ini.
III. PENUTUP
1. Pencatatan dan Pelaporan
No Jenis Pelayanan Kelengkapan Dokumen
1 Upaya Promosi Kesehatan 1. Formulir laporan Bulanan dan Tribulan
Promosi Kesehatan
2. Formulir Tahunan Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
2. 2 Upaya Kesehatan Lingkungan 1. Kuesioner inspeksi rumah dan sarana
kesehtan lingkungan memuat tentang :
a. Komponen rumah
b. Sarana sanitasi
c. Perilaku penghuni
2. Kuesioner inspeksi sanitasi Ponkesdes
tentang :
a. Banguanan luar gedung
b. Bangunan dalam gedung
c. Sarana fasilitas sanitasi
d. Manajemen dalam ketertiban
e. Ruang tambahan
Mengetahui
Kepala Puskesmas Cermee
Dr.H.M.Habib Muzakki,M.Mkes
Nip. 19810212 20100 1 030