Anda di halaman 1dari 18

STANDAR PELAYANAN

PONKESDES BATU SALANG KECAMATAN CERMEE

I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Undang-undang Dasar 1945 hasil amandemen Pasal 28 H ayat (1)
mengamanatkan kepada kita, bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan.
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) Tahun 2012 menyebutkan antara lain bahwa
tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal
serbagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan Nasional.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentan Pelayanan
Publik pasal 15 mengamanatkan bahwa Penyelenggara Pelayanan Kesehatan berkewajiban
dan menetapkan standar pelayanan agar pelayanan dapat dilaksanakan sesuai dengan standar
serta penyelenggara dapat memberikan pertanggungjawaban terhadap pelayanan yang
diselenggarakan.
Millenium Development Goals (MDGs) menetapkan delapan tujuan dan tujuan ke
1,4,5,6 dan 7 adalah menurunkan prevalensi balita gizi kurang dan gizi buruk, menurunkan
angka kematian balita, menurunkan angka kematian ibu dan mewujudkan akses kesehatan
reproduksi bagi semua, mengendalikan penyebaran dan menurunkan jumlah kasus baru
HIV/AIDS dan menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan TB, serta meningkatkan akses
masyarakat terhadap sumber air minum dan sanitasi dasar yang layak. Target yang
ditetapkan adalah menurunkan Angka Kematian Balita sebesar 2/3 dan Angka Kematian Ibu
(AKI) sebesar dalam kurun waktu 1990-2015. Indonesia masih memerlukan komitmen
tinggi dan kerja keras semua pihak, pemerintah & masyarakat untuk mampu mencapai
angka yang ditargetkan dalam MDGs.
Visi pembangunan nasional tahun 2005-2925 adalah Indonesia yang Mandiri,
Maju, Adil dan Makmur. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2010-2014 ditujukan untuk lebih memantapkan penataan kembali
Indonesia di segala bidang dengan menekankan pada uipaya peningkatan kualitas sumber
daya manusia termasuk pengembangan kemapuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
pengustsn daya saing perekonomian
Mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014, maka pembanguan kesehatan diselenggarakan
berdasarkan arah dan kebijakan daerah yang dilakukan oleh semua potensi yang terdiri dari
masyarakat, swasta dan pemerintah secara sinergis dan berhasil guna mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya.
Masyarakat sehat merupakan investasi yang sangat berharga untuk mencapai Visi
Pembagunan di Jawa Timur yaitu ; Mewujudkan Masyarakat Jawa Timur yang Makmur
dan Berakhlak di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan misinya ; Makmur
Bersama wong cilik
Untuk mewujudkan Visi Pembangunan di Jawa Timur tersebut, perlu dilakukan
pendekatan akses dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang
setinggi-tingginya di Jawa Timur. Salah satu programnya adalah pengembangan Polindes
menjadi Ponkesdes

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tersedianya penyelenggaraan Pedoman Ponkesdes sehingga tercapai pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu, efektif dan efisien agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal di desa yang masuk wilayah kerja Ponkesdes
b. Tujuan Khusus
1. Menyusun pedoman sarana dan prasarana Ponkedes
2. Menyusun pelayanan pedoman pelayanan kesehatan masyarakat dan perorangan
Ponkesdes

II. RENCANA KEGIATAN


1. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Upaya kesehatan wajib adalah upsys pelayanan kesehatan yang ditetapkan berdasarkan
komitmen nasional, regional dan global yang memmpunyai daya ungkit tinggi terhadap
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Ada enam pelayanan kesehatan yaitu,
1. Upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
2. Upaya kesehatan lingkungan
3. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
4. Upaya kesehatan gizi masyarakat
5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan tidak menular
6. Upaya pengobatan dasar
2. Cara pelaksanaan
1) Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan pengetahuan, kemamuan dan
kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dar, oleh, untuk dan bersama
masyarakat agar mereka dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan
upaya kesehatan yang bersumberdaya masyarakat sesuai sosial budaya setempat
dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
Tujuan promosi kesehatan adalah agar masyarakat mau dan mamu menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat. Indikator PHBS rumah tangga yang diharapkan
adalah 10 indikator komposit yaitu :
1. Pertolongan persalinan oleh nakes
2. Memberi bayi Asi Eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik dirumah
8. Makan sayur dan buah setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
Jenis komunikasi dalam promosi kesehatan
komunikasi perorangan
komunikasi kelompok
komunikasi masa
Metode dalam promosi kesehatan
Ceramah
Diskusi kelompok
Curah pendapat
Demonstrasi, konseling, dll
Agar pesan dapat mudah diterima oleh sasaran, maka dalam melaksanakan
penyuluhan menggunakan alat bantu yaitu :
Leaflet, poster, lembar balik, stiker
Spanduk
Umbul-umbul
Banner
Media elektronik (audio,video dll)
Tujuan pemberdayaan masyarakat adalah meningkatkan kemandirian masyarakat
dan keluarga dalam bidang kesehatan, sehingga masyarakat dapat berkontribusi
dalam meningkatkan derajat kesehatan. Keberhasilan Proses pemberdayaan dapat
dilihat dengan terwujudnya berbagai Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) diantaranya :
Posyandu
Poskesdes
Poskestren
Pos UKK, dll
Kegiatan Promosi Kesehatan yang dilaksanakan di Ponkesdes :
a. Kegiatan di dalam gedung
1. Tempat Pendaftaran
Penyebaran informasi melalui media poster, leaflet yang bisa dipasang.
Adapun jenis informasi yang disediakan yaitu :
Informasi kesehatan yang menjadi isu terbaru
Peraturan kesehtan seperti larangan merokok, dilarang meludah
sembarangan, buang sampah pada tempatnya, dll
2. Ruang BP
Petugas memberikan penyuluhan perorangan, dan disediakan pula media
promosi : lembar balik, poster, gambar atau model anatomi atau leaflet
3. Ruang Tunggu
Dipasang media poster, leaflet, media penyuluhan lain tentang penyakit dan
pencegahan dan kotak saran
4. Ruang KIA dan KB
Petugas memberikan penyuluhan perorangan di KIA
Memasang poster atau disediakan leaflet tentang berbagai penyakit yang
menyerang bayi dan balita, pentingnya memeriksakan kehamilan teratur,
pentingnya imunisasi lengkap pada bayi, dll
5. Dinding
Dipasang spanduk pada momen tertentu
6. Taman
Jika memungkinkan mempromosikan taman obat keluarga dan karangkitri
b. Kegiatan diluar gedung
1. Kunjungan rumah
2. Pemberdayaan berjenjang diberbagai tatanan (rumah tangga, institusi
pendidikan, tempat kerja,dll) dengan urutan tahapan :
a. Petugas ponkesdes mengembangkan kemitraan dan memberdayakan para
pemuka masyarakat
b. pemuka masyarakat memilih dan merekrut kader dan memberdayakan
kader
c. Kader memberdayakan masyarakat
d. Melakukan penyuluhan kelompok yang ada
e. Melakukan pengembangan dan pembinaan UKBM yang berkembang di
desa
f. Mengembangkan Desa Siaga Aktif
g. Memberdayakan Masyrakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
2) Upaya Kesehatan Lingkungan
A. Untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi,
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai serjat kesehatn
yang setinggi tingginya, mencakup lingkungan pemukiman, tempat kerja,
tempat rekreasi, serta tempat dan kualitas umum, yang bebas unsur-unsur yang
menimbulkan gangguan kesehatan, antara lain :
1. limbah cair
2. Limbah padat
3. Limbah gas
4. Sampah yang tidak dapat diproses dengan persyaratan yang ditetapkan
pemerintah
5. Binatang pembawa penyakit
6. Zat kimia yang berbahaya
7. Kebisingan yang melebihi amabang batas
8. Radiasi sinar pengion non pengion
9. Air yang tercemar
10. Udara yang tercemar
11. Makanan yang terkontaminasi
Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi, pembuangan sampah dan air
limbah yang kurang baik diantaranya adalah :
1. Diare
2. Demam berdarah
3. Disentri
4. Hepatitis A
5. Kolera
6. Tiphus
7. Cacingan
8. Malaria
B. Kegiatan Kesehatan Lingkungan
1. Kegiatan Dalam Gedung
Ponkesdes dalam rangka mewujudkan lingkungan yang sehat dapat memberikan
perlindungan bagi pengunjung, sehingga petugas dapat melakukan upaya
kegiatan berupa :
a. Meningkatkan prasarana dan sarana air minum/air bersih dan penyehatan
lingkungan
b. Memberikan konseling dan penyuluhan tentang hygiene dan sanitasi kepada
pasien ponkesdes dengan penyakit berbasis lingkungan

2. Kegiatan Luar Gedung


a. Melakukan pendekatan kepada pimpinan wilayah setempat agar mendapat
dukungan dalam pengembangan sanitasi dasar (air bersih, limbah cair, limbah
padat, dan jamban)
b. Membina hubungan kerjasama dengan para tokoh masyarakat/agama di desa
c. Melakukan kemitraan dengan organisasi kemasyarakatan, lembaga sosial
masyarakat (LSM), tokoh masyarakat (TOMA), dan tokoh agama (TOGA)
d. Melakukan inspeksi terhadap sarana sanitasi dasar berupa observasi,
wawancara terhadap pemilik/pengguna sarana sanitasi, pengisian format data.
e. Mendampingi petugas puskesmas dalam pengambilan sampel lingkungan
3. Penunjang Kegiatan Kesehatan lingkungan
Pelaksanaan kegiatan didalam maupun diluar gedung petugas ponkesdes perlu
didukung dengan instrumen penunjang berupa :
1. Kuesioner sanitasi lingkungan luar gedung ponkesdes yang ditujukan pada
rumah tangga yang berisikan :
a. Air
b.Air limah
c. Sampah
d. Penggunaan bahan kimia
e. Ternak/Hewan peliharaan
f. Sumber pencemaran disekitar rumah
2. Kuesioner penilaian pemeriksaan kesehatan lingkungan dalam gedung
(inspeksi sanitasi) Ponkedes yang membuat variabel upaya kesehatan
lingkungan tentang:
a. Bangunan luar gedung
b. Bangunan dalam gedung
c. Sarana fasilitas sanitasi
d. Manajemen dalam ketertiban
e. Ruang tambahan
3) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
a. Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu
Pemerintah meningkatkan kesehatan wanita yang berkaitan dengan fungsi
keibuannya untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan
akselerasi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) yang dimulai sejak periode
usia subur, kehamilan, persalinan, nifas dan meneteki
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Ibu
1. Kegiatan didalam gedung
Pelayanan dan konseling pada calon pengantin
Pelayanan konseling pada masa Pra hamil termasuk wanita Usia Subur
(WUS)
Pelayanan Ante Natal pada kehamilan normal, termasuk upaya P4K
Pelayanan Persalinan normal dengan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Pelayanan Ibu Nifas Normal
Pelayanan Ibu Menyusui
Pelayanan mkonseling pada masa antara dua kehamilan
Melakukan kasus rujukan KTP (Kekerasan Terhadap Perempuan)
2. Kegiatan diluar gedung
Pelayanan dan konseling pada calon pengantin
Pelayanan konseling pada masa pra hamil
Penyuluhan pada Wanita Usia Subur (WUS)
Pelayanan Ante Natal pada kehamilan normal termasuk upaya P4K
Pelayanan ibu nifas normal (termasuk kunjungan nifas/KF)
Pelayanan dan konseling ibu menyusui
b. Upaya Pelayanan Kesehatan Anak
Dalam rangaka meningkatkan Kesehatan Anak untuk mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya, memiliki kebugaran jasmani, kecerdasan
intelektual, emosional dan spiritual melalui upaya pemenuhan peningktan dan
perlindungan hak anak, muali dari terwujudnya bayi lahir sehat dengan lair
normal, mempertahnkan hidup, tumbuh dan berkembang secara optimal sejak
usia dini, usia sekolah, masa pubertas sampai usia dewasa.
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Anak
1. Kegiatan didalam gedung
Asuhan Bayi normal
Penatalaksanaan kegawat daruratan neonatal
Pemeriksaan kesehatan bayi/balita dengan format MTBM/MTBS
Pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah
Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah
SDIDTK (Stimulasi Deteksi dan Inervensi Dini Tumbuh Kembang
Pemberian konseling dan penyuluhan
Pemberian surat keterangan kelahiran
Melakukan kasus rujukan KTA (Kekerasan Terhadap Anak)
2. Kegiatan diluar gedung
Kunjungan rumah (KN)
Pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerinta (Posyandu)
Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah
(SDIDTK) di posyandu, TK, PAUD
Pemberian konseling dan penyuluhan (Posyandu, Kunjungan rumah)
Bina Keluarga Balita (BKB)
c. Upaya Pelayanan Keluarga Berencana
Pengendalian laju pertambahan penduduk dan akselari penrunan Angka Kematian
Ibu (AKI) melalui pencegahan Kehamilan yang tidak Diinginkan (KTD) dengan
menggunakan kontrasepsi, termasuk penanganan komplikasi dan efek samping
Kegiatan Pelayanan Keluarga Berencana
1. Kegiatan didalam Gedung
Pelayanan konseling KB
Pelayanan KB cafetaria (IUD<MOP<MOW<Inplant< Suntik, Pil,
Kondom)
Pelayanan efek samping KB dan melakukan rujukan kasus dan komplikasi
2. Kegiatan diluar gedung
Pelayanan konseling KB
Pelayanan KB dengan Tim KB keliling (TKBK)
Pelayanan dengan mmen khusus (safari TNI KB kes)
Pendataan sasaran KB (4T, Unmetneed, Keluarga miskin)
4) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat melalui
perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi dan mutu
pelayanan gizi dan kesehtan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi
a. Kegiatan Perbaikan Gizi Masyarakat
1. Kegiatan Didalam Gedung
Kebijakan dan prosedur penyuluhan setiap konsultasi gizi
Melaksnakan program kesehatan gizi masyarakat dengan sasaran ibu
hamil, ibu nifas, bayi dan balita
Memotivasi ibu post partum untuk segera memberikan ASI eksklusif
(IMD)
Pemberian tablet tambah darah untuk ibu hamil
Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) ibu hamil
Pemberian kapsul vitamin A
Pojok Gizi
Perawatan gizi buruk
Penyuluhan kelompok

2. Kegiatan diluar gedung


Pemberian kapsul vitamin A
Memotivasi ibu post partum untuk segera memberikan ASI
eksklusifPenimbangan setiap bulan dan pemantauan pertumbuhan bayi,
anak ablita di posyandu
Pengukuran Tinggi badan dan penimbangan bert badan bayi dan balita
Penyuluhan, pemantauan status gizi dan konsultasi gizi
Pemetaan kadarzi
Monitoring garam bertyodium
Penyuluhan Kelompok
Pemberian makanan pendamping ASI pada usia 6-24 bulan yang BGM
Balita gizi buruk yang mendapat perawatan
Pemberian tablet tambah darah
Balita gizi buruk mendapat PMT pemulihan
Balit BGM
5) Upaya Pemberantasan Penyakit
a. Program Pengendalian ISPA
Penyakit ISPA khususnya pnemonia masih menjadi penyebab kematian
terbesar pada bayi dan balita. Adapun Kegiatan Didalam dan diluar
gedung:
1. Melakukan pemeriksaan penderita pnemonia sesuai standar
2. Melakukan tatalaksana penderita pnemonia sesuai standar
3. Melakukan rujukan kasus pnemonia balita
4. Pelayanan konseling
5. Pencatatan dan pelaporan
b. Program P2 Diare
1) Kegiatan di Ponkesdes untuk melakukan pemeriksaan penderita diare
adalah sebagai berikut :
1. Menanyakat riwayat penyakit
2. Anamnese
3. Menilai derajat dehidrasi:
a. Melihat keadaan umum penderita
b. Melihat mata penderita
c. Melihat tanda keinginan untuk minum
d. Melihat turgor kulit
4. Menentukan derajat dehidrasi :
a. Diare tanpa dehidrasi
b. Diare dehidrasi ringan/sedang
c. Diare dehidrasi berat
5. Menentukan rencana pengobatan, sesuai dengan derajat
dehidrasinya

2) Sedangnkan kegitannya sendiri terbagi dalam kegiatan di dalam


gedung dan luar gedung
1. Kegiatan didalam gedung
a. Pengamatan perkembangan penyakit (data kesakitan dan
kematian) menurut karakteristik epidemiologi (Waktu, tempat
dan orang) dalam rangka kewaspadaan dini dan respon KLB
b. Membuat pemetaan daerah rawan KLB diare disertai analisis
penyebab faktor
c. Melakukan pemeriksaan dan tatalaksana penderita diare
d. Melakukan rujukan diagnosis dan rujukan kasus diare yang
tidak bisa ditangani di Ponkesdes
e. Pelayanan konseling
f. Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan P2 diare
2. Kegiatan diluar gedung
a. Penyelidikan epidemiologi bila terjadi KLB
b. Melakukan pelacakan ke wilayah KLB dan menentukan
wilayah rawan potensi KLB diare
c. Mengambil tindakan darurat pengobatan dan melakuakn
rujukan sesegera mungkin
d. Melakukan pelayanan di posyandu
e. Penyuluhan kepada masyarakat melalui kegiatan yang ada di
desa/kelurahan
f. Melakukan koordinasi lintas sektor dan tokoh masyarakat
dalam rangka pencegahan dan pengendalian diare
c. Program P2 Tuberkulosis
1. Kegiatan di dalam gedung
a. Pengamatan perkembangan penyakit (data kesakitan dan kematian)
menurut karakteristik epidemiologi (waktu,tempat,orang) dan efek
samping obat
b. Membuat pemetaan daerah rawan TB dengan indikator cakupan
penemuan penderita BTA+ dengan disertai analisis faktor penyebab
c. Melakukan penjringan suspek TB
d. Melakukan rujukan ke puskesmas
e. Pengambilan obat dan pengawasan obat minum
f. Pelayanan konseling
g. Melakukan pencatatan pengobatan (TB01 dan TB02) dan pelpaoran
kegiatan
2. Kegiatan diluar gedung
a. Melakukan penyuluhan di posyandu dalam rangka penjaringan
b. Melakukan pelacakan kasus mangkir
c. Melakukan koordinasi lintas sektor dan tokoh masyarakat dalam
rangka pencegahan dan pengendalian TBC
d. Program P2 Demam Berdarah Dengue
Kegiatan yang bisa dilakukan di Ponkesdes :
1. Penyuluhan DBD
2. Gerakan PSN DBD
3. Penemuan Penderita sedini mungkin
Kegiatan didalam gedung
Pengamatan perkembangan penyakit (data kesakitan dan kematian)
menurut karakteristik epidemiologi
Melakukan pemriksaan dan pengobatan DBD
Rujukan DBD
Kegiatan diluar Gedung
Melakukan penyuluhan DBD
Gerakan PSN DBD
Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB)
Penyelidikan epidemiologi
Pengasapan
Larvasidasi
e. Program P2 Malaria
Kegiatan pokok dalam pengendalian penyakit malaria adalah :
1. Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko
2. Penemuan penderita dan tatalaksana penderita
3. Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah
4. Peningkatan KIE untuk pencegahan dan pemberantasan
Kegiatan di Ponkesdes sebagai unit pelayanan terdepan, adalah membantu
kegiatan puskesmas induk sebagai berikut :
1. Kegiatan di dalam gedung
a) Melakukan pemeriksaan terhadap tersangka malaria meliputi :
Anamnese
Pemeriksaan fisik
Pengambilan sediaan darah tetes tebal untuk diagnosa pasti
b) Melakukan pengobatan terhadap penderita positif malaria ringan
sesuai hasil pemeriksaan laboratorium
c) Membantu Puskesmas melakukan follow up pengobatan malaria
d) Pencatatan dan pelaporan
2. Kegiatan diluar gedung
a. Melakukan pemeriksaan terhadap tersangka malaria meliputi :
o Anamnese
o Pemeriksaan fisik
o Pengambilan sediaan darah tetes tebal untuk diagnosa pasti
b. Mengirim sediaan darah ke puskesmas
c. Bekerjasama dengan kelurahan/desa dalam kegiatan surveilans
Migrasi
d. Membantu Puskesmas melakukan follow up pengobatan malaria
e. Merujuk penderita malaria berat ke puskesmas
f. Membantu kegiatan puskesmas induk dalam pengendalian vector
malaria
g. Penyuluhan kepada masyarakat
h. Mengirimkan hasil kegiatan penemuan penderita ke puskesmas
f. Program P2 Kusta
Kegiatan dalam Gedung
a. Melakukan pemeriksaan suspect kusta
b. Merujuk pasien ke puskesmas induk
c. Pengambilan obat MDT Kusta
d. Pencatatan dan pelaporan
Kegiatan di luar Gedung
1. Melakukan penyuluhan
2. Pencarian suspect kusta
3. Pelacakan kasus mangkir
4. Melakukan kordinasi lintas sektor/lintas program dalam rangka
pencegahan dan pengendalian kusta
6) Upaya Pengobatan Dasar
Kegiatan Pengobatan Dasar :
1) Didalam gedung
a) Screning penyakit
b) Diagnosa dan terapi dasar
c) Emergensi dasar
d) Rujukan pasien
2. Kegiatan diluar gedung
a) Pengobatan sederhana secara masal dibawah pengawasan dokter
puskesmas
b) Deteksi dini pada keluarga dan masyarakat
c) Pertolongan pertama pada kecelakaan atau gawat darurat penyakit
7) Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya ini ditetapkan berdsarkan permasalahan kesehatan di masyarakat sesuai
dengan kebutuhan masyarakat desa dan kemampuan Ponkedes meliputi :
a. Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Kegiatan di dalam gedung
Asuhan keperawatan terhadap pasien
Penemuan kasus baru (deteksi dini) pada pasien
Penyuluhan kesehatan
Pemantauan ketraturan berobat
Rujukan kasus/masalah kesehatan kepada tenaga kesehatan lain
Pemberian nasehat (konseling) keperawatan
Kegiatan yang merupakan tugas limpah sesuai pelimpahan kewenangan
yang diberikan
Menciptakan lingkungan terapeutik
Dokumentasi Keperawatan
Kegiatan di luar Gedung
Melakukan Asuhan Keperawatan Kasus, yang memerlukan tindak lanjut
di rumah dengan melibatkan peran serta aktif keluarga.
Melakukan Asuhan keperawatan Keluargaa yang ditujukan pada keluarga
rawan kesehatan yang mempunyai masalah kehatan
Melakukan Asuhan kelompok Khusus, yang ditujukan pada kelompok
rawan kesehatan yang memerlukan perhatian khusus, baik dalam institusi
maupun non institusi.
Melakukan Asuhan Keperawatan Masyarakat di daerah binaan, yang
ditujukan pada masyrakat yang rentan atau mempunyai resiko tinggi
terhadap timbulnya masalah kesehatan.
3. Pengorganisasian / pelaksana kegiatan

PENANGGUNG JAWAB

dr.M.HABIB MUZAKKI,M.MKes

PENANGGUNG JAWAB JARINGAN DAN


JEJARING PUSKESMAS

YENI MILA W.H, Amd. Kep

PONKESDES

PERAWAT BIDAN
Eko Yudha Satriya, Amd. Kep Elly Eka, Amd. Keb

4. Sasaran
a. Bayi dan balita
b. Anak sekolah
c. Remaja, WUS dan PUS
d. Bumil dan Buteki
e. Pralansia dan Lansia
5. Jadwal
a. Waktu pelaksanaan

Pelayanan poli umum : setiap hari kerja (senin sabtu ) jam 07.00 WIB 14.00 WIB

Pelayanan konseling : sesuai jadwal jam 10.00 WIB 12.00 WIB

Pelayanan masyarakat miskin : setiap hari kerja mulai jam 07.00 WIB 14.00 WIB

b. Tempat Pelaksanaan

Dalam gedung dan luar gedung Ponkesdes Cermee

Kegiatan Pelayanan Luar Gedung :

1. Posyandu
2. Posbindu
3. Kunjungan Rumah (PHN)
4. Screening siswa baru
5. Penyuluhan
Kegiatan Dalam Gedung :

1. BP Umum
2. Konseling

6. Pembiayaan
Pembiayaan penyelengaraan Ponkesdes diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota, APBD Propinsi, APBN dan sumber lain yang
sah dan tidak mengikat.
7. Output
Kerangka Acuan Kerja ini diharapkan dapat membantu penyelengaraan pelayanan
kesehatan agar dapat berjalan dengan baik sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat secara optimal melalui pelayanan kesehatan yang terjangkau dan
berkualitas.
Kerangka Acuan Kerja Merupakan acuan dalam mengembangkan kebijakan
operasional setempat sesuai dengan kondisi dan situasi daerah masing-masing.
Diharapkan Kerangka Acuan Kerja ini bermanfaat dan dapat membantu melaksanakan
pembinaan dan pengawasan secara rutin terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan
di Ponkesdes.
Penyusunan Kerangka Acuan Kerja ini telah di usahakan dengan sebaik-baiknya
dengan melibatkan beberapa unsur terkait dan melibatkan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Namun demikian tentu masih terdapat kekurangan dan kekeliruan
dalam penyusunan Kerangka Acuan Kerja ini, untuk itu kami mengharapkan saran,
perbaikan dan penyempurnaan pedoman ini dari berbagai pihak demi kesempurnaan buku
ini.
III. PENUTUP
1. Pencatatan dan Pelaporan
No Jenis Pelayanan Kelengkapan Dokumen
1 Upaya Promosi Kesehatan 1. Formulir laporan Bulanan dan Tribulan
Promosi Kesehatan
2. Formulir Tahunan Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
2. 2 Upaya Kesehatan Lingkungan 1. Kuesioner inspeksi rumah dan sarana
kesehtan lingkungan memuat tentang :
a. Komponen rumah
b. Sarana sanitasi
c. Perilaku penghuni
2. Kuesioner inspeksi sanitasi Ponkesdes
tentang :
a. Banguanan luar gedung
b. Bangunan dalam gedung
c. Sarana fasilitas sanitasi
d. Manajemen dalam ketertiban
e. Ruang tambahan

3 Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu


dan Anak Serta KB
a. Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu Pencatatan :
1. Kartu Ibu
2. Formulir Partograf
3. Buku KIA
4. Kartu skor Podji Rochjati (KSPR)
5. Register Kohort Ibu
6. Form pelacakan kematian maternal
(OVM)
7. Register pelayanan korban tindak
kekerasan terhadap perempuan, anak dan
KDRT
8. Formulir Asuhan Kebidanan
Pelaporan :
1. PWS-KIA (Ibu)
2. LB3 KIA (Lap. Bulanan KIA)
3. Laporan sarana prasarana B1,B2,B3
4. Laporan kematian ibu
5. Laporan penggunaan buku KIA
6. Laporan Pelaksanaan kelas ibu hamil
7. Laporan P4K
8. Laporan Pelayanan korban Tindak
Kekerasan Terhadap Permepuan, anak
dan KDRT
b. Upaya Pelayanan Kesehatan Pencatatan :
Anak 1. Kartu anak
2. Formulir MTBM dan MTBS
3. Buku KIA
4. Register kohort bayi
5. Register kohort anak balita
6. Register kohort anak prasekolah
7. Register penyimpanan tumbuh kembang
8. Form pelacakan kematian perinatal
(OVP)
9. Register anak usia sekolah
10. Formulir skrining anak usia sekolah
11. Register pelayanan korban tindak
kekerasan terhadap perempuan, anak dan
KDRT
c. Upaya Pelayanan Keluarga Pencatatan :
Berencana 1. Kartu status KB (K1)
2. Kartu pesrta KB (K4)
3. Register kohort KB
4. Registert alat dan obat kontrasepsi
Pelaporan :
1. LB 3 USUB (laporan bulanan usia
subur)
2. PWS KB
Alur dan mekanisme Pelaporan
a) Penanggungjawab Ponkesdes mengumpulkan pelaporan dan harus sudah diserahkan ke
Puskesmas selambat-lambatnya tanggal 1 bulan berikutnya (penutupan pencatatan dan
pelaporan dilakukan setiap tangggal 25 bulan berjalan)
b) Laporan bulanan Ponkesdes dianalisa dengan monitoring dan evaluasi kinerja Ponkesdes
Triwulan I/II/III/IV dan dilaporkan ke Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
selambat-lambatnya tanggal 5 bulan berikutnya selanjutnya dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Provinsi Beserta pelaksanaannya
c) Untuk Kegiatan pemberdayaan masyarakat (telaah UKBM) karena penilaiannya 1 (satu)
tahunsekali maka digunakan laporan tahunan (formulir laporan tahuan promosi kesehtan
dan pemberdayaan masyarakat)
3. Monitoring Evaluasi dan Pengendalian MutuJenis monitoring dan evaluasi
a. Pengawasan :
1. Pengawasan internal dilakukan Puskesmas maupun Dinas Kesehatan
2. Pengawasan eksternal dilakukan meliputi:
Pengawasan oleh masyarakat berupa laporan atau pengaduan masyarakat
Pengawasan dilakukan oleh institusi terkait
b. Pembinaan
1) Pembinaan tingkat puskesmas
2) Pembinaan tingkat kabupaten/kota
3) Pembinaan tingkat provinsi
1. Jadwal dan Pelaksanaan Monitoring Evaluasi
Setiap bulan penangungjawab Ponkesdes melakukan evaluasi pelayanan dan
melaporkan serta membandingkan kinerja program dengan target yang ingin dicapai,
sehinggaperbaikan dapat segera dilakukan.
Secara berkala, tiap 3 bulan dilakukan pemantauan kinerja Ponkesdes yang
dilakukan oleh Puskesmas dan Oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Dinas Kesehatan
Kabupaten/kota mengirimkan pemantauan kinerja dan laporan pelaksanaan setiap 3 bulan ke
Dinas Kesehatan Provinsi mengani kegiatan pelayanan kesehatan ke Dinas Kesehtan
Untuk memudahkan dalam melakukan monitoring dan evaluasi maka perlu acuan atau
instrumen monitoring dan evaluasi.
Cermee2015
Penyusun
Perawat Bidan

Eko Yudha Satriya, Amd. Kep Elly Eka C.A, Amd.Keb

Mengetahui
Kepala Puskesmas Cermee
Dr.H.M.Habib Muzakki,M.Mkes
Nip. 19810212 20100 1 030

Anda mungkin juga menyukai