Anda di halaman 1dari 4

Term of Reference

Current Issues & FGD

Pelaksanaan

Hari, Tanggal : Jumat. 7 Juli 2017

Pukul : 18.20 21.00 WIB

Tempat : Selasar SC Kalimongso

Deskripsi Kegiatan

Microteaching 1 Current issues & FGD adalah kegiatan dimana para asistensi diharuskan
memahami dan mengkritisi sebuah topik yang akan diberikan oleh fasilitator. Topik yang diberikan
adalah isu-isu terkini berskala nasional. Setelah memahami isu tersebut, asistensi diminta untuk
berdiskusi dan memberikan tanggapannya sesuai dengan perannya sebagai pro maupun kontra
terhadap setiap isu. Disini Asistensi dituntut untuk bijaksana dalam mengkritisi dan memahami isu-
isu terkini, serta mampu menyampaikan pendapatnya terkait isu tersebut.

Tujuan:

Berpikir kritis dalam menghadapi berbagai isu yang ada


Mempertimbangkan banyak hal dan melihat dari sudut pandang pro maupun kontra dalam
menanggapi isu yang ada
Mandiri dan bijaksana dalam menanggapi isu yang ada
mampu menyampaikan pendapatnya terkait isu tersebut

Rundown Kegiatan

18.20 18.40 Registrasi

18.40 18.50 Pembukaan oleh MC

18.50 19.10 Games

19.10 19.30 Shalat Isya

19.30 20.45 FGD

20.45 21.00 Penyampaian oleh Kabid Asistensi

Teknis FGD

Setiap kelompok dibagi menjadi 2 kelompok kecil, A dan B


Kelompok 1A dengan 8A, kelompok 1B dengan 8B, 2A dengan 7A, 2B dengan 7B dan
seterusnya, akan diadu pendapatnya sebagai pro dan kontra
Ketua FGD memimpin jalannya diskusi
Mendiskusikan isu-isu yang ada dan menyampaikan pendapatnya dari sudut pandang pro
maupun kontra
ISU I

Wacana Pemindahan Ibukota dari Jakarta ke Kalimantan

Jakarta adalah sebuah kota yang menjadi pusat pemerintahan dan pusat bisnis. Bisa dibilang
infrastruktur, sarana dan prasarana apapun, Kota Jakarta adalah surganya. Mulai dari infrastruktur
pendidikan, bisnis, pariwisata, transportasi dan sebagainya, Kota Jakarta adalah yang paling lengkap.

Akan tetapi, menurut seorang ahli, kota Jakarta sudah tidak layak untuk dijadikan pusat
pemerintahan, macet dan banjir adalah alasan utamanya. Wacana pemindahan ibukota dari Jakarta
kembali berdengung. Wacana pemindahan ibukota dari Jakarta ke Kalimantan sebenarnya sudah ada
sejak masa pemerintahan Presiden pertama Republik Indonesia, yaitu Ir. Soekarno, tetapi karena
banyaknya pro dan kontra terkait masalah tersebut, pemindahan ibukota masih terbatas sebagai
wacana pemerintah pusat sampai dengan sekarang.

Bagaimana menurut Anda, terkait wacana pemindahan ibukota dari Jakarta ke Kalimantan tersebut?
Apakah Anda setuju, atau tidak setuju, berikan alasannya !
ISU II

Kenaikan Dana Parpol

Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sedang menyusun revisi PP Nomor
5/2009 tentang Bantuan Keuangan kepada Parpol. Revisi PP tersebut mengatur kenaikan dana
bantuan parpol dari Rp 108 menjadi Rp 1.000 per suara.

Kemendagri menargetkan revisi PP Nomor 5/2009 segera selesai. Jika sudah rampung, anggaran
terbaru untuk bantuan parpol dapat dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Perubahan (APBN-P) 2017.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah melalui Kemendagri berencana menaikkan dana parpol. Saat
ini pemerintah mengeluarkan dana sekitar Rp 13,42 miliar untuk 12 partai politik peserta Pemilu
2014. Jika dana bantuan parpol dinaikkan menjadi Rp 1.000 per suara, maka pemerintah harus
mengeluarkan anggaran sebesar Rp 124,92 miliar. Dengan demikian, menimbulkan tambahan beban
pada APBN Indonesia.

Bagaimana tanggapan Anda terkait masalah tersebut ? Apakah Anda setuju atau tidak, dan berikan
alasannya !
ISU III

Pasal Karet UU ITE

Mungkin tidak banyak disadari netizen, UU ITE No 11/2008 memiliki keterbatasan dimana dapat
mengancam kebebasan berpendapat para netizen. Ada pasal-pasal karet dan juga ketumpangtindihan
dengan aturan lainnya. Seperti apa pasal karet dan wujud ancamannya bagi netizen. Dari tahun ke
tahun jumlah netizen yang dianggap melanggar pasal 27, 28, dan 29 UU ITE semakin meningkat. Oleh
karenanya sebelum UU ITE ini dilakukan revisi maka sebaiknya netizen waspada dan lebih berhati-hati
dalam berpendapat di ranah maya. Dan aturan berpendapat ini tidak hanya tertuang di media sosial
seperti blog, facebok, twiter, dan sebagainya, akan tetapi juga bisa menjerat melalui media
komunikasi lainnya seperti SMS dan aplikasi chatting seperti whats App, Line, BBM, dan sebagainya.
Barang bukti sengketa UU ITE di kepolisian seringkali hanya berupa screenshoot percakapan di SMA
atau pesan di facebook.

Mengapa revisi UU ITE perlu dikawal? Oleh karena ketiga pasal dalam UU ITE (27,28, dan 29) saat ini
tergolong pasal karet dimana makna pencemaran nama baik, penghinaan, kabar bohong, menakuti-
nakuti masih bias. Penghinaan dan/atau pencemaran nama baik bersifat subyektif. Namun yang perlu
diingat seandainya pasal 27, 28, dan 29 dicabut, tetap saja blogger dan netizen harus bijak berkata-
kata di dunia maya dan menghindar dari hal-hal yang bersifat propaganda negatif terhadap SARA baik
kepada individu, organisasi, atau pemerintah karena ada pasal-pasal dalam UU KUHP yang mengatur
tentang hate speech. Antisipasi ungkapan kebencian ini juga disosialisasikan melalui surat edaran
SE/06/X/2015 oleh Polri.

Bagaimana tanggapan Anda terkait masalah tersebut ? Apakah Anda setuju atau tidak, dan berikan
alasannya!
(http://www.hukumpedia.com/dewi_puspa00/pasal-pasal-karet-uu-ite-dapat-membatasi-kebebasan-
berpendapat)

Anda mungkin juga menyukai