Anda di halaman 1dari 9

Budaya Nusantara

UAS
5) Peksan, suatu perkawinan atas kemauan kedua
Pertemuan 9 orangtua mereka
Kebudayaan, Jawa, Sunda dan Madura Rangkaian acara perkawinannya adalah :
1) Nontoni: upacara untuk melihat calon pasangan
Kebudayaan Jawa 2) Lamaran : meminang
A. Letak geografi 3) Peningsetan: upacara penyerahan suatu sbg
pengikat
Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah
4) Nyantri
Istimewa Yogyakarta. Selain di ketiga propinsi tersebut, suku
5) Siraman
Jawa banyak bermukim di Lampung, Banten, Jakarta, dan 6) Midodareni
Sumatera Utara. Di Jawa Barat mereka banyak ditemukan di 7) Ijab: pengesahan pernikahan
Kabupaten Indramayu dan Cirebon. 8) Panggih
3. Sistem Pengetahuan
B. Sistem Budaya  Bertani, mengenal pranata mangsa, yaitu kalender
Berpandangan kalo dunia scr fisik terlihat dan tidak, mrpkn kpn mengerjakan bid. pertanian
satu kesatuan.  Ilmu bintang
Narimo ing pandum = sikap hidup yg serba pasrah dgn  Ilmu genetika, mengenal incest (perkawinan
keputusan Tuhan. terlarang = sedarah)
Samadya = hidup dan harapannya sebaiknya tidak terlalu Dibuat cerita, contoh: Legenda Dewi Sri dan Raden
tinggi, namun juga tidak terlalu rendah. Sadana, Legenda Lara Jonggrang
Kedudukan wanita Jawa demikian rendah, seperti yang  Perhitungan hari, hari yg lima (pancarawara), hari yg
terkandung dalam pepatah “Suwarga nunut, neraka katut.” tujuh (Saptawara), yg perkaliannya jd 35 (selapan
dina)
4. Sistem Teknologi
C. Sistem Sosial
- Pembuatan kain batik dan kain lurik
- Menjaga kata & perbuatan tidak menyakiti org lain - Pembuatan wayang
- Menghargai persahabatan - Arsitektur rumah
- Tidak suka berterus terang - Gamelan
- Tidak terbuka (mengutamakan keharmonisan dan tepa - Pembuatan keris
selira (tenggang rasa)) 5. Sistem Ekonomi
Stratifikasi sosialnya: Mayoritas petani, di kota sbg PNS & militer, perdagangan
1. Priyayi dan seni.
2. Ningrat Dlm pembagian warisan:
3. Wong Cilik a. Cara perdamaian
a. Wong Baku b. Sepikul segendhong
b. Kuli Gandok atau Lindung 6. SIstem Religi
c. Joko, Sinoman, atau bujangan Mayoritas Islam. Ada kepercayaan yg disebut kejawen,
dipengaruhi Hindu-Buddha ditambah Islam. Dikenal akan
D. Kebudayaan Fisik sinkretisme kepercayaannya.
1. Bahasa dan aksara 7. Kesenian
Bahasa Jawa terdiri atas Ngoko dan Krama. Ada bahasa a. Kesusastraan j. Keris
Bagongan yang digunakan di lingkungan keraton. b. Wayang k. Seni Gerabah
a. Ha-Na-Ca-Ra-Ka c. Wayang orang l. Arsitektur rumah
b. Da-Ta-Sa-Wa-La d. Kethoprak m. Kuliner: gudheg,
c. Pa-Dha-Ja-Ya-Nya e. Ludruk pecel, madu
d. Ma-Ga-Ba-Tha-Nga f. Tarian mangsa, geplak,
g. Gamelan mangut lele.
2. Sistem Organisasi Sosial h. Pakaian Adat
a. Kekerabatannya menganut system bilateral. Adat i. Batik
menetap sesudah menikah:
1) Utrolokal, di dekat kediaman kerabat suami
Kebudayaan Sunda
2) Uxorilokal, di dekat kediaman kerabat isteri
A. Letak Geografis
3) Neolokal, mempunyai tempat tinggal sendiri
Bagian terbesar mrpkn dataran tinggi & pegunungan
Kebiasaan berkelompok, ”Mangan ora mangan
kumpul‟.
B. Sistem Budaya
b. Perkawinan
Taat agama, yaitu Islam, namun sering melakukan upacara
1) Pelamaran biasa
yg tdk tdpt dlm Islam.
2) Magang (Ngenger)
Filsafah: ”Gemah Ripah Repeh Rapih”
3) Triman
4) Ngunggah-unggahi

Cie UAS Budaya Nusantara IR


C. Sistem Sosial Ciri:
Bagi orang Sunda, keluarga batih = yg terpenting, ada juga Baduy Luar Baduy Dalam
bondoroyot, yakni sekelompok kerabat di sekitaran keluarga  Mengenal  Tdk menggunakan alat
batih tsb. teknologi transportasi
Sistem kekerabatan = bilateral.  Pakaian adat  Tdk beralas kaki
7 generasi ke bawah 7 generasi ke atas warna hitam  Pintu rumah menghadapat
1. Anak 1. Kolot dan biru tua utara/selatan (kecuali rumah
2. Incu 2. Embah  Peralatan Puun)
3. Buyut 3. Buyut rumah tangga  Larangan elektronik
4. Bao 4. Bao
5. Janggawareng 5. Janggawareng
modern  Menggunakan kain warna putih,
6. Udeg-udeg 6. Udeg-udeg ditenun & dijahit sendiri
7. Gantung siwur 7. Gantung siwur
Masyarakat Kanekes mengenal 2 sistem
D. Kebudayaan Fisik pemerintahan, yaitu system nasional dan yg
1. Bahasa mengikuti adat istiadat. Pemimpin = jaro.
Ada yg menggunakan Bahasa Jawa, co: Cirebon 3. Sistem Ekonomi
Bahasa sunda halus, di Ciamis, Bandung, dsb Menanam padi di ladang, berburu ikan dan binatang
Bahasa sunda kasar, di Banten, Kerawang, Bogor dan buas, menanam tanaman buah, dan menyadap air
Cirebon kawung di hutan.
2. Sistem Organisasi Sosial 4. Sistem Religi
a. Sistem Kekerabatan Pd umumnya org Sunda lebih kuat keislamannya
Bilateral. Banyak dipengaruhi scr turun temurun. Tdk dibanding org Jawa.
mengenal statifikasi sosial karena hidup scr egaliter. Aspek penting dlm Sunda = dominasi kepercayaan pra-
Setelah masuknya budaya Jawa dlm Bahasa Sunda,
Islam. Upacara tali paranti diorientasi penyembahan
maka muncul statifikasi sosial dlm Sunda.
Dewi Sri dan Kanjeng Ratu Kidul.
b. Upacara perkawinan, dimulai dgn:
1) Peunden omong 5. Kesenian
2) Lamaran a. Pantun
3) Tunangan b. Wayang golek (wayang yang bonekanya dari kayu)
4) Seserahan c. wawacan kesusatraan: Babad Cirebon, Cariyos Pabu
5) Ngeyeuh seureuh Siliwangi
c. Prosesi Upacara Pernikahan d. tari: Jaipong (perkembangan dari Ketuk Tilu)
1) Panjemputan pengantin pria e. alat musik: angklung, gendang, kecapi, suling
2) Kabagakeun f. Pencak Silat Cikalong
3) Akad nikah g. senjata: kujang
4) Sungkeman h. makanan: oncom, combro, dodol Garut
5) Wejangan
6) Saweran Kebudayaan Madura
7) Meleum harupat A. Letak Geografis
8) Nincak endog Dipisahkan dr Pulau Jawa oleh Selat Madura
9) Buka pintu Berasal dari pulau Madura dan pulau2 disekitarnya, Gili Raja,
10) Haup lingkun Sapudi, Raas, dan Kangean.
d. Masyarakat Baduy
 Asal-usulnya dikaitkan dgn Kerajaan Pakuan B. Sistem Budaya
Pajajaran, versi lannya mengatakan memang Karena tanah yg gersang dan tdk subur, maka mereka hrs
penduduk asli kanekes. bekerja keras. Menimbulkan memiliki budaya mudah
 Dlm sehari2 patuh pd ‘pikukuh’, yaitu konsep tersinggung, yg melahirkan budaya carok.
‘tanpa perubahan apapun’. Bila tersinggung, mereka memiliki sebuah peribahasa lebbi
 ‘lojor heuteu beunang dipotong, pendek heunteu bagus pote tollang, atembang pote mata. Artinya, lebih baik
beunang disambung’. mati daripada malu.
 Terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu tangtu,
panamping, dan dangka. C. Sistem Sosial
 Baduy dalam dan luar tinggal di Kanekes, baduy Anak perempuan yang telah menikah tetap tinggal di
dangka di luar Kanekes. pekarangan orangtuanya. Anak laki-laki yang sudah menikah
 Baduy luar mrpkn org2 yg keluar dr baduy dalam, pindah ke pekarangan istri atau mertuanya. Setelah
karena: orangtuanya meninggal, anak perempuan tertua akan
1) Mereka telah melanggar adat masyarakat mnempati rumah kediaman orangtuanya dan anak
Baduy Dalam perempuan yang kedua menempati rumah kediaman
2) Berkeinginan untuk keluar dari Baduy Dalam saudara perempuannya yang tertua. Lalu menantu laki2 yg
3) Menikah dengan anggota Baduy Luar pertama, menjadi kepala tanean lanjang (perumahan petani
yg berkelompok jadi satu).

Cie UAS Budaya Nusantara IR


D. Kebudayaan Fisik 3) Subak (Organisasi system pengairan)
1. Bahasa 4) saka/sekaha (Org. lapangan hidup khusus)
Beda dgn Bahasa Jawa, lebih ke Bhs Indonesia. 5) gotong-royong (kerjasama dlm msyrkt desa)
2. Sistem organisasi sosial b. Sistem Kekerabatan
Hidup berkelompok, di tanean lanjang. Setiap tanean Klen atau sering dsbut “kerabat luas”/”keluarga besar”.
lanjang memiliki pintu resmi, dianggap tdk sopan jika Klen = suatu kesatuan keturunan (genealogis),
melewati itu tanpa izin. kepercayaan (religiomagis) & adat (tradisi), mrpkn
3. Sistem Pengetahuan system sosial yg bdsrkn ikatan darah melalui ayah/ibu.
Mereka mengerti bahwa garam bisa dibuat dari air laut. c. Sistem Perkawinan
Penangkapan ikan dengan bagan dilakukan di tempat Dipengaruhi system klen (dadia) dan kasta (wangsa).
yang dangkal di teluk. Sebisa mungkin se-klen, paling engga se-kasta.
4. Sistem Teknologi 1) Beberapa mslh dlm perkawinan Bali
Mereka mencari ikan dengan menggunakan bagan, a) Prkawinan yg dicita2kan adlh antara anak2 dr
pukat, dan pancing. Pembuatan gula merah, dan dua org saudara laki2
membuat tikar. b) Dulu wanita kasta tinggi jgn kawin dgn yg lbh
5. Sistem Ekonomi rendah, nanti dibuang.
Pertanian jagung dan singkong yg utama, ternak sapi, c) Perkawinan bertukar
perikanan dgn skala kecil, budi daya tembakau, dan d) Perkawinan yg pantang:
penghasil garam. (1) ayah dgn anak kandung
6. Sistem Religi (2) dgn saudara kandung atau tiri
Islam yg kuat, namun melakukan ritual Pethik Laut/Rokat (3) dgn keponakannya
Tasse (larung sesaji). Walaupun miskin, nabung untuk Dapat memperoleh istri dgn 2 cara, meminang dan
naik haji. melarikan seorang gadis.
7. Kesenian 2) Penentuan garis keturunan & hak waris ditentukan di
Tradisi karapan sapi, sudah ada sejak abad XV Masehi. tmpat mana menetap stlh menikah
a) Virilokal: di komplek orgtua suami; keturunan
laki2, diperhitungkan patrilineal, mjd warga dr
Pertemuan 10 dadia (si suami) & mewarisi harta pusaka
Kebudayaan Bali b) Neolokal: mencari/membangun rumah sendiri
c) Uxorilokal: di komplek si istri (ngeburia);
A. Letak Geografis diperhitungkan matrilineal. Si istri sbg sentana
Posisi astronomi cukup baik untuk bercocok tanam, karena (pelanjut keturunan)
curah hujan cukup memadai. d. Pemberian nama
Gunung berapi: Gunung Agung dan Gunung Batur a) Wayan/Putu/Gede = anak pertama
Gunung tdk berapi: Gn. Serayu, Gn. Patas dan Gn. Merbuk. b) Made/Kadek/Nengah = anak kedua
Danau: Beratan, Buyan, Tamblingan dan Batur c) Nyoman/Komang = anak ketiga
d) Ketut = anak keempat
B. Sistem Budaya Selanjutnya ngulang dari awal lg.
simbiosis mutualisme antara Hindu dgn kebudayaan Bali. 3. Sistem Pengetahuan
a. Dewi Saraswati = pelindung/pelimpah pengetahuan,
C. Sistem Sosial kesadaran (widya) & sastra. Perayaan Saraswati
Sistem pelapisan masyarakat didasarkan garis Patrilineal. dilakukan dgn Mesambang Semadhi, yaitu semadhi di
Menurut kitab suci agama Hindu: tmpt suci di mlm hari/membaca lontar u/
1) Brahmana menemukan pencerahan
Triwangsa
2) Ksatria b. Makrokosmos (alam semesta) terdiri atas
3) Waisya Pancamahabhuta, yaitu tanah, air, api, angin, dan
4) Sudra Jaba udara (eter, ruang hampa), demikian pula dgn
mikrokosmos. Ketika meninggal, diaben, untuk
D. Kebudayaan Fisik mempercepat panchamahabhuta yg ada di tubuh
1. Bahasa manusia kmbli ke alam semesta.
Bahasa Austronesia dari cabang Sundik dan lebih spesifik c. Kalender Bali (Pawukon) brdsrkan legenda Raja
dari anak cabang Bali – Sasak. Watugunung. 1 tahun = 210hari.
Tingkatannya: Bali Alus, Bali Madya dan Bali Kasar. 4. Sistem Teknologi
Dipengaruhi oleh Bahasa Jawa. Metodologi Arsitektur dan Bangunan Tradisional Bali
2. Sistem Organisasi Sosial berdasar aturan Kosala Kosali mengatur pembuatan
a. Lembaga Kemasyarakatan rumah dan tmpt ibadah.
Lembaga tradisional, yaitu: 5. Sistem Ekonomi
1) Desa (kesatuan tempat) Pertanian, peternakan, perikanan, dan Pariwisata
2) Banjar (Desa adat)

Cie UAS Budaya Nusantara IR


6. Sistem Religi 2) Manusia dgn alam lingkungannya (Palemahan),
Hindu Dharma = 95% diwujudkan dengan Bhuta Yadnya;
Tujuan hidup ajaran Hindu u/ mencapai keseimbangan & 3) Manusia dgn sesamanya (Pawongan),
kedamaian lahir batin, melalui Tattwa, Susila dan diwujudkan dengan Pitra, Resi Manusayadnya
Upacara. e. Hari Raya
a) Tattwa (filosofi) di bagi 5 kepercayaan utama (Panca Piodalan itu dirayakan setiap 210 hari menurut
Kalender Bali. Karena banyak pura, shg hampir stiap
Graha), ialah:
hari ada piodalan.
1) Brahman, yaitu percaya kepada adanya Sang
Ada juga hari raya yang berlangsung serempak di
Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa seluruh Bali seperti Galungan, Kuningan, Nyepi dan
2) Atman, percaya akan keberadaan atman (roh) Saraswati. Hari Raya Galungan dan Kuningan
3) Samsara, percaya akan adanya kelahiran dirayakan pada Hari Budha Rabu Kliwon Dungulan,
kembali atau re-inkarnasi kemudian disusul oleh Hari Raya Kuningan setelah
4) Karma Phala, yaitu percaya kepada adanya sepuluh hari. Galungan = peperangan.
hukum sebab akibat Hari Raya Nyepi dirayakan pd setiap Tahun Baru Saka.
5) Moksa, yaitu percaya kepada kemungkinan Hari Saraswati adalah hari Ilmu Pengetahuan.
menyatunya atman dengan Tuhan. f. Ngaben/ngabeyain
b) Susila (Etika), 3 cara berperilaku yg baik (Tri Kara Upacara Pembakaran Mayat
Parisudha): Beya = biaya atau bekal.
1) Landasan filosifi ngaben
1) Manacika Parisudha (berfikir yg baik & positif)
manusia itu terdiri dari tiga lapis:
2) Wacika Parisudha (berkata yang baik dan jujur)
a) Raga Sarira (badan kasar)
3) Kayika Parisudha (berbuat yang baik)
b) Suksma Sarira (badan halus, terdiri dr
“Tat Wan Asi”, yaitu “Engkau adalah aku juga” pikiran perasaan dsb)
dengan kata lain “Kita harus merasakan apa yg c) Antahkarana Sarira (roh).
dirasakan org lain” Tirta Pangentas, yang berfungsi untuk
c) Upacara (yadnya, korban suci). Upacara ini ditujukan memutuskan hubungan kecintaan sang Atma
kepada lima aspek: (Roh) dengan badan jasmaninya dan
1) Dewa Yadnya, yaitu kepada Ida Sang Hyang mengantarkan atma ke alam pitara.
Widi Waca, beserta para Dewa (Bathara). 2 jenis api yg digunakan Ngaben, yaitu api Sekala
2) Pitra Yadnya, yaitu yang ditujukan kepada roh (konkrit) digunakan untuk membakar jasad, api
leluhur (Yadnya setelah kematian). Niskala (abstrak) yang berasal dari Weda Sang
3) Rsi Yadnya, yaitu bagi para Rsi atau orang yang Sulinggih, membakar kekotoran yang melekat
disucikan. Sang Roh.
4) Manusia Yadnya, yaitu bagi umat manusia g. Kesenian
sejak lahir (bayi dalam kandungan) hingga 1) Seni tembang ada 4 kelompok:
perkawinan. a) Gegendingan, sekumpulan kalimat bebas yg
5) Bhuta Yadnya, yaitu untuk menetralisir dinyanyikan
pengaruh2 alam yg negatif termasuk dunia b) Sekar Agung atau Tembang Gede (co:
supranatural. Kakawin), lagu2 berbahasa Kawi yg diikat dgn
Agama Hindu Dharma = agama yg percaya kpd Sang Guru Lagu
Hyang Widhi Wasa, Sang Hyang Tunggal atau Yang Maha c) Sekar Madya, jenis lagu pemujaan
Esa, Sang Hyang Cintya. Dewa ataupun Bathara sering d) Sekar Alit, atau disebut tembang mecapat,
dimunculkan di Bali adalah Tri Murti, yaitu: guguritan, dan pupuh
1) Brahma, manifestasi Tuhan sebagai pencipta alam
2) Seni karawitan, disebut gamelan/ gambelan.
semesta dengan segala isinya
3) Seni Drama dan Tari
2) Wisnu, manifestasi Tuhan sbg pmelihara ciptaannya
3) Siwa, manifestasi Tuhan sebagai pelebur segala a) Arja, drama tari yg dialognya ditembangkan
sesuatu setelah situasi, kondisi dan waktunya tiba. b) Barong
Pendera = dari gol Brahmana. c) Dramatari Cak
Pemangku = sbg penjaga d) Calonranang
Kitab = Catur Weda dan Weda Qirah e) Janger, dst
Purana = membicarakan moralitas 4) Busana
Mahacarita = cerita dongeng pngungkapan ajaran Hindu. a) Pria: udeng (ikat kepala), kampuh, umpal
d. Tri Hitakarana (selendang pengikat), wastra (kemben),
Diadakan berlandaskan kesadaran umat Hindu akan sabuk, keris, dan perhiasan.
dharmanya u/ berperan serta dlm pembangunan b) Wanita: gelung (sanggul), sesenteng
bangsa menuju msyrkt sejahtera, adil &makmur
(kemben songket), Wastra, Sabuk Prada
Pancasila.
(stagen), tapih atau sinjang, kebaya,
Berarti Tiga Penyebab Kesejahteraan, yang
penutup dada dan alas kaki
bersumber pada keharmonisan hubungan antara:
1) Manusia dgn Tuhannya (Parahyangan), 5) Makanan
diwujudkan dengan Dewayadnya; a) Ayam betutu,
b) Sambal goreng bali, dst

Cie UAS Budaya Nusantara IR


Pertemuan 11 b. Siam (pembayaran berupa seperangkat
Kebudayaan Dayak dan Banjar perlengkapan adat, dijatuhkan pada pelanggaran
Hukum 1, 3, 4, 5 dan 7).
Kebudayaan Dayak Aliran Hukum Adat:
A. Letak geografis a. Tersilah kepada keduniawian
Kalimantan Tengah b. Tersilah kepada agama
Iklim daerah Kalimantan Tengah trmsk iklim tropis lembab
D. Unsur Kebudayaan yg Universal
Palangkaraya = tempat yg suci, mulia dan besar
1. Bahasa dan Tradisi Lisan
motto kota Palangka Raya adalah Kota CANTIK (Terencana, Bahasa Dominan: Banjar, Ngaju, Manyan, Ot Danum,
Aman, Tertib dan Keterbukaan). Katingan, Bakumpai, Tamuan, dan Sampit.
Nenek moyang suku bangsa Dayak berasal dari daerah Yunan 2. Sistem Organisasi Sosial
(Cina Selatan). a. Sistem Kekerabatan
Proto melayu yg pergi ke pedalaman  Suku Dayak Bilineal. Keluarga ada dua jenis, yaitu keluarga batih
Yg tinggal di daerah pantai dsbut  org Melayu dan keluarga luas.
Suku Dayak memiliki kesamaan ciri budaya yang khas, (Sisanya baca lagi dibukunya ya, Nge. Gak boleh males ya, Nge.)
adanya rumah panjang, senjata (Mandau, sumpit, beliong), b. Sistem Kemasyarakatan
sistem perladangan berpindah, dan seni tari. 1) Orang Kayan yang masyarakatnya terdiri dr hipi
Kata Dayak berasal dari kata „Daya‟ yang artinya hulu, (bangsawan), pinyin (warga biasa), & dipan.
2) Orang Danuaka dgn struktur masyarakat yang
masyarakat yang tinggal di pedalaman. Semboyan orang
terdiri dr samagat (bangsawan), pabiring
Dayak adalah “Menteng Ueh Mamut”, yang berarti
(bangsawan campuran masyarakat biasa),
„seseorang yang memiliki kekuatan, gagah berani, tidak
banua (masyarakat biasa), & pangkam (budak).
kenal menyerah atau pantang mundur. Kehidupan di Tampun Juah (tempat pertemuan
gabungan bangsa Dayak yang kini disebut Ibanic
B. Sistem Budaya group) terbagi dalam tiga stratifikasi, yakni:
nenek moyang suku Dayak diturunkan dari langit yg ketujuh 1) Bangsa Masuka/Suka (kaum kaya/purih raja),
ke dunia dgn menggunakan Palangka Bulau (tandu suci yg seseorang yang hidupnya berkecukupan dan
terbuat dr emas), sering jg disebutkan Ancak/ Kalangkang. termasuk kerabat orang penting (purih Raja)
Sifat kepemimpinan: 2) Bangsa Meluar (masyrakat biasa), seorang
1. Mamut Menteng, maksudnya gagah perkasa dalam yang hidupnya menengah ke bawah, tidak
sikap dan perbuatan terikat masalah hutang piutang
2. Harati berarti pandai 3) Bangsa Melawang (kaum miskin), kelompok
3. Bakena berarti tampan, menarik, dan bijaksana orang miskin dan terikat kontrak kerja, untuk
4. Bahadat, beradat membayar segala hutangnya.
5. Bakaji, maksudnya berilmu tinggi dalam bidang spiritual 3. Sistem Pengetahuan
6. Barendeng, berarti mampu mendengarkan informasi Karena Suku Dayak tidak mengenal tulisan, maka melalui
juga keluhan warganya. tradisi lisan mereka mngkomunikasikan pngetahuannya.
4. Sistem Teknologi
C. Sistem Sosial  Pisau dan beliung, u/ berladang
1. Hukum adat  Tombak dan pisau, u/ berburu binatang scr lgsg
Pelaksanaan hokum adat ada dua aspek, yaitu aspek  Tombak, Mandau, dan telawang, u/ berperang
hukum (pengadilan adat), dan aspek ritual berupa ritual  Menangkap kalong di udara dgn tali nilon dan
bentuknya mirip jarring penangkap ikan.
khusus yg diselenggarakan stlh pengadilan adat selesai,
5. Sistem Ekonomi
Yaitu upacara tampung tawar dgn menggunakan darah
Perladangan tidak menetap (berpindah-pindah),
binatang u/ mengembalikan keseimbangan kosmos yg
berburu, menangkap ikan secara tradisional, serta
rusak akibat pelanggaran adat tadi. meramu hasil hutan. Perladangan berpindah2 mereka
a. Tidak membunuh saat hari Balala lakukan dgn cara slash and burn / dgn cara tebas, tebang
b. Tidak bertindak kasar terhadap segala jenis dan bakar lalu ditanami.
kehidupan 1. Transmigrasi org Jawa, yg tdk tau bahwa tdk blh
c. Tidak berzinah mmbawa api ke ladang, karena sebagian besar hutan
d. Tidak melakukan pembicaraan yg merugikan orang di Kalimantan adlh batubara, sdgkn kebiasaan org
lain (We'rinjana) \Tidak mengabil barang milik Jawa stlh selesai berladang, istirahat smbil merokok
orang lain dalam bentuk apapun 2. Orang2 tertentu karena kedekatannya dgn
e. Menghargai kepercayaan orang lain (tidak penguasa, meminta Hak Penguasaan Hutan, shg
mencela pesugihan milik suku Dayak lainya) lahan orang Dayak smakin sempit
f. Hidup dalam suasana kekeluargaan 3. Org2 madura berdagang di Kalimantan Barat.
Hukum bagi yg melanggar: Mereka datang dari daerah yang tandus, maka
a. Baras banyu (beras sebanyak tujuh biji yang harus mereka merupakan orang-orang yang ulet dan
dibayar sbg hukuman yg dijatuhkan pada keras, sehingga sering terjadi konflik dengan
pelanggaran Hukum 2 dan Hukum 6). penduduk setempat.

Cie UAS Budaya Nusantara IR


6. Sistem Religi 4. Demokrasi
Agama Kaharingan, konsep keyakinan yg sangat abstrak, Musyawarah untuk mufakat dirumuskan dengan motto:
selain percaya Tuhan, juga memuja roh2 nenek moyang. “ Lamun tanah banyu kuhada dilincai urang, jangan
Dengan konsep keyakinan ini, inti dr kesejahteraan & bacakut papandaan “(Jika Tanah Air tidak ingin dijajah
kebahagiaan hidup bukan terletak pada aspek orang, jangan bertengkar di antara kita), Untuk mencapai
kebendaan (material), tetapi pada keseimbangan tujuan yang telah dirumuskan, dikenal motto “ Haram
kosmos.
manjarah, waja sampai kaputing” (Perjuangan yang tak
Ada dewa, yaitu Mahatala dan Jata sbg dewa yg
mengenal menyerah, dengan tekad baja hingga akhir).
bersemayam di alam bawah.
Mahatala = dianggap laki2 = burung Enggang (Tingang)
Jata = dianggap perempuan = naga (Tambon) C. Sistem Sosial
Dalam sistem religi orang Dayak, orang yang meninggal, Nama Banjar karena warga Kesutanan Banjarmasin atau
mayatnya terlebih dahulu dikubur dalam sebuah peti disingkat Banjar.
mayat dari kayu berbentuk perahu lesung. Kuburan ini Hubungan dengan orang Dayak dilestarikan dengan
masih dianggap kuburan sementara, karena upacara banyaknya wanita-wanita Dayak yang menjadi permaisuri
yang terpenting berhubung dengan kematian adalah raja-raja Banjar.
upacara pembakaran mayat secara besar-besaran yang
disebut dengan upacara Tiwah. D. Kebudayaan Fisik
Pada upacara Tiwah, tulang belulang terutama 1. Bahasa
tengkoraknya dari semua kaum kerabat yang telah Bhs Banjar, dengan elemen bhs Melayu sangat dominan,
meninggal dalam suatu masa yang tertentu digali lagi dan kemudian ada unsur Bhs Jawa & bhs Ngaju (Dayak).
dipindahkan ke suatu tempat pemakaman yang tetap,
Banjarmasin, Banjar = kampong, ‘masih´ = sebutan
sebuah bangunan yang berukir indah yang disebut
perkampungan orang Melayu dlm ucapan Bahasa Ngaju.
sandung.
Namun kemudian penyebutan nama "Dayak" identik 2. Sistem Organisasi Sosial
dengan penduduk lokal Kalimantan yang beragama a) Kerajaan
Kristen atau yang beragama adat. Sementara yang berdirinya sebuah kerajaan. Keraton IV yg disebut
muslim umumnya dipandang sebagai orang Melayu atau Kesultanan Banjar, dgn raja pertamanya Pangeran
Banjar Melayu. Samudera (Sultan Suriansyah). Dalam suatu
7. Kesenian peperangan, Banjar mendapat bantuan dari Kerajaan
a. seni tari, yaitu Tari Giring-giring, Tari Bahalai, Tari Demak, dgn syarat rajanya mau masuk Islam. Sejak
Gelang, Tari Mandau, dan Tari Burung Jue (merak) saat itulah kerajaan di Banjar menjadi kerajaan Islam.
b. seni suara, dlm bntk pantun maupun bentuk puisi b) Perkawinan
c. seni patung, berhub dgn ritual kematian
1) Basasuluh
d. seni lukis, berhub ritual orang mati & orang yg sakit.
2) Badatang
e. seni instrumental, dipengaruhi oleh budaya dari
3) Maantar Jujuran
luar, misalnya peralatan untuk seni tari seperti gong,
kenong, dan gendang. 4) Bapingit
5) Badudus
Kebudayaan Banjar 6) Akad nikah dan kawin
A. Letak Geografis c) Kekerabatan
Suku Banjar menempati sebagian besar Propinsi Kalimantan 1) Waring
Selatan, sebagian Propinsi Kalimantan Timur, dan sebagian 2) Sanggah
Propinsi Kalimantan Tengah, terutama kawasan dataran dan 3) Datu
bagian hilir dari Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah tsb. 4) Kai (kakek) + Nini (Nenek)
Ada tiga sub-suku, yaitu (Banjar) Pahuluan, (Banjar) Batang 5) Abah + Uma
Banyu, dan (Banjar) Kuala. 6) Anak
7) Cucu
B. Sistem Budaya
8) Buyut
1. Kesadaran Maritim
9) Intah
Suku Banjar ditandai dgn kebudayaan sungai, yg hampir
sama dgn kebudayaan air atau kebudayaan pantai, yang
3. Sistem Pengetahuan
Karena sistem budaya masyarakat Banjar adalah budaya
mempunyai kesadaran kuat atas kepemilikan maritim
pantai, budaya maritim, mereka tentu menguasai ilmu
(lautan), dan agak mengabaikan kepemilikan tanah
kelautan, ilmu pasang surut air sungai, ilmu pembuatan
2. Gotong Royong
perahu, dan ilmu perbintangan, disamping ilmu
“Gawi Sabumi Sampai Manuntung” (karja bersama
pembuatan rumah yg hrs teletak agak tinggi dr daratan.
sampai tuntas), “Waja Sampai Kaputing” (kerja bersama
Disamping itu adanya barang tambang berupa intan,
dari awal sampai akhir), “Kayuh Baimbai” (dayung secara
mereka mempunyai pengetahuan bagaimana cara-cara
serempak).
mendapat intan yang terkandung dalam buminya. Jenis
3. Persamaan Jender
rumah yang ditinggali seseorang menunjukkan statusnya
Orang Banjar dari dulu sampai skrg tidak membedakan
dalam masyarakat
kedudukan laki2 dgn perempuan. Yg menjadi ulama
besar tidak hanya laki2 tetapi juga perempuan.

Cie UAS Budaya Nusantara IR


4. Sistem Teknologi sebanyak tujuh belas helai, melambangkan tanggal hari
a. Tempat tinggal kemerdekaan RI. Bulu ekor Manguni lima helai
Rumah Adat, (co: Rumah Bubungan Tinggi = tmpt melambangkan Pancasila. Di bagian dada Manguni trdpt
kediaman raja) gambar pohon kelapa, sbg komoditi utama Minahasa.
b. Sistem Transportasi Untuk masa kini artinya: orang Minahasa melengkapi diri
Jukung Banjar dengan segala kearifan, hikmat, keterampilan ilmu
c. Sistem Pencarian Intan pengetahuan dan teknologi serta cekatan.
Mereka mengambil dari dasar sungai apa saja yg ada, 2. Falsafah Hidup
lalu mengayaknya & mencari yg mengandung intan. a. Moto keturunan Minahasa: ““Si tou timou tumou
tou”, artinya „Manusia hidup untuk menghidupkan
5. Sistem Ekonomi
manusia‟ Tou: manusia; timou: hidup ; tumou:
a. Pasar Terapung mengembangkan , merawat, dan mengajar.
b. Mencari Intan b. “Si Tou Timou Toua”: Pemimpin hrs dpt menerapkan
6. Sistem Religi pola kepemimpinan sayang menyayangi, baik hati &
mayoritas memeluk agama Islam sekitar 89% saling mengingat kpd sesama manusia.
7. Kesenian Premis budaya egalitarian tsb menunjukkan pula sisi
a. Seni tari lainnya, yaitu resiprositas yg berwujud gagasan
1) yang dikembangkan di lingkungan istana ditandai persatuan (maesa-esa‟an), ikatan batin (magenang-
dengan nama „Baksa‟ genangan, mailek-ilekan) & kerjasama (masawang-
2) yang dikembangkan oleh rakyat sawangan).
b. Seni Karawitan dan Wayang 3. Penggunaan bahasa Malayu Manado membentuk suatu
Merupakan pengaruh dr kebudayaan Jawa, berupa: ciri atau identitas etnik.
1) Gamelan Banjar
2) Wayang kulit Banjar C. Sistem Sosial
3) Wayang Gung atau Wayang Gong (wayang orang Mapalus adalah bentuk kerjasama
versi suku Banjar)
c. Kerajinan Tangan D. Unsur Kebudayaan yang Universal
1) Anyaman: dari bahan rotan (berupa tas dan 1. Bahasa
kapiah), dan bamboo Bahasa Malayu Manado. Selain Bahasa Indonesia, ada
2) Seni Ukir: terdiri atas tatah surut (dangkal) dan yang menggunakan bahasa Belanda.
tatah babuku (utuh), yang diterapkan pada kayu 2. Sistem Organisasi Sosial
dan kuningan.
a) Sistem Pemerintahan
3) Seni Lukisan kaca
Pemimpin Minahasa jaman dahulu terdiri dari dua
4) Seni teater dan Tutur
golongan, yakni Walian dan Tona‟as. Walian
5) Seni Pencak Silat Kuntur Banjar
6) Makanan Khas berasal dari kata „wali‟ yang artinya mengantar
a) Soto Banjar jalan bersama dan memberi perlindungan.
b) Ikan patin Golongan kedua adalah golongan Tona‟as yang
c) Kue Bingka mempunyai kata asal „Ta‟as‟. Kata ini diambil dari
nama pohon yang besar dan tumbuh lurus ke atas.
Sejak dahulu di Minahasa tidak terdapat kerajaan
Pertemuan 12 atau tidak mengangkat raja sebagai kepala
Kebudayaan Minahasa dan Ambon pemerintahan. Yang ada adalah:
1) Walian: pemimpin agama serta dukun
Kebudayaan Minahasa 2) Tona‟as: orang keras, ahli bid pertanian,
A. Letak Geografis kewanuaan, mereka yg dipilih mnjd kepala
Minahasa yang berada di Propinsi Sulawesi Utara yang walak
beribukota Manado. Secara topografis sebagian besar 3) Teterusan: penglima perang
4) Potuasan: penasehat
Minahasa merupakan daerah pegunungan sampai berbukit
Kepala pemerintahan = kepala keluarga yg gelarnya
dan sebagian daerah dataran dan daerah pantai.
adalah Paedon Pati‟an yg sekarang kita kenal
Nenek moyang orang Minahasa ditandai dengan adanya dengan sebutan Hukum Tua. Kata ini berasal dr
migrasi orang-orang Mongol pada tahun 1000 BC, melalui Ukung Tua yg berarti Orang Tua yang melindungi.
Taiwan dan Filipina. b) Perkawinan
Minahasa berasal dr kata „Minaesa‟ yang berarti persatuan. 1) Awu dan Taranak
Sehingga pada waktu penjajahan Belanda, Tanah Minahasa Keluarga batih (rumah tangga) disebut Awu.
dijuluki sebagai „De Twaalfde Provintie van Nederland‟. 2) Bangsal
B. Sistem Budaya Dari perkawinan terbentuklah keluarga besar
1. Lambang Minahasa yang meliputi bbrp bangsal. Kompleks bangsal
perisai bergambar burung hantu. Burung ini menjadi penduduk yg berhub kekeluargaan dinamakan
simbol kebijaksanaan atau kearifan, dengan matanya Taranak. Pimpinan Taranak dipegang oleh Aman
yang tajam yang dapat berputar 360 derajat. Mereka dari keluarga cikal bakal yang disebut Tu‟ur. Tugas
menyebutnya „Burung Manguni‟. Bulu sayap Manguni utama Tu‟ur melestarikan ketentuan adat.

Cie UAS Budaya Nusantara IR


3) Roong / Wanua, Walak 5. Sistem Religi
Perkawinan antar anggota Taranak membentuk Agama resmi orang Minahasa adalah Protestan, Katholik,
kompleks yang semakin luas. Akibatnya dan Islam.
terciptalah kompleks bangsal dalam satu a. Batu2 Megalit
kesatuan yang disebut Ro‟ong atau Wanua. b. Waruga
Wilayah hukum Wanua meliputi kompleks c. Watu Tumotowa
bangsal itu sendiri dan wilayah pertanian dan d. Lesung Batu
perburuan sekitarnya. Pemimpin Ro‟ong atau e. Watu Pinawetangan
Wanua disebut Ukung. Ro‟ong atau Wanua f. Altar Batu, Batu Dakon, dan Arca Menhir
dibagi dalam beberapa bagian yang disebut Lukar. 6. Kesenian
Para Ukung mempunyai pembantu yang disebut a. Rumah adat
Meweteng. Tugas mereka mulanya membantu rumah panggung yang terdiri dari dua tangga di
Ukung untuk mengatur pembagain kerja dan depan rumah. Unsur khas rumah panggung adalah
pembagian hasil sesuai kesepakatan. lantai rumah berada di atas tiang setinggi dua
4) Walak dan Pakasa‟an setengah meter, berjumlah 16 atau 18. Tiangnya
Pengertian walak menurut kamus Bahasa dibuat dari kayu maupun dari batu kapur. Susunan
Totembuan yang dikutip Prof. G.A. Wilken tahun rumah terdiri atas emperan (setup), ruang tamu
1912 dapat berarti: (leloangan), ruang tengah (pores) dan kamar-kamar.
a) cabang keturunan b. Pakaian Adat
b) rombongan penduduk Baca lagi ya, Nge.
c) bahagian penduduk c. Upacara Perkawinan
d) wilayah cabang-cabang keturunan d. Alat Musik
5) Paesa in Deken 1) Kolintang, Instrumen ini semuanya terbuat dari
6) Kawanua kayu dan disebut mawenang.
c. Organisasi Sosial 2) Musik Bambu, Pemain sebanyak +- 40 orang.
Sistem kependudukan dalam pemukiman dan e. Tarian Adat
pedesaan. Pola perkampungan di Minahasa memiliki 1) Tarian Maengket
ciri sebagai berikut: 2) Tari Tumantenden
1) Wanua, yaitu sebutan bagi desa anak, desa, 3) Tari Kabasaran
maupun kelompok desa 4) Tari Lens
2) Pola tinggal masyarakat bersifat menetap 5) Tari Katrili
3) Kelompok rumahnya mempunyai bentuk f. Lagu Daerah
memanjang mengikuti jalan raya O ina Ni Keke, Oh Minahasa
4) Bentuk rumah menggambarkan status seseorang g. Wisata Kuliner
dalam masyarakat 1) Makanan
5) Jalan raya adalah urat nadi desa 2) Minuman
d. Sistem Kekerabatan h. Tenun Ikat
Orang Minahasa bebas untuk menentukan jodohnya i. Bordir
sendiri, namun dikenal juga penentuan jodoh atas j. Upacara adat
kemauan orangtua. Sesudah menikah mereka tinggal
1) Monondeaga; Upacara datangnya haid pertama.
menurut aturan neolokal (tumampas), namun adat
Daun telinga dilubangi dan dipasangi anting,
ini tidak diharuskan.
kemudian gigi diratakan sebagai pelengkap
3. Sistem Ekonomi
kecantikan.
Minahasa terkenal akan hasil perkebunannya. Binatang
2) Mupuk Im Bete; Upacara ucapan syukur dengan
yang umum dimakan antara lain: babi hutan, tikus hutan
membawa hasil ladang untuk didoakan.
(ekor putih) dan kalong. Minahasa kaya akan bahan
k. Pariwisata
tambang, antara lain: tembaga, emas, perak, nikel,
1) Makam Kyai Modjo
titanium, mangan, pasir besi, dan kaolin.
2) Makam Tuanku Imam Bonjol
Jenis kayu yang berharga, antara lain: eboni (kayu hitam),
3) Monumen Dr. Sam Ratulangi
kayu besi, kayu linggua, kayu cempaka, rotan dan
4) Wisata laut di Bunaken
dammar.
4. Sistem Teknologi
Kebudayaan Maluku
Peralatan teknologi tradisional, berupa:
A. Letak Geografis
a. Alat-alat produksi, termasuk produksi makanan
Propinsi Maluku dengan ibukota Ambon. Propinsi Maluku
b. Alat-alat transportasi
memiliki wilayah yang berpulau2sehingga dikatakan sebagai
c. Peralatan perang
propinsi seribu pulau.
d. wadah berupa peti kayu
e. alat-alat menyalakan api
B. System Budaya
f. teknologi pembuatan pakaian berupa cidako dan
1. Pela
beberapa bentuk motif hias kain tenun yg dinamakan
Pela adalah mata rantai penghubung yang terkuat antara
motif tolai (ekor ikan), yg melingkar seperti ujung
masyarakat Muslim dan masyarakat Kristen.
tanaman merambat atau taring babi rusa
Jenis2 Pela:
g. perumahan (rumah panjang yang disebut Wale
1) Pela Keras (hasil dr keadaan perang)
Wangko)

Cie UAS Budaya Nusantara IR


2) Pela Lunak (makan sirih pinang bersama)
3) Pela Ade Kakak (adik kakak yg tlh berpencar & 6. Sistem Religi
bertemu kembali) Mayoritas penduduk Maluku memeluk agama Kristen
4) Panas Pela (acara tiap tahun) Protestan. Orang Ambon umumnya mengenal Upacara
2. Patasiwa dan Patalim Cuci Negeri yang mungkin dapat disamakan dengan
suatu organisasi untuk menghimpun kekuatan politik dan Upacara Bersih Desa di Jawa.
dulu merupakan suatu organisasi kemiliteran. patasiwa 7. Kesenian
berarti „sembilan bagian‟ (pata = bagian, siwa = a. Rumah adat
sembilan) dan patalima berarti „lima bagian‟. disebut baileo, berarti balai.
b. Makanan
C. Sistem Sosial 1) Makanan Adat
1. Organisasi dalam masyarakat a) Jaha / Pali-pali
a. Jojaro; tdiri atas pemuda2 yg belum kawin b) Dada
b. Ngurare; pemuda2 yg belum kawin membantu 2) Makanan Khas
Jojaro & mengawasi pembayaran tuntutan mereka Sagu adalah salah satu makanan pokok di Ambon.
c. Muhabet; yg mengurusi kegiatan yg berkaitan dgn c. Seni suara
kematian. d. Pantun dan cerita rakyat
2. Gotong Royong e. Seni Tari
f. Alat Musik
D. Unsur Kebudayaan g. Seni pahat dan ukir
1. Bahasa h. Kerajinan
Umumnya menggunakan Bahasa Melayu, yg berasal dr i. Senjata
Indonesia bagian Barat. Sebelum bangsa Portugis j. Busana Tradisional
menginjakkan kakinya di Ternate (tahun 1512), bahasa k. Wisata
Melayu telah ada di Maluku dan dipakai sebagai bahasa l. Kegiatan Upacara adat
perdagangan. 1) Antar sotong
2. Sistem Organisasi Sosial 2) Pukul Menyapu
filosofi Siwalima yang selama ini telah melembaga 3) Lari Obor Pattimura
sebagai cara pandang masyarakat tentang kehidupan
bersama dalam pelbagai hal
a. Sistem Kekerabatan
Patrilineal.
b. Perkawinan
Perkawinan menurut adat merupakan urusan dari
dua kelompok kekerabatan, yaitu matarumah dan
famili yang ikut menentukan penyelenggaraan dari
perkawinan itu.
c. Desa
1) Bentuk desa: sekelompok rumah yang didirikan
sepanjang suatu jalan utama
2) Organisasi Desa: Raja, walaupun sekarang harus
dipilih, tetapi dalam kenyataannya masih banyak juga
yang mendapat jabatannya karena keturunan, atau
karena kewargaannya dalam klen yang secara adat
berhak memegang pimpinan.
3. Sistem Ekonomi
Mata pencaharian utama mereka adalah sebagai nelayan
tradisional dan petani lahan kering (54%).
Di samping berladang, mereka juga berburu rusa, babi
hutan, dan burung kasuari. Mereka melontarkan lembing
dan juga menggunakan jerat.
Sagu = makanan pokok orang Maluku pada umumnya.
4. Sistem Pengetahuan
Wilayah yang berbentuk kepulauan ini mengharuskan
suku Ambon yang tinggal di Maluku untuk menguasai
sistem pelayaran, dan juga sistem pembacaan arah
melalui letak gugus bintang tertentu. Sehingga
masyarakat Suku Ambon harus menguasai pengetahuan
astronomi.
5. Sistem Teknologi
menguasai pertukangan terutama untuk perkapalan, di
samping pembuatan rumah. Perahu khas Banda adalah
kora-kora.

Cie UAS Budaya Nusantara IR

Anda mungkin juga menyukai