Anda di halaman 1dari 3

TRADISI SEJARAH MASYARAKAT 3.

Zaman Neolitikum (zaman batu


INDONESIA MASA PRAAKSARA DAN halus)
MASA AKSARA
Food producing : Mengusahakan bercocok
A. Tradisi masyarakat Indonesia tanam sederhana dengan menggunakan
masa praaksara ladang. Jenis tanamannya : ubi, talas,
padi, dan jelai
Jejak sejarah yang historis : Jejak sejarah
yang menurut para ahli memiliki informasi Peralatan yang lebih bagus seperti beliung
tentang kejadian-kejadian historis, persegi (kapak persegi) dan kapak lonjong
sehingga dapat dipergunakan untuk
penulisan sejarah Pada masa ini terjadi perpindahan
penduduk dari daratan Asia (Tonkin ke
Jejak nonhistoris : Suatu kejadian pada Indocina) ke Nusantara yang disebut
masa lampau yang di dalamnya tidak bangsa Proto Melayu pada tahun 1500 SM.
memiliki nilai sejarah atau hanya Kebudayaan Bacson-Hoabinh
merupakan kejadian semata, tidak ada
kaitan dengan peristiwa sejarah 4. Tradisi Megalitikum

Jejak historis berwujud benda : Hasil Menhir : Tugu batu besar tempat roh
budaya/tradisi di masa kuno nenek moyang. Ditemukan di Sumatra
Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kalimanta
1. Zaman Paleolitikum (zaman
batu kasar) Dolmen : Meja batu besar (altar). Terdapat
di Bondowoso, Jatim
Zaman hidup berpindah
Sarkofagus/waruga : Kubur peti batu
Pithecanthropus besar. Di Sulawesi

Mengumpulkan makanan (food gathering) 5. Tradisi Zaman Perundagian

Hidup di gua-gua Sudah mampu membuat alat dari logam


(budaya dongson)
Kebudayaan pacitan : Chopper (kapak
penetak/kapak genggam). Stone culture Telah mengenal sawah dan sistem
(budaya batu) pengairan

Kebudayaan ngandong : Bone culture. Jenis benda logam :


Kapak genggam, chalcedon (batu indah
berwarna) 1. Nekara : Tambur besar yang
ditemukan di Bali, Roti, Alor, Kei, dan
2. Zaman Mesolitikum Papua

Memiliki kemajuan hidup 2. Kapak corong : Bagian tangkainya


berbentuk corong. Sebutan lainnya adalah
Kjokkenmoddinger (sampah kerang) kapak sepatu. Ditemukan di Makassar,
Jawa, Bali, Pulau Selayar dan Papua
Abris sous roche (gua tempat tinggal)
3. Arca Perunggu : Ditemukan di
Alat-alat : Kapak genggam (kapak
daerah Bangkinang, Riau, dan Limbangan,
sumatra), kapak pendek, dan pipisan
Bogor
Berpangkal pada pemujaan nenek
moyang
Kemampuan nenek moyang kita
sebelum mengenal tulisan dan sebelum Kedatangan hinduisme ke nusantara
terpengaruh budaya Hindu-Buddha : maka kisah nenek moyang digantikan kisa
Ramayana dan Mahabhrata

Zaman Kediri : Kitab Gatotkacasraya


1. Kemampuan berlayar :
6. Seni gamelan : Mengiringi
Perahu cadik : Perahu yang menggunakan pertunjukkan wayang
alat dari bambu/kayu yang dipasang di
kanan kiri perahu 7. Seni membatik : Kegiatan religius,
untuk menghormati nenek moyang
Perahu lesung : Sampan yang dibuat dari mereka
1 batang kayu yang dikeru di dalamnya
menyerupai lesung, tetapi bentuknya 8. Pengaturan masyarakat :
memanjang Berkelompok, gotong royong, dan
demokratis. cara pemilihan pemimpin :
2. Kemampuan bersawah : Sejak primus inter pares (Terutama di antara
zaman neolitikum, diawali sistem ladang yang banyak)
sederhana, kemudian meningkat dengan
adanya teknologi pengairan hingga 9. Sistem ekonomi dengan mengenal
lahirnya sistem persawahan perdagangan : Kegiatan barter karena
belum mengenal uang, nilainya
3. Mengenal astronomi : Ilmu berdasarkan kesepakatan bersama
perbintangan
10. Sistem kepercayaan :
Teknologi angin musim sebagai tenaga
penggerak dalam aktivitas pelayaran dan Mulai tumbuh pada masa hidup berburu
perdagangan dan mengumpulkan makanan

Mengenali musim Zaman hidup bercocok tanam : Percaya


adanya dewa alam
Petunjuk arah dalam pelayaran :
Zaman perundagian : Percaya pada roh
1. Bintang Biduk Selatan & Bintang nenek moyang
Pari: Arah selatan

2. Bintang Biduk Utara : Arah utara


Metode-metode pewarisan masa lalu
Pertanian : Bintang Waluku : Awal musim yang dilakukan masyarakat praaksara
hujan melalui keluarga dan masyarakat :

4. Sistem mocopat : Kepercayaan


yang didasarkan pada pembagian 4
penjuru arah mata angin, yaitu utara, 1. Folklore : Adat istiadat tradisional &
selatan, barat, dan timur cerita rakyat yang diwariskan secara turun
temurun, tetapi belum dibukukan
5. Kesenian wayang :
2. Mitologi : Cerita rakyat yang
dianggap benar-benar terjadi & bertalian
dengan terjadimya tempat, alam semesta, 3. Sumber tertulis setempat tapi tidak
para dewa, adat istiadat, dan konsep sezaman : Ditulis lama sesudah peristiwa
dongeng suci. Cerita tentang asal-usul terjadi
alam semesta, manusia, atau bangsa yang
diungkapkan dengan cara-cara gaib dan 3 jenis penulisan sejarah :
mengandung arti yang dalam
1. Penulisan sejarah tradisional
3. Legenda : Cerita rakyat yang (Historiografi tradisional) : Penulisan
dianggap benar-benar terjadi yang sejarah yang dimulai dari zaman Hindu
ceritanya dihubungkan dengan tokoh sampai masuk dan berkembangnya Islam
sejarah, telah dibumbui dengan keajaiban, di Indonesia. Ditulis di prasasti dengan
kesaktian, dan keistimewaan tokohnya tujuan agar generasi penerus dapat
mengetahui peristiwa di zaman kerajaan
4. Dongeng : Cerita rakyat yang tidak pada masa dulu dimana seseorang raja
benar-benar terjadi, diceritakan karena memerintah
berisi patuah, kebaikan mengalahkan
kejahatan, ajaran moral, dan petuah bijak 2. Penulisan sejarah kolonial
lainnya (Historiografi kolonial) : Bersifat
eropasentris. Tujuannya memperkukuh
5. Upacara : Serangkaian kekuasaan mereka di Nusantara,
tindakan/perbuatan yang terikat pada merendahkan derajat bangsa Indonesia
aturan tertentu berdasarkan adat istiadat, dan mengunggulkan derajat bangsa Eropa
agama dan kepercayaan
3. Penulisan sejarah nasional
6. Lagu-lagu daerah : Syair-syair yang (Historiografi nasional) : Bersifat
ditembangkan dengan irama menarik Indonesiasentris, dengan metodologi
dalam bentuk lisan sejarah Indonesia dan pendekatan
Multidimensional
B. Tradisi Sejarah Masyarakat
Indonesia Masa Aksara Pencekatan yang digunakan dalam
perkembangan penulisan sejarah :
Rekaman tertulis di Indonesia
terbagi menjadi : 1. Pendekatan sosiologi : Melihat segi
sosialnya peristiwa yang dikaji
1. Sumber tertuli sezaman dan
setempat : Co : Prasasti, 2. Pendekatan antropologi :
pengumuman/proklamasi, semacam Mengungkapkan nilai yang mendasari
perundang-undangan yang memuji raja, perilaku para tokoh sejarah, status, gaya
biasanya berbentuk puisi/bahasa puisi hidup, dan sistem kepercayaan

2. Sumber tertulis sezaman tetapi 3. Pendekatan politik : Menyoroti


tidak setempat : Ditulis sezaman, tetapi struktur kekuasaan, jenis kepemimpinan,
ditulis di luar negeri, kebanyakan berasal tingkat sosial, dan pertentangan
dari Tiongkok, Arab, Spanyol, dan India kekuasaan

Anda mungkin juga menyukai