Anda di halaman 1dari 14

Bab 2

CORAK KEHIDUPAN DAN


HASIL-HASIL
BUDAYA MASA PRAAKSARA
INDONESIA
A Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Teori Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Teori Out of Arfica


Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari
Afrika, tepatnya di daerah-daerah yang sekarang
mencakup Somalia, Etiopia, Eritrea, dan Djibouti.
Mereka menyebar ke seluruh penjuru bumi sekitar
200.000 tahun lalu melalui jalur laut dan darat,
dengan dua rute persebaran, yaitu rute selatan
dan rute utara.
Teori Out of Arfica

Rute utara melewati Lembah Nil


dan Sinai lalu menyebar ke
daratan Eurasia.

Rute selatan meliputi sepanjang pesisir India,


Tiongkok, hingga ke Nusantara dan Australia.
Teori Out of Yunnan
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunnan,
Tiongkok dan masuk melalui dua gelombang. Gelombang
pertama dilakukan oleh bangsa Melanesoid sekitar 70.000
SM. Sedangkan gelombang kedua dilakukan oleh bangsa
Proto-Melayu pada sekitar 1500 SM.
Teori Nusantara
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari bangsa Indonesia
sendiri. Teori ini berlandaskan pada dua hal. Pertama, bangsa Melayu
sudah memiliki peradaban yang tinggi. Kedua, banyak fosil manusia
purba yang ditemukan di Indonesia.
Teori Out of Taiwan
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Taiwan. Menurut
teori ini, bahasa-bahasa yang digunakan suku-suku di Indonesia
adalah bahasa Austronesia, bahasa yang digunakan oleh
penduduk Taiwan (Kepulauan Formosa) ketika itu.
B Corak Kehidupan dan Hasil-hasil Budaya Manusia pada
Masa Praaksara Indonesia

1 Zaman ini berlangsung sejak munculnya manusia


pertama sampai sekitar 12.000 tahun lalu (kala
Masa Berburu dan Pleistosen).
Mengumpulkan
Makanan Tingkat Di Indonesia, manusia purba yang hidup pada
Sederhana: Budaya zaman ini ialah Meganthropus,
Pithecanthropus, dan Homo.
Paleolitik
Corak Kehidupan
Manusia purba pada masa ini menggantungkan hidupnya dengan cara
berburu dan mengumpulkan makanan serta hidup secara nomaden.

Kebudayaan
Alat-alat yang dihasilkan pada masa ini antara lain alat-alat
sederhana yang terbuat dari batu, kayu, dan tulang hewan yang
masih kasar.

Flakes Alat tulang Alat batu serpih Kapak perimbas


Berlangsung kira-kira 10.000–2.500 tahun yang lalu
2 (kala Holosen).

Masa Berburu dan Manusia pendukung zaman ini adalah jenis Homo
sapiens, ras Australomelanesoid dan ras Mongoloid.
Mengumpulkan
Makanan Tingkat Sudah mengenal pembagian kerja antara laki-laki dan
Lanjut: Budaya perempuan, tinggal secara semi-sedenter di gua-gua
Mesolitik payung, dan berhasil menemukan api untuk pertama
kalinya.

Hasil kebudayaannya antara lain alat serpih bilah, alat


tulang, dan kapak genggam Sumatra.
Pendukung kebudayaan ini adalah gelombang
3 pertama bangsa Melayu Austronesia dari Ras
Mongoloid, datang dari Yunnan ke Nusantara
Masa Bercocok pada
Tanam: Budaya 1.500 SM.
Neolitik Lahir tradisi baru, dari food gathering menjadi
food producing.
Hasil kebudayaannya antara lain beliung persegi,
kapak lonjong, alat-alat obsidian, mata panah,
gerabah, alat pemukul dari kulit kayu, dan perhiasan.
Sudah mengenal kepercayaan animisme dan
dinamisme.
4 Pendukung kebudayaan ini adalah orang Proto-
Melayu yang sudah masuk ke Indonesia pada 1500
SM.
Masa Bercocok
Tanam Tingkat
Lanjut: Budaya Ciri khas masa ini adalah kebudayaan batu besar
Megalitik yaitu lahirnya bangunan-bangunan yang dibuat dari
batu besar yang digunakan sebagai sarana
pemujaan terhadap roh nenek moyang.

Hasil kebudayaannya antara lain menhir, punden


berundak, kubur batu, dolmen, dan arca batu.
5 Pendukung kebudayaan ini adalah gelombang
kedua dari bangsa Melayu Austronesia dari ras
mongoloid yang tiba di Nusantara sekitarv 300 SM.
Zaman Perundagian:
Zaman Logam Muncul para undagi (orang terampil) yang
membuat alat dari logam.
Sudah mengenal aktivitas perdagangan barter yang
dilakukan di antara kepulauan Indonesia dan
daratan Asia Tenggara.
Hasil kebudayaannya antara lain alat-alat dari
logam perunggu (nekara dan moko, kapak,
bejana, patung, dan perhiasan), alat-alat dari besi,
dan gerabah.
Hasil Kebudayaan pada Masyarakat
C Praaksara Tingkat Lanjut: Tradisi Lisan
Menjelang berakhirnya masa praaksara, tradisi lisan lahir
seiring dengan munculnya kesadaran pentingnya untuk
menjaga nilai-nilai hidup, aturan, norma, etos, sikap-prilaku,
dan ritual-ritual keagamaan.

Tradisi lisan terangkum dalam folklor. Jejak sejarah masyarakat


praaksara berupa dongeng, legenda, mitos, musik, upacara,
pepatah, lelucon, takhayul, lagu rakyat, kebiasaan-kebiasaan,
kepercayaan, alat musik rakyat, pakaian dan perhiasan tradisional,
obat-obatan tradisional, arsitektur rakyat, dan kerajinan tangan,
merupakan bagian dari folklor.
Jenis-jenis Folklor
Mitos
Cerita prosa rakyat yang tokohnya
Upacara dewa atau makhluk setengah dewa yang
Rangkaian tindakan terjadi di dunia lain pada masa lampau.
atau perbuatan yang 1
terikat pada aturan- 2 Legenda
aturan tertentu 5 Hampir sama dengan mitos, tapi
seperti agama dan tokoh dalam cerita legenda bersifat
kepercayaan.
4 3 duniawi.

Nyanyian Rakyat Dongeng


Jenis folklor yang terdiri Cerita fiktif atau imajinatif yang
dari teks dan lagu. diceritakan turun temurun.
Tradisi lisan yang masih lestari antara lain wayang, wayang beber,
mak yong, didong, rabab Pariaman, dan tanggomo.

Anda mungkin juga menyukai