KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA PRAAKSARA, HINDU-BUDHA,
DAN ISLAM
A. Kehidupan Manusia pada Masa Praaksara
Zaman praaksara merupakan suatu periode dalam kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan Pra artinya sebelum, aksara artinya tulisan Manusia yang hidup pada zaman praaksara disebut dengan manusia purba atau manusia praaksara Masa praaksara dimulai sejak manusia ada dan berakhir setelah manusia mulai mengenal tulisan (Indonesia pada abad ke-5 masehi) Peninggalan manusia pada masa praaksara berupa artefak atau fosil. Artefak untuk memperkirakan bagaimana perkembangan kehidupan manusia, sedangkan fosil untuk mengetahui peertumbuhan fisik makhluk hidup pada masa praaksara Periodisasi Geologis: a) Zaman Arkaikum c) Zaman Mesozoikum Zaman tertua (2.500 juta Zaman kehidupan tahun yang lalu) pertengahan (140 juta tahun Belum terdapat kehidupan lalu) diatasnya Muncul dinosaurus, burung, b) Zaman Palaeozoikum dan reptile 340 juta tahun yang lalu d) Zaman Neozoikum Muncul binatang-binatang Zaman tertier kecil yang tidak bertulang Zaman kuartier punggung, berbagai jenis ikan, amfibi, dan reptile Periodisasi Arkelogis a) Zaman batu tua (Paleolitikum) timbunan sampah dari hasil Hidup nomaden atau sisa-sisa makanan berupa berpindah-pindah kulit kerang dan siput Mencari makanan dengan Kebudayaan abris sous roche berburu dan mengumpulkan yaitu budaya tempat tinggal makanan (hewan buruan, manusia praaksara yang umbi-umbian, dan buah- menempati gua-gua dataran buahan) tinggti untuk melindungi diri Alat yang digunakan: kapak dari cuaca dan serangan perimbas, kapak genggam, hewan dan alat serpih Alat yang ditemukan: mata Jenis Phitecthropus panah, flakes, batu pipisan dll b) Zaman batu tengah (Mesolitikum) c) Zaman batu muda (Neolitikum) Mulai hidup menetap Tradisi mengupam yaitu Kebudayaan mengasah alat-alat dari batu kjokkenmoddinger yaitu Alat-alat yang digunakan: - Beliung persegi, dari batu untuk peletakan sesaji yang menyerupai pacul guna memuja arwah atau cangkul, untuk nenek moyang menebang kayu dan - Sarkofagus, bangunan perahu lesung berbentuk seperti lesung - Kapak lonjong, sebagai tertutup yang terbuat dari alat mengerjakan kayu, batu besar, untuk alat-alat upacara, dan menyimpan mayat dan benda wasiat keperluan upacara- d) Zaman Batu Besar (Megalitikum) upacara persemayaman Pembuatan alat-alat dari batu - Kubur batu, terbuat dari telah bergeser untuk kepingan-kepingan batu, keperluan kepercayaan, yaitu untuk menguburkan pemujaan terhadap roh nenek mayat atau peti mayat moyang - Punden berundak, terbuat Jenis bangunan: dari batu bersusun atau - Menhir, tugu yang dibuat bertingkat, untuk tempat dari batu utuh, untuk pemujaan menghormati arwah e) Zaman logam (Perundagian) nenek moyang Zaman perunggu - Dolmen, bangunan Zaman tembaga berbentuk meja dan Zaman besi terbuat dari batu besar, Nilai-nilai budaya masa praaksara di Indonesia 1) Nilai religious, manusia praaksara sudah mengenal sistem kepercayaan animisme dan dinamisme. Adanya sistem kepercayaan ini juga mengembangkan sebuah sikap saling menghargai antarpemeluk kepercayaan. 2) Manusia praaksara memiliki pola hidup berkelompok untuk memenuhi kebutuhan dan berbagai tantangan alam. Budaya gotong royong ini terlihat dari cara mereka berburu dan meramu makanan. 3) Pada zaman praaksara juga berkembang nilai-nilai keadilan untuk kehidupan sehari-hari seperti laki-laki yang bertugas untuk berburu dan wanita yang mengatur kebutuhan rumah. 4) Menyelesaikan masalah atau mengambil keputusan dengan jalan musyawarah. 5) Tradisi bercocok tanam dan tradisi bahari
Nenek moyang bangsa Indonesia
B. Kehidupan masyarakat pada masa hindu-budha Masuknya kebudayaan hindu budha di Indonesia 1. Teori Brahmana Di kemukakan oleh J.C Van Leur. Menurutnya para Brahmana sangat berperan dalam penyebaran agama Hindu di Indonesia. Para Brahmana diundang oleh penguasa nusantara untuk menobatkan raja, memimpin upacara-upacara keagamaan, dan mengajarkan ilmu pengetahuan. 2. Teori Waisya Dikemukakan oleh N.J Krom. Menurutnya agama Hindu disebarkan oleh para pedagang yang datang ke nusantara. 3. Teori ksatria Dikemukakan oleh C.C Berg. Menurutnya agama Hindu disebarkan oleh para prajurit perang yang kalah dan melakukan migrasi ke nusantara 4. Teori arus balik Dikemukakan oleh F.D.K Bosch. Menurutnya agama Hindu Buddha dibawa oleh para pemuda yang khusus belajar agama di India 5. Teori sudra Para budak dari india dan china dating ke nusantara karena dibawa oleh pemiliknya atau karena mencari kehidupan yang lebih baik. Pada saat mereka menetap di nusantara, mereka berasimilasi dan berakulturasi dengan penduduk sekitar. Hal tersebut membawa perubahan pada penduduk yang pada awalnya memeluk animisme dan dinamisme, berganti memeluk agama hindu atau budha. Teori ini dikemukakan oleh Van Faber Pengaruh hindu budha terhadap masyarakat Indonesia 1. Munculnya kasta, yang merupakan stratifikasi dimasyarakat yang terdiri dari kasta Brahmana yang merupakan kasta tertinggi, ksatria, waisya dan sudra 2. Bahasa dan tulisan, dikenalnya bahasa sansekerta dan huruf pallawa yang menandakan berakhirnya zaman paaksara di Indonesia. 3. Kepercayaan, dengan masuknya agama Hindu-budha di Indonesia maka banyaklah penganut agama hindu-budha yang dahulunya belum mengenal agama tapi mengenal kepercayaan animise, dinamisme dan totemisme. 4. Penaggalan, sebelum masyarakat mengenal penanggalan tentunya mengandalkan tanda- tanda alam yaitu bintang dan turunnya hujan, masyarakat mulai mengenal penanggalan dari india barat yg menggunakan sistem peredaran bulan yang disebut sistem penanggalan saka,sistem penanggalan ini digunakan sekitar abad ke 7 hingga abad ke 14 M. 5. Seni bangunan, Pengaruh Hindu – Budha dalam hal kebudayaan yang sampai saat ini masih banyak kita jumpai adalah seni bangunan berupa candi dan prasasti. Kedua seni bangunan tersebut sebetulnya sudah dirintis oleh nenek moyang bangsa kita pada zaman megalithikum dalam rupa punden berundak, menhir, dan arca batu.candi ada dua macam yaitu: a. Candi bercorak hindu Ciri-cirinya candi hindu terdiri dari tiga bagian, yaitu Bhurloka, Bhurvaloka, dan Suarloka. Bhurloka merupakan bagian kaki candi yang menggambarkan kehidupan dunia fana. Bhurvaloka merupakan bagian tubuh candi yang mengambarkan dunia penyucian. Suarloka merupakan bagian atap candi yang menggambarkan dunia para dewa. Pada dinding-dinding candi digambarkan relief yang menggambarkan kerajaan, lingkungan, dan masyarakat pada masa itu. Contoh candi Indonesia bercorak hindu adalah candi prambanan, candi jajagu(jago), candi gedongsongo, candi dieng, candi penataran, candi selogriyo, candi pringapus, candi singasari, candi kidal, candi badut, candi jawi, candi sukuh, candi plaosan, dan candi canggal. b. Candi bercorak Buddha Ciri-cirinya candi bercorak Buddha berfungsi untuk memuja raja, contoh candi bercorak Buddha adalah cari Borobudur, candi sewu, candi kalasan, candi mendut, dan candi pawon. Candi ini juga mempunyai tiga tingkatan, yaitu kamadatu, Rupadatu, dan Arupadatu. Kamadatu melambangkan manusia ketika masih dalam kandungan seorang ibu. Rupadatu melambangkan kehidupan manusia didunian fana. Arupadatu melambangkan manusia ketika mencapai nirwana. Relief pada dinding candi Buddha menggambarkan perbuatan manusia dan hukumanya serta riwayat sidharta Gautama sejak lahir hingga mencapai kesempurnaan yang disebut lalistavistara. 6. Seni sastra, dapat menelusuri jejak sejarah berupa karya satra, contohnya Gatot kaca sraya karangan mpu panuluh, beri kepahlawanan gatot kaca, Jangka jayabaya (ramalan jaya baya) karya raja jaya baya dari kerajaan Kediri, Arjuna Wiwaha karangan mpu kanwa, Arjuna wijaya karangan mpu tantular, Partayajna krestnayana karya mpu Triguna, Baratayudha karangan mpu sedah dan mpu panuluh, Sumanasantaka karangan mpu managuna, Writasancaya karangan mpu Tanakung, Hariwangsa karangan mpu panuluh, dan Lubdakan karangan Mpu Tanakung. 7. Toleransi beragama, ini tampak pada kerajaan majapahit dimana terjadi toleransi antara penganut agama hindu dan budha demikian pula dengan toleransi yang terjadi di kerajaan mataram lama antara wangsa sanjaya dan wangsa syailendra. 8. Local genius (Mengembangkan kebudayaan Hindu – Budha sesuai budaya Indonesia), masyarakat Indonesia tidak langsung saja menerima pengaruh hindu- budha tapi terakulturasi dengan budaya asli Indonesia contohnya kalau di India candi merupakan tempat makan para raja tapi di Indonesia bukan hanya menjadi makan raja melainkan juga sebagai tempat beribadah.
Kerajaan-kerajaan hindu-budha di Indonesia
1. Kerajaan kutai - Kerajaan kutai berdiri pada tahun 400 masehi - Terletak di kutai katanegara, Kalimantan timur - Raja pertamanya adalah kudungga, kemudian digantikan aswawarman - Peninggalan: prasasti kutai yang terpahat pada tiang batu yang disebut yupa yang ditemukan di aliran sungai Mahakam, Kalimantan timur 2. Kerajaan tarumanegara - Kerajaan tarumanegara berdiri pada tahun 450 masehi - Terletak di barat pulau jawa - Rajanya yang terkenal bernama purnawarman - Peninggalan: prasasti ciaruteun, prasasti kebon kopi, prasasti jambu, prasasti muara cianten, prasasti tugu, prasasti pasir awi, prasasti lebak, irigasi sungai gomati, arca wisnu cibuaya I dan II, dan arca rajarsi 3. Kerajaan mataram kuno - Kerajaan mataram berdiri pada sekitar abad ke-8 - Kerajaan mataram terletak di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah - Raja yang pertama adalah raja sanna, kemudian digantikan oleh raja sanjaya - Peninggalan: prasasti yang ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa sansekerta 4. Kerajaan sriwijaya - Kerajaan sriwijaya berdiri sekitar abad ke-7 - Terletak di wilayah sumatera dan semenanjung Malaysia - Raja yang pernah memerintah diantaranya sri jayanasa, sri indrawarman, dharanindra, samaratungga, balaputradewa, sri cudamani warmadewa, sri mara- vijayottunggawarman, sangrama-vijayottunggawarman - Peninggalan: candi muara takus, bangunan tempat suci biara bakal, prasasti yang ditulis dengan huruf pallawa berbahasa melayu kuno 5. Kerajaan Kediri - Kerajaan Kediri berdiri sekitar tahun 1042-1222 - Terletak di Kediri, jawa timur - Raja: bameswara, jayabaya, sarweswara, aryyeswara, gandra, kameswara, dan kertajaya - Peninggalan: prasasti pandeglang, prasasti penumbangan, prasasti hantang, prasasti talan, prasasti jepun, prasasti kahyunan, prasasti weleri, prasasti angin, prasasti semanding 6. Kerajaan singasari - Kerajaan singasari tahun 1222 - Terletak di singasari, malang, jawa timur - Raja: sri rajasa sang amurwahbumi (ken arok), anusapati, tohjaya, ranggawuni, dan kertanegara - Peninggalan: candi singasari, candi kidal, candi jago, candi kangenan, candi katang lumbang 7. Kerajaan majapahit - Kerajaan majapahit berdiri sekitar tahun 1293 - Terletak di selatan brantas yang berpusat di trowulan, mojokerto - Pemerintahan majapahit terdiri dari dua periode yaitu masa pemerintahan kertajasa jayawardhana (1295-1309) dan girindrawardhana (1478-1498) - Peninggalan: kitab negarakertagama (mpu prapanca), kitab arjunawiwaha (mpu kanwa), kitab sutasoma (mpu tantular), candi panataran (blitar), candi sumberjati, candi sawentar, candi tikusdi twoeulan, candi jabung, candi tigawangi, dan candi surawana
C. Kehidupan masyarakat pada masa islam
Masuknya islam ke Indonesia 1. Teori India (Gujarat) - Bahwa agama islam masuk ke Indonesia melalui para pedagang dari india muslim (Gujarat) yang berdagang di nusantara pada abad ke-13 - Tokoh: GWJ. Drewes, Snouck Hurgronje, dan Sucipto Wirjosuprato - Bukti: makam Malik As-Saleh (pendiri kerajaan samudra pasai) dan makan Maulana Malik Ibrahim 2. Teori Arab (Mekah) - Bahwa islam masuk ke Indonesia langsung dari Arab pada masa kekhalifahan - Tokoh: J. C. Van Leur dan Buya Hamka (Abdul Malik Karim Amrullah) - Bukti: sumber dari naskah Buya Hamka bahwa sekelompok bangsa arab yang berpesisirPulau Sumatera, batu nisan Syekh Rukunuddin 3. Teori Persia (Iran) - Bahwa kebudayaan islam di nusantara memiliki banyak kesamaan dengan kebudayaan islam di Persia - Tokoh: Husein Djadjadiningrat dan Umar Amir Husen - Bukti: Kaligrafi yang ada di makan batu nisan di nusantara, ritual keagamaan seperti tabot 4. Teori Cina - Banyaknya migrasi orang-orang cina muslim ke asia tenggara terutama nusantara - Banyaknya pendakwah yang berasal dari keturunan cina Persebaran islam di Indonesia 1. Perdagangan Para pedagang muslim arab, Gujarat, dan Persia yang berdatangan di wilayah nusantara umumnya tinggal selama berbulan-bulan di pusat perdagangan. Mulanya para pedagang hanya menyebarkan islam pada masyarakat pelabuhan, tetapi karena transaksi dagang masyarakat pedalaman dengan masyarakat pesisir berlangsung terus-menerus, maka lama kelamaan dakwah islamiyah dapat disampaikan hingga ke wilayah masyarakat pedalaman 2. Perkawinan Proses dagang yang cukup lama membuat mereka kemudian menikah dengan anggota masyarakat setempat. Terbentuklah perkampungan yang dikenal dengan nama pekojan 3. Pendidikan Para ulama, kiai, dan guru agama menyelenggarakan pendidikan melalui pondok pesantren 4. Kesenian Menyebarkan islam melalui wayang, seni bangunan, seni pahat, ukiran, music, dan sastra 5. Politik Ketika seorang raja memeluk islam, maka secara tidak langsung rakyat akan mengikuti Pengaruh islam terhadap masyarakat di Indonesia 1. Bidang agama Pada masa Islam, sebagian besar masyarakat di Indonesia menganut agama Islam. Meskipun demikian, masih terdapat masyarakat yang menganut agama Hindu, Buddha, atau menganut kepercayaan terhadap roh halus. Hingga saat ini, sebagian besar masyarakat di Indonesia menganut agama Islam. 2. Bidang politik Sebelum Islam masuk Indonesia, sudah berkembang kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha. Kerajaan-kerajaan tersebut kemudian mengalami kemunduran dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan Islam. Pada masa Islam, konsep kerajaan berubah menjadi kesultanan. Dalam sistem kesultanan nilai-nilai Islam menjadi dasar dalam pengendalian kekuasaan. 3. Bidang sosial Pada masa Hindu-Buddha terjadi pembedaan yang tegas antar kelompok masyarakat, pembedaan ini disebut dengan sistem kasta. Sistem ini membedakan masyarakat menjadi golongan Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra. Setelah Islam masuk, sistem kasta menjadi pudar karena ajaran Islam tidak menerapkan sistem kasta. Meskipun demikian, pada masa Islam masih terdapat penggolongan kelompok masyarakat. Di Jawa misalnya, seorang ulama diberi gelar Kyai, sebuah gelar yang menunjukkan ketinggian derajat pada struktur sosial di masyarakat. Begitu pula dengan para penyebar agama Islam yang diberi gelar Sunan, gelar ini menujukkan status sosial yang tinggi. 4. Bidang kebudayaan Berkembangnya kebudayaan Islam di Kepulauan Indonesia tidak serta merta menggantikan atau memusnahkan kebudayaan yang sudah ada. Kebudayaan Islam mengakomodasi kebudayaan yang sudah ada, tentunya dengan modifikasi dan penyesuaian agar tetap sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini menyebabkan terjadinya akulturasi antara kebudayaan Islam dengan kebudayaan yang sudah ada. Hasil akulturasi tersebut antara lain seni patung, atap tumpang, menara, makan, dan seni ukir Kerajaan-kerajaan islam di Indonesia 1. Kerajaan samudra pasai - Berdiri pada abad ke-11 oleh Meurah Khair - Terletak di pesisir timur laut aceh - Kerajaan islam pertama di Indonesia - Raja: meurah khair (Maharaja Mahmud syah), maharaja mansyur syah, maharaja ghiyasyuddin syah, meurah noe (maharaja nuruddin) - Bukti sejarah: tulisan di nisan makan sultan malik as-saleh - Penyebab runtuh: serangan majapahit yang ingin menyatukan nusantara, adanya perpindahan pusat perdagangan ke pulau bintan dan aceh utara 2. Kerajaan aceh - Berdiri pada abad ke-14 oleh sultan ali mughayat syah - Usaha mughayat syah untuk mengusir portugis dari aceh dengan menaklukkan kerajaan kecil yang sudah berada di bawah portugis - Masa kejayaan aceh saat dipimpin oleh sultan iskandar muda johan pahlawan meukuta alam - Penyebab runtuh: kerajaan aceh mengalami kekalahan melawan portugis di malaka, tidak ada tokoh cakap setelah sultan iskandar muda wafat - Daerah taklukan kerajaan ini mulai melepaskan diri seperti johor, perlak, Pahang, minangkabau, dan siak 3. Kerajaan demak - Latar belakang: melemahnya pemerintahan kerajaan majapahit atas daerah-daerah pesisir utara jawa - Kerajaan islam pertama di pulau jawa - Raja: raden patah, pati unus, sultan trenggono, jaka tingkir - Kerajaan demak mengalami kemunduran pada masa sultan prawoto karena terajdinya perebutan kekuasaan 4. Kerajaan banten - Pada tahun 1524/1525, sunan gunung jati bersama pasukan demak merebut pelabuhan banten dari kerajaan sunda - Ketika kesultanan demak mengalami kemunduran, banten akhirnya melepaskan diri dari pengaruh kekuasaan demak - Kesultanan banten mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan sultan ageng tirtayasa tahun 1651-1682 - Sebagai salah satu pusat perdagangan, sultan ageng tirtayasa tidak mau bekerjasama dan menolak kemauan VOC untuk menerapkan monopoli perdagangan - Kesultanan banten mulai mengalami kemunduran sejak terjadi perselisihan antara sultan ageng tirtayasa dengan puteranya sultan abu nasr abdul kahr - Sultan haji cenderung mau berkompromi dengan VOC, sehingga VOC berhasil membantu sultan haji mengalahkan kekuasaan sultan ageng tirtayasa - Banten berada di bawah pengaruh VOC 5. Kerajaan gowa dan tallo - Terletak di Sulawesi selatan - Pusat perdagangan di Indoensia bagian timurRaja: sultan alaudin (1591-1638), Muhammad said (1639-1653), sultan hasanuddin (masa kejayaan), mapasomba (1669) - Pada tahun 1667, dengan bantuan kerajaan bone berhasil menekan untuk menyetujui perjanjian bongaya - Perjanian bongaya: VOC mendapat hak monopoli dagang di makasar, belanda dapat mendirikan benteng Rotterdam di makasar, makasar harus melepas daerah yang dikuasainya serta mengakui aru palaka sebagai raja bone 6. Kerajaan ternate dan tidore - Terletak di sebelah barat pulau Halmahera, Maluku utara - Persekutuan uli lima dan uli siwa untuk meningkatkan permintaan cengkeh dan pala - Bangsa portugis mendirikan benteng yang diberi nama sao palo untuk melindungi ternate dari kerajaan tidore. Taktik tersebut agar mereka dapat berdagang dan menguasai ternate - Sultan hairun melakukan perlawanan atas kehadiran kekuasaan militer portugis - Raja: sultan zainal abiding, sultan tabariji, sultan hairun, sultan baabullah Peninggalan sejarah masa islam 1. Kerajaan samudera pasai - Makam sultan malik al-saleh - Deureuham (koin emas dirham samudera pasai) - Lonceng cakra donya - Hikayat para raja pasai 2. Kerajaan aceh - Masjid baiturrahman - Uang emas kerajaan aceh - Taman saru gunongan - Makam iskandar muda 3. Kerajaan demak - Pawestren - Masjid agung demak - Soko tatal - Makam sunan kalijogo - Pintu bledeg 4. Kerajaan Cirebon - Keraton kanoman - Keraton kasepuhan Cirebon - Keraton keprabon - Keraton kacirebonan - Masjid sang cipta rasa - Makam sunan gunung jati - Kereta singa barong kasepuhan 5. Kerajaan ternate - Masjid jami sultan ternate - Istana sultan ternate - Benteng tolukko - Makam sultan baabullah