Anda di halaman 1dari 24

C O R A K K E H I D U PA N D A N B U D AYA

M A S YA R A K AT P R A A KS A R A

X SEJARAH INDONESIA
ABRITA PRECILLIA PUTRI
POLA HUNIAN MASA PRAAKSARA

P o la H u n ian = Te mp a t Tin g ga l Ma n u s ia P u r b a/Ma sya raka t P r a a ks ara

Letak pola hunian manusia purba berada :


• Daerah yang berdekatan dengan sumber
mata air (Sungai, danau & pantai)
• Berada di alam terbuka (Sepanjang alliran
bengawan solo)
TAHUKAH KAMU?

3 Periode Kehidupan Masyarakat Pra- Aksara :


• Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan
• Masa Bercocok Tanam
• Masa perudagian (mengolah logam)
1. MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN

a. Mata Pencaharian
Bergantung Dengan Alam

Memetik Buah atau mengambil daun Mencari Umbi-umbian Menangkap Ikan di Sungai, Danau & Pantai
b . Lokas i Pol a H uni an
Dekat dengan sumber mata air, seperti
sungai, danau dan tepi pantai

c. Manusia Pendukung = Meganthropus dan Pithecantropus

d. Pola Hunian Nomaden


Nomaden adalah kehidupanya dengan
berpindah-pindah atau menjelajah dari
tempat satu ke tempat yang lainnya.

Tinggal dibawah pohon besar dengan cara membuat atap dari daun-daunan dan kayu sebagai tempat
istirahat
e. Alat Yg Digunakan
Food Gathering
hidup berkelompok dengan pembagian peran
dan tugas dalam kelompok tersebut.

Kapak Genggam

Kapak perimbas

Alat serpih atau flakes


2. MASA BERCOCOK TANAM DAN BETERNAK
a. Mata Pencaharian
Berhuma atau bercocok tanam Food Producing Beternak

Manusia mulai menanam di lahan-lahan manusia sudah mulai memelihara hewan, karena
yang akan ditinggalkan mereka, agar hewan dapat sangat berguna dalam berburu
dapat menyediakan bahan makanan untuk mencari makanan dan menjadi bahan
lebih banyak pada waktu mendatang makanannya pula.
ketika mereka kembali.
b . Lokas i Pol a H uni an
Dekat dengan sumber mata air, seperti
sungai, danau dan tepi pantai

c. Manusia Pendukung = Homo sapiens

d. Pola Hunian sedenter


Sedenter adalah pola hidup menetap, yaitu
pola kehidupan dimana manusia sudah Rumah panggung
terorganisir dan berkelompok serta menetap
disuatu tempat.

Di goa-goa
kegiatan hunian, Penyembelihan binatang buruan dan penguburan
e. Alat Yg Digunakan
Berhasil membuat perlengkapan pertanian dan
perkakas rumah tangga.Yg terbuat dari batu yg
diasah
3. MASA PERUNDAGIAN
Perundagian berasal dari bahasa bali, yaitu kata Undagi. Undagi artinya orang yg memiliki keahlian
dan keterampilan membuat peralatan dari logam. Masa ini sering disebut masa logam.

Pembagian kerja pada Sudah mengenal


masa ini didasarkan pada stratifikasi sosial,
keahlian individu dalam hidup berkelompok
proses pembuatan benda dan membuat
logam. perkampungan.

Mulai mengembangkan sektor pertanian, peternakan dan perdagangan.


Peralatan Yg Dihasilkan

Nekara perunggu, moko, kapak corong, kapak perunggu, arca perunggu, bejana perunggu,
perhiasan dan manik-manik, senjata seperti pisau atau belati.
SISTEM KEPERCAYAAN

Ada yg melakukan dengan


Mereka mulai mendekatkan ritual pemujaan, pemberian
diri dengan mengadakan sesaji, juga upacara-upacara
berbagai macam upacara ritual lainnya.

Sebelum agama masuk,


masyarakat pra aksara ini
percaya kekuatan dalam
pohon-pohon besar, mata
air dan batu
Pendirian bangunan- Menyediakan tempat
bangunan megalitik untuk berkumpulnya para
roh tersebut.
animisme

Jenis-jenis
kepercayaan dinamisme

tetonisme
1. ANIMISME

Kepercayaan terhadap roh nenek moyang

Muncul pemahaman sebab-sebab gejala alam yg


terjadi
Anggapan penyebab terjadinya fenomena-
fenomena tersebut adalah roh sebagai penentu
dan pengatur alam semesta.
Muncul ritual pembacaan doa dan pemberian
sesaji.
SISTEM PENGUBURAN

a. Pemujaan terhadap jiwa atau roh orang yg telah meninggal adalah awal dari kepercayaan
animisme. Roh yang telah lepas dari tubuh jasmaninya dianggap sebagai jiwa merdeka dan roh
tersebut hakikatnya sudah berpindah ke alam lain. Kepercayaan tersebut dapat dilihat dari
adanya lukisan perahu pada dinding gua. Perahu melambangkan kendaraan roh untuk menuju
ke alam lain. Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan

b. Pada masa bercocok tanam dan beternak kepercayaan ini tumbuh pesat. Pada masa itu
manusia sudah mengembangkan kebudayaan megalitikum yang ditandai dengan pembuatan
bangunan pemujaan dari batu-batu besar seperti menhir, punden berundak, dolmen, arca batu,
kubur batu, dan sarkofagus.
MENHIR

• Berupa batu tunggal, biasanya berukuran


besar, yang ditatah seperlunya sehingga
berbentuk tugu dan biasanya diletakkan
berdiri tegak di atas tanah.
• Yang didirikan untuk upacara menghormati
roh nenek moyang,
DOLMEN

• Dolmen adalah sebuah meja yang terbuat


dari batu yang berfungsi sebagai tempat
meletakkan saji-sajian untuk pemujaan.
Adakalanya di bawah dolmen dipakai untuk
meletakkan mayat yg disebut kubur batu.
PUNDEN BERUNDAK

• Struktur tata ruang bangunan yang berupa


teras atau trap berganda yang mengarah
pada satu titik dengan tiap teras semakin
tinggi posisinya. Menegaskan fungsi
pemujaan/penghormatan atas leluhur
ARCA BATU

• Arca batu adalah pahatan berbentuk


manusia atau binatang yang dipercaya
sebagai wujud dari nenek moyang.
KUBUR BATU

• wadah penguburan mayat yang terbuat


dari batu. Papan batu yg disusun persegi
empat berbentuk peti mayat yang
dilengkapi dengan alas dan bidang atasnya
dari papan batu.
SARKOFAGUS

• Berupa keranda batu atau peti mayat yang


terbentuk batu. Bentuknya menyerupai
lesung dari batu utuh yg diberi tutup.
Kepercayaan itu dapat
Kepercayaan bahwa segala sesuatu
mempengaruhi keberhasilan atau
mempunyai tenaga atau kekuatan
kegagalan usaha manusia dalam
gaib.
kelangsungan hidup

Dinamisme

Kekuatan gaib itu dapat menolong Manusia prasejarah melakuan


manusia, seperti benda keris, patung, upacara pemberian sesaji atau ritual
pohon besar, dll lainnya.
Kepercayaan ini berkembang pesat pada masa perundagian. Untuk memperkuat
aura gaib dari benda pusaka, manusia memasukan roh nenek moyang. Oleh
karena itu, benda-benda pusaka tersebut selalu diperhatikan dan dihormati
dengan berbagai ritual.
Hewan tertentu
dianggap suci

TOTEMISME

Perwujudan nenek Dipuja karena


moyang di setiap memiliki kekuatan
daerah supranatural

Anda mungkin juga menyukai