1.Bagaimana manusia purba menyikapi alam yang keras dan tidak stabil,
Apa pengaruhnya terhadap fisik mereka ?
3. Apa saja bukti-bukti yang menunjukkan bahwa masyrakat Pra Aksara telah
mengenal sistem kepercayaan ?
Jawaban
1. Menurut saya, manusia purba sedikit demi sedikit belajar menghadapi kondisi alam
tersebut.
pengaruhnya terhadap fisik mereka adalah fisik mereka dapat berevolusi mengikuti
kemajuan zaman dari yang seperti kera hingga menjadi manusia homo sapien yang
menyerupai manusia modern. dan mereka junga mengalami evolusi volume otak
Masa berburu meramu tingkat laju: kapak batu (pebble), alat - alat tulang, flake
(serpihan), kjokenmoddinger (sampah dapur, kapak pendek (hache courte), abris sous
roche (lukisan dalam gua), alu, lesung, gerabah, dan periuk
b. Masa bercocok tanam: kapak persegi (di temukan di daerah Sumatera, Jawa
Barat, dan Jawa Tengah), kapak lonjong (irian), pacul, beliung, tarah, tembikar, walsen
beil (kapak lonjong besar), klein beil (kapak lonjong kecil).
3. Bukti bukti yg menunjukan bahwa masyarakat pra aksara telah mengenal sistem
kepercayaan berdasarkan peninggalan sejarah yang ditemukan di Indonesia adalah:
1. Menhir, merupakan tugu batu yang menjulang tinggi sebagai tugu pemujaan pada
roh-roh nenek moyang. Menhir merupakan tugu batu yang tegak, tempat pemujaan
terhadap arwah leluhur yang dikenal identik dengan animisme. Menhir ini banyak
ditemukan di Sumatera, Sulawesi Tengah, serta Kalimantan.
2. Sarkofagus, merupakan Kubur batu bagi yang manusia pada masa pra-aksara yang
sudah meninggal. Sarkofagus adalah tempat untuk menyimpan jenazah dan umumnya
terbuat dari batu. Jenazah yang sudah meninggal konon arwahnya akan tetap
mendiami di sekitar tempat wilayahnya untuk menjaga generasi penerusnya.Di
Sulawesi utara, sarkofagus disebut dengan Waruga yang juga dikenal dengan kubur
batu.
3. Dolmen, Meja batu yang dipergunakan untuk sesajen kepada roh-roh nenek moyang.
Meja batu ini yang memberikan sesajen kepada roh-roh nenek moyang identik dengan
kepercayaan animisme.
4. Punden Berundak, Sebagai tempat pemujaan kepada roh-roh nenek moyang, yang
konsepnya kemudian menjadi candi. Punden berundak-undak berbentuk menjulang ke
atas, yang dimana tempat itu menjadi salah satu ritual keagamaan manusia purba pada
masa pra-aksara.
5. Arca adalah patung yang dibuat dengan tujuan utama sebagai media keagamaan,
yaitu sarana dalam memuja roh-roh nenek moyang yang diwujudkan dalam bentuk
patung, hingga masuknya masa Hindu-Buddha menjadikan arca itu sebagai bentuk raja
atau para dewa-dewi Hindu. Dengan corak inilah arca biasanya memiliki media yang
cukup kuat di dalam ritual penyembahan.
Selain itu, ada beberapa bukti yang menjadi bukti bahwa masa pra-aksara sudah
ditemukan kepercayaan yakni ditemukannya benda-benda yang mendukung upacara
ritual keagamaan pada masa pra-aksara, seperti:
1. Chandrasa
2. Bejana Perunggu
3. Nekara
4, Kapak Corong