Anda di halaman 1dari 4

Personal Hygiene

a. Pengertian
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis (Laksamana, 2003). Personal hygiene adalah
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan pada daerah kewanitaan
untuk mencegah keputihan (Laksamana, 2003).

b. Tujuan Personal Hygiene


Menurut (Laksamana, 2003) Personal hygiene mempunyai tujuan antara lain:
1) Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2) Memelihara kebersihan diri
3) Memperbaiki personal hygiene yang kurang
4) Mencegah penyakit
5) Meningkatkan rasa percaya diri

c. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam personal hygiene


Menurut (Sibagariang dkk., 2010), selalu menjaga kebersihan daerah intim
merupakan tindakan mencegah keputihan, selain itu untuk mencegah
berulangnya keputihan dengan:
a) Mencuci bagian luar organ seksual setiap buang air kecil atau air besar,
membasuh dari arah depan ke belakang.
b) Menggunakan air yang bersih untuk membasuh organ reproduksi.
c) Mengganti celana dalam sehari dua kali dan memakain celana dalam
berbahan katun untuk mempermudah penyerapan keringat.
d) Membiasakan diri mencukur rambut disekitar daerah kemaluan untuk
menghindari timbulnya bakteri yang menyebabkan gatal pada daerah
genitalia.
e) Pemakaian pantyliner setiap hari secara terus menerus tidak dianjurkan.
Pantyliner sebaiknya hanya digunakan pada saat keputihan banyak saja
dan jangan memilih pantyliner yang berparfum karena dapat menimbulkan
iritasi kulit.

Pada saat membersihkan alat kelamin, tidak perlu dibersikan dengan


cairan pembersih atau cairan lain dan douche karena cairan tersebut akan
semakin merangsang bakteri yang dapat meyebabkan infeksi. Apabila
menggunakan sabun, sebaiknya gunakan sabun yang lunak (dengan pH
3,5), misalnya sabun bayi yang ber-pH netral. Setelah memakai sabun
hendaknya dibasuh air sampai bersih (sampai tidak ada lagi sisa sabun
yang tertinggal), sebab bila masih ada sisa sabun yang tertinggal dapat
menimbulkan penyakit. Setelah dibasuh, harus dikeringkan dengan
handuk atau tissue, tetapi jangan digosok-gosok. Dengan menjaga
kebersihan genetalia dapat memberikan kesegaran pada tubuh dan
memperlancar peredaran darah.

Laksamana, 2003. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka

Sibagariang, E.E et al., 2010. Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Trans Info

Keputihan

a. Pengertian
Keputihan (flour albus) adalah cairan yang keluar berlebihan dari vagina yang
bukan merupakan darah (Sibagariang dkk, 2010). Pengertian lain dari
keputihan yaitu merupakan sekresi vagina yang tidak normal pada wanita
(Joseph & Nugroho, 2010). Menurut Kusmiran (2011), keputihan adalah
keluarnya cairan selain darah dari liang vagina diluar kebiasaan, baik berbau
maupun tidak berbau dan disertai rasa gatal setempat.
Leukorea (keputihan) yaitu cairan putih yang keluar dari liang senggama
secara berlebihan (Manuaba, 2009)

Leukorea dapat dibedakan dalam beberapa jenis diantaranya leukorea normal


(fisiologis) dan leukorea abnormal. Leukorea normal dapat terjadi pada masa
menjelang dan sesudah menstruasi, pada sekitar fase sekresi antara hari ke 10-
16 menstruasi, juga terjadi melalui rangsangan seksual. Leukorea abnormal
dapat terjadi pada semua infeksi alat kelamin (infeksi bibir kemaluan, liang
sanggama, mulut rahim, rahim dan jaringan penyangganya, dan infeksi
penyakit hubungan kelamin) (Manuba, 2009).

Menurut Manuba (2009), beberapa kondisi dengan leukorea abnormal:


Keganasan alat kelamin, pada kondisi ini kadang disertai dengan
darah.
Terkena benda asing, ini dapat terjadi pada anak yang memasukkan
benda asing ke liang sanggama.
Adanya tumor jinak, yaitu polip mulut rahim atau polip rahim, dan
bentuk tumor jinak lainnya.

b. Penyebab
Menurut Kusmiran (2011), penyebab keputihan secara umum adalah:
1) Kurangnya pengetahuan tentang personal hygiene
2) Memakain celana dalam yang ketat dari bahan sintesis
3) Memakai pantyliner dan jarang menggantinya
4) Membilas vagina dengan cara yang salah yaitu dari belakang ke
depan
5) Sering bertukar celana dalam atau handuk dengan orang lain
6) Kelelahan yang amat sangat
7) Mengalami stress
8) Memakai sembarang sabun untuk membasuh vagina
9) Tidak menjalani pola hidup sehat
10) Sanitasi lingkungan yang kotor
11) Sering berganti pasangan dalam hubungan seksual

Anda mungkin juga menyukai