DOSEN PEMBIMBING:
DRS. M. SYAFEI
DISUSUN OLEH:
NAMA : ARIYADI PUTRA
NPM : 15.31.0626
Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala
berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga Saya dapat
Dalam penyusunannya, Saya memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan segenap
keluarga besar Saya yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu
besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit
kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.Meskipun saya berharap isi dari
makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena
itu, Saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Penyusun
ARIYADI PUTRA
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.2. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 2
3.1. Kesimpulan 8
3.2. Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I
PENDAHULUAN
semakin pesat dan sangat di tuntut untuk mempelajarinya , maka dari situ pula perkembangan
Islam mulai terlupakan. IPTEK yang mempunyai dua sisi dampak bagi manusia, yakni dampak
positiv dan dampak negativ. Dampak Positiv bagi manusia yaitu dapat mempermudah pekerjaan
kantor , rumah maupun lainnya, Contohnya seperti Komputer di temukan oleh Charles Babbage
. Zaman dahulu komputer belum ada, manusia menuangkan karyanya hanya menggunakan tinta
dan kertas , itu pun perlu berhari-hari untuk menyelesaikannya.Semenjak adanya komputer,
pekerjaan tersebut lebih mudah , hanya mengandalkan kelincahan tangan dalam menekan
menjadi sasaran utama dan menjadi kebutuhan utama yang di perlukan bagi manusia.
Namun, IPTEK juga dapat berdampak Negativ bagi manusia, yang dapat merusak moral
manusia , bahkan iman manusia.Semakin tinggi IPTEK yang di miliki manusia, maka semakin
canggihlah alat maupun kebutuhan yang tercipta, Contohnya Seperti Bom Atom, yang dapat
menewaskan banyak korban jika Bom itu di aktiv kan dan di salah gunakan. Ada pula Pukat
Harimau,Pistol. Selain berbentuk alat, ada pula dampak IPTEK yang mempengaruhi langsung
pikiran manusia, yaitu pada Internet . Yang Sekarang ini menjadi trand center bagi kalangan
muda. Banyak Dampak negative yang ada di Internet , salah satunya adanya situs Porno yang
mungkin sangat mudah di akses untuk semua umur. Internet tersebut sangat mengganggu daya
Dan dari sinilah , Peran agama harus di tingkatkan dan lebih di kaji ulang , agar
1.2. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan peranan IPTEK dalam ISLAM agar
PEMBAHASAN
IPTEK adalah sebuah kepanjangan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Ilmu
adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman
manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Lalu pengetahuan adalah informasi
atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak
dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas
Bayesia adalah benar atau berguna. Sedangkan teknologi atau pertukangan memiliki lebih dari
satu definisi. Salah satunya adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan
proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi
mulai sebelum sains dan teknik . Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang
menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Akan tetapi,
ISLAM adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW,
dan Islam merupakan agama yang berintikan keimanan dan amal perbuatan. Keimanan itu
merupakan akidah dan pokok (pangkal utama), yang di atasnya berdiri syariat Islam. Yang
kemudian dari pokok itu keluarlah cabang-cabangnya. Sedangkan Perbuatan itu merupakan
syariat dan cabang-cabang yang dianggap sebagai buah yang keluar dari keimanan serta akidah
itu. Keimanan dan perbuatan, atau dengan kata lainakidah dan syariat, keduanya itu antara satu
dengan yang lain sambung-menyambung, hubung-menghubungi dan tidak dapat berpisah yang
satu dengan yang lainnya. Keduanya adalah sebagai buah dengan pohonnya, sebagai musabbab
dengan sebabnya atau sebagai natijah (hasil) dengan mukaddimahnya (pendahuluannya).
Oleh karena adanya hubungan yang erat itu, maka amal perbuatan selalu disertakan
penyebutannya dengan keimanan dalam sebagian besar ayat-ayat Al Quran Al Karim, hal ini
dapat dilihat dalam firman-firman Allah SWT yang menerangkan hubungan keimanan dan
QS. Al Baqarah 25
,,Berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan,
bahwasanya mereka itu akan memperoleh surga yang di bawahnya mengalirlah beberapa
sungai.
QS. An Nahl 97
,,Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan, baik ia lelaki atau perempuan dan ia seorang
yang beriman, maka pastilah Kami (Allah) akan memberinya kehidupan yang baik dan pasti
kami beri balasan dengan pahalanya, menurut yang telah dikerjakan dengan sebaik-baiknya.
QS. Maryam 96
,,Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, maka Tuhan Yang Maha
Ilmu pengetahuan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran agama Islam,
sebab kata islam itu sendiri, dari kata dasar aslama yang artinya tunduk patuh, mempunyai
makna tunduk patuh kepada kehendak atau ketentuan Allah. Dalam Surat Ali Imran ayat 83,
Allah menegaskan bahwa seluruh isi jagat raya, baik di langit maupun di bumi, selalu berada
dalam keadaan islam, artinya tunduk patuh kepada aturan-aturan Ilahi. Allah memerintahkan
manusia untuk meneliti alam semesta yang berisikan ayat-ayat Allah. Sudah tentu manusia
takkan mampu menunaikan perintah Allah itu jika tidak memiliki ilmu pengetahuan. Itulah
sebabnya, kata alam dan ilmu mempunyai akar huruf yang sama: ain-lam-mim.
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan
seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu
terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya.
Iptek atau Ilmu Pengetahuan dan Teknolgi, merupakan salah satu hal yang tidak dapat
kita lepaskan dalam kehidupan kita. Kita membutuhkan ilmu karena pada dasarnya manusia
mempunyai suatu anugerah terbesar yang diberikan Allah SWT hanya kepada kita, manusia,
tidak untuk makhluk yang lain, yaitu sebuah akal pikiran. Dengan akal pikiran tersebutlah, kita
selalu akan berinteraksi dengan ilmu. Akal yang baik dan benar, akan terisi dengan ilmu-ilmu
yang baik pula. Sedangkan teknologi, dapat kita gunakan sebagai sarana untuk mendapatkan
ilmu pengetahuan itu sendiri. Namun, dalam mempelajari dan mengaplikasikan iptek itu sendiri,
Terkadang ada pula yang menggunakan bahan bahan berbahaya bagi kesehatan lingkungan
sekitar. Beberapa dari mereka ada yang menyalahgunakan hasil penelitian tsb. Sesungguhnya
Allah melarang kita membuat pengrusakan di bumi, seperti dalam firman-Nya dalam (Q.S. Al-
Araf : 56).
Iptek atau Ilmu Pengetahuan dan Teknolgi, merupakan salah satu hal yang tidak dapat
kita lepaskan dalam kehidupan kita. Kita membutuhkan ilmu karena pada dasarnya manusia
mempunyai suatu anugerah terbesar yang diberikan Allah SWT hanya kepada kita, manusia,
tidak untuk makhluk yang lain, yaitu sebuah akal pikiran. Dengan akal pikiran tersebutlah, kita
selalu akan berinteraksi dengan ilmu. Akal yang baik dan benar, akan terisi dengan ilmu-ilmu
yang baik pula. Sedangkan teknologi, dapat kita gunakan sebagai sarana untuk mendapatkan
ilmu pengetahuan itu sendiri. Namun, dalam mempelajari dan mengaplikasikan iptek itu sendiri,
harus memperhatikan beberapa hal yang penting.Umat islam pun juga sangat membutuhkan
IPTEK sebagai alat penyiaran islam, sehingga di tuntut harus menguasai IPTEK agar pekerjaan /
Dampak IPTEK di masa depan sangat besar. Yang paling dikhawatirkan di masa depan
nanti, banyak orang yang secara tidak sadar menuhankan teknologi. Apalagi zaman yang
semakin maju menyebabkan peradaban nanti akan bergeser kearah teknologi modern. Ini sangat
berbahaya, bisa bisa dengan dalih persatuan bersama dan iman yang menipis menyebabkan
binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukan mereka
dimuka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepada-Mu, dan Kami curahkan
hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai sungai mengalir dibawah mereka,
kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah
Oleh karena itu, ada perintah pula dari Allah kepada kita terutama umat islam dalam firman-Nya
Hai orang orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
Selain itu IPTEK yang tidak dikendalikan dengan baik akan merusak kehidupan manusia
sendiri. Seperti yang sedang kita alami sekarang yaitu Global Warming. Hal ini terjadi
dikarenakan salah satu faktornya adalah ketidak sesuaian antara sains dan teknologi. Mereka
berjalan tidak beriringan. Teknologi yang semakin maju dan sains (lingkungan) yang diabaikan.
Baik buruknya IPTEK, itu tergantung dari kita yang memakainya. Hendaknya kita menghargai
pula kreasi para professor yang berusaha menciptakan alat alat yang sesungguhnya bermanfaat
bagi kita.
6. Menjawab pertanyaan yang dari dulu diajukan oleh nenek moyang kita melalui penelitian
ilmiah.
1. Dengan segala sesuatunya yang semakin mudah, menyebabkan orang orang menjadi malas
berusaha sendiri.
2. Menjadi tergantung pada alat yang dihasilkan oleh IPTEK itu sendiri.
6. Kekhawatiran masyarakat terhadap IPTEK yang semakin maju menyebabkan peradaban baru.
Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh peradaban
Barat satu abad terakhir ini, mencegangkan banyak orang di pelbagai penjuru dunia.
Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan Iptek
modern tersebut membuat banyak orang lalu mengagumi dan meniru-niru gaya hidup peradaban
Barat tanpa dibarengi sikap kritis terhadap segala dampak negatif dan krisis multidimensional
yang diakibatkannya.
Peradaban Barat modern dan postmodern saat ini memang memperlihatkan kemajuan dan
kebaikan kesejahteraan material yang seolah menjanjikan kebahagian hidup bagi umat manusia.
Namun karena kemajuan tersebut tidak seimbang, pincang, lebih mementingkan kesejahteraan
material bagi sebagian individu dan sekelompok tertentu negara-negara maju (kelompok G-8)
saja dengan mengabaikan, bahkan menindas hak-hak dan merampas kekayaan alam negara lain
dan orang lain yang lebih lemah kekuatan iptek, ekonomi dan militernya, maka kemajuan di
Krisis multidimensional terjadi akibat perkembangan Iptek yang lepas dari kendali nilai-
nilai moral Ketuhanan dan agama. Krisis ekologis, misalnya: berbagai bencana alam: Tsunami,
gempa dan kacaunya iklim dan cuaca dunia akibat pemanasan global yang disebabkan tingginya
polusi industri di negara-negara maju; Kehancuran ekosistem laut dan keracunan pada penduduk
pantai akibat polusi yang diihasilkan oleh pertambangan mineral emas, perak dan tembaga,
seperti yang terjadi di Buyat, Sulawesi Utara dan di Freeport Papua, Minamata Jepang.
Kebocoran reaktor Nuklir di Chernobil, Rusia, dan di India, dll. Krisis Ekonomi dan politik yang
terjadi di banyak negara berkembang dan negara miskin, terjadi akibat ketidakadilan dan
Negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, saat ini pada umumnya adalah
negara-negara berkembang atau negara terkebelakang, yang lemah secara ekonomi dan juga
lemah atau tidak menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan sains-teknologi. Karena
nyatanya saudara-saudara Muslim kita itu banyak yang masih bodoh dan lemah, maka mereka
kehilangan harga diri dan kepercayaan dirinya. Beberapa di antara mereka kemudian menjadi
hamba budaya dan pengikut buta kepentingan negara-negara Barat. Mereka menyerap begitu saja
nilai-nilai, ideologi dan budaya materialis (matre) dan sekular (anti Tuhan) yang dicekokkan
melalui kemajuan teknologi informasi dan media komunikasi Barat. Akibatnya krisis-krisis
sosial-moral dan kejiwaan pun menular kepada sebagian besar bangsa-bangsa Muslim.
Kenyataan menyedihkan tersebut sudah selayaknya menjadi cambuk bagi kita bangsa
Indonesia yang mayoritas Muslim untuk gigih memperjuangkan kemandirian politik, ekonomi
dan moral bangsa dan umat. Kemandirian itu tidak bisa lain kecuali dengan pembinaan mental-
karakter dan moral (akhlak) bangsa-bangsa Islam sekaligus menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dilandasi keimanan-taqwa kepada Allah SWT. Akhlak yang baik muncul dari
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT Sumber segala Kebaikan, Keindahan dan
Kemuliaan. Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT hanya akan muncul bila diawali
dengan pemahaman ilmu pengetahuan dan pengenalan terhadap Tuhan Allah SWT dan terhadap
Keagungan-Nya.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma inilah yang
seharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang. Paradigma
Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qaidah fikriyah)
bagi seluruh bangunan ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam sebagai
sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu
pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan
diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan.
Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi
pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria inilah yang seharusnya
yang digunakan umat Islam, bukan standar manfaat (pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang
ada sekarang. Standar syariah ini mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan
pada ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan
iptek, jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek telah
diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walau pun ia
Jika peran ini dapat di satukan, maka perkembangan iptek dan islam sangat seimbang, dan tidak
terkadang membuat lupa akan kewajiban kita terhadap Sholat lima waktu yang di jalankan umat
islam. Maka dari itu , jangan pernah terbawa akan kecanggihan IPTEK semata sehingga melupak
kita menjalankan tugas dunia dan akhirat, tanpa mengorbankan satu di antaranya, dan jika kita
hanya mengutamakan IPTEK , maka keimanan kita akan luntur ,hanya berpacu pada
kecanggihan duniawi. Dan jika hanya mengutakan ke islaman tanpa mengikuti perkembangan
zaman , maka kita akan pernah mendapat ilmu lebih di dunia. Sedangkan islam mengajarkan
bahwa :
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim dan di bawah ini ada beberapa hadits
Tuntutlah ilmu walaupun di negeri Cina, karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib
bagi setiap muslim. Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka kepada
para penuntut ilmu karena senang (rela) dengan yang ia tuntut. (H.R. Ibnu Abdil Bar).