PENDIDIKAN PANCASILA
DOSEN PEMBIMBING:
DRS. DELI ANHAR MAP
DISUSUN OLEH:
Syukur Alhamdullilah penulis ucapkan, kehadirat Allah SWT sang maha pencipta yang
telah memberikan limpahan rahmat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas ini. Adapun
makalah yang telah diselesaikan, berjudul. Sila Kedua dalam Konteks Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab . Makalah ini merupakan sebagai salah satu tugas pokok pada mata kuliah
Pendidikan Pancasila Makalah ini masih banyak kekurangan, mohon dimaklumi karena
penulis sendiri menyadari kemampuan penulis masih banyak sekali kekurangannya.
Untuk itu diharapkan kritik dari rekan-rekan semua terutama kepada dosen pembimbing
agar memberikan kritik kepada penulis, agar kedepannya penulis bisa lebih baik dan lebih
sempurna dalam membuat makalah.
Semoga nantinya makalah ini bermanfaat bagi penulis maupun untuk generasi
berikutnya. Aamiin Yarabbal Alaamiin.
Penyusun
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang.....................................................................................................................
I.II Tujuan.................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
II.I Kemanusiaan yang Adil dan Beradab................................................................................
II.II Pengertian Manusia .........................................................................................................
II.III Kualitas Manusia ............................................................................................................
II.IV Perbudakan, Penghambaan,dan Pengabdian ...................................................................
II.V Pengertian Hak Asasi Manusia .........................................................................................
BAB III PENUTUP
III.I Kesimpulan .......................................................................................................................
III.II Saran ................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Pasal 1 : Sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak yang
sama. Mereka di karuniai akal dan budi dan hendaknya bergaul satu sama lain
dalam persaudaraan.
Pasal 2 Ayat 1: Setiap orang berhak atas semua hak-hak dan kebebasan-kebebasan yang
tercantum didalam pernyataan ini dengan tak ada kecuali apapun, seperti
bangsa, jenis kelamin, bahasa, agama, politik, atau pendapat lain, asal mula
kebangsaan atau kemasyarakatan, milik, kelahiran ataupun kedudukan.
Mengenai makalah ini kami buat karena supaya kita mengetahui tentang persamaan hak
dan bagaimana pelaksaan persamaan hak dalam kehidupan bermasyarakat, dan masi banyak
terjadi ketidak adilan dalam kehidupan ini,di sebabkan karena tradisi, tingkatan sosial,
kedudukan atau jabatan dan lain sebagainya.
I.II Tujuan
PEMBAHASAN
PERSAMAAN DERAJAT
Arti Prinsip Persamaan Derajat
Persamaan harkat adalah persamaan nilai, harga, taraf yang membedakan makhluk yang
satu dengan makhluk yang lain. Harkat manusia adalah nilai manusia sebagai makhluk Tuhan
yang dibekali rasa, karsa dan hak-hak serta kewajiban azasi manusia. Martabat adalah tingkatan
harkat kemanusiaan dan kedudukan yang terhormat. Sedangkan derajat kemanusiaan adalah
tingkatan, martabat dan kedudukan manusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki kemampuan
kodrat, hak dan kewajiban azasi. Dengan adanya persamaan harkat, derajat dan martabat
manusia, setiap orang harus mengakui serta menghormati akan adanya hak-hak, derajat dan
martabat manusia. Sikap ini harus ditumbuhkan dan dipelihara dalam hubungan kemanusiaan,
baik dalam lingkungan keluarga, lembaga pendidikan maupun di lingkungan pergaulan
masyarakat. Manusia dikarunian potensi berpikir, rasa dan cipta, kodrat yang sama sebagai
makhluk pribadi (individu) dan sebagai makhluk masyarakat (sosial). Manusia akan mempunyai
arti apabila ia hidup bersama-sama manusia lainnya di dalam masyarakat.
Dalam UUD 1945, hak dan kebebasan yang berkaitan dengan adanya persamaan derajat
dan hak juga tercantum dalam pasal secara jelas yakni pasal 27, 28, 29, dan 31. Empat pokok hak
asasi dalam empat pasal UUD 1945 adalah sebagai berikut:
Pokok pertama, tentang persamaan kedudukan dan kewajiban kewarga negara didalam
hukum dan dimuka pemerintahan.
Pasal 27 ayat 2 menetapkan segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
pengecualian.
Pokok kedua, selanjutnya dalam pasal 28 ditetapkan bahwa keemerdekaan berserikat
dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan oleh
UU.
Pokok ketiga, dalam pasal 29 ayat 2 dirumuskan kebebasan asasi untuk memeluk agama
bagi penduduk yang dijamin oleh negara, yang berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-
tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan un tuk beribadah menurut agama
dan kepercayaannya.
Pokok keempat, adalah pasal 31 yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran yang
berbunyi (1) tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran, dan (2) pemerintahan
mengusahakan dan menyelenggarakan suatu system.
Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,
warna kulit dan sebagainya. Maknanya adalah tidak ada perbedaan di antara mereka dalam status
derajat, hak dan kewajiban dengan sebab dien (agama).
PENUTUP
III.I.Kesimpulan
Sebagai mahluk tuhan manusia mempunyai sifat-sifat yang merupakan esensi dan
identitas manusia yang berpangkal pada potensi-potensi yang dimilikinya. Sifat-sifat yang
demikianlah yang disebut dengan kemanusiaan, atau dengan kata lain kemanusian berarti,
sifat manusia yang merupakan esensial dan identitas manusia karena martabat
kemanusiaanya. Dalam segala tindakan dan keputusan yang dibuatnya manusia itu haruslah
mendasarkan kepada norma-norma yang Objektif dalam arti bahwa semua tindakan dan
putusan haruslah menurut norma-norma baik norma agama dan norma hukum, itulah yang
disebut dengan keadilan.
III.II.Saran
Dalam makalah yang kami buat ini,kami berharap semua elemen masyarakat baik itu
pemerintahan maupun rakyat bisa menghargai dan melindungi harkat dan martabat kita
sesama manusia dan menjunjung tinggi rasa persaudaraan, rasa kepedulian, rasa hormat dan
rasa iba/empati kepada sesame manusia.