PUSKESMAS KAMPUS
Jln. Golf Blok G-5 Kampus Palembang
PANDUAN
PENYULUHAN PROMKES
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPUS
KELURAHAN LOROK PAKJO
TAHUN 2017
A.PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah hak asasi semua manusia dan itu adalah karunia tuhan yang harus
disyukuri dijaga dan terus ditingkatkan kualitasnya.
Promosi kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan kesehatan Nasional. Hal
ini dapat dilihat bahwa Promosi kesehatan merupakan salah satu pilar dalam pembangunan
kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 melalui peningkatan kesadaran , kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang
ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku hidup bersih dan sehat.
Puskesmas memiliki tata nilai yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan UKM. Tata
nilai tersebut adalah :
D.TUJUAN
Tujuan Umum
- Meningkatkan cakupan upaya Promosi Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kampus.
Tujuan Khusus
1. Meningkatnya cakupan ASI diwilayah kerja Puskesmas Kampus.
2. Meningkatnya pelayanan prima di Puskesmas Kampus
3. Meningkatnya pembinaan PHBS di tatanan sekolah.
4. Meningkatnya pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap Penyakit tidak
Menular
5. Meningatnya kunjungan di posyandu
6. Meningkatnya kunjungan di posyandu lansia
7. Meningkatnya pembinaan bersama dilintas sector
8. Meningkatnya koordinasi puskesmas dan kader dalam menunjang kegiatan
UKM.
9. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang imunisasi dasar, lanjutan,
Bias, TT WUS dan kampanye vaksin baru, MR usia 9 bulan-15 tahun.
10. Meningkatnya pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap penggunaan obat
dengan baik
11. Meningkatnya pemanfaatan UKS/UKGS.
12. Meningkatnya upaya pelananan UKGMD
E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
G. SASARAN
1. Kelompok ASI
2. Tim Lintas Program
3. Kader PHBS Sekolah
4. Masyarakat wilayah kerja puskesmas kampus
5. Balita
6. Lansia
7. Camat, lurah tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh adat, ibu PKK, ormas dan
lain-lain.
8. Kader
9. WUS
10. Sekolah
KERANGKA ACUAN
PENGAWASAN DAN PEMBINAAN TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU)
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPUS
KELURAHAN LOROK PAKJO
TAHUN 2017
A. PENDAHULUAN
Tempat-tempat umum adalah suatu tempat dimana bersifat umum (semua orang)
dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul melakukan kegiatan baik secara insidentil
maupun terus menerus. Jadi tempat tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi
dan mencegah kerugian akibat dari tempat tempat umum terutama yang erat
hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit. Tempat tempat umum
merupakan tempat kegiatan bagi umum yang mempunyai tempat sarana dan kegiatan tetap
yang diselenggarakan oleh badan pemerintah, swasta dan atau perorangan yang
dipergunakan langsung oleh masyarakat.
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia sangat erat interaksinya dengan
tempat tempat umum, baik untuk bekerja, melakukan interaksi sosial, belajar maupun
melakukan aktivitas lainnya. Tempat tempat umum memiliki potensi sebagai tempat
terjadinya penularan penyakit,penularan lingkungan ataupun gangguan kesehatan lainnya.
Kondisi lingkungan tempat tempat umum yang tidak terpelihara akan menambah
besarnya resiko penyebaran penyakit serta penularan lingkungan sehingga perlu dilakukan
upaya pencegahan dengan menerapkan sanitasi lingkunganyang baik dan tempat tempat
umum perlu dijaga sanitasinya.
B. LATAR BELAKANG
Sanitasi tempat tempat umum sangatlah penting dijaga sanitasinya agar tidak
menimbulkan berbagai masalah kesehatan, misalnya menimbulkan penyakit berbasis
lingkungan.
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana tempat tempat umum
(TTU) yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kampus.
G. SASARAN
K. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan Pengawasan dan Pembinaan Tempat-tempat
Umum (TTU) ini agar menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan.
KERANGKA ACUAN
PENGAWASAN DAN PEMBINAAN TEMPATPENGELOLAAN MAKANAN (TPM)
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPUS
KELURAHAN LOROK PAKJO
TAHUN 2017
A. PENDAHULUAN
Rumah makan/restoran, lokmajan dan warung nasi adalah setiap tempat usaha
komersil yang lengkap kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di
tempat usahanya. Hygiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor
makanan, orang, tempat dan perlengkapan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan
penyakit atau gangguan kesehatan.
Pengawasan sanitasi makanan pada rumah makan/restoran, lokmajan,warung nasi
adalah pemantauan secara terus menerus terhadap rumah makan/restorant, lokmajan,
warung nasi atas perkembangan tindakan atau kegiatan atau persyaratan sanitasi makanan
dan keadaan yang terdapat setelah usaha tindak lanjut dari pemeriksaan.
Pemeriksaan merupakan usaha melihat dan menyaksikan secara langsung serta
menilai tentang keadaan, tindakan atau kegiatan yang dilakukan serta memberikan
petunjuk / saran perbaikan. Kegiatan pengawasan sanitasi makanan meliputi pendataan
tempat pengelolaan makanan, pemeriksaan berkala, member saran perbaikan, melakukan
kunjungan kembali, memberi peringatan dan rekomendasi kepada pihak terkait serta
laporan hasil pengawasan.
B. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN
Tujuan umum :
- Untuk mengetahui persyaratan sanitasi tempat pengelolaan makanan (TPM) dan mampu
menerapkan persyaratan dan teknik pembersihan atau pemeliharaan di ruangan tempat
pengelolaan makanan (TPM) agar terhindar dari resiko pencemaran.
Tujuan khusus:
III. Biaya
Biaya Berasal dari dana BOK Tahun 2016 sebesar Rp
- Konsumsi peserta : 2 x 15 OH x Rp 15.000 = Rp 450.000
- ATK peserta : 2 x 10 OH x Rp 10.000 = Rp 200.000
- Transport petugas : 2 x 4 OH x Rp 40.000 = Rp 320.000
Total = Rp 970.000
Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana tempat Pengelolaan
Makanan (TPM) yang ada di wilayah kerja puskesmas Kampus.
F. SASARAN
- Rumah makan
- Restoran
- Jasa boga / catering
- Industri makanan
- Kantin
- Warung
- Lokasi Makanan jajanan
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan dilaporkan
kepada Pimpinan Puskesmas.
K. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan Pengawasan dan Pembinaan Tempat Pengeloaan
Makanan (TPM) ini agar menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan.
KERANGKA ACUAN
PENGAWASAN DAN PEMBINAAN DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU)
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPUS
KELURAHAN LOROK PAKJO
TAHUN 2017
A. PENDAHULUAN
Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan. Tanpa
air manusia tidak akan bertahan hidup lama. Selain berguna untuk manusia, air juga
diperlukan oleh makhluk hidup lain misalnya hewan dan tumbuh-tumbuhan. Bagi manusia
air diperlukan untuk menunjang kehidupan antara lain dalam kondisi yang layak untuk
diminum tanpa mengganggu kesehatan atau air yang harus dimasak terlebih dahulu
sebelum dapat diminum.
Air minum untuk tubuh manusia berguna untuk menjaga keseimbangan
metabolisme dan fisiologi tubuh setiap waktu. Konsumsi air diperlukan karena setiap saat
tubuh bekerja dan berproses. Disamping itu air juga digunakan untuk melarutkan dan
mengolah makanan agar dapat dicerna tubuh manusia dan kehidupan dari berjuta sel.
Komponen terbanyak dari sel adalah air. Apabila kekurangan cairan sel tubuh akan
menciut dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Begitu pula air merupakan bagian
EKSKRETA CAIR (keringat, air seni, air mata), uap pernapasan, dan cairan tubuh (darah,
lymphe).
B. LATAR BELAKANG
Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat dipenuhi melalui air yang dialirkan
melalui saluran perpipaan (PAM), air minum dalam kemasan (AMDK), maupun depot air
minum (DAM). Selain itu air tanah dangkal dari sumur sumur gali (SGL) atau pompa
serta air hujan yang diolah oleh penduduk menjadi air minum setelah di masak terlebih
dahulu.
Kecenderungan penduduk untuk mengkonsumsi air minum siap pakai sangat besar,
sehingga usaha depot pengisian air minum tumbuh subur. Perlu dilakukan pengawasan,
pembinaan dan pengawasan kualitas air dari DAM agar selalu aman dan sehat untuk dikonsumsi
masyarakat.
Puskesmas Kampus memiliki tata nilai yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan
UKM. Tata nilai tersebut adalah :
D. TUJUAN
Tujuan Umum :
- Terlindunginya masyarakat dari potensi penyakit akibat konsumsi air minum yang
berasal dari depot air minum Isi Ulang (DAM). Dengan demikian masyarakat akan
terhindar dari kemungkianan resiko terkenan penyakit bawaan air.
Tujuan Khusus :
G. SASARAN
Seluruh Depot Air Minum (DAM) yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kampus.
K. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan Pengawasan dan Pembinaan Depot Air Minum Isi
Ulang (DAMIU) ini agar menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan.
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PENGAWASAN DAN PEMBINAAN SARANA AIR BERSIH (SAB)
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPUS
KELURAHAN LOROK PAKJO
TAHUN 2017
A. PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
Puskesmas Kampus memiliki tata nilai yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan
UKM. Tata nilai tersebut adalah :
D. TUJUAN
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
G. SASARAN
- Setiap bulan
- Pemeriksaan sampel SAB apabila ada proyek APBD satu kali/ Tahun
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan dilaporkan
kepada Pimpinan puskesmas.
K. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan Pengawasan dan Pembinaan Sarana Air Bersih
(SAB) ini agar menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan.
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN KLINIK SANITASI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPUS
KELURAHAN LOROK PAKJO
TAHUN 2017
A. PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
1. Penyakit penyakit yang berhubungan dengan air meliputi : penyakit diare, demam
berdarah, malaria dan kulit.
2. Penyakit penyakit yang penularannya berkaitan dengan kondisi perumahan dan
lingkungan yang jelek antara lain ISPA dan TB Paru
3. Penyakit penyakit yang penyebabnya atau cara penularannya melalui makanan antara
lain : diare, kecacingam dan keracunan makanan
4. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan bahan kimia dan pestisida
di rumah tangga.
Puskesmas Kampus memiliki tata nilai yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan
UKM. Tata nilai tersebut adalah :
D. TUJUAN
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
- Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sector dalam program
pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan dengan memberdayakan
masyarakat.
- Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampua dari perilaku masyarakat (pasien,
klien, dan masyarakat) untuk mewujudkan lingkungan dan perilaku hidup bersih dan
sehat.
- Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk mencegah
dan menanggulangi penyakit berbasis lingkungan serta masalah kesehatan lingkungan
dengan sumber daya yang ada
- Menurunnya angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatnya kondisi kesehatan
lingkungan.
G. SASARAN
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan dilaporkan
ke Pimpinan Puskesmas.
K. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan Pengawasan dan Pembinaan Sarana Air Bersih
(SAB) ini agar menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan.
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPUS
KELURAHAN LOROK PAKJO
TAHUN 2017
A. PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui proses pembelajaran dari oleh untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat,
sesuaidengan kondisi social budaya setempat didukung oleh kebijakan public yang berwawasan
kesehatan. Banyak masalah kesehatan di negeri kita Indonesia, termasuk timbulnya Kejadian
Luar Biasa (KLB) yang erat kaitannya dengan perilaku masyarakat itu sendiri. Sebagai contoh
KLB Diare dimana penyebab utamanya adalah rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat seperti
kesadaran akan buang air besar yang belum benar (tidak di jamban), cuci tangan pakai sabun
masih sangat terbatas, minum air yang tidak sehat dan lain-lain.
B. LATAR BELAKANG
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas
dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan individu/kelompok dapat
menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat.keberhasilannya masih jauh dari harapan. Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) Tahun 2007 menunjukkan bahwa rumah tangga di Indonesia yang
mempraktikkan PHBS baru mencapai 38,7%. Padahal Rencana Strategi (Renstra)
Kementerian Kesehatan menetapkan target pada tahun 2014 rumah tangga yang
mempraktikkan PHBS adalah 70%. Hal ini menuntut peningkatan kinerja yang luar biasa dalam
pembinaan PHBS.
C. TATA NILAI PUSKESMAS
Puskesmas Kampus memiliki tata nilai yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan
UKM. Tata nilai tersebut adalah :
D. TUJUAN
Tujuan Umum
Meningkatnya PHBS di tatanan rumah tangga, tatanan Institusi Pendidikan, tatanan Tempat
Kerja, tatanan Tempat Umum dan tatanan Fasilitas Kesehatan
Tujuan Khusus
1. Memperkuat gerakan dan peran serta masyarakat melalui PHBS di tatanan rumah tangga,
institusi pendidikan, tempat kerja, tempat umum dan fasilitas kesehatan.
2. Meningkatkan akses informasi dan edukasi kepada masyarakat di tatanan rumah tangga,
institusi pendidikan, tempat kerja,
3. Terwujudnya kawasan sehat dengan meningkatkan PHBS pada semua tatanan.
E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
.P
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Melakukan pendataan, penyebarluasan informasi, pemberdayaa dan penggerakan
masyarakat, pembinaan dan evaluasi kegiatan PHBS dengan mengacu pada 10 indikator
PHBS tatanan rumah tangga meliputi :
G. SASARAN
Sasaran PHBS tatanan rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga secara
keluarga yaitu : pasangan usia subur, ibu hamil atau ibu menyusui, anak dan remaja, usia
lanjut dan pengasuh anak.
- Semesteran ( 2 Kali/Tahun)
K. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS ini
agar menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan.
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPUS
KELURAHAN LOROK PAKJO
TAHUN 2017
A. LATAR BELAKANG
Sehat adalah hak azasi manusia yang merupakan investasi pembangunan.
Kesehatan perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi dari berbagai gangguan/ancaman
penyakit. Anak sekolah adalah merupakan aset (modal utama) pembangunan masa depan
yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Sekolah yaitu tempat
pembelajaran, dapat terancam terjadinya penularan penyakit jika tidak dikelola dengan
baik, sehingga perlu dilakukan upaya promosi kesehatan melalui peningkatan PHBS
pendidikan di Sekolah. Sesuai dengan undang-undang nomor 23 tahun 1992 pasal 45,
tujuan penyelenggaraan kesehatan sekolah adalah meningkatkan kemampuan hidup sehat,
meningkatkan lingkungan sehat, mendidik SDM yang berkualitas.
Menurut WHO, konsep Sekolah sehat adalah sekolah yang melaksanakan UKS,
yaitu menanamkan nilai-nilai PHBS dan menciptakan linkungan sekolah yang sehat.
Sekolah Sehat adalah sekolah yang mampu menjaga lingkungan yang kondusif untuk
meningkatkan kesehatan peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah sehingga
dapat mengoptimalkan pertumbuhan fisik dan mental serta perkembangan kecerdasan
peserta didik melalui upaya kesehatan. PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktekkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.
Manfaat Penerapan PHBS di sekolah:
Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik, guru, dan masyarakat
lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit
Meningkatnya semangat proses belajar-mengajar yang berdampak pada prestasi belajar
peserta didik
Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik
minat orang tua (masyarakat)
Meningkatnya citra pemerintah daerah di bidang pendidikan
Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain Pembinaan PHBS Tingkat Provinsi
DKI Jakarta Tahun 2009
B. DASAR HUKUM
Puskesmas Kampus memiliki tata nilai yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan
UKM. Tata nilai tersebut adalah :
D. TUJUAN
Tujuan Umum
- Meningkatnya kemandirian dan peran serta warga sekolah dalam Perilaku Bersih
Hidup Sehat (PHBS), sehingga anak sekolah tumbuhsehat, cerdas dan berprestasi.
Khusus
Meningkatnya anak sekolah menerapkan PHBS
Anak sekolah menjadi kader kesehatan bagi keluarganya
Sekolah menjadi lembaga pembelajaran tentang PHBS
Para guru menjadi mitra pengembangan PHBS di tatanan sekolah
F. PESERTA
- SD = 50 org
- SMP = 50 org
- SMU = 50 org
G. METODE
H. PEMBIAYAAN
- Semesteran ( 2 Kali/Tahun)
K. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Sekolah (PHBS
Sekolah ) ini agar menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan.
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPUS
KELURAHAN LOROK PAKJO
TAHUN 2017
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. SASARAN
Sasaran KAK :
TIM P2
Pengelolah P2 Surveilans
Masyarakat
Secara rinci program kerja Surveilans Puskesmas Kampus adalah sebagai berikut :
Penyusunan KAK dan RAB
Penyusunan jadwal kegiatan P2 Surveilans
Pelaksanaan kegiatan P2 Surveilans
Pencatatan dan pelaporan
Penyelidikan Epidemiologi kasus penyakit yang berpotensial mewabah / KLB
J. DOKUMEN PENDUKUNG
- Semesteran ( 2 Kali/Tahun)
M. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Sekolah (PHBS
Sekolah ) ini agar menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan.