Anda di halaman 1dari 29

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA SENDIRI

DI DESA TORAUT KECAMATAN DUMOGA BARAT


KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

Karya Tulis Ilmiah


Akademi Kebidanan Surya Sehat Surabaya

Diajukan Oleh:

Ratna Rachel Tontuli


NIRM: 1215401040

UNIVERSITAS DR. SOETOMO


PROGRAM PENDIDIKAN D III KEBIDANAN
AKBID SURYA SEHAT SURABAYA
November, 2014
LEMBAR PERSETUJUAN
Usulan Penelitian Untuk Karya Tulis Ilmiah

Studi Pengetahuan Ibu Nifaas Tentang Perawatan Payudara Sendiri di Desa Toraut
Kecamatan Dumoga Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Tahun 2014

Oleh
Ratna Rachel Tontuli
NIRM: 1215401040

Telah disetujui oleh

Pembimbim I

(..) Tanggal,

Pembibing II

(..) Tanggal,
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul STUDI

PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA SENDIRI DI

DESA TORAUT KECAMATAN DUMOGA BARAT KABUPATEN BOLAANG

MONGONDOW. Karya tulis ilmiah ini disusun guna memenuhi tugas akhir sebagai salah

satu syarat kelulusan Diploma III Kebidanan Universitas DR. Soetomo Program Pendidikan D

III Kebidanan AKBID SURYA SEHAT Surabaya. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan

dan pengarahan dari berbagai pihak, karya tulis ilmiah ini tidak dapat tersusun dengan baik.

Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas DR. Soetomo Surabaya.

2. Direktur program pendidikan D III Kebidanan Universitas DR. Soetomo AKBID

SURYA SEHAT Surabaya.

3. Deasy Somba MM.Kes selaku ketua Yayasan Indah Mitra Nusantara Indonesia

(YIMNI).

4. Blandina Nangoy Sampakang Amd.Keb selaku Ketua IBI Provinsi Sulawesi Utara

5. Maria Dondokambey Amd.Keb MM.Kes selaku sekretaris IBI Provinsi Sulawesi Utara.

6. Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan kepada penulis selama

melaksanakan penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah.

7. Seluruh dosen dan staf Universitas DR. Soetomo terutama dalam Program Pendidikan

D III Kebidanan AKBID SURYA SEHAT Surabaya di Manado Sulawesi Utara, yang

banyak membantu penulis selama mengikuti pendidikan.

8. Puskesmas Doloduo yang sudah membantu, mendukung dan memberikan masukan

untuk kelancaran pembuatan karya tulis ilmiah ini.


9. Suami dan anak-anak tercinta yang dengan penuh kasih saying memberikan motivasi

dan bantuan baik moril maupun materil selama penulis mengikuti pendidikan.

10. Teman-teman Almamater Universitas DR. Soetomo Program Pendidikan D III

Kebidanan AKBID SEHAT SURYA Surabaya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih banyak

kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi kemajuan penelitian

selanjutnya. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak.

Toraut, November 2014

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PESETUJUAN
KATA PENGANTAR..
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian.
Manfaat Penelitian...
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.
Tinjauan Tentang Pengetahuan
Tinjauan Tentang Masa Nifa...
Tinjauan Tentang Perawatan Payudara Pasca Persalinan...
Kerangka Konseptual..
BAB III METODE PENELITIAN..
Jenis Penelitian
Variabel Penelitian..
Definisi Operasional
Lokasi dan waktu Penelitian....
Populasi dan sampel
Instrumen Penelitian
Teknik Pengumpulan Data..
Jlannya Penelitian....
Analisa Data.
Rencana Kegiatan Penelitian
Rencana Anggaran Penelitian..
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.
Gambaran Umum Tentang Wilayah Peenelitian.
Hasil Penelitian
Pembahasan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..
Kesimpulan..
Saran
DAFTAR PUSTAKA.
LAMPIRAN...
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Permohonan Kesediaan/Persetujuan Menjadi Responden


Lampiran II Persetujuan Responden
Lampiran III Kuisioner
Lampiran IV Lembar Konsultasi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Derajat kesehatan suatu negara dapat ditentukan oleh beberapa indikator, salah
satu indikator tersebut adalah Angka Kematian Ibu (AKI). Menurut Data Survey
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 AKI masih cukup tinggi yaitu
228/100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih diatas target nasional yaitu sebesar
102/100.000 kelahiran hidup (Depkes, 2008).
Penyebab utama kematian ibu di Indonesia yaitu perdarahan (27%), eklampsi
(23%) dan infeksi (11%) (Depkes, 2010). Menurut data Dinas Kesehatan Jawa Timur
2011 menyataan bahwa dari 100.000 kelahiran ada 105 ibu yang meninggal saat
melahirkan. Penyebab kematian ibu paska melahirkan tersebut adalah karena
perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, jantung, dan infeksi. Infeksi yang tidak
ditangani dengan benar akan dapat berakibat pada kematian ibu. Salah satunya yaitu
infeksi atau peradangan pada payudara.
Pada masa nifas bisa terjadi infeksi atau peradangan payudara, infeksi ini terjadi
melalui luka pada putting susu ataupun melalui peredaran darah. Tanda dan gejala yang
sering muncul adalah rasa panas dingin disertai dengan kenaikan suhu, penderita
merasa lesu dan tidak nafsu makan. Penyebab infeksi biasanya yaitu staphylococcus
aureus, payudara membesar, nyeri dan kemerahan disuatu tempat, dan nyeri saat di
palpasi. Oleh sebab itu perlu pencegahan dengan perawatan payudara (Prawirihardjo,
2006).
Perawatan payudara ini bertujuan untuk menghindari terjadinya infeksi,
meningkatkan produksi ASI dengan merangsang kelenjar-kelenjar air susu melalui
pemijatan, mencegah bendungan ASI, menguatkan putting (Saryono dan Pramitasari
Roischa, 2009).
Peran bidan dalam mengurangi angka kejadian infeksi payudara pada masa nifas
adalah memberikan kiat tentang perawatan payudara, memberikan penyuluhan kepada
ibu nifas agar tetap menjaga kebersihan payudaranya terutama pada putting susu serta
memberikan penyuluhan kepada ibu nifas tentang tanda-tanda infeksi pada payudara.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Puskesmas Doloduo,
persalinan pada bulan Agustus 2014 yaitu sebanyak 20 persalinan. Dari hasil
wawancara terhadap 10 ibu nifas didapatkan 2 responden (20%) mempunyai tingkat
pengetahuan baik, 3 responden (30%) mempunyai tingkat pengetahuan cukup dan 5
responden (50%) mempunyai tingkat pengetahuan kurang. Berdasarkan uraian tersebut
maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Studi Pengetahuan
Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara Sendiri di Desa Toraut Kecamatan Dumoga
Barat Kabupaten Bolaang Mongondow.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Bagaimana tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan
payudara sendiri di Desa Toraut Kecamatan Dumoga Barat Kabupaten Bolaang
Mongondow?.
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara
sendiri di Desa Toraut Kecamatan Dumoga Barat Kabupaten Bolaang Mongondow.
D. Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Untuk menambah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan tingkat
pengetahuan ibu mnyusui/nifas tentang payudara.
2. Bagi Peneliti
Menambah ilmu pengetahuan, wawasan dan untuk mengasah ketajaman
berpikir secara kritis melalui penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu nifas
tentang perawatan payudara sendiri, peneliti dapat mengaplikasikan teknik
perawatan payudara pada ibu nifas dengan benar.
3. Bagi Responden
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang cara perawatan
payudara sendiri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Pengetahuan


1. Pengertian

Menurut Notoatmodjo (2010) pengetahuan adalah hasil dari ingin tahu dan
ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadu melauli panca indra manusia yaitu indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, petasa dan peraba. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga.

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

a). Umur

Bertambahnya umur seorang dapat berpengaruh pada bertambahnya


pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau
menjelang lanjut usia kemampuan penerimaan atau mengingat suatu
pengetahuan akan berkurang (Notoatmodjo, 2010).

b). Lingkungan

Lingkungan memberikan pengaruh pertama bagi seseorang dimana


seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk
tergantung pada sifat kelompoknya. Dalam lingkungan seseorang akan
memperoleh pengalaman yang akan berpengaruh pad acara berpikir seseorang
(kusumawati, 2004).

c). Kultur/Budaya

Budaya berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang, karena


informasi-informas yang baru akan disaring sesuai dengan budaya yang ada dan
kepercayaan yang dianut (Nasution, 2004).

d). Informasi

Informasi akan berpengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun


seorang memiliki pendidikan yang rendah tapi jika ia mendapatkan informasi
yang baik dari berbagai media misalnya TV, radio, atau surat kabar maka hal
itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang (Notoatmodjo, 2010).

e). Pendidikan

Pendidikan akan mempengaruhi daya serap seseorang terhadap informasi


yang diterimanya. Dengan pendidikan yang cukup baik terjadi proses
pertumbuhan, perkembangan dan perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih
baik dan matang pada diri individu, kelompok, atau masyarakat.

3. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), tingkat pengetahuan di dalam domain


kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu:

a. Tahu

Tahu adalah mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, pada
tingkatan ini mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan
yang dipelajari atau rangsangan yang diterima, dan ini adalah tingkatan yang paling
rendah.

b. Memahami

Memahami adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar


tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara
benar tentang objek yang dilakukan dengan menjelaskan, menyebutkan contoh dan
lain-lain

c. Aplikasi

Aplikasi merupakan suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang


telah dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan
sebagai aplikasi atau penggunaan hokum-hukum, rumus, metode, prinsip dan
sebagainya dalam kontak atau situasi yang lain.

d. Analisis

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau objek ke


dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi
tersebut dan masih ada kaitan satu sama lain, Kemampuan analisis ini dapat dilihat
dari penggunaan kata kerja dalam menggambarkan, membedakan, memisahkan,
mengelompokkan, dan sebagainya.

e. Sintesis

Sistesis mengarah pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau


menghubungakn bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru
dengan kata lain, sistesis merupakan suatu kemampuan untuk menyusun,
merencanakan, meringkas, dan menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan
yang telah ada.

f. Evaluasi

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap


suatu materi atau objek, sehingga diperoleh kesan yang lengkap dan menyeluruh
tentang hal yang sedang dinilainya.

B. Tinjauan Tentang Masa Nifas


1. Pengertian

Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari lepasnya plasenta sampai
alat-alat kandugan kembali seperti sebelum hamil (Eny Retna dan Diah Wulandari,
2010).

Masa nifas disebut juga masa post partum adalah waktu sejak bayi
dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari Rahim, sampai 6 minggu berikutnya,
disertai dengan pulihnya kembali organ-organ yang berkaitan dengan kandungan
yang mengalami perubahan (Suherni, 2009).

1. Tahapan Masa Nifas

Menurut Eny Retna dan Diah Wulandari (2010), tahapan masa nifas dibagi
menjadi 3 tahap, yaitu:

a. Puerperium Dini
Keadaan pulih dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan
b. Puerperium Intermedial
Pulihnya menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya 6-8 minggu
c. Remote Puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila
selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi, waktu untuk
sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.
C. Tinjauan Tentang Perawatan Payudara Pasca Persalinan
1. Pengertian

Perawatan payudara adalah kebutuhan perawatan dini yang diperlukan


untuk meningkatkan kesehatan (Saryono dan Roischa Pramitasari, 2009).
Perawatan payudara tidak hanya dilakukan sebelum melahirkan, tetapi juga
dilakukan setelah melahirkan (Huliana, 2003).

2. Tujuan Perawatan Payudara

Menurut Saryono dan Roischa Pramitasari (2009), tujuan perawatan


payudara pasca persalinan antara lain:

a. Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi


b. Meningkatkan produksi ASI dengan merangsang kelenjar-kelenjar air susu
melalui pemijitan
c. Mencegah bendungan ASI/pembengkakan payudara
d. Melenturkan dan menguatkan putting
e. Mengetahui secara dini kelainan puting susu dan melakukan usaha untuk
mengatasinya
f. persiapan psikis ibu menyusui
3. Manfaat Perawatan Payudara

Menurut Creasoft (2008), manfaat perawatan payudara pasca persalinan


adalah untuk merangsang kelenjar susu agar lebih lancar mengalirkan ASI,
menghindari pembengkakan serta peradangan payudara saat menyusui, hubungan
batin ibu dan anak akan terjalin dengan menyusui.
4. Persiapan Alat

Menurut Creasoft (2008), persiapan alat yang akan digunakan untuk


melakukan perawatan payudara pasca melahirkan adalah:

a. Baby oil secukupnya


b. Kapas
c. Washlap 2 buah
d. Handuk bersih 2 buah
e. Bengkok
f. Baskom 2 buah berisi air hangat dan air dingin
g. BH bersih
5. Teknik Perawatan Payudara

Menurut Andriani (2008), teknik perawatan payudara pada ibu pasca


melahirkan adalah sebagai berikut:

a. Mengompres kedua putting susu dengan kapas yang dibasahi baby oil selama
2-3 menit,
b. Melakukan pengurutan pada kedua payudara
1. Pengurutan pertama
Licinkan kedua tangan dengan baby oil. Tempatkan kedua tangan diantara
payudara. Pengurutan dimulai kearah atas, lalu telapak kiri kearah sisi kiri
dan telapak kanan kearah sisi kanan. Lakukan pengurutan terus kebawah
dan samping. Ulangi masing-masing 20-30 gerakan untuk setiap payudara.
2. Pengurutan Kedua
Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian dengan sisi kelingking
tangan kanan urut payudara dari pangkal hingga putting susu. Lakukan juga
untuk payudara sebelah kanan. Ulangi masing-masing 20-30 gerakan untuk
setiap payudara.
3. Pengurutan Ketiga
Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, sedang tangan kanan mengepal
dan mengurut dengan buku-buku jari dari pangkal kearah putting susu.
Lakukan juga untuk payudara kanan. Ulangi masing-masing 20-3- gerakan
untuk setiap payudara.
4. Pengurutan Keempat
Pegang pangkal payudara dengan kedua tangan, lalu urut dari pangkal
payudara kearah puting susu sebanyak satu kali.
5. Pengurutan Kelima
Pijat areolla dan putting susu hingga keluar cairan ASI kolostrum.
c. Pengompresan

Kompres payudara dengan washlap yang sudah dibasahi dengan air


hangat, kemudian air dingin sebanyak 10 kali secara bergantian. Kemudian
keringkan payudara dengan menggunakaan handuk besar.

6. Perawatan Puting Susu

Puting susu memegang peranan penting saat menyusui. ASI akan keluar
melalui lubang-lubang pada puting susu ibu, oleh karena itu puting susu perlu
dirawat agar dapat bekerja dengan baik. Sebelumnya perlu diketahui, tidak semua
wanita mempunyai puting susu yang menonjol (normal). Ada wanita yang
mempunyai puting susu dengan bentuk datar atau puting yang masuk ke dalam.
Ketiga bentuk puting tersebut tetap dapat mengeluarkan ASI jika dirawat dengan
benar.

Berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk merawat puting susu


menurut Huliana (2003):

a. Kompres kedua puting susu dengan kapas yang telah dibasahi dengan baby oil
selama 5 menit agar kotoran disekitar puting mudah melekat.
b. Jika puting susu normal, lakukan perawatan berikut. Oleskan baby oil pada ibu
jari dan telunjuk, lalu letakkan keduanya pada putting susu. Lalu gerakan
memutar kearah dalam sebanyak 30 kali putaran untuk kedua putting susu.
Gerakan ini untuk meningkatkan elastisitas otot putting susu.
c. Jika putting susu datar atau masuk ke dalam, lakukan tahapan berikut:
1. Letakkan kedua ibu jari disebelah kiri dan kanan putting susu, kemudian
tekan dan hentakkan kea rah keluar menjauhi putting susu secara perlahan.
2. Letakkan kedua ibu jari diatas dan di bawah putting susu, lalu tekan serta
hentakkan kearah luar menjauhi putting susu secara perlahan.
Setelah dilakukan perawatan payudara, pakailah BH yang menyangga
payudara dengan sempurna. Setelah melakukan perawatan payudara, proses
menyusui dapat berjalan dengan lancar (Saryono dan Pramitasari, 2009).

7. Kerangka Konseptual

Baik

Studi Pengetahuan Ibu Nifas


Tentang Perawatn Payudara Sendiri Cukup

Kurang

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif
adalah penelitian dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif
tentang suatu keadaan secara objektif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk
memecahkan atau menjawab suatu masalah yang sedang dihadapi. Kuantitatif adalah
teknik penelitian dengan berbentuk angka-angka (Notoatmodjo, 2005). Dalam
penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan
payudara sendiri di Desa Toraut Kecamatan Dumoga Barat Kabupaten Bolaang
Mongondow tahun 2014.
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian ini
hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu nifas tentang
perawatan payudara.
C. Definisi Operasional
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui ibu nifas tentang perawatan
payudara sendiri, adapun kategori pengetahuan menurut Arikunto (2006) sebagai
berikut:
a. Tingkat pengetahuan baik, apabila jawaban responden benar 76-100% dengan
range nilai yaitu 12-15.
b. Tingkat pengetahuan cukup apabila jawaban responden benar antara 56-75%
dengan range nilai yaitu 9-11.
c. Tingkat pengetahuan cukup apabila jawaban responden benar 55% dengan
range nilai yaitu dibawah 8.
2. Masa Nifas
Adalah waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari Rahim,
sampai 6 minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali organ-organ yang
berkaitan dengan kandungan yang mengalami perubahan.
3. Perawatan Payudara
Perawatan payudara adalah kebutuhan perawatan diri yang diperlukan untuk
meningkatkan kesehatan.
D. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat atau lokasi penelitian tersebut dilakukan
(Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilakukan di Desa Toraut Kecamatan Dumoga
Barat Kabupaten Bolaang Mongondow.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah tentang waktu yang digunakan untuk pelaksanaan
penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-Oktober
2014.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa
manusia, hewan, tumbuhan, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan lainnya yang menjadi
sumber data penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang
ada di Desa Toraut Kecamatan Dumoga Barat Kabupaten Bolaang mongondow
yaitu berjumlah 24 orang. Dalam mengetahui gambaran karakteristik tertentu dari
suatu populasi dapat digunakan cara yang praktis untuk mengamati seluruh objek
yang menyusun suatu populasi.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih dengan menggunakan
aturan-aturan tertentu, yang digunakan untuk mengumpulkan informasi/data yang
menggambarkan sifat atau ciri yang dimiliki populasi. Menurut Arikunto (2010),
bahwa jika populasi kurang dari 100 orang maka populasi bisa diambil semuanya
untuk dijadikan sampel, sedangkan jika populasi lebih dari 100 orang maka dapat
diambil 10-30% sampel. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan berjumlah 24
orang.
F. Instrumen Penelitian
1. Surat persetujuan adalah surat yang digunakan untuk ditanda tangani apabila
responden menyetujui mengikuti penelitian ini.
2. Kuisioner berisi 15 item pertanyaan yang akan di isi oleh responden.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang di dapat langsung dari responden. Sumber data
primer adalah subjek darimana data diperoleh yaitu ibu nifas yang ada di Desa
Toraut Kecamatan Dumoga Barat Kabupaten Bolaang Mongondow.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku registrasi Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA) di Puskesmas Doloduo dimana Desa Toraut merupakan salah satu
wilayah kerja puskesmas tersebut.
H. Jalannya Penelitian
1). Tahap Persiapan
a. Pemilihan judul penelitian
b. Melakukan survey penelitian untuk menentukan masalah
c. Penentuan lahan penelitian
d. Mencari kepustakaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan penelitian
e. Menyusun proposal
f. Konsultasi proposal penelitian
g. Seminar proposal penelitian
h. Perbaikan proposal
i. Mengurus surat ijin penelitian

2). Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Memberikan penjelasan pada ibu-ibu tentang maksud dan tujuan serta cara
mengisi kuisioner
b. Membagi kuisioner kepada ibu masa nifas sebagai responden
c. Pengumpulan juisioner untuk persiapan pengolahan data

3). Tahap Hasil Penelitian

a. Pengolahan data
b. Menyusun laporan hasil penelitian
c. Konsultasi penelitian tentang laporan hasil penelitian
d. Ujian karya tulis ilmiah
e. Perbaikan karya tulis ilmiah
f. Pengesahan karya tulis ilmiah
I. Analisa Data
Setelah data terkumpul, diperiksa kelengkapannya kemudian data tersebut
dianalisa dengan menggunakan teknik kuantitatif. Data hasil lembar kuisioner yang
telah di isi kemudian ditabulasi dan diberi skor. Dalam penilaiannya jika responden
menjawab benar maka diberi skor 1, jika responden menjawab salah diberi skor 0.
Setelah data diberi skor, data tersebut dianalisa secara kuantitatif dengan rumus sebagai
berikut :

P= x 100 %

Keterangan :

P = Presentase tingkat pengetahuan

f = Frekuensi (jumlah jawaban yang dijawab benar)

n = Jumlah seluruh pertanyaan

J. Jadwal Penelitian
Agust Sept Okt Nov
No. Uraian Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Menyusun proposal
1 x x x x x
penelitian
2 Seminar proposal x
3 Perbaikan proposal x x x
Pelaksanaan
4 x x
penelitian
Pengolahan dan
5 x x x
analisis data
Menyusun laporan
6 x x
penelitian
Seminar hasil
7 penelitian/ujian x x
hasil
Perbaikan hasil
8 x
penelitian
K. Biaya Penelitian
1. Penyusunan proposal Rp. 350.000
2. Alat tulis-menulis Rp. 200.000
3. Seminar dan perbaikan proposal Rp. 600.000
4. Pengumpulan dan analisa data Rp. 400.000
5. Penyusunan dan laporan hasil penelitian Rp. 450.000
6. Seminar hasil Rp. 650.000
7. Penggandaan Rp. 300.000
Jumlah Rp. 2.950.000
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tentang Wilayah Penelitian

Desa Toraut adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Dumoga
Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara yang memiliki
luas wilayah 450 Ha. Jumlah penduduk yaitu sebanyak 1.782 jiwa yang terdiri dari
laki-laki berjumlah 910 jiwa dan perempuan berjumlah 872 jiwa.

B. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini berdasarkan pada data yang telah diperoleh dari data
primer, dimana data tersebut diperoleh secara langsung dari responden yang
mengisi kuisioner, tetapi sebelumnya responden mengisi pernyataan kesediaan
menjadi responden terlebih dahulu. Dalam penelitian ini responden yang diambil
yaitu sebanyak 24 responden.

Adapun hasil mengenai pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Payudara


Sendiri dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 4.1.
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara
Sendiri di Desa Toraut, Kecamatan dumoga Barat, Kabupaten Bolaang
Mongondow
No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
1 Baik 3 13
2 Cukup 11 46
3 Kurang 10 41
Total 24 100

Pada table diatas menunjukkan bahwa dari 24 responden dengan kategori


tingkat pengetahuan yang baik berjumlah 3 responden (13%), responden dengan
kategori cukup berjumlah 11 responden (46%) dan responden dengan kategori
yang kurang berjumlah 10 responden (41%).
C. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan ibu nifas di


Desa Toraut mempunyai tingkat pengetahuan yaitu cukup tentang perawatan
payudara sendiri dengan jumlah sebanyak 11 responden (46 %).

Menurut Notoatmodjo (2010), ada beberapa faktor yang mempengaruhi


tingkat pengetahuan, yaitu: umur, lingkungan, dan pendidikan. Dari hasil penelitian
di Desa Toraut menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden yaitu kategori
cukup yang berarti bahwa responden sudah mengerti tentang pengertian, tujuan,
manfaat dan kurang mengerti tentang cara melakukan perawatan payudara dan
puting susu. Beberapa hal yang mempengaruhi pengetahuan ibu nifas ialah
informasi, pendidikan, dan umur. Ibu nifas yang sering menonton TV dan
mendengarkan radio mengenai kesehatan cenderung lebih mengerti dengan
pertanyaan yang diberikan dibandingkan dengan ibu nifas yang sibuk diluar rumah
sehingga tidak dapat menonton TV atau mendengarkan radio. Ibu nifas yang
memiliki tingkat pengetahuan pendidikan yang lebih tinggi bisa dengan mudah
menjawab pertanyaan yang diberikan dikarenakan dulu dibangku pendidikan
mereka juga mendapatkan pendidikan kesehatan dan mereka cenderung lebih
mudah menerima informasi-informasi baru sehingga menambah wawasan dan
pengetahuan ditambah dengan kemampuan membaca dan menulis yang
mendukung mereka untuk mencari informasi yang diinginkan. Ibu nifas yang
usianya lebih tua lebih bisa menjawab pertanyaan dibandingkan ibu nifas yang
usianya masih terlalu muda, ini dikarenakan usia lebih matang lebih mudah
menerima dan memahami informasi yang diberikan oleh petugas kesehatan.

Responden yang mempunyai tingkat pengetahuan dalam kategori baik yaitu


3 responden (13%), ini berarti responden sudah mengerti tentang perawatan
payudara pasca melahirkan mulai dari pengertian, tujuan, manfaat, alat-alat dan
cara melakukan perawatan payudara. Responden dengan tingkat pengetahuan
kategori kurang berarti responden kurang mengetahui informasi yang diperoleh
oleh responden.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan sebegai berikut:
1. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara sendiri di Desa Toraut
Kecamatan Dumoga Barat Kabupaten Bolaang Mongondow dalam kategori baik
sebanyak 3 responden (13%)
2. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara sendiri di Desa Toraut
Kecamatan Dumoga Barat Kabupaten Bolaang Mongondow dalam kategori cukup
sebanyak 11 responden (46%)
3. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara sendiri di Desa Toraut
Kecamatan Dumoga Barat Kabupaten Bolaang Mongondow dalam kategori kurang
sebanyak 10 responden (41%)
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dapat diajukan saran sebagai berikut:
1. Bagi Ibu Nifas
Ibu-ibu nifas harus berperan aktiv dalam mengikuti kegiatan posyandu dan mencari
informasi kesehatan terdekat agar semakin banyak pengetahuan yang akan didapat
2. Bagi Petugas Kesehatan
Petugas kesehatan disarankan agar berperan aktiv dalam melakukan penyuluhan
kesehatan khususnya tentang perawatan payudara sendiri.
3. Bagi Peneliti
Peneliti harus meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan khusus dalam
memahami pentingnya perawatan payudara bagi para ibu nifas agar dengan
pengetahuan yang dimiliki dapat didekikasikan kepada masyarakat terlebih khusus
pada ibu nifas.
DAFTAR PUSTAKA

Andriani. (2008). Perawatan Payudara Pasca Melahirkan.


http://www.ruangkeluarga.com Di akses pada 11 oktober 2012.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi


VI. Jakarta: Rineka Cipta

Creasoft. (2008). Perawatan Payudara.


http://www.creasoft.wordpress.com/2008/05/04/perawatanpayudara.
Diakses pada oktober 2012.

Depkes RI. (2010). Penyebab Utama Kematian Ibu di Indonesia.


http://www.infordokterku.com/indexphp?optum=com
content&view=article&id=200:indicator-angka-kematian-maternal-mmr-atau-
aki-dan-penyebab&catid=39:data&itemid=54
Departemen Kesehatan RI.

Huliana, M. (2003). Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta: Puspita Sari.

Kusumawati. (2004). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan.


http://forbetterhealth.wordpress.com/2009/04/19/pengetahuan-dan-faktor-
faktor-yang-mempengaruhi/. Diakses pada 10 oktober 2012.

Mandriwati. (2008). Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta: EGC

Nasution. (2004). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo. (2005). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pramitasari, dkk. (2009). Perawatan Payudara. Yogyakarta: Nuha Medika.

Prawiroharjo. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP.

Puskesmas Doloduo. (2014). Register KIA, Dumoga Barat. Bolaang Mongondow.

Sugiyono. (2010). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Suherni, dkk. (2009). Perawatan Masa Nifas. Edisi 3. Yogyakarta: Fitramaya.

Wulandari, dkk. (2010). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika.


Lampiran I
Permohonan Kesediaan/Persetujuan Menjadi Responden

Kepada

Yth. Responden Penelitian

di_

Tempat

Dengan Hormat,

Dalam rangka penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) sebagai syarat untuk menyelesaikan
pendidikan Diploma Tiga Program Studi Kebidanan di Universitas DR. Soetomo AKBID
SURYA SEHAT Surabaya di Manado, maka saya akan melaksanakan penelitian dengan judul
Studi Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara Sendiri Di Desa Toraut
Kecamatan Dumoga Barat Kabupaten Bolaang Mongondow. Sehubungan dengan maksud
tersebut, maka dengan ini saya memohon kesediaannya untuk menjadi responden dengan
menjawab daftar pertanyaan yang ada sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki.

Demikian permohonan ini dibuat dan apabila ibu-ibu bersedia kiranya dapat
menandatangani lembar permohonan persetujuan. Terima Kasih

Toraut, November 2014

Pemohon

Ratna Rachel Tontuli


NIRM: 1215401040
Lampiran II

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa SETUJU
dan BERSEDIA menjadi responden penelitian dengan judul Studi Pengetahuan Ibu Nifas
Tentang Perawatan Payudara Sendiri Di Desa Toraut Kecamatan Dumoga Barat
Kabupaten Bolaang Mongondow

Yang dilaksanakan oleh:

Nama : Ratna Rachel Tontuli

NIRM : 1215401040

Pekerjaan : Mahasiswa Universitas DR. Soetomo Program Pendidikan D III Kebidanan


AKBID SURYA SEHAT Surabaya

Responden

(.)
Lampiran III

KUISIONER

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN

PAYUDARA SENDIRI DI DESA TORAUT KECAMATAN DUMOGA BARAT

KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

Karakter responden

Nama/Inisial IBu :

Umur :

Alamat :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Petunjuk: Berilah tanda () pada item jawaban yang anda pilih

No Pertanyaan Benar Salah


Perawatan payudara pada ibu nifas adalah salah satu
1 bagian penting yang harus diperhatikan sebagai B
persiapan dalam pemberian ASI
Pembengkakan payudara membuat payudara menjadi
2 B
lebih muda iritasi dan bahkan lebih muda luka
Wanita pada umumnya mengabaikan perawatan
3 payudara sendiri karena malas dan sesungguhnya B
belum mengetahui manfaatnya
Puting susu ibu yang tidak menonjol mengakibatkan
4 B
bayi kesulitan menghisap
Alat dan bahan dalam perawatan payudara antara lain
5 B
kapas, minyak yang dihangatkan dan handuk bersih
Jika ibu tidak melakukan perawatan payudara maka
6 S
proses menyusui dapat berjalan dengan baik
Perawatan payudara sendiri adalah kegiatan yang
7 dilakukan secara sadar untuk memlihara kesehatan B
payudara
Manfaat perawatan payudara untuk kebersihan
8 B
payudara terutama puting susu
Perawatan payudara merangsang peningkatan produksi
9 B
ASI
Perawatan payudara dapat mendekteksi adanya
10 B
kelainan pada payudara
Pada wanita hamil akan terjadi pembesaran payudara,
11 S
itu terjadi akibat adanya penyakit bawaan
12 Perawatan payudara harus dilakukan secara teratur B
Kompres puting susu dapat melunakkan kotoran yang
13 B
menempel
14 Ibu harus menggunakan sabun saat perawatan payudara S
Keluarnya kolostrum adalah tanda bahwa tubuh siap
15 B
untuk aktivitas menyusui
Total

Anda mungkin juga menyukai