Anda di halaman 1dari 17

TUGAS

MATA KULIAH : KARTOGRAFI DAN PENGINDERAAN JAUH

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (GIS)

Oleh

FINKA RATNA BONDE


45 15 042 008

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Balakang

Dengan seiring berkembangnya zaman yang semakin maju, perkembangan teknologi


pun seiring dengan perkembangan zaman tesebut. Perekembangan teknologi tersebut juga
berpengaruh pada kemajuan teknologi dalam dunia IT (Information Technology) yang juga
berkembang dengan pesat . Salah satunya adalah dengan munculnya Teknologi SIG (Sistem
Informasi Geografis).

Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis) telah berkembang pesat. Saat ini telah
dikenal istilah-istilah Desktop GIS, Web GIS, dan Database Spatial yang merupakan wujud
perkembangan teknologi Sistem Informasi Geografis, untuk mengakomodir kebutuhan solusi
atas berbagai permasalahan yang hanya dapat dijawab dengan tekhnologi SIG ini.

Konsep dasar SIG sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi
secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. SIG memiliki kemampuan untuk melakukan
pengolahan data dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan menampilkan dan
menganalisa data. Applikasi SIG saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah applikasi namun
juga bertambah dari jenis keragaman applikasinya. Pengembangan applikasi SIG kedepannya
mengarah kepada applikasi berbasis Web yang dikenal dengan SIG.

B. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

- Mengetahui apa yang dimaksud dengan SIG


- Mengetahui Tujuan dan Manfaat SIG
- Mengetahui Keuntungan Menggunakan SIG
- Mengetahui Website yang Menampilkan SIG
- Mengetahui Contoh Pemanfaatan SIG
C. Manfaat

Manfaat yang dirahapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

- Menambah referensi,
- Dapat mengetahui pengertian SIG, tujuan dan manfaat SIG, software
untuk pengembangan SIG (keuntungan menggunakan SIG, Penerapan SIG, contoh
pemanfaatan SIG)
- Dapat memahami dan mengetahui mengenai Sistem Informasi Geografi (SIG) sehingga
dapat dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan.

D. Sejarah SIG

35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon
menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-
hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi
gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut.

Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan,
termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus. Awal
abad ke-20 memperlihatkan pengembangan litografi foto dimana peta dipisahkan menjadi
beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian
senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960.

Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa,
Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger
Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS SIG Kanada), digunakan untuk
menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah
Kanada (CLI Canadian land Inventory) sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan
lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah,
pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Faktor
pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis.

CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan
yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan, pendijitalan/pemindaian
(digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua
Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan
informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger
Tomlinson kemudian disebut Bapak SIG.

CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan
setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil yang
dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro
komputer memacu vendor lain seperti ESRI, CARIS, MapInfo dan berhasil membuat banyak
fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan
atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur
database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan
SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi.

Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan
dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor
menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan
transfer.

Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang
UNESCO dalam menyusun Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua
(1974-1979) dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian SIG

Pengertian SIG (Sistem Informasi Geografis) Salah satu model informasi yang
berhubungan dengan data spasial (keruangan) mengenai daerah-daerah di permukaan Bumi
adalah Sistem Informasi Geografi (SIG). Pengertian SIG adalah suatu sistem yang menekankan
pada informasi mengenai daerah-daerah berserta keterangan (atribut) yang terdapat pada
daerah-daerah di permukaan Bumi. Sistem Infomasi Geografis merupakan bagian dari ilmu
Geografi Teknik (Technical Geography) berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan
dan memanipulasi data-data keruangan (spasial) untuk kebutuhan atau kepentingan tertentu.

Seiring dengan kemajuan dan perkembangan komputer, SIG dewasa ini telah
mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat sehingga merupakan suatu
keharusan dalam perencanaan, analisis, dan pengambilan keputusan atau kebijakan. Kemajuan
dan perkembangan SIG ini didorong oleh kemajuan dan perkembangan komputer, serta
teknologi penginderaan jauh melalui pesawat udara dan satelit yang telah dimiliki oleh hampir
sebagian besar negara maju di dunia.

SIG atau Geography Information System (GIS) memiliki pengertian yang selalu
berubah sesuai dengan perkembagannya. Berikut ini pengertian SIG menurut beberapa ahli:

- SIG adalah suatu sistem yang dapat melakukan pengumpulan, penyimpanan,


pemanggilan kembali, pengubahan (transformasi), dan penayangan (visualisasi) dari
data-data spasial (keruangan) untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu.
- SIG adalah suatu sistem berbasi komputer yang digunakan untuk menyimpan dan
memanipulasi informasi-informasi geografis.
- SIG adalah sistem komputer untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini
diimplementasikan dengan perangkat keras dan lunak yang berfungsi untuk akuisisi
(perolehan), verifikasi, kompilasi, updating, manajemen, manipulasi, presentasi, dan
analisis.
- SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan,
memanipulasi, dan menganalisis informasi geografis
- SIG adalah sistem teknologi informasi berbasis komputer yang digunakan untuk
memproses, menyusun, menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan data spasial, yaitu
data yang memiliki acuan lokasi, atau posisi (geo-referensi) dan disimpan dalam basis
data serta digunakan untuk berbagai aplikasi.

Dari pengertian-pengertian yang dikemukakan ahli tersebut, dapat kita simpulkan


bahwa pengertian SIG adalah suatu sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan,
menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis, dan menghasilkan data berferensi
geografis atau data geospasial.

B. Konsep SIG

Istilah Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan gabungan tiga unsur pokok, yaitu
sistem, informasi, dan geografis. Dapat diketahui bahwa SIG merupakan suatu sistem yang
menekankan pada unsur informasi geografis. Informasi geografis tersebut mengandung
pengertian informasi tentang tempat tempat yang berada di permukaan bumi, pengetahuan
tentang letak suatu objek di permukaan bumi, dan informasi tentang keterangan-keterangan
(atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya telah diketahui.

Tumpang susun beberapa peta merupakan tugas terpenting SIG untuk menghasilkan
informasi yang sesuai dengan tujuan. Misalnya, untuk memilih jalur jalan dapat dilakukan
tumpang susun peta yang terdiri atas peta jenis tanah, peta topografi, peta laju infiltrasi, dan
peta tata guna lahan. Tumpang susun beberapa peta tersebut merupakan SIG secara manual.
SIG secara manual mempunyai banyak keterbatasan, antara lain sebagai berikut.

1. Memerlukan banyak tenaga dan prosesnya sangat lambat. Hal itu disebabkan dalam
proses tumpang susun peta harus dilakukan penyamaan proyeksi dan skala peta. Di
samping itu, tumpang susun peta hanya dapat dilakukan atas tiga atau empat lapis,
masih ditambah satu peta dasar untuk mencapai akurasi spasial dalam tumpang susun
itu.
2. Sulit untuk melakukan penghitungan statistik karena pengukuran luas harus dilakukan
secara manual.
3. Tidak sesuai untuk menciptakan kombinasi baru yang rumit dari lapis sebelumnya
karena SIG secara manual tidak dilengkapi dengan proses numerik untuk kombinasi
lapis.
4. Diperlukan ruang lebih banyak untuk tempat penyimpanan data. Di dalam upaya
menangani informasi-informasi spasial atau yang bereferensi geografi, sejak 1970an
telah dikembangkan suatu SIG otomatis. SIG tersebut antara lain digunakan untuk
menangani pengorganisasian data dan informasi, menempatkan informasi pada lokasi
tertentu, melakukan komputerisasi, serta memberikan ilustrasi hubungan antara satu
objek dan objek lainnya. Oleh karena itu, SIG merupakan suatu teknologi informasi
yang dapat digunakan untuk membantu pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan
bidang-bidang spasial, khususnya untuk membuat suatu model data spasial. Hal itu
karena SIG mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam menggambarkan data-data
spasial dan data-data atributnya. Melalui penggunaan SIG, modifikasi warna, bentuk,
dan ukuran simbol yang diperlukan untuk menggambarkan suatu gejala di permukaan
bumi dapat dilakukan secara mudah. Sehubungan dengan itu, SIG dapat digunakan
sebagai alat bantu yang sangat menarik dalam meningkatkan pengertian, pemahaman,
pembelajaran, dan pendidikan mengenai ide-ide atau konsep-konsep lokasi, ruang,
kependudukan, dan. unsur-unsur geografis yang terdapat di permukaan bumi beserta
data-data atribut yang menyertainya.

Dikembangkannya SIG menggunakan perangkat komputer mengakibatkan


keterbatasan SIG manual dapat diatasi. Kemampuan SIG menggunakan perangkat komputer
antara lain sebagai berikut,

1. Penggabungan dua berkas data spasial atau lebih, baik daerah yang berbeda dengan
atribut sama maupun daerah dan atribut yang sama sehingga dimungkinkan konversi
proteksi, ukuran pixel, kode, dan simbol.
2. Pencuplikan sebagian berkas data spasial, baik dengan cara dibatasi segi empat maupun
menutup bagian yang tidak dikehendaki atau batas tak teratur.
3. Mampu melakukan penyuntingan berkas data atribut antara lain meliputi berikut ini:
a. Pengolahan berkas basis data
b. Menayangkan informasi yang dihasilkan sesuai permintaan pengguna.
c. Memungkinkan analisis statistik.
d. Memungkinkan penggunaan basis data SIG.
e. Menyajikan hubungan antarbasis data.
4. Tidak memerlukan banyak tuang untuk penyimpanan data dan pengambilan kembali
data dapat dilakttkan secara cepat dan akurat. Ribuan peta topografi dapat disimpan
secara digital pada satu komputer.
5. Mampu mengolah sejumlah besar data secara cepat. Seiring dengan perkembangan
komputer, perkembangan SIG juga mengalami peningkatan yang sangat pesat.
Peningkatan itu terutama terdorong oleh perkembangan pengindraan jauh, komputer,
dan global positioning system (GPS). Perkembangan SIG sangat menarik bagi berbagai
pihak untuk keperluan yang sangat beragam. Oleh karena itu, penggunaan SIG
mengalami peningkatan yang sangat pesat sejak 1980-an. Peningkatan penggunaan SIG
terjadi terutama di negara-negara maju, baik di kalangan militer, pemerintahan,
akademis, maupun untuk kepentingan bisnis.

Kita ketahui bahwa salah satu fungsi peta adalah untuk menyimpan data geografis. Pada
mulanya data-data geografis tersebut disajikan dengan menggunakan simbol-simbol tertentu.
Oleh karena itu, peta dapat dianggap sebagai media yang efektif untuk menyimpan dan
menginformasikan data geografis.

Namun, seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, data-data informasi geografis
dapat disimi dan disampaikan dengan menggunakan perangkat komputer. Data-data dalam
komputer itu dikenal dengan istilah data digital.

C. Komponen Sistem Informasi Geografis

1. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan bagian dari
sistem komputer yang mendukung analisis goegrafi dan pemetaan. Berikut ini
pembagian berdasarkan proses :

- Input data: mouse, digitizer, scanner


- Olah data: harddisk, processor, RAM, VGA Card
- Output data: plotter, printer, screening.
2. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak di gunakan untuk melakukan proses menyimpan, menganalisa,


memvisualkan data-data baik data spasial maupun non-spasial. Perangkat lunak yang harus
terdapat dalam komponen software SIG adalah:

- Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG


- Data Base Management System (DBMS)
- Alat untuk menganalisa data-data
- Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa.

3. Data

Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu :

- Data Spasial dan Data Non Spasial (Atribut).

4. Manusia

Manusia merupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah perencanadan
pengguna dari SIG. Pengguna SIG mempunyai tingkatan seperti pada system informasi
lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan mengelola system sampai pada
pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu pekerjaannya sehari-hari.

5. Metode

Metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan.SIG yan
g baik tergantung pada aspek desain dan kenyataannya.

D. Penerapan dan Aplikasi SIG

Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam


mendapatkan data-data yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu
lokasi atau obyek. Data-data yang di olah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari
data spasial dan data atribut dalam bentuk dijital. Sistem ini merelasikan data spasial
(lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga para penggunanya
dapat membuat peta dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara. SIG merupakan
alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam
bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk
peta cetak, table, atau dalam bentuk konvensional lainya yang
akhirnyaakan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan.

Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa perlu menggunakan SIG,


menurut Anon (2003, dalam As Syakur 2007) alasan yang mendasarinya adalah:

- SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintergarsi.


- SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data.
- SIG memiliki kemampuan menguraikan unsure-unsur yang ada dipermukaan
bumi ke dalam beberapa layer atau coverage data spasial.
- SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam
menggambarkan dataspasial berikut atributnya.
- Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif.
- SIG dengan mudah menghasilkan peta -peta tematik.
- SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitanya dengan
bidangspasial dan geoinformatika.

Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi SIG:

1. Pengelolaan Fasilitas

Peta skala besar, network analysis, biasanya digunakan untuk pengolaan


fasilitas kota. Contoh aplikasinya adalah penempatan pipa dan kabel bawahtanah,
perencanaan fasilitas perawatan ,pelayanan jaringan telekomunikasi.

2. Pengolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Untuk tujuan ini pada umumnya digunakan citra satelit, citra Landsat yang di
gabungkan dengan foto udara, dengan teknik overlay.

3. Bidang Transportasi

Untuk fungsi ini digunakan peta skala besar dan menengah dan analisis keruangan,
terutama untuk manajemen transit perencanaan rute, pengirimsnteknisi,
analisa pelayanan, penanganan pemasaran dan

4. Jaringan telekomunikasi GIS digunakan untuk memetakan Sentral.


5. MDF (Main Distribution Poin), kabel primer, Rumah Kabel, kabel Sekunder,
Daerah Catu Langsung dan seterusnya sampai ke pelanggan.
Dengan GISkerusakan yang terjadi dapat segera diketahui.

6. Sistem Informasi Lahan

Untuk keperluan ini yang digunakan adalah peta kadastral skala


besar atau petapersil tanah dan analisi keruangan untuk informasi kadatral pajak.

E. Tujuan dan Manfaat SIG


1. Tujuan SIG

Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk


mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai
atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam
Sistem Informasi Geografis adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan
merupakan data dasar yang belum dispesifikasi.
Tidak hanya itu, Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat juga digunakan
untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pemba
ngunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk
secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG
dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari
polusi.

2. Manfaat SIG

- SIG dapat digunakan sebagai alat bantu interaktif yang menarik dalam usaha
meningkatkan pemahaman mengenai konsep lokasi, ruang,kependudukan, dan unsur-
unsur geografi yang ada dipermukaan bumi.
- SIG memiliki kemampuan menguraikan unsur-unsur yang ada dipermukaan bumi
kedalam beberapa layer atau coverage data spasial.
- SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang spasial dan
geoinformatika.
F. Keunggulan SIG

1. Data Dapat dikelola dalam Format yang jelas.

2. Biaya lebih murah dari pada harus Survey ke lapangan.

3. Pemanggilan data cepat dan dapat diubah dengan cepat.

4. Data spasial dan Non-spasial dapat dikelola bersama.

5. Analisa data dan perubahan dapat dilakukan secara efisien.

6. Data yang sulit dilakukan secara manual dapat ditampilkan dengan gambar 3 Dimensi.

7. Dapat untuk perencangan secara cepat dan tepat.

Contoh SIG

Berikut merupakan Contoh dari SIG :

- Web Gis Marketing


- Map Info
- Inteligence Tracking System (i-Ts)
- Google Earth
- Web Gis on Google Maps
- Web Gis Simpotenda
- Web Gis News and information
- GPS

GPS (Global Positioning System)

Pengertian GPS

Sistem Pemosisi Global atau dalam bahasa inggris disebut sebagai Global Positioning
Global (GPS) adalah sebuah system yang digunakan untuk menentukan posisi di permukaan
bumi dengan bantuan sinkronisasi sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang
mengirimkan sinyal gelombang mikro ke bumi, sinyal ini diterima oleh alat penerima di
permukaan dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah dan waktu.
1. Cara Kerja GPS

Sistem ini menggunakan sejumlah satelit yang berada di orbit bumi, yang memancarkan
sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. Ada tiga bagian penting dari sistim
ini, yaitu bagian kontrol, bagian angkasa, dan bagian pengguna.

2. Konsep Dasar GPS

Sebuah Penerima GPS menghitung posisinya dengan tepat waktu sinyal yang dikirim
oleh GPS satekit tinggi di atas bumi. Setiap satelit menstransmisikan pesan terus-menerus yang
meliputi :

- Pada saat pesan dikirim.


- Tempat orbital informasi (Ephemersi).
- Kesehaatan umum system dan orbit kasar dari semua satelit GPS(Almanac).

menggunakan pesan-pesan yang diterimanya untuk menentukan waktu transit dari


setiap pesan dan menghitung jarak ke setiap satelit. Jarak ini bersama dengan lokasi satelit
digunakan dengan bantuan Trilateration, tergantung pada algoritma yang digunakan untuk
menghitung posisi penerima. Posisi ini kemudian ditampilkan, dengan peta bergerak atau
dengan garis lintang dan garis bujur, sehingga informasi elevasi dapat dimasukkan. Banyak
GPS unit menampilkan informasi yang diperoleh seperti arah dan kecepatan yang dihitung dari
perubahan posisi.

Tiga sateli dirasa sudah cukup untuk memecahkan posisi karena suatu ruang memiliki
tiga dimensi dan posisi dekat dengan permukaan bumi yang dapat diasumsikan.

3. Struktur GPS
a. Bagian Angkasa (Segmen Angkasa)

Pada bagian ini terdiri dari kumpulan satelit-satelit yang berada di orbit bumi, berjarak
sekitar 12.000 mil di atas permukaan bumi. Kumpulan satelit-satelit ini diatur sedemikian rupa
sehingga alat nvigasi setiap saat dapat menerima paling sedikit dari empat satelit. Sinyal satelit
ini dapat melewati awan, kaca atau plastic, akan tetapi tidak dapat melewati gedung ataupun
gunung. Satelit mempunyai jam atom dan juga akan memancarkan informasi waktu sekarang.
b. Bagian Pengguna (Segmen Pengguna)

Bagian ini terdiri dari alat navigasi yang digunakan. Satelit akan memancarkan data
almanak dan ephemeris yang akan diterima oleh alat navigasi secara teratur. Data almanak
berisikan perkiraan lokasi (approximate location) satelit yang dipancarkan terus menerus oleh
satelit. Data ephemeris dipancarkan oleh satelit, dan valid untuk sekitar 4-6 jam. Untuk
menunjukkan koordinat sebuah titik (dua dimensi), alat navigasi memerlukan paling sedikit
sinyal dari 3 buah satelit. Untuk menunjukkan data ketinggian sebuah titik (tiga dimensi),
diperlukan tambahan sinyal dari 1 buah satelit lagi.

Dari sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh kumpulan satelit tersebut, alat navigasi akan
melakukan perhitungan-perhitungan, dan hasil akhirnya adalah koordinat posisi alat tersebut.
Makin banyak jumlah sinyal satelit yang diterima oleh sebuah alat, akan membuat alat tersebut
menghitung koordinat posisinya dengan lebih tepat.

c. Bagian Kontrol (Segmen Kontrol)

Seperti namanya, bagian ini untuk mengontrol. Setiap satelit dapat berada sedikit diluar
orbit, sehingga bagian ini melacak orbit satelit, lokasi, ketinggian, dan kecepatan. Sinyal-sinyal
dari satelit diterima oleh bagian kontrol, dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit. Koreksi
data lokasi yang tepat dari satelit ini disebut dengan data ephemeris, yang nantinya akan di
kirimkan kepada alat navigasi kita.

4. Akurasi Alat Navigasi GPS

Akurasi atau ketepatan perlu mendapat perhatian bagi penentuan koordinat sebuah
titik/lokasi. Koordinat posisi ini akan selalu mempunyai faktor kesalahan, yang lebih dikenal
dengan tingkat akurasi. Misalnya, alat tersebut menunjukkan sebuah titik koordinat dengan
akurasi 3 meter, artinya posisi sebenarnya bisa berada dimana saja dalam radius 3 meter dari
titik koordinat (lokasi) tersebut. Makin kecil angka akurasi (artinya akurasi makin tinggi), maka
posisi alat akan menjadi semakin tepat. Harga alat juga akan meningkat seiring dengan
kenaikan tingkat akurasi yang bisa dicapainya.

Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit menjadi
sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika ada
gangguan pada sinyal satelit. Ada banyak hal yang dapat mengurangi kekuatan sinyal satelit:
- Kondisi geografis, seperti yang diterangkan diatas. Selama kita masih dapat melihat
langit yang cukup luas, alat ini masih dapat berfungsi.
- Hutan. Makin lebat hutannya, maka makin berkurang sinyal yang dapat diterima.
- Air. Jangan berharap dapat menggunakan alat ini ketika menyelam.
- Kaca film mobil, terutama yang mengandung metal.
- Alat-alat elektronik yang dapat mengeluarkan gelombang elektromagnetik.
- Gedung-gedung. Tidak hanya ketika di dalam gedung, berada di antara 2 buah gedung
tinggi juga akan menyebabkan efek seperti berada di dalam lembah.
- Sinyal yang memantul, misal bila berada di antara gedung-gedung tinggi, dapat
mengacaukan perhitungan alat navigasi sehingga alat navigasi dapat menunjukkan
posisi yang salah atau tidak akurat.
5. Kemampuan GPS

Beberapa kemampuan GPS antara lain dapat memberikan informasi tentang posisi,
kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, murah, dimana saja di bumi ini tanpa tergantung
cuaca. Hal yang perlu dicatat bahwa GPS adalah satu-satunya sistem navigasi ataupun sistem
penentuan posisi dalam beberapa abad ini yang memiliki kemampuan handal seperti itu.
Ketelitian dari GPS dapat mencapai beberapa mm untuk ketelitian posisinya, beberapa cm/s
untuk ketelitian kecepatannya dan beberapa nanodetik untuk ketelitian waktunya. Ketelitian
posisi yang diperoleh akan tergantung pada beberapa faktor yaitu metode penentuan posisi,
geometri satelit, tingkat ketelitian data, dan metode pengolahan datanya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. SIG

Definisi SIG adalah suatu sistem yang bertugas mengumpulkan, mengelola, dan
menyajikan data atau informasi yang berkaitan dengan geografi. Data tersebut memuat data
atau fakta permukaan bumi secara lengkap, misalnya, keadaan geologi, topografi, jenis tanah,
hidrologi, iklim, dan budaya. Wujud data tersebut disajikan dalam bentuk peta sehingga sistem
informasi geografi tidak terlepas dari peta sebagai basis data.

2. Manfaat SIG

a. Manajemen tata guna lahan


b. Inventaris sumber daya alam
c. Untuk pengawasan daerah bencana alam
d. Untuk perencanaan wilayah dan kota

3. Tujuan

Untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan


tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek.

4. Keunggulan SIG

1. Data dapat dikelola dalam format yang jelas


2. Biaya lebih murah daripada harus survey lapangan
3. Pemanggilan data cepat dan dapat diubah dengan cepat
4. Data spasial dan nonspasial dapat dikelola bersama
5. Analisa data dan perubahan dapat dilakukan secara efisien
6. Data yang sulit dilakukan secara manual dapat ditampilkan dengan gambar 3 dimensi
7. Dapat untuk perancangan secara cepat dan tepat
5. Penerapan SIG
a. Dalam bidang sumberdaya

Seperti kesesuaian lahan pemukiman, pertanian, perkebunan, tata guna lahan,


pertambangan dan energi, analisis daerah rawan bencana.

b. Bidang perencanaan ruang

Seperti perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan kawasan industri, pasar, kawasan
permukiman, penataan sistem dan status pertahanan

c. Bidang management atau sarana-prasarana suatu wilayah

Seperti manajemen sistem informasi jaringan air bersih, perencanaan dan perluasan
jaringan listrik

d. Bidang pariwisata

Seperti inventarisasi pariwisata dan analisis potensi pariwisata suatu daerah.

e. Bidang transportasi

Seperti inventarisasi jaringan transportasi publik, kesesuaian rute alternatif,


perencanaan perluasan sistem jaringan jalan, analisis kawasan rawan kemacetan dan
kecelakaaan.

f. Bidang social dan budaya

Seperti untuk mengetahui luas dan persebaran penduduk suatu wilayah, mengetahui
luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya, pendataan dan
pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan pada suatu kawasan, pendataan
dan pengembangan pemukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana
hiburan dan perkantoran.

DAFTAR PUSTAKA

http://wahyusae.blogspot.co.id/2014/01/makalah-sistem-informasi-geografis.html

Anda mungkin juga menyukai