Anda di halaman 1dari 13

Balok As 3 Lt 4 c-d

Data Perencanaan
fc = 25 Nmm b = 400 mm p = 40 mm
fy = 400 Nmm h = 800 mm
Es = 2.105 Nmm = 0,80
Lb = 8100 mm Ln=8100-900= 7200 mm

4.6.2 Syarat Komponen Struktur


Menurut SNI 03-2847-2002 pasal 23.3 dijelaskan bahwa untuk komponen- komponen
struktur pada Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) yang memikul gaya akibat
beban gempa dan direncanakan untuk memikul lentur maka struktur tersebut harus
memenuhi beberapa persayaratan sebagai berikut :
Gaya aksial tekan terfakor pada kompnen struktur (balok) tidak melebihi
0,1Ag fc
Ag(800x400) = 320000 mm

f c = 25 Nmm

0,1Agf c = 800000 N
Gaya aksial tekan terfaktor pada balok akibat kombinasi beban gravitasi dan beban
gempa = 17,092 kN
800 kN > 0,76 (syarat terpenuhi)
Bentang bersih komponen struktur tidak boleh kurang dari empat kali tinggi
efektifnya.
Ln > 4
7200 > 4 710
6100 > 2840 (syarat terpenuhi)
Perbandingan lebar dan tinggi tidak boleh kurang dari 0,3
b = 400 mm
h = 800 mm
b
> 0,3
h
400
> 0,3
800
0,50 > 0,3 (syarat terpenuhi)
Lebarnya tidak boleh kurang dari 250 mm.
b = 400 mm > 250 (syarat terpenuhi)
4.6.3 Perhitungan Momen Negatif Tumpuan
Diasumsikan yang terjadi adalah perilaku balok persegi dan adadua layer tulangan,
sebagai pendekatan tulangan tekan diabaikan. Dimensi tulangan harus dibatasi sehingga
dimensi kolom paralel terhadap tulangan sekurang-kurangnya 20 db. Diameter maksimum
baja tulangan 800
20
= 40 mm (sebagai trial awal digunakan D-25).

Mu = 768,75 kNm(Kondisi 1)
a) Baja tulangan yang dibutuhkan untuk lentur
Penentuan luas tulangan
d = p + Dsengkang + DUtama + DUtama
d = 40 + 10 + 22 + 22 = 94 mm
d = h d = 706 mm
Asumsikan :
jd = 0,85 d
= 0,8
Mu
As =
. fy. jd
768,75 . 106
As = = 3980,68 mm
0,8.400.0,85.710
Jumlah baja tulangan yang diperlukan (As = 4179,34 mm )
dt = 800 (40 + 10 + 22 + 22) = 710 mm
b) Check momen nominal :
As. fy
a=
0,85. f c. b
4179,34.400
a= = 196,67 mm
0,85.25.400
a
Mn = 0,8. As. fy. (dt )
2
196,67
= 0,8.4179,34.400. (710 )
2
= 818,03 kNm
Mn >
818,03 > 768,75

c) Persyaratan As Minimum
f c 25
Asmin = . bw. d = . 400.800 = 1000 mm
4. fy 4.400
Dan tidak lebih kecil dari :
1,4 1,4
Asmin = . bw. d = . 400.800 = 1120, mm
fy 400
As = 3926,99 > 1120 mm
Maka syarat nilai tulangan minimum terpenuhi As >
d) Menentukan rasio tulangan
As 4179,34
P= = = 0,01306
bw. d 800.400
1,4 1,4
Pmin = = = 0,0035 (menuntukan)
fy 400

fc 25
Pmin = = = 0,00312
4fy 4.400
Pmax = 0,75 pb (SNI 03-2847-2002, Pasal 12.3.3)
0,85.25.0,85 600
Pb = . = 0,027
400 600 + 400
Pmax = 0,027
Untuk komponenen struktur lentur pada Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus
disyaratkan bahwa nilai p tidak boleh melebihi 0,025
P = 0,01306
pmin p pmax (Syarat tulangan maksimum terpenuhi)
e) Check penampang tension-controlled
a 196,67
= = 0,277
d 710
atcl
= 0,375 = 0.375x0.85 = 0.31875
d
a atcd
<
d d
0.277 < 0.31875
Maka desain tulangan underreinforced terpenuhi.
f) Batasan spasi tulangan
Dari hasil perhitungan kebutuhan tulangan digunakan 11D22
Cek terhadap jarak antar tulangan pada daerah tarik:
400 2(40) 2(Dsengkang) (nxDtul)
S=
n1
400 2(40) 2(10) (11x22)
S= = 5,8 mm < 25
11 1
Sehinngga tidak memenuhi syarat jarak antar tulangan minimum, maka dipasang
rangkap dengan jarak antar tulangan rangkap 25 mm.
Dengan syarat minimum jarak antar tulangan s = 25 mm maka jumlah tulangan
maksimal dalam satu baris adalah :
400 2(40) 2(10) (nx22)
25 =
n1
Sehingga n = 6,91 6 tulangan
Jadi konfigurasi tulangan tumpuan pada balok adalah 6D22 pada lapis pertama dan
5D22 tulangan pada lapis kedua.
Gambar 4.20 Sketsa Penulangan Momen Negatif Tumpuan

4.6.4 Perhitungan Momen Positif Tumpuan


Menurut SNI-03-2847-2002 pasal 23.3.22 menerangkan bahwa kapasitas momen
positif rencana di muka kolom haruslah minimum kali Mnuntuk momen negatif pada
muka kolom.
Mu > 1/2
Mu = 175,08 kNm( Kondisi 2)
175,08 > 818,03 /2
175,08 < 384,375
Gunakan Mu2= 384,375kNm
Diasumsikan yang terjadi adalah perilaku balok persegi dan ada satu layer tulangan,
sebagai pendekatan tulangan tekan diabaikan. Dimensi tulangan harus dibatasi sehingga
dimensi kolom paralel terhadap tulangan sekurang-kurangnya 20 db. Diameter maksimum
baja tulangan 800
20
= 40 mm (sebagai trial awal digunakan D-25).

g) Baja tulangan yang dibutuhkan untuk lentur


Penentuan luas tulangan
d = p + Dsengkang + DUtama + DUtama
d = (40 + 10 + 22/2) = 61 mm
d = h d = 739 mm

Asumsikan :
jd = 0,85 d
= 0,8
Mu
As =
. fy. jd
384,375 . 106
As = = 1912,23 mm
0,8.400.0,85.739
Jumlah baja tulangan yang diperlukan (As = 2279,64 mm )
dt = 800 (40 + 10 + 22/2) = 739 mm
h) Check momen nominal :
As. fy
a=
0,85. f c. b
2279,64.400
a= = 107,27 mm
0,85.25.400
a
Mn = 0,8. As. fy. (dt )
2
107,27
= 0,8.2279,64.400. (739 )
2
= 499,96 kNm
Mn >
499,96 > 384,375

i) Persyaratan As Minimum
f c 25
Asmin = . bw. d = . 400.800 = 1000 mm
4. fy 4.400
Dan tidak lebih kecil dari :
1,4 1,4
Asmin = . bw. d = . 400.800 = 1120, mm
fy 400
As = 3926,99 > 1120 mm
Maka syarat nilai tulangan minimum terpenuhi As >
j) Menentukan rasio tulangan
As 2279,64
P= = = 0,00712
bw. d 800.400
1,4 1,4
Pmin = = = 0,0035 (menuntukan)
fy 400

fc 25
Pmin = = = 0,00312
4fy 4.400
Pmax = 0,75 pb (SNI 03-2847-2002, Pasal 12.3.3)
0,85.25.0,85 600
Pb = . = 0,027
400 600 + 400
Pmax = 0,027
Untuk komponenen struktur lentur pada Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus
disyaratkan bahwa nilai p tidak boleh melebihi 0,025
P = 0,00712
pmin p pmax (Syarat tulangan maksimum terpenuhi)
k) Check penampang tension-controlled
a 196,67
= = 0,266
d 739
atcl
= 0,375 = 0.375x0.85 = 0.31875
d
a atcd
<
d d
0,266 < 0.31875
Maka desain tulangan underreinforced terpenuhi.
a) Batasan spasi tulangan
Dari hasil perhitungan kebutuhan tulangan digunakan 6 D25
Cek terhadap jarak antar tulangan pada daerah tarik:
400 2(40) 2(Dsengkang) (nxDtul)
S=
n1
400 2(40) 2(10) (6x25)
S= = 33,6 mm > 25
61
Sehinngga memenuhi syarat jarak antar tulangan minimum, maka dipasang satu
lapis dengan jarak antar tulangan 33,6 mm.
Jadi konfigurasi tulangan tumpuan positif pada balok adalah 5D25 pada lapis
pertama.

Gambar 4.21Sket Penulangan Momen Positif Tumpuan

4.6.5 Perhitungan Momen Positif Lapangan


Diasumsikan yang terjadi adalah perilaku balok persegi dan adasatu layer tulangan,
sebagai pendekatan tulangan tekan diabaikan. Dimensi tulangan harus dibatasi sehingga
dimensi kolom paralel terhadap tulangan sekurang-kurangnya 20 db. Diameter maksimum
baja tulangan 800
20
= 40 mm (sebagai trial awal digunakan D-25).

Mu = 343,70 kNm(Kondis 3)
l) Baja tulangan yang dibutuhkan untuk lentur
Penentuan luas tulangan
d = p + Dsengkang + DUtama + DUtama
d = (40 + 10 + 22/2) = 61 mm
d = h d = 739 mm
Asumsikan :
jd = 0,85 d
= 0,8
Mu
As =
. fy. jd
343,70 . 106
As = = 1709,88 mm
0,8.400.0,85.739
Jumlah baja tulangan yang diperlukan (As = 1899,7 mm )
dt = 800 (40 + 10 + 22/2) = 739 mm
m) Check momen nominal :
As. fy
a=
0,85. f c. b
1899,7.400
a= = 89,39 mm
0,85.25.400
a
Mn = 0,8. As. fy. (dt )
2
89,39
= 0,8.1899,7.400. (739 )
2
= 422,07 kNm
Mn >
422,07 > 343,70

n) Persyaratan As Minimum
f c 25
Asmin = . bw. d = . 400.800 = 1000 mm
4. fy 4.400
Dan tidak lebih kecil dari :
1,4 1,4
Asmin = . bw. d = . 400.800 = 1120, mm
fy 400
As = 3926,99 > 1120 mm
Maka syarat nilai tulangan minimum terpenuhi As >
o) Menentukan rasio tulangan
As 1899,7
P= = = 0,00593
bw. d 800.400
1,4 1,4
Pmin = = = 0,0035 (menuntukan)
fy 400

fc 25
Pmin = = = 0,00312
4fy 4.400
Pmax = 0,75 pb (SNI 03-2847-2002, Pasal 12.3.3)
0,85.25.0,85 600
Pb = . = 0,027
400 600 + 400
Pmax = 0,027
Untuk komponenen struktur lentur pada Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus
disyaratkan bahwa nilai p tidak boleh melebihi 0,025
P = 0,00593
pmin p pmax (Syarat tulangan maksimum terpenuhi)
p) Check penampang tension-controlled
a 196,67
= = 0,266
d 739
atcl
= 0,375 = 0.375x0.85 = 0.31875
d
a atcd
<
d d
0,266 < 0.31875
Maka desain tulangan underreinforced terpenuhi.
a) Batasan spasi tulangan
Dari hasil perhitungan kebutuhan tulangan digunakan 5D25
Cek terhadap jarak antar tulangan pada daerah tarik:
400 2(40) 2(Dsengkang) (nxDtul)
25 = (
n1
400 2(40) 2(10) (5x22)
25 = ( = 47,5 mm > 25
51
Sehinngga memenuhi syarat jarak antar tulangan minimum, maka dipasang satu
layer dengan jarak antar tulangan 47,5 mm.
Jadi konfigurasi tulangan lapangan pada balok adalah 5D22
b) Dikarenakan pada daerah lapangan tidak terdapat momen negatif maka pada
penulangan di beri 3D22 yang berasal dari syarat As minimum.

Gambar 4.22Sketsa Penulangan Momen Lapangan

4.6.6 Kapasitas Minimum Momen Positif dan Negatif


Menurut SNI 03-2847-06 Pasal 23.3.2.2 dinyatakan bahwa kapasitas momen positif
dan negatif minimum pada sembarang penampang di sepanjang bentang balok tidak boleh
kurang dari kali kapasitas momen maksimum yang disediakan pada kedua muka kolom
tersebut.
Kapasitas momen positif/negatif terbesar pada bentang = 818,03
Kapasitas momen positif/negatif terbesar = 204,5
Kapasitas momen positif/negatif terkecil pada bentang = 422,07
Maka422,07 > 204,5 (Syarat Terpenuhi)

4.6.7 Momen Kapasitas Penampang


Menurut SNI 03-2847-06 Pasal 23.3.4.2 dinyatakan bahwa geser seismic pada balok
dihitung dengan mengasumsikan sendi plastis terbentuk di ujung-ujung balok dengan
tegangan tulangan lentur mencapai hingga 1,25 fy dan = 1
a. Kondisi 1
Tulangan tarik (atas) 11D22 ( = 4179,34 )
Tulangan tekan (bawah) 6D22 ( = 2279,64 )
Asumsi tulangan tekan belum leleh :

=

( 61)
=

Cs = A s. esE
61
= 2279,64( )

= 0,85
= 0,85. . .
= 0,85.25. . 400 = 7,225
Tulangan tarik sudah leleh :
= 1,25. .
= 1,25.4179,34 .400 = 2089,67
= +
2279,64 ( 61)
2089,67 = 7,225 +

7,225 + 189,97 139058,04 = 0
Dengan menyelesaikan persamaan tersebut maka diperoleh nilai :
= 126,207 ; = 0,85. = 107,276
(65,5) 126,20761
= =( ) 0,003 = 0,00155 < = 0,002 (Asumsi Benar)
126,207

= 0,85. . . = 7,225.140,47 = 911,849


61
= 2279,64 ( ) = 1177,82

Kapasitas momen terhadap T :
1
= . ( ) + . ( )
2
= 911,849 . (706 53,64) + 1177,82 . (706 94)
= 594,848 + 720,825 = 1315,67
= 1315,67
1 = 1315,67

Gambar 4.23 Diagram Regangan dan Gaya Dalam Kondisi 1


b. Kondisi 2
Tulangan tekan (atas) 11 D 25 ( = 4179,34 )
Tulangan tarik (bawah) 6 D 25 ( = 2279,64 )
Asumsi tulangan tarik leleh :
T = 1,25. As. fy
= 1,25.2279,64 .400 = 1139,82 kN
= 0,85. . .
= 0,85.25. . 400 = 7,225
Asumsi Tulangan Tekan belum leleh

=

( 61)
=

Cs = A s. esE
61
= . = 4179,34 . ( ) 0,003.200000

61
= 2507,604( )

= +
61
1139,82 = 2507,604 ( ) + 7,225

7,225 + 1367,78 152963,84 = 0
Dengan menyelesaikan persamaan tersebut maka diperoleh nilai
= 78,92 ; = 0,85. = 67,082
(65,5) 78,92 61
= =( ) 0,003 = 0,000681 < = 0,002 (Asumsi Benar)
78,92

78,92 61
= 2507,604 ( ) = 569,39
78,92
= 7,225 .78,92 = 570,197
Kapasitas momen terhadap T :
1
= . ( ) + . ( )
2
= 570,197. (739 33,541) + 569,39 . (739 103)
= 402,25 + 362,132 = 764,382
= 764,382
2 = 764,382

Gambar 4.24 Diagram Regangan dan Gaya Dalam Kondisi 2

4.6.8 Perencanaan Tulangan Geser


Gaya geser yang digunakan untuk merencanakan tulangan sengkang balok induk
dihitung berdasarkan kombinasi gaya geser akibat beban gravitasi dan momen kapasitas
balok induk.
Reaksi geser di ujung-ujung balok akibat pembebanan struktur secara gravitasi
= 1,2 + 1,0
= 376,31
1 + 2 1315,68 + 769,66
= = = 257,45
8,10
1 + 2
= Wu + = 376,31 + 257,45 = 633,76

Tulangan transversal sepanjang daerah dua kali tinggi balok pada kedua sisi dari
suatu penampang harus dirancang untuk memikul geser dengan menganggap Vc=0 bila dua
syarat menurut SNI 03-2847-06 Pasal 23.3.4.4 terpenuhi.
Gaya geser Vsway akibat sendi plastis di ujung-ujung balok melebihi atau lebih
kuat geser maksimum Vu.
= 633,76
1
= 257,45 > 633,76
2
257,45 > 316,88 no Ok
Gaya tekan aksial terfaktor , termasuk akibat pembenanan seismik kurang dari
Ag.fc/20
= 910
400.800.25
= 910 < . 103
20
910 < 400 NO OK

Maka Vc = Vc =(1/6)f`c. bw. d


Vc = 246,33 kN
Maksimum Shear = 633,76

= +

633,76
= 246,33 = 229,18
0,75
Untuk Nilai Vs max (SNI 03-2847-06 Pasal 13.5.6.9)
2
= . .
3
2
= 30. 400.739 = 1079,39 > 229,18 OK
3

Spasi tulangan geser didapatkan dengan menggunakan persamaan :



=
.
229,18. 103
=
400.739.
Digunakan tulangan geser 4 D 10, Av=314,29 mm
. .
= = 176

dipasang dengan spasi terkecil diantara :
697
1. = = 174,25
4 4

2. 8 kali diameter tulangan longitudinal terkecil = 8 25 = 200 OK


3. 24 kali diameter tulangan sengkang = 24 13 = 312 OK
4. 300
Gunakan S =150 mm
. .
=

398,196 .400.739
= = 619,35 > 229,18 kN OK
150
Diperlukan hoops sepanjang jarak 2h dari sisi (muka) kolom terdekat. Jadi 2h=1600
mm. Pada daerah yang berpotensi sendi plastis, sengkang tertutup yang pertama
harus dipasang tidak lebih dari 50 mm diukur dari sisi muka kolom. Jadi tulangan
geser 4 leg D10 dipasang dengan spasi 150 mm di daerah sepanjang 2h (1600 mm)
dari muka kolom.
Sedangkan untuk daerah lapangan, jarak maximum tulangan geser pada balok
SPRMK, SNI-03-2847-2002 pasal 23.3.3.4 mensyaratkan
697
= = = 348,5 .
2 2

Untuk daerah lapangan (diluar 2h dari muka kolom) dipasang D10-300.

Anda mungkin juga menyukai