Anda di halaman 1dari 2

800 Karyawan HM Sampoerna Akan

Diberhentikan
Maret
16
/ 2014
08:26 WIB
Oleh : Miftahul Ulum
Share this post :

Bisnis.com, MALANG-Perusahaan rokok PT. HM Sampoerna Tbk akan merumahkan sekitar


800 buruh akibat tekanan produksi rokok menyusul penurunan omset.

Wali Kota Malang, Moch. Anton menguraikan para buruh itu pensiun dini. "Penawaran pensiun
dini yang akan dilakukan Sampoerna ini tidak serta-merta pengurangan karyawan saja, dalam
artian pihak perusahaan masih memperhatikan nasib para karyawannya. Mereka nantinya akan
diberikan pelatihan khusus dan akan diberikan uang pesangon sekitar Rp100 juta per orang," urai
Anton dikutip dari situs resmi Pemkot Malang, Minggu (16/3/2014).

Ilustrasi

Anton mengutip manajemen Sampoerna menguraikan pengurangan karyawan karena perusahaan


mengalami penurunan omset akibat penggunaan peralatan mesin.
Mengatasi dampak peningkatan pengangguran, Pemkot Malang siap membantu mereka melalui
Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). "Melalui Posdaya ini, para buruh juga akan diberikan
pelatihan dan bantuan modal," tambahnya.

Dengan bantuan dan arahan serta bimbingan dari kalangan akademisi, program-program Posdaya
akan berjalan maksimal.

Bangkrut, PT HM Sampoerna PHK Ribuan


Karyawan
Jum'at, 16 Mei 2014 | 14:41 WIB

Ribuan pekerja Plant Kunir PT HM Sampoerna di Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang keluar
dari pintu gerbang usai menerima pengumuman penutupan pabrik Sigaret Kretek Tangan (16/5).
Plant Kunir resmi tidak produksi SKT hari ini. TEMPO/David Priyasidharta

TEMPO.CO, Lumajang - Pabrik Sigaret Kretek Tangan HM Sampoerna mengakhiri hubungan


kerja lebih dari 2.000 pekerja harian dan borongan tetap di Plant Kunir Lumajang, Jawa Timur,
pada 1 Juni 2014 mendatang. Pemutusan hubungan kerja ini dilakukan menyusul berhentinya
proses produksi perusahaan ini pada Jumat, 16 Mei 2014.

Berdasarkan pengumuman berupa selebaran yang dibagikan kepada pekerja tertulis, pengakhiran
hubungan kerja itu efektif berlaku pada 1 Juni 2014. Selebaran yang mengatasnamakan
manajemen PT HM Sampoerna Tbk itu menyebutkan bahwa pekerja tetap mendapatkan upah
hingga 31 Mei 2014. Kompensasi pengakhiran hubungan kerja akan diberikan lebih baik dari
UU Nomor 13 Tahun 2003 dan akan didiskusikan dengan PUK SPSI Plant Kunir pada 19-23
Mei 2014.

"Kami bersedih. Tapi bagaimana lagi kalau memang terpaksa harus tutup," kata Indah, seorang
pekerja asal Lumajang, kepada Tempo. Sebelum bekerja di Plant Kunir, Indah mengaku kerja di
perusahaan konveksi di Lumajang. Indah memiliki satu anak yang masih berumur 6 tahun.
"Enggak tahu bekerja apalagi," kata Indah.

Kepala Kepolisian Resor Lumajang Ajun Komisaris Besar Singgamata mengatakan para pekerja
jangan sampai terprovokasi pihak ketiga. "Jangan terprovokasi yang justru bisa merugikan
semua pihak," ujarnya.

Anda mungkin juga menyukai