Anda di halaman 1dari 35

 Modal Sendiri (Primary Capital)

 “Seniorcapital” diperoleh dari saham preferen


dan obligasi
 Modal Tambahan (Secondary Capital)

May 16, 2021 Halaman 2


 Ekuitas: rekening residual dalam pengertian
bahwa itu adalah perbedaan antara aset
total dengan kewajiban total.
 Modal bank juga termasuk cadangan yang
dibentuk untuk memenuhi kerugian2 operasi
bank yang tidak teranstisipasi dari pinjaman-
pinjaman, & sekuritas-sekuritas.

May 16, 2021 Halaman 3


1. Melindungi (protective function)
2. Menarik dan Mempertahankan Kepercayaan
Masyarakat
3. Fungsi Operasional (Operational Functions)
4. Menanggung Risiko Kredit (Buffer to Absorb
Occasional Operating Losses)
5. Sebagai Tanda Kepemilikan (Owner)
6. Memenuhi Ketentuan atau Perundang-Undangan

May 16, 2021 Halaman 4


 Ekuitas terdiri atas saham biasa, saham
preferen, surplus, & keuntungan tidak
dibagi.
 Nilai buku ekuitas: penjumlahan dari semua
komponen.
 Nilai pasar ekuitas merefleksikan tidak hanya
nilai ekuitas masa lalu, tetapi juga nilai bank
mendatang yang diharapkan.
 Secara normal: nilai pasar ekuitas > nilai
buku ekuitas.

May 16, 2021 Halaman 5


 Obligasi subordinasi & debentur: sumber
utang jangka panjang (LTD) bank.
 LTD bank < LTD perusahaan nonkeuangan.
 Keunggulan utama penggunaan modal utang:
pembayaran bunga dapat mengurangi pajak.
 Bagi bank kecil, penggunaan LTD lebih
mahal, karena adanya biaya transaksi tetap,
& kurang likuid.

May 16, 2021


Halaman 6
 Penetapan cadangan untuk memenuhi
kerugian-kerugian pinjaman tidak
terantisipasi, bank membebankan suatu
rekening yang disebut provisi untuk
kerugian-kerugian pinjaman (PLL).
 Cadangan lain: cadangan untuk kerugian-
kerugian pinjaman dilaporkan pada sisi
kewajiban neraca & disebut penghargaan
untuk kerugian-kerugian pinjaman.
 Cadangan modal dikembangkan oleh
regulator dalam mengukur kecukupan modal.

May 16, 2021 Halaman 7


1. Sumber dana: membelanjai biaya-biaya
awal, & membalanjai pertumbuhannya.
2. Digunakan sebagai perlindungan untuk
menyerap kerugian-kerugian operasi yang
tidak terantisipasi.
3. Menunjang atas pertanyaan kecukupan
modal.

May 16, 2021 Halaman 8


Beberapa alasan disebut untuk kerugian-kerugian
besar:
1.Problema manajemen tingkat bunga,
2.Tingkat bunga yang tinggi & bergejolak,
3.Penurunan ekonomi lokal & regional,
4.Deregulasi yang memperluas peluang mengambil
risiko,
5.Perubahan-perubahan dalam hukum pajak,
6.Manajemen yang buruk, &
7.Praktik-praktek ilegal & tidak etis.
Sumber alasan ini karena adanya asuransi
deposito, sehingga menciptakan problema moral
hazard.

May 16, 2021 Halaman 9


 Kecukupan modal dipandang berbeda antara
regulator & para pemegang saham.
 Fokus regulator pada distribusi keuntungan
bank yang lebih rendah.
 Fokus para pemegang saham pada bagian
sentral distribusi keuntungan atau
pengembalian tersedia yang diharapkan bagi
mereka.
 Para pemegang saham menerima kompensasi
untuk risiko bank, sedangkan regulator tidak.

May 16, 2021 Halaman 10


A. MODAL INTI
1. Modal disetor,
2. Agio Saham
3. Cadangan Umum
4. Cadangan Tujuan
5. Laba yang Ditahan
6. Laba Tahun Lalu
7. Laba Tahun Berjalan
8. Bagian Kekayaan Bersih anak perusahaan

May 16, 2021 Halaman 11


A. MODAL PELENGKAP
1. Cadangan Revaluasi Aktiva,
2. Cadangan Penghapusan Aktiva,
3. Modal Kuasi,
4. Pinjaman Subordinasi, syarat-syarat:
 Ada Perjanjian kontrak tertulis
 Mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Bi
 Tidak dijamin oleh bank
 Minimal berjangka waktu 5 tahun.
 Pelunasan sebelum jatuh tempo harus mendapat
persetujuan BI
 Hak tagihannyadalam hal terjadi likuiditas berlaku
paling akhir.

May 16, 2021 Halaman 12


C. MODAL KANTOR CABANG ASING
Struktur modal bank, terdiri:
1. Modal Inti
2. Modal Pelengkap
3. Modal Pelengkap Tambahan yang
memenuhi persyaratan
4. Modal pelengkap tambahan yang
dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko
Pasar

May 16, 2021 Halaman 13


Halaman
May 16, 2021 14
 Risiko keuangan meningkatkan probabilitas
kebangkrutan bank.
 Jika modal tidak cukup untuk menyerap
kerugian-kerugian, regulator harus menutup
bank berkaitan dengan alat modal.
 Kebijakan regulator dalam memandang
kecukupan modal harus mempertimbangkan
kemanfaatan potensial atas keamanan &
kesehatan terhadap biaya-biaya potensial
efisiensi & persaingan.

May 16, 2021 Halaman 15


 Regulator menyukai modal tambahan sebagai
penyangga terhadap kebangkrutan untuk
meningkatkan keamanan & kesehatan sistem
keuangan.
 Perluasan variasi metode untuk menilai
kecukupan modal diterapkan oleh regulator.
 Problema standar modal:
1. keterlaksanaan-nya,
2. pertanyaan atas keadilan.

May 16, 2021 Halaman 16


 Dasar Perhitungan Kebutuhan Modal
 Bobot Risiko Aktiva Neraca
Surat Edaran BI No. 8/3/DPNP tanggal 30
Januari 2006
“Pedoman Perhitungan Aktiva Tertimbang
Menurut Risiko (ATMR) Berdasarkan LBU

May 16, 2021 Halaman 17


Halaman
May 16, 2021 18
May 16, 2021 19
1. Komponen neraca pada sisi aktiva tersebut dipisah-pisahkan
sesuai dengan pembobotannya.
2. Mengalikan komponen-komponen tersebut dengan bobot
ATMR-nya.
3. Jumlahkanlah aktiva tertimbang neraca tersebut sehingga
diperoleh jumlah ATMR neraca.
4. Melakukan perkalian rekening administratif yaitu kewajiban
komitmen dan kewajiban contigency dengan bobot risikonya.
5. Menjumlahkan bobot risikonya sehingga diperolehlah jumlah
ATMR rekening administratif.
6. Hitunglah modal inti dan modal pelengkap dimana modal
pelengkap yang diperhitungkan maksimal 100% dari modal inti.
7. Kemudian hitunglah modal inti + modal pelengkap dibagi
jumlah ATMR neraca + ATMR rekening administratif >= 8%

May 16, 2021 20


Keterangan Jumlah Setiap Jumlah
Komponen
ATMR Aktiva Neraca A
ATMR Rekening Administratif B
TOTAL ATMR A+B
Total Modal PT Bank “ABC” C
Modal Minimum (8% x jumlah ATMR) 8% x A
Kelebihan (Kekurangan Modal) C – (*% x A)
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Modal Inti + Modal Pelengkap
Rasio CAR = ----------------------------------- x 100% Nilai CAR
ATMR
Rasio CAR = [ C : (A+B) ] x 100%
NILAI KREDIT (Nilai CAR – 8%) / 0,1% + 81 = 100
PREDIKAT > 100 SEHAT
May 16, 2021 Halaman 21
Halaman
May 16, 2021 22
 Penetapan rasio-rasio modal primer terhadap
aset minimum.
 Modal primer: saham biasa, saham preferen,
surplus modal, keuntungan tidak dibagi,
cadangan-cadangan modal, & instrumen-
instrumen nonutang lainnya.
 Penyeragaman pengukuran rasio modal/ aset
atas kecukupan modal, bank-bank besar yang
kekurangan modal biasanya menerbitkan modal
baru, mengurangi aset-aset likuid yang
dipegangnya, & meningkatkan aktivitas-aktifitas
OBS.

May 16, 2021 23


 Ada dua kategori modal:
1. Modal Tier 1 atau “inti”,
2. Modal Tier 2 atau “pelengkap”.
 Modal Tier 1 mengukur ekuitas yang dipegang =
jumlah ekuitas nyata, meliputi saham biasa,
surplus, laba ditahan, & saham preferen
perpetual. Cadangan modal tidak termasuk
ekuitas.
 Modal Tier 2 terdiri dari cadangan kerugian
pinjaman, utang subordinasi, saham preferen
jangka menengah, & item-item selain yang
dihitung sebagai modal primer.
 Skema penimbangan untuk perhitungan aset-aset
disesuaikan risiko untuk tujuan persyaratan modal
berisiko kredit
 Untuk menghitung persyaratan modal minimum
untuk bank dalam ketentuan rupiah:
 K = Rasio minimum x [0,00(A1) + 0,20(A2) +
0,50(A3) + 1,00(A4).
 Rumus dalam kurung disebut sebagai aset-aset
disesuaikan risiko.
 Skema penimbangan-risiko untuk aktivitas-aktivitas
OBS
 Item-item ini pertama harus dikonversi pada jumlah
“ekuivalen kredit” on-balance sheet (BS).
 Item-item diberikan kategori risiko on-BS yang tepat,
& persyaratan modal kemudian dihitung.
 Dua tipe penyesuaian risiko pasar:
1. risiko pasar umum, yang berkaitan dengan pasar
keuangan sebagai keseluruhan,
2. risiko spesifik, berkaitan dengan faktor-faktor risiko lain.
 Para pemegang saham mengambil bauran optimal atas
pembelanjaan utang & ekuitas untuk
memaksimumkan nilai sahamnya.
 Risiko keuangan berkaitan dengan meminjam dana
untuk membelanjai aset-aset.
 Risiko keuangan terefleksi dalam variabilitas EPS.
 Hubungan antara penggunaan utang & variabilitas
EPS:
 % Perubahan EPS = % Perubahan EBIT x (EBIT – Beban
bunga)/EBIT.
 Dalam ketiadaan bentuk disiplin pasar, regulator
harus mengontrol leverage bank dengan
menetapkan standar-standar modal &
menentukan biaya-biaya kepatuhan pada bank
yang melanggar standar-standar ini.
 Efek utang, pajak, & regulasi pada penilaian bank
(& selanjutnya kekayaan pemegang saham):
VL = VU + tD – C.
 Penggunaan utang optimal terjadi jika VL
dimaksimumkan.
 Penggunaan utang lebih besar meningkatkan
kontrol korporasi pemegang saham atas
manajemen &, selanjutnya operasi bank.
 Kepemilikan yang lebih terkonsentrasi dengan
pemegang saham lebih sedikit cenderung
untuk memperbesar kontrol manajemen.
 Kinerja jelek akan cenderung untuk
menggerakkan kepentingan di antara para
pemegang saham mempunyai perhatian
terhadap kapabilitas manajemen.
 Pengambilan secara paksa juga dimungkinkan.
 Pergerakan harga siklikal dalam pasar-pasar utang
& ekuitas dapat mempengaruhi keputusan
pembelanjaan bank.
 Tingkat bunga tinggi & harga utang turun 
pembelanjaan ekuitas lebih murah.
 Inflasi diharapkan naik, utang lebih dipilih
daripada ekuitas.
 Pendapatan bank juga dapat mempengaruhi
penggunaan utang oleh bank.
 Aset bank & keputusan kapitalisasi berkaitan
dalam beberapa tingkat.
 Pembatasan-pembatasan juga ada pada
pembelian investasi sekuritas yang bervariasi
yang dipegang oleh bank.
 Risiko aset yang meningkat, modal bank lebih
dibutuhkan untuk menyerap kerugian-
kerugian potensial.
 Dividen dikehendaki para pemegang saham untuk
konsumsi & diversifikasi investasinya.
 Kebijakan dividen:
1. pendekatan dividen tetap,
2. strategi DPR tetap.
 Perusahaan memberikan dividen sebagai cara
untuk memberi sinyal kepada para pemegang
saham atas perubahan mendatang yang
diharapkan dalam keuntungan.
 Kebijakan dividen optimal dalam pengertian
memaksimumkan harga saham.
 Jumlah kapasitas meminjam menyediakan
pelambatan yang dapat digunakan untuk
memenuhi problema likuiditas yang tidak
terantisipasi.
 Biaya penerbitan ekuritas dapat mempengaruhi
rencana pembelanjaan bank.
 Akuisisi utang bagi korporasi nonkeuangan lebih
mahal dibanding lembaga perbankan.
 Bagi bank-bank besar, biaya transaksi penerbitan
ekuitas relatif mahal.
 Pertumbuhan eksternal melalui merger &
akuisisi secara umum mensyaratkan
penerbitan baru untuk membeli kepentingan
ekuitas kontrol dalam lembaga target.
 Bank mengantisipasi pengambialihan oleh
lembaga lain dapat membeli kembali ekuitas.
 Suatu tingkat dalam mana bank dapat secara
internal memperluas aset-aset-nya & masih
mempertahankan rasio modalnya disebut sebagai
tingkat gerenasi modal internal (ICGR).
 ICGR = (1/Rasio modal) x ROA x (ERR).
 Penurunan dalam rasio modal memungkinkan
perluasan aset-aset bank lebih cepat.

Anda mungkin juga menyukai