Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN HIPERTENSI

PENGENALAN PENYAKIT

1. DEFINISI
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di
dalam arteri. (Hiper artinya Berlebihan, Tensi artinya Tekanan/Tegangan; Jadi, Hipertensi
adalah Gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah
diatas nilai normal.)

Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati,
akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan. Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1
dari setiap 200 penderita hipertensi.
Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi sehingga mengalirkan lebih
banyak cairan pada setiap detiknya.
Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat
mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu
darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit
daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia
lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis.
Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi,
yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena
perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang
sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat,
sehingga tekanan darah juga meningkat. Sebaliknya, jika aktivitas memompa jantung
berkurang, arteri mengalami pelebaran, dan banyak cairan keluar dari sirkulasi maka
tekanan darah akan menurun.

1
2. ETIOLOGI PENYAKIT
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu :
( Lany Gunawan, 2001 )
1. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya
2. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain
Hiperrtensi primer terdapat pada lebih dari 90 % penderita hipertensi,
sedangkan 10 % sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Meskipun
hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data
penelitian telah menemukan beberapa factor yang sering menyebabkan
terjadinya hipertensi. Factor tersebut adalah sebagai berikut :
a. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih
besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita
hipertensi
b. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah umur ( jika
umur bertambah maka TD meningkat ), jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi
dari perempuan ) dan ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
c. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah
konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr ), kegemukan atau makan
berlebihan, stress dan pengaruh lain misalnya merokok, minum alcohol,
minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )

3. PATOFISIOLOGI
Banyak faktor yang mengontrol tekanan darah berkontribusi secara potensial dalam
terbentuknya hipertensi; faktor-faktor tersebut adalah:
Meningkatnya aktifitas sistem saraf simpatik (tonus simpatis dan/atau
variasi diurnal), mungkin berhubungan dengan meningkatnya respons
terhadap stress psikososial dll

2
Produksi berlebihan hormon yang menahan natrium dan vasokonstriktor
Asupan natrium (garam) berlebihan
Tidak cukupnya asupan kalium dan kalsium
Meningkatnya sekresi renin sehingga mengakibatkan meningkatnya
produksi angiotensin II dan aldosteron
Defisiensi vasodilator seperti prostasiklin, nitrik oxida (NO), dan peptide
natriuretik
Perubahan dalam ekspresi sistem kallikrein-kinin yang mempengaruhi
tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal
Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada
pembuluh darah kecil di ginjal
Diabetes mellitus
Resistensi insulin
Obesitas
Meningkatnya aktivitas vascular growth factors
Perubahan reseptor adrenergik yang mempengaruhi denyut jantung,
karakteristik inotropik dari jantung, dan tonus vaskular
Berubahnya transpor ion dalam sel

3
Pathway Hipertensi
0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d4643010000000
0000100c67c0000000001000000180300000000000018030000010000006c000000000000
00000000001f000000420000000000000000000000374400002229000020454d460000010
01803000012000000020000000000000000000000000000004c0b00001d100000cc000000
23010000000000000000000000000000e01c0300b8700400160000000c000000180000000
a0000001000000000000000000000000900000010000000ab090000d6050000250000000c
0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c0000000100000052000000700
1000001000000c9ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061
006c006900620072006900000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000000000000000000000000000000000000011002430110010000000
88331100083111005251216a883311008030110010000000f03111006c3311002451216a8
8331100803011002000000049649701803011008833110020000000ffffffff1c494401d064
9701ffffffffffff0180ffff0180bf020180ffffffff0000000000080000000800006400590701000
000000000006801000025000000552e90010008020f0502020204030204ff0200e1ffac0040
09000000000000009f01000000000000430061006c0069006200720000000000430065006
e007400750072007900200047006f00b43011009c388f011f00000001000000f0301100f030
1100e8788d011f000000183111001c4944016476000800000000250000000c00000001000
000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c000000000000
02540000005400000000000000000000001f0000004200000001000000e4b9e140d6bee14
00000000034000000010000004c000000040000000000000000000000ab090000d5050000
5000000020009d862000000046000000280000001c0000004744494302000000fffffffffffff
fffab090000d60500000000000046000000140000000800000047444943030000002500000
00c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000
140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c022b01ef01040000002
e0118001c000000fb020300010000000000bc02000000000102022253797374656d003f00
003f3f3f3f3f3f3f3f3f3f0800000001003f3f3f3f3f00040000002d010000040000002d010000
04000000020101001c000000fb02f5ff0000000000009001000000000440002243616c6962
726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040
000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0a000000010
0040000000000ee012b0120000600040000002d010000040000002d010000030000000000

Kelebihan volume cairan


4. GEJALA
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun
secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan
tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak).
Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah
kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun
pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:

4
- sakit kepala - gelisah
- kelelahan - pandangan menjadi kabur (yang terjadi
- mual karena adanya kerusakan pada otak,
- muntah mata, jantung dan ginjal)
- sesak nafas
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan
koma karena terjadi pembengkakan otak.
Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
Krisis hipertensi merupakan suatu keadaan klinis yang ditandai oleh tekanan darah
yang sangat tinggi yang kemungkinan dapat menimbulkan atau telah terjadinya kelainan
organ target. Biasanya ditandai oleh tekanan darah >180/120 mmHg.
Pada hipertensi emergensi tekanan darah meningkat ekstrim disertai dengan
kerusakan organ target akut yang bersifat progresif, sehingga tekanan darah harus
diturunkan segera (dalam hitungan menit jam) untuk mencegah kerusakan organ target
lebih lanjut. Contoh gangguan organ target akut: encephalopathy, pendarahan intrakranial,
gagal ventrikel kiri akut disertai edema paru, dissecting aortic aneurysm, angina pectoris
tidak stabil, dan eklampsia atau hipertensi berat selama kehamilan.
Hipertensi urgensi adalah tingginya tekanan darah tanpa disertai kerusakan organ
target yang progresif. Tekanan darah diturunkan dengan obat antihipertensi oral ke nilai
tekanan darah pada tingkat 1 dalam waktu beberapa jam s/d beberapa hari.

5. KOMPLIKASI
Tekanan darah tinggi dalam jangka waktu lama akan merusak endothel arteri dan
mempercepat atherosklerosis. Komplikasi dari hipertensi termasuk rusaknya organ tubuh
seperti jantung, mata, ginjal, otak, dan pembuluh darah besar. Hipertensi adalah faktor
resiko utama untuk penyakit serebrovaskular (stroke, transient ischemic attack), penyakit
arteri koroner (infark miokard, angina), gagal ginjal, dementia, dan atrial fibrilasi. Bila
penderita hipertensi memiliki faktor-faktor resiko kardiovaskular lain (tabel 3), maka akan
meningkatkan mortalitas dan
morbiditas akibat gangguan kardiovaskularnya tersebut. Menurut Studi Framingham,
pasien dengan hipertensi mempunyai peningkatan resiko yang bermakna untuk penyakit
koroner, stroke, penyakit arteri perifer, dan gagal jantung.

5
0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d4643010000000
0000100c67c0000000001000000180300000000000018030000010000006c000000000000
00000000001f000000420000000000000000000000374400002229000020454d460000010
01803000012000000020000000000000000000000000000004c0b00001d100000cc000000
23010000000000000000000000000000e01c0300b8700400160000000c000000180000000
a0000001000000000000000000000000900000010000000ab090000d6050000250000000c
0000000e000080250000000c0000000e000080120000000c0000000100000052000000700
1000001000000c9ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061
006c006900620072006900000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000000000000000000000000000000000000011002430110010000000
88331100083111005251216a883311008030110010000000f03111006c3311002451216a8
8331100803011002000000049649701803011008833110020000000ffffffff1c494401d064
9701ffffffffffff0180ffff0180bf020180ffffffff0000000000080000000800006400590701000
000000000006801000025000000552e90010008020f0502020204030204ff0200e1ffac0040
09000000000000009f01000000000000430061006c0069006200720000000000430065006
e007400750072007900200047006f00b43011009c388f011f00000001000000f0301100f030
1100e8788d011f000000183111001c4944016476000800000000250000000c00000001000
000250000000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c000000000000
02540000005400000000000000000000001f0000004200000001000000e4b9e140d6bee14
00000000034000000010000004c000000040000000000000000000000ab090000d5050000
5000000020009d862000000046000000280000001c0000004744494302000000fffffffffffff
fffab090000d60500000000000046000000140000000800000047444943030000002500000
00c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000140000000000000010000000
140000000400000003010800050000000b0200000000050000000c022b01ef01040000002
e0118001c000000fb020300010000000000bc02000000000102022253797374656d003f00
003f3f3f3f3f3f3f3f3f3f0800000001003f3f3f3f3f00040000002d010000040000002d010000
04000000020101001c000000fb02f5ff0000000000009001000000000440002243616c6962
726900000000000000000000000000000000000000000000000000040000002d010100040
000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a0a000000010
0040000000000ee012b0120000600040000002d010000040000002d010000030000000000

6
Rencana Tindakan Keperawatan

Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria intervensi


hasil
Penurunan curah Tujuan : Mandiri
jantung b.d Tidak terjadi penurunan 1. Pantau TD ukur pada kedua 1. Perband
peningkatan afterload curah jantung selama dip tangan untuk evaluasi awal. gambara
anti keterliba
Criteria hasil : 2. Catat keberadaan, kualitas 2. Denyuta
- Klien denyutan sentral dan perifer. femorali
menunjukkan tungkai
TD dalam batas efek dar
normal: 120/70 3. Auskultasi tonus jantung dan 3. S4 terde
- Klien bunyi napas. berat ka
memperlihatkan perkemb
irama dan hipertrop
frekuensi dalam 4. Amati warna kulit, 4. Adanya
rentang normal: kelembaban, suhu dan masa masa pe
regular frekuensi pengisian kapiler. berkaita
80x/menit. mencerm
5. Dapat m
5. Catat adanya edema umum. vascular
6. Pertahankan pembatasan 6. Menurun
aktivitas istirahat, bantu mempen
pasien melakukan aktivitas penyakit
perawatan diri sesuai dengan
kebutuhan. 1. Pembatas
Kolaborasi dengan re
1. Berikan pembatasan cairan menurunk
dan diit natrium sesuai Pengguan
indikasi. mungkin

7
untuk me
2. Berikan obat bloker ganglion
seperti kaptropil

Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria intervensi


hasil
Nyeri ( sakit kepala ) Tujuan : 1. Pertahankan tirah baring, 1. Meminim
berhubungan dengan Nyeri atau sakit kepala lingkungan yang tenang, relaksasi.
peningkatan tekanan hilang atau berkurang sedikit penerangan.
vaskuler serebral setelah dilakukan 2. Hindari merokok atau 2. Dapat me
tindakan keperawatan menggunkan penggunaan
selama 2 x 24 jam nikotin. 3. Aktivitas
Kriteria hasil : 3. hilangkan atau minimalkan menyeba
- Pasien aktivitas fase konstriksi dijual peningka
mengungkapkan dan dapat , mengejan, batuk
tidak adanya panjang dan membungkuk.
sakit kepala Kolaborasi:
- Pasien tampak 4. Berikan yang sesuai analgesic. 4. Menurun
nyaman. menurunk
- TTV dalam batas simpatis.
normal: TD
120/70 mmHg,
N: 80x/menit,
RR: 20x/menit,
dan S: 36,0

8
9
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet edisi baru. Jakarta : Gramedia


Depkes, Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik, Ditjen Bina Kefarmasian Dan
Alat Kesehatan. PHARMACEUTICAL CARE UNTUK PENYAKIT HIPERTENSI.
2006
Doenges, E. Marilynn dan MF. Moorhouse, 2001, Rencana Asuhan Keperawatan, (Edisi

III), EGC, Jakarta.

Goodman, Cathrine Cavallaro .1998. Pathology Implication for The Physical Therapist.
US : W. B. Saunders company
Ruhyanuddin, Faqih. 2006. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem
KARDIOVASKULER. Malang : UMM Press
Stump, Kathleen Mahan, Sylvia Escoot. 1996. Krauses Food, Nutrition, & Diet Therapy.
9th edition. W. B. Saunders Company
www.kalbe.co.id
www.medicastore.com
www.wikipedia.com
LAMPIRAN

OBAT-OBAT ANTIHIPERTENSI YANG UTAMA


Dosis Komentar
Kelas Freq / hari
Nama obat lazim
(mg/hari)
Diuretik Pemberian pagi hari untuk
menghindari diuresis malam
hari,
sebagai antihipertensi gol.tiazid
lebih efektif dari diuretik loop
kecuali pada pasien dengan GFR
rendah ( ClCr<30 ml/min);
gunakan dosis lazim untuk
mencegah efek samping
metabolik,; hiroklorotiazid
(HCT)
dan klortalidon lebih disukai,
dengan dosis efektif maksimum
25 mg/hari; klortalidon hampir 2
kali lebih kuat dibanding HCT;
keuntungan tambahan untuk
pasien osteoporosis; monitoring
tambahan untuk pasien dengan
sejarah pirai atau hiponatremia
Tiazid Klortalidon 6.25-25 1
Hidroklorotiazi 12.5-50 1
d 1.25-2.5 1
Indapamide 0.5 1
Metolazone
Loop Bumetanide 0.5-4 2 Pemberian pagi dan sore untuk
Furosemide 20-80 2 mencegah diuresis malam hari;
Torsemide 5 1 dosis lebih tinggi mungkin
diperlukan untuk pasien dengan
GFR sangat rendah atau gagal
Jantung
Penahan Triamteren 50-100 1 atau Pemberian pagi dan sore untuk
kalium Triamteren/ 37.5-75/ 2 mencegah diuresis malam hari;
HCT 25-50 1 diuretik lemah, biasanya
dikombinasi dengan diuretik

11
tiazid
untuk meminimalkan
hipokalemia;
karena hipokalemia dengan
dosis
rendah tiazid tidak lazim,
obatobat
ini diberikan pada pasien
yang mengalami hipokalemia
akibat diuretik; hindari pada
pasien dengan penyakit ginjal
kronis ( ClCr<30 ml/min);
dapat
meyebabkan hiperkalemia,
terutama kombinasi dengan
ACEI,
ARB, atau supplemen kalium
Antagonis Eplerenone 50-100 1 atau 2 Pemberian pagi dan sore untuk
Aldostero Spironolakton 25-50 1 mencegah diuresis malam
n Spironolakton / 25-50 / hari; diuretic ringan biasanya
HCT 25-50 di kombinasi dengan tiazid
untuk meminimalkan
hipokalemia; karena
hipokalemia dengan diuretic
tiazid dosis rendah tidak
lazim, obat-obat ini biasanya
dipakai untuk pasien-pasien
yang mengalami diureticinduced
hipokalemia; hindari
pada pasien dengan penyakit
ginjal kronis ( ClCr < 30ml/
min); dapat menyebabkan
hiperkalemia, terutama kombi
nasi dengan ACEI, ARB, atau
suplemen kalium)
ACE Benazepril 10-40 1 atau 2 Dosis awal harus dikurangi
inhibitor Captopril 12.5-150 2 atau 3 50% pada pasien yang sudah
Enalapril 5-40 1 atau 2 dapat diuretik, yang
Fosinopril 10-40 1 kekurangan cairan, atau sudah
Lisinoril 10-40 1 tua sekali karena resiko
Moexipril 7.5-30 1 atau 2 hipotensi; dapat menyebabkan
Perindopril 4-16 1 hiperkalemia pada pasien
Quinapril 10-80 1 atau 2 dengan penyakit ginjal kronis
Ramipril 2.5-10 1 atau 2 atau pasien yang juga
Trandolaapril 1-4 mendapat diuretik penahan
Tanapres kalium, antagonis aldosteron,
atau ARB; dapat menyebabkan
gagal ginjal pada pasien
dengan renal arteri stenosis;
jangan digunakan pada
perempuan hamil atau pada
pasien dengan sejarah
angioedema
Penyekat Kandesartan 8-32 1 atau 2 Dosis awal harus dikurangi
reseptor Eprosartan 600-800 1 atau 2 50% pada pasien yang sudah
angiotensi Irbesartan 150-300 1 dapat diuretik, yang
n Losartan 50-100 1 atau 2 kekurangan cairan, atau sudah
Olmesartan 20-40 1 tua sekali karena resiko
Telmisartan 20-80 1 hipotensi; dapat menyebabkan
Valsartan 80-320 1 hiperkalemia pada pasien
dengan penyakit ginjal kronis
atau pasien yang juga
mendapat diuretik penahan
kalium, antagonis aldosteron,
atau ACEI; dapat
menyebabkan gagal ginjal
pada pasien dengan renal arteri
stenosis; tidak menyebabkan
batuk kering seperti ACEI,;
jangan digunakan pada
perempuan hamil
Penyekat Kardioselektif
beta Atenolol 25-100 1 Pemberhentian tiba-tiba dapat
Betaxolol 5-20 1 menyebabkan rebound
Bisoprolol 2.5-10 1 hypertension; dosis rendah s/d
Metoprolo 50-200 1 sedang menghambat reseptor
50-200 1 1, pada dosis tinggi
menstimulasi reseptor 2;
dapat menyebabkan
eksaserbasi asma bila
selektifitas hilang; keuntungan
tambahan pada pasien dengan
atrial tachyarrythmia atau
preoperatif hipertensi
Nonselektif
Nadolol 40-120 1 Pemberhentian tiba-tiba dapat
Propranolol 160-480 2 menyebabkan rebound
Propranolol LA 80-320 1 hypertension, menghambat
Timolol reseptor 1 dan 2 pada semua
Sotalol dosis; dapat memperparah
asma; ada keuntungan

13
tambahan pada pasien dengan
essensial tremor, migraine,
tirotoksikosis
Aktifitas Pemberhentian tiba-tiba dapat
simpatomimetik menyebabkan rebound
intrinsik hypertension; secara parsial
Acebutolol 200-800 2 merangsang reseptor
Carteolol 2.5-10 1 sementara menyekat terhadap
Pentobutolol 10-40 1 rangsangan tambahan; tidak
Pindolol 10-60 2 ada keuntungan tambahan
untuk obat-obat ini kecuali
pada pasien-pasien dengan
bradikardi, yang harus
mendapat penyekat beta;
kontraindikasi pada pasien
pasca infark miokard, efek
samping dan efek metabolik
lebih sedikit, tetapi tidak
kardioprotektif seperti
penyekat beta yang lain.

Campuran Pemberhentian tiba-tiba dapat


penyekat dan menyebabkan rebound
12.5-50 2 hypertension; penambahan
Karvedilol 200-800 2 penyekat meng akibatkan
Labetolol hipotensi ortostatik
Antagonis Dihidropiridin Dihidropiridin yang bekerja
kalsium Amlodipin 2.5-10 1 cepat (long-acting) harus
Felodipin 5-20 1 dihindari, terutama nifedipin
Isradipin 5-10 2 dan nicardipin; dihidropiridin
Isradipin SR 5-20 1 adalah vasodilator perifer
Lekarnidipin 60-120 2 yang kuat dari pada
Nicardipin SR 30-90 1 nondihidropiridin dan dapat
Nifedipin LA 10-40 1 menyebabkan pelepasan
Nisoldipin simpatetik refleks
(takhikardia), pusing, sakit
kepala, flushing, dan edema
perifer; keuntungan tambahan
pada sindroma Raynaud
Non- Produk lepas lambat lebih
dihidropiridin 180-360 1 disukai untuk hipertensi;
Diltiazem SR 1 obatobat
Verapamil SR ini menyekat slow
channels di jantung dan
menurunkan denyut jantung;
dapat menyebabkan heart
block; keuntungan tambahan
untuk pasien dengan atrial
takhiaritmia

OBAT-OBAT ANTIHIPERTENSI ALTERNATIF


Kelas Nama obat Dosis lazim Freq / hari Komentar
(mg/hari)
Penyekat Doxazosin 1-8 1 Dosis pertama harus diberikan
alfa-1 Prazosin 2-20 2 atau 3 malam sebelum tidur;
Terazosin 1-20 1 atau 2 beritahu pasien untuk berdiri
perlahan-lahan dari posisi
duduk atau berbaring untuk
meminimalkan resiko
hipotensi ortostatik;
keuntungan tambahan untuk
laki-laki dengan BPH
(benign prostatic
hyperplasia)
Agonis Klonidin 01-0.8 2 Pemberhentian tiba-tiba dapat
sentral Metildopa 250-1000 2 menyebabkan rebound
-2 hypertension; paling efektif
bila diberikan bersama
diuretik untuk mengurangi
retensi cairan
Antagonis Reserpin 0.05-0.25 Gunakan dengan diuretik
Adrenergik untuk
Perifer mengurangi retensi cairan
Vasodilator Minoxidil 10-40 1 atau 2 Gunakan dengan diuretic dan
arteri Hidralazin 20-100 2 atau 4 penyekat beta untuk
langsung mengurangi retensi cairan
dan refleks takhikardi

15

Anda mungkin juga menyukai