Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang

Radiografi adalah produksi gambaran radiografis (radiographic image) dari suatu obyek
dengan memanfaatkan sinar-X (X-ray). Sinar x ditemukan oleh Wilhem C Roentgen, seorang
professor fisika dari jerman saat melihat timbulnya fluoresensi yang berasal dari kristal barium
platinosianida yang mendapat hadiah nobel pada tahun 1901. Akhir desember 1895 dan awal
januari 1896 Dr. Otto Walkhoff (dokter gigi) dari jerman adalah orang pertama yang menggunakan
sinar x pada foto gigi (premolar bawah).
Penggunaan sinar Rontgen telah lama dikenal sebagai suatu alat dalam bidang kedokteran
yang sangat membantu dalam menegakkan diagnosa dan untuk menentukan rencana perawatan.
Radiografi memberikan informasi diagnosis yang penting dan dapat digunakan saat menentukan
rencana perawatan. Dalam bidang kedokteran gigi, radiografi digunakan untuk menyediakan
informasi tentang struktur oral tidak kasat mata. Pemeriksaan radiografi dalam kedokteran gigi
dikenal lebih dari satu abad sebagai sarana untuk memperoleh informasi diagnostik yang tidak
dapat diperoleh dari pemeriksaan klinis. Pemeriksaan radiografis merupakan salah satu tahapan
penting dalam perawatan adanya kelainan dalam praktek dokter gigi.
Radiografi gigi dapat membantu dokter gigi untuk memeriksa struktur pendukung gigi
yang di foto rontgen. Radiografi dalam kedokteran gigi ada 2 macam yaitu, foto intraoral dan
ekstraoral. Panoramik merupakan salah satu foto Rontgen gigi ekstraoral yang biasa dipakai dalam
praktek kedokteran gigi. Foto panoramik merupakan foto Rontgen ekstra oral yang menghasilkan
gambaran yang memperlihatkan struktur facial termasuk mandibula dan maksila beserta struktur
pendukungnya. Foto Rontgen ini dapat digunakan untuk mengevaluasi gigi impaksi, pola erupsi,
pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi, mendeteksi penyakit dan mengevaluasi trauma.
Radiografi merupakan ilmu pengetahuan sekaligus seni. Pemanfaatan dari radiografi
memerlukan pengetahuan tentang fisika radiasi dan kimia fotografi serta keterampilan tingkat
tinggi. Foto radiografi detral dan panoramik yang baik tentunya bisa membantu tenaga medis gigi
untuk menegakkan diagnosis dan rencana perawatan yang tepat. Dimana untuk menghasilkan
gambaran panoramik yang baik perlu disertai dengan proses dan pengetahuan tentang tata cara
agar menghasilkan foto radiografi yang mudah di interpretasi sehingga bisa
dipertanggungjawabkan
Radiografi merupakan hal penting dalam menunjang praktek seorang dokter gigi. Sebagai
tenaga medis, dokter dalam membantu diagnosanya hendaknya menyajikan gambar radiografi atau
foto rontgen yang berkualitas terutama saat pelayanan di tempat praktek, rumah sakit, atau
laboratorium klinik yang sudah banyak tersebar di masyarakat
Proses pembuatan foto radiografi panoramic dikatakan berhasil jika hasil foto radiografis
dapat menggambarkan obyek secara detail sehingga mudah dibaca. Kesalahan proses pembuatan
foto radiografi dapat menghasilkan pencitraan yang kurang berkualitas. Hal ini dapat mempersulit
dokter gigi dalam menegakkan diagnosis dan rencana perawatan yang akan dilakukan.

Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa itu radiografi panoramic
2. Mengetahui manfaat dari radiografi paniramic
3. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi dari raddiografi panoramic
4. Memahami cara interpretasi radiografi panoramic
5. Mengetahui kekurangan dan kelebihan film panoramic
6. Memahami aplikasi penggunaan radiografi panoramic

Anda mungkin juga menyukai