A. DEFINISI
Hemodialisa adalah menggerakkan cairan dari partikel-pertikel lewat membran
semi p e r m i a b e l y a n g m e m p u n y a i p e n g o b a t a n y a n g b i s a m e m b a n t u
m e n g e m b a l i k a n keseimbangan cairan dan elektrolit yang normal, mengendalikan asam dan
basa, danmembuang zat-zat toksis dari tubuh. ( Long, C.B. : 381).Hemodialise adlah
pergerakan larutan dan air dari darah pasien melewati membran semi permiable ( alat
dialysis) ke dalam dialisat. ( Tisher, C. C, dkk .1997)Hemodialisa adalah difusi pertikel larut dari
satu kempartemen cairan ke kompatemenlain melewatai membran semipermeabel ( Hudak, M. C.
1996 : 39).Dialisa adalah suatu proses pembuangan zat terlarut dan cairan dari darah
melewatim e m b r a n s e m i p e r m i a b e l , b e r d a s a r k a n p r i n s i p d i f u s i o s m o s i s d a n
a u l t r a f i l t r a s i ( engram, B. 1998 : 164).Hemodialisa adlah lintasan darah melalui
sel;ang dari luar tubuh ke ginjal buatan dimana pembuangan kelebihan zat terlarut can
cairan terjadi ( Engram. B. 1998 : 164)
B. ETIOLOGI
Hemodialisa dilakukan kerena pasien menderita gagal ginjal akut dan kronik
akibatdari : azotemia, simtomatis berupa enselfalopati, perikarditis, uremia,
hiperkalemia berat, kelebihan cairan yang tidak responsive dengan diuretic, asidosis yang tidak
bisadiatasi, batu ginjal, dan sindrom hepatorenal.
C. PATOFISIOLOGI
Terjadi gagal ginjal, ginjal tidak bisa melaksanakan fungsi nya faktor-fkator
yangharus dipertimbangkan sebelum melaui hemodialisis pada pasien gagal ginjal kronik terdiri
dari keadaan penyakit penyerta dan kebiasaan pasien.Waktu untuk terapi ditentukan oleh kadar
kimia serum dan gejala-gejala.Hemodialisis biasanya dimulai ketika bersihan kreatin menurun
dibawah 10 ml/mnt,yang biasanya sebanding dengan kadar kreatinin serum 8-10 mge/dL namun
demikian
yang lebih penting dari nilai laboratorium absolut adalah terdapatnya gejala-
gejalauremia
D.
E. TERAPI DIALISIS
1.Sebagai ginjal buatan dan pada prinsipnya adalah meningkatkan
p g e n d e a l i a n oleh model kinetik urea.2.Membuang produk metabolisme protei n seperti
urea, kreatin, dan asam urat.
F. PROSEDUR DIALISA
AlatAlat-alat dialisis dibuat serabut berlekuk-lekuk dan piringan paralel.
Kompsisinyaterdiri 10.000 serabut berdiameter kecil dimana darah bersirkulasi
melaui serabutserabut tersebut.Piringan paralel terdiri dari lempengan-lempengan
membran, disusun secara paralel yang membentuk kompartemen untuk darah dan dialisat
F. PROSEDUR DIALISA
AlatAlat-alat dialisis dibuat serabut berlekuk-lekuk dan piringan paralel.
Kompsisinyaterdiri 10.000 serabut berdiameter kecil dimana darah bersirkulasi
melaui serabutserabut tersebut.Piringan paralel terdiri dari lempengan-lempengan
membran, disusun secara paralel yang membentuk kompartemen untuk darah dan dialisat
F. P R O S E D U R P E M A S A N G A N
Ti n g k a t k o m p l e k s i t a s m a s a l a h - m a s a l a h y a n g t i m b u l s e l a m a h e m o d i a l i s a
a k a n beragam diantara pasien-pasien, yang meliputi tahap penyakit, masalah-masalah lain,
J . K O M P L I K A S I Komplikasi teknis
1 . P e m u l i h a n c a i r a n t i d a k s e m p u r n a Cairan yang keluar harus berbanding /lebih banyak
dari gairan yang dimasukkankemasan preparat dialysis komersial berisi 1000 2000 lm
cairan bila sete;ah beberapa kali pertukaran volume yang dikeluarkan kurang ( sampai 500 ml
lebih )dari jumlah yang dimasukkan,harus evaluasi tanda tanda retensi cairan meliputidistensi
abdomen / keluhan begah. Indikasi yang paling akurat tentang jumlah c a i r a n y a n g
terkumpul kembali adalah berat badan,bila cairan keluar
d e n g a n lambat,ujung kateter mungkin terbenam dalam omentum / tersumbat
fibrin.2 . K e b o c o r a n d i s e k i t a r k a t e t e r Kebocoran superficial setelah operasi
dapat dikontrol dengan penjahitan ekstradan mengurangi jumlah dialisat yang
dimasukkan dalam peritoneal.Peningkatan t e k a n a n i n t r a a b d o m e n j u g a
m e n y e b a b k a n k e b o c o r a n d i a l i s a t , o l e h k a r e n a i t u harus dihindari terjadinya
muntah kontinyu, batuk, dan gerakan selama periode awal pasca operasi.
3.Cairan peritoneal bersemu darah
Warna ini ditemukan pada awal aliran keluar tetapi harus bersih setelah
beberapawaktu.Perdarahan banyak setiap waktu merupakan indikasi masalah yang
seriusdan harus diselidiki dengan cepat.
Komplikasi fisiologis
1 . H i p o t e n s i 2 . K r a m o t o t 3.Sindrom ketidak seimbangan
dialysis4 . H i p o k s e m i a 5 . A r i t m i a 6 . P e r d a r a h a n 7 . N y e
r i
P e n g k a j i a n
1 . S e b e l u m d i a l i s a a.Ti nja u ke mbali c ata tan medi s untuk
m e n e n t u k a n a l a s a n p e r a w a t a n d i rumah sakit.
Pembuatan fistula. b . M e n a n y a k a n t i p e d i e t y a n g d i g u n a k a n
d i r u m a h , j u m l a h c a i r a n y a n g diijinkan, obat obatan yang saat ini
digunakan, jadwal hemodial isa, jumlahhaluaran urin.c . K a j i k e p a t e n a n f i s t u l a b i l a
a d a . B i l a p a t e n , g e t a r a n ( p u l s a s i ) a k a n t e r a s a desiran akan terdengar dengan
stetoskop di atas sisi. Tak adanya pulsasi dan bunyi desiran menandakan
fistulatersumbat.d . K a j i t e r h a d a p m a n i f e s t a s i k l i n i s d a n l a b o r a t o r i u m
t e n t a n g k e b u t u h a n tentang dialisa :
Peningkatan berat badan 3 pon / lebih diatas berat badan pada tindakan dialisa terakhir.
Rales, pernafasan cepat pada saat istirahat,peningkatan sesak nafas dengan kerja fisik
maksimal.
Hipertensi berat