Anda di halaman 1dari 159
Sistem Radiologi Dasar Organisasi Kesehatan Dunia PETUNJUK MEMBACA FOTO UNTUK DOKTER UMUM PENERBIT BUKU KEDOKTERAN * fi EGC EUIon css onon EPs rr Diterbitkan dalam bahasa Inggris oleh World Health Organization pada tahun 1985 dengan judul: MANUAL OF RADIOGRAPHIC INTERPRETATION FOR GENERAL PRACTITIONERS {© 1985 World Health Organization DDirektur Jenderal World Health Organization telah memberikan bak terjemahan untuk ‘dist dalam bahasa Indonesia kepada Penerbit Buku Kedokteran EGC ‘yang bertanggung jawab sepenubnya alas terjemahan ini. PETUNJUK MEMBACA FOTO UNTUK DOKTER UMUM ‘Alih bahasa: L. Hartono ‘Hak ciptaterjemahan Indonesia (© 1990 Penerbit Buku Kedokteran EGC P.O. Box 4276/Jakarta 10042 Telepon : 6530 6283 ‘Anggota IKAPI Hak Ciptadilindungi oleh Undang-undang. Dilarang mengutip, memperbanyak dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tetuli dari penerbit, ‘Cetakan I tahun: 1990 CCetakan Il tahun: 1991 ‘Cetakan U1] tahun: 1992 (Cetakan 1V tahun: 1995 Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Petunjuk membaca foto untuk dokter umum = (Manual of radiographic interpretation for general practitioners) oleh PES. Palmer . etal; alibahasa, L. Hartono, — Jakarta: EGC, 1995. 21S hm, 21 x 29.5 em, Indeks. ISBN 979.448.078.9, 1. Radiografi Kedokteran 1. Palmer, PIES. Il, Hartono, L. 616.0787 DAFTAR ISI Reaksi terhadap obat intravenous yang dipakai untuk urografi_... 14 Pertolongan pertama dan perawatan penderita untuk operator BRS . i Kolaps paru (atelektasis) Pembesaran kelenjar limfe . Densitas bulat pada paru Peningkatan difus corakan paru (suatu pola retikuler) SIse Foto kepala 2 sarecrmcsanesess 125) Trauma facialis ooo. s neces sts e tte tte teense nee 198 Fossa pituitaria (sella turcicae) 138 Defek litik pada kepali 139 ‘Area yang dense pada kepala = 140 Sinus . 2142 Kepala: diagnosa banding . 2143 Foto tulang belakang ... Pola Vertebra cervicalis yang normal Vertebra thoracalis yang normal . Vertebra lumbalis yang normal Prosesmenua .. 3 Cedera tulang belakang Perubahan pada densitas dan garis bentuk vertebra ‘tanpa adanya trauma .. ere - 182 Foto abdomen . 187 Indikasi ... 0.6.5... 159 159 159 160 167 Pengawasan mutu foto Pola pengamatan . Obstruksi usus mekai Perforasi usus 1174 Kandung empedu . Foto obstetrik 2.2... Indikasi .... Pemilihan proyeksi Pengawasan mutu . Pola pengamatan . Presentasi fetus—kelainan—kehat milan kembar Saluran kencing~ginjal, ureter, kandung kencing, urethra .. Foto polos . . ceeeeee Urografi: pemeriksaan dengan kontras untuk ginjal, Urethnogral iss saws vais sas sapensaneas vas pasar PENDAHULUAN ‘Sistem Radiologik Dasar Organisasi Kesehatan Sedunia (The World Health Organization Basic Radiological System — BRS) Konsep pelayanan kesehatan primer tidak akan dapat dilaksanakan dengan berhasil tanpa dukungan pelayanan-pelayanan diagnostik yang memadai termasuk fasilitas untuk radiologi diagnostik, Karena itu, beberapa tahun yang lalu WHO mulai mengembangkan suatu “Sistem Radiologik Dasar’” (WHO-BRS) untuk memberikan cakupan radiolo- sik yang lebih memadai bagi penduduk yang sekarang kurang ter- layani Selain tidak adekuat, fasilitas radiodiagnostik yang kini ada di negara-negara sedang berkembang, jarang memenuhi kebutuhan nyata sebagian besar penduduk. Delapan puluh persen dari seluruh pemerik- saan sinar-X, pada dasarnya merupakan pemeriksaan yang sederhana: di negara sedang berkembang, prosentase ini mendekati 90%, meng- ingat ketiadaan peralatan canggih dan sedikitnya tenaga spesialis, De- gan demikian, jaringan radiologik yang baik strukturnya haruslah di- selenggarakan pada 3 tingkatan, Pusat Kesehatan dan rumah sakit daerah hendaknya diberi perlengkapan hanya untuk pemeriksaan-pe- meriksaan radiologik dasar seperti thorax, abdomen dan tulang serta pemeriksaan-pemeriksaan kontras yang sederhana (non-fluoroskopik). Di sini mungkin tidak diperlukan dokter abli radiolagi dan radiografer, kecuali untuk rujukan guna memecahkan masalah sulit, Rumah sakit umum tingkat berikutnya, hendaknya dilengkapi dengan peralatan untuk pemeriksaan-pemeriksaan radiologik umum, ditambah dengan suatu unit fluoroskopi, dan juga peralatan WHO~BRS yang tidak di- modifikasi: Di sini diperlukan seorang dokter ahli radiologi dan be- berapa orang radiografer. Akhirnya, suatu pelayanan radiologik yang komprehensif dan spesialistis hendaknya dapat dilakukan pada rumah sakit pusat atau rumah sakit universitas. Dengan demikian, Sistem Radiologik Dasar ini direncanakan untuk unit-unit pelayanan Kesehatan primer, terletak di rumah sakit peri- fer, poliklinik, pusat kesehatan dll., untuk mencakup _sejumlah pen- duduk antara 25.000-200,000. Sistem seperti ini tidak hanya butuh instalasi peralatan sinar-X yang sesuai (sekarang bisa diperoleh sebagai unit WHO-BRS), tetapi juga latihan untuk operator dan dokter umum yang akan menjalankan peralatan itu, Karena dari semua keadaan yang paling sering dijumpai, kelainan radiologiknya dapat diperlihatkan dengan unit WHO-BRS, pemilihan materi untuk dimasukkan dalam buku petunjuk ini ternyata merupa- kan suatu tugas besar yang sulit. Kelompok penasehat WHO-BRS |, — semuanya adalah dokter ahii radiologi dengan pengalaman luas baik di negara industri maupun sedang berkembang — adalah yang bertanggung jawab untuk. menyiapkan buku petunjuk diagnostik ini, Kelompok ini telah berusaha untuk menghasilkan suatu buku yang ‘akan menolong dokter yang tidak bisa menghubungi seorang dokter ahli radiologi padahal dia harus membuat keputusan yang benar tanpa terlambat, Untuk membuat keputusan utama, tidak selalu harus melibatkan suatu pemeriksaan sinar-X yang segera: pada banyak kasus, pengobat- an harus segera dilakukan setelah pemeriksaan klinis, Pemeriksaan sinar-X bisa dilakukan kemudian, atau bahkan sama sekali tidak perlu dilekukan, Tetapi foto sinar-X diagnostik bisa menentukan apakah penderita dapat tetap berobat di pusat primer ataukah dia harus diru- juk ke suatu rumah sakit yang lebih besar, dan bilamana pemindahan tersebut sebaiknya dilakukan, Tidak setiap penyakit atau trauma dapat diuraikan dalam buku petunjuk yang singkat ini: lebih lanjut, keadaan yang sering terjadi pada suatu daerah mungkin lebih jarang terjadi di tempat lain, Buku petunjuk ini memusatkan perhatian pada masalah-masalah diagnostik yang umum didapat; banyak dari keadaan-keadaan tersebut bisa tangani dengan berhasil pada tingkat pelayanan primer, Ideainya, diselenggarakan Kursus khusus dalam radiodiagnostik untuk beberapa minggu dan berhubungan dengan buku petunjuk ini, sebagai bagian dari latihan untuk seluruh dokter umum, Harus dite- kankan pentingnya kebutuhan akan konsultasi dan dalam hubungan ini sebaiknya dibentuk suatu jaringan regional yang menghubungkan dokter umum, dokter ahli radiologi dan spesialis yang lain, Dokter terpencil dengan suatu unit WHO-BRS akan menghadapi banyak ma- selah diagnostik yang sulit dan harus mengenali kebutuhan untuk ban- tuan sebagai suatu bagian pokok dari perawatan penderita, Kelompok penasehat WHO-BRS akan menerima dengan senang hati komentar atau saran-saran mengenai buku petunjuk ini dari para dokter umum yang memakainya dan dari para spesialis yang kepada- nya dirujuk kasus-kasus sulit. Saran dan petunjuk seperti itu akan sa- ‘ngat bernilai untuk revisi edisi berikutnya. Semakin banyak komentar diterima, maka semakin baik buku petunjuk ini — dan juga pada akhirnya perawatan penderita ~ dapat diperbaiki, Saran-saran seperti itu harap dikirimkan kepada: Chief Medical Officer, Radiation Medicine World Health Organization, 1211 Geneva 27, Switzerland, Akhirnya, perlu dicatat bahwa unit WHO—BRS bisa menghasilkan radiograf kwalitas tinggi yang pemakaiannya hendaknya tidak diba- ‘asi pada negara sedang berkembang, Unit ini bisa memberikan peme- cahan yang amat penting untuk mengatasi semakin meningkatnya biaya pemeliharasn Kesehatan bahkan juga di negara-negara yang pa- ling maju sekalipun, “Vanggota Kelompok Penasshat WHO-BAS adaioh sebagai berikut: Me, E, Bora, Sana’, Yemen; Profesor W.P. Cockshott, MacMaster University, Hamilton, Ontario, Canads; Or. LV, Hogedus, University of Copenhagen, Glostrup, Denmark: Or. T. Holm, University Hospital, Ling, Sweden: OF J.J. Lyimo, Kilimanjaro Cneitian Medical Centre, Moth, United Republic of Tanzania; Professor PLES, Palmer, Unienity of California, Davis CA, United States of ‘America: and Professor E, Samuel, Edinburgh, Scotland, ‘Kelompok ini juga bertanggung java untuk penyusunen spesitikan teknis dei unit WHO-BRS, dan juga buku “Petunjuk Teknik Radiograti dan "Petanjuk Teknik Kamar ‘Golap”, Kedua buku ini juga dipublikasikan oleh Organissi Kesehatan Sedunia (WHO). WALAUPUN 8UKU PETUNJUK INI DITUJUKAN KEPADA PARA DOKTER, PADA BAGIAN BERIKUT INI (HALAMAN KUNING) TERDAPAT INSTRUKS! YANG TERUTAMA DI- MAKSUDKAN UNTUK PARA OPERATOR BRS. BAHAN INI DIMASUKKAN DALAM BUKU PETUNJUK KARENA ADA- LAH TANGGUNG JAWAB DOKTER UNTUK MELATIH PARA OPERATOR BRS UNTUK MENGHADAPI KEADAAN GAWAT DARURAT DI RUANGAN SINAR-X. " BACALAH HALAMAN KUNING INI PADA KESEMPATAN PERTAMA DAN SEBELUM ANDA MINTA SUATU PEMERIKSAAN SINAR-X YANG MEMERLUKAN BAHAN KONTRAS RADIOLOGIS ‘© Helaman kuning berisi instruksi-instruksi untuk keadaan gawat darurat, ‘* Instruksi tersebut menjelaskan kepada anda bagaimana meng. atasi reaksi terhadap obat yang mungkin ter ¢ Adatah tugas dari setiap dokter untuk melatih operator BRS agar dapat mengenali dan menangani penderita yang meng- alami reaksi yang berat terhadap suatu obat, (Halaman yang sama juga terdapat pada Buku Petwnjuk Teknik Radiografi.) Bahan dengan hak cipta PROTEKSI RADIASI BAHAYA SINAR-X SINAR-X HANYA BERBAHAYA BILA ANDA TIDAK HATI-HATI. Berhati-hati berarti taat pada aturan-aturan di bawah ini — Berdirilah di belakang pane! kontrol ketika exposure: lakukan. — Pastikan bahwa anda telah memakai apron dan sarung tangan Pb bila penderita perlu dipegangi. Bila mungkin, jangan izinkan seorang pun berada di dalam ruangan sinar-X. Bila terpaksa harus ada orang lain, usahakan agar mereka berada di belakang panel kontrol pada waktu ex- posure dilakukan, ~ Bila disediakan, pakailah senantiasa film-badge anda dan ceklah dengan teratur. — Jangan membuat foto sinar-X kecuali diperintah oleh DOKTER. -X di- Sinar-X bisa berbahaya. Anda tidak dapat merasakan atau mé hatnya: Bisa saja anda tidak mengetahui bahwa anda berada dalam so- rotan sinar-X. Exposure berulang terhadap sinar-X, biarpun itu berasal dari sinar hamburan baik dari penderita atau peralatannya, dan biarpun dengan dosis yang kecil sekalipun, dapat mengakibatkan ke- rusakan kesehatan yang permanen pada operator atau orang lain. Ingat, tidak hanya sinar-X langsung yang berbahaya tetapi juga sinar hamburannya. Jangan melakukan exposure bila anda berada di dekat tabung si- nar-X; anda harus selalu berada di belakang panel kontrol. Di sanalah anda akan aman. Selain penderita, anda harus melarang siapapun berada di dalam ruangan sinar-X, kecuali penderita memerlukan bantuan atau anak yang perlu dipegangi. Bila diperlukan, orang tua atau teman harus me- makai apron dan sarung tangan Pb. ketika dia berada di dekat pende- rita sementara foto sedang diambil. Jangan perbolehkan perawat atau petugas RS lain yang memegangi penderita sementara exposure dila- kukan. Risiko penderita terkena sinar-X amatlah kecil, karena mereka ja- rang terkena sinar-X dan karena hanya sebagian kecil dari tubuhnya yang terkena sinar-X pada setiap kali foto. Usahakan untuk melaksa- akan setiap detail dengan benar pada pertama kali sehingga tidak per- lu dibuat foto ulangan, siko terbesar dari sinar-X adalah untuk operator, dokter dan perawat yang bisa terkena expose berulangkeli selama bertahun-tahun pada waktu mereka bekerja. Tetapi tidak akan timbul bahaya bila ANDA dan MEREKA BERHATI-HATI. SINAR-X BISA MEMBAHAYAKAN SEKALIPUN ANDA TIDAK MELIHAT ATAU MERASAKANNYA, 13 14 REAKSI TERHADAP OBAT INTRAVENOUS YANG DIPAKA! UNTUK UROGRAFI Bahan kontras dipakai untuk pemeriksaan urografi (ginjal, ureter dan buli). BAHAN IN| HANYA BOLEH DIINJEKSIKAN OLEH DOKTER ATAU DENGAN IZIN DOKTER. Harus ada seorang dok- ter di rumah sakit yang bisa segera dihubungi sewaktu bahan ini di berikan sampai pemeriksaan sinar-X selesai (asalkan dokter bisa dihu- bungi dengan cepat, dia tidak perlu berada di ruangan sinar-X). Bahan yang dipakai dalam urografi ini harus diinjeksikan ke dalam vena, bahan ini memungkinkan untuk melihat ginjal, ureter dan buli yang normal tidak terlihat pada foto biasa. Bahan-bahan tersebut ada- lah senyawa iodine kompleks, yang bisa menimbulkan reaksi pada pen- derita, mulai dari yang ringan sampai amat serius dan bahkan bisa juga mengakibatkan kematian (walaupun jarang). Reaksi terhadap bahan ini bisa terjadi pada awal injeksi atau sege- ra sesudahnya atau bahkan tertunda 20-40 menit setelah injeksi. Re- aksi yang terjadi tidak tergantung pada jumiah obat yany diinjeksikan, sejumiah kecil bisa menimbulkan reaksi yang sama beratnya denyan jumlah yang besar. Tidak ada cara yang bisa dipakai untuk mentes penderita sebelum injeksi dilakukan. Reaksi yang ringan sering terjadi (jangan dikacaukan dengan epi- leptic fit), tetapi untungnya reaksi yang amat serius jarang terjadi. Setiap orang bisa memberikan reaksi. Reaksi terhadap obat tidaklah secara khas berhubungan dengan bentuk-bentuk alergi yang lain, wa- laupun penderita asthmatik bisa memberikan reaksi yang lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang tidak mempunyai riwayat alergi Tidak seorang pun bisa yakin bahwa tidak akan timbul reaksi. Bila sebelumnya penderita pernah diperiksa dan timbul reaksi, usahakan untuk mengetahui obat yang telah dipergunakan itu. Kemungkinen ke- cil timbul reaksi kedua pada mereka bila diinjeksikan bahan kontras yang berbeda. Tetapi bila penderita pernah menyalami reaksi sebelum- nya, anda harus siap untuk menghadapi timbulnya reaksi yany lain, HARUS SELALU TERSEDIA PENGOBATAN YANG MEMADAI {ANTI-HISTAMIN, STEROID, EPINEFRIN, ATROPIN DAN CAIR- AN GARAM I,V.) SEBELUM BAHAN KONTRAS DIINJEKSIKAN, PERLU PERHATIAN KHUSUS UNTUK BAHAN KONTRAS YANG DIPAKAI UNTUK PEMERIKSAAN CHOLANGIOGRAFI. DUA ATURAN POKOK: (1) PASTIKAN BAHWA TERSEDIA OBAT-OBATAN UNTUK MENGATASI REAKSI SEBELUM BAHAN KONTRAS DIIN- JEKSIKAN, (2) SETELAH BAHAN KONTRAS DIINJEKSIKAN, JANGAN MENINGGALKAN PENDERITA TIDAK TERJAGA SAMPAI PE- MERIKSAAN SELESAI DAN PENDERITA MERASA SEHAT- SEHAT SAJA, TIDAK PERNAH ADA PENDERITA YANG MEN- DAPAT REAKSI SERIUS SETELAH 60 MENIT. BERTINDAKLAH BIVAKSANA: BILA PENDERITA MEMPUNYAI RIWAYAT ADANYA REAKSI TERHADAP INJEKSI BAHAN KONTRAS ATAU RIWAYAT ALERG!| YANG BERAT, RUJUKLAH KE RUMAH SAKIT | BESAR UNTUK PEMERIKSAAN. | PASTIKAN BAHWA ANDA TELAH MENYEDIAKAN ATROPIN LV., ANTI-HISTAMIN, EPINEFRIN I.V. DAN STEROID SERTA SEMPRIT, DALAM ATAU DEKAT RUANGAN SINAR-X SEWAKTU BAHAN KONTRAS DIBERIKAN REAKSI RINGAN Penderita akan mengeluh adanya rasa panas dan tertekan pada ab- domen, bersin, timbul urticaria (biduran), merasa mual dan menjadi gelisah. Pengobatan Tenteramkan penderita. Katakan padanya janyan khawatir ka- rena reaksi akan segera berlalu. Kendorkan pakaian penderita bila ke- tat. Katakan kepada penderita untuk menarik napas dalam dan relax, Tinggallah bersama penderita dan perhatikan dia denyan seksama sampai gejala menghilang. Bila reaksi yang terjadi ini tidak membaik dalam beberapa saat, suruh seseorang untuk memanggil dokter atau perawat, REAKSI YANG LEBIH KUAT Penderita mungkin muntah, napas menjadi pendek (dyspneu) dan kulit menjadi pucat, Dia mulai berkeringat dan amat gelisah, De- nyut nadi menjadi cepat. Pengobatan Tetap tenang dan tenteramkan penderita. Tinggikan kepala dan bahu penderita bila napasnya menjadi pendek, Bila muntah miringkan kepala ke satu arah untuk mencegah aspira- si muntahar Bila ada tanda-tanda kolaps (kulit pucat, berkeringat, nadi cepat) naikkan kaki penderita dan rendahkan kepalanya (bila memungkin- kan, lakukan hal ini di atas meja sinar-X). Lebih penting, JAGA AGAR PENDERITA TETAP BERBARING. Tetaplah bersama penderita setiap saat. Panggil dokter bila gejala-gejala tidak cepat membaik (setelah be- berapa menit), REAKSI KONTRAS YANG BERAT Kulit pucat, berkeringat, napas amat dangkal, nadi cepat dan amat temah. Hilangnya kesadaran dan jantung berhenti berdenyut. REAKSI KONTRAS YANG BERAT ADALAH SUATU KEADAAN GAWAT DARURAT. ANDA HARUS BERTINDAK CEPAT. — Panggil dokter dan perawat. — Buatlah penderita tetap hangat dan mulailah melakukan perna- 15 a You have either reached 2 page thts unevalale fer vowing or reached your ievina tit for his book. a You have either reached 2 page thts unevalale fer vowing or reached your ievina tit for his book. 18 JANGAN MEMBUAT FOTO PENDERITA YANG SAKIT PA. RAH ATAU CEDERA BERAT SEORANG DIRI. SELALULAH MINTA BANTUAN PADA ORANG YANG BERWENANG. JA- NGAN PERNAH MENINGGALKAN PENDERITA YANG SAKIT PARAH ATAU CEDERA TANPA PENGAWASAN SEMENTARA ANDA MENCUCI FOTO ATAU TERPAKSA MENINGGALKAN RUANGAN FOTO OLEH KARENA SUATU SEBAB. USAHA- KAN SEORANG PERAWAT ATAU ORANG LAIN YANG TER- LATIH MENJAGA PENDERITA SETIAP SAAT, APA YANG HARUS DILAKUKAN BILA PENDERITA BERHENTI BERNAPAS — Selalu lakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa pend! yang tidak sadar itu masih bernapas, kerjakan hal ini berulang kali. Dia bisa berhenti bernapas dengan tenang tanpa batuk atau suara yang Jain, Ini bisa terjadi amat tiba-tiba sekali tanpa_peringatan. — Bila penderita berhenti bernapas, pastikan bahwa jalan napas tidak tersumbat. Dengan lembut angkatlah kepalanya ke belakang dan dagunya ke depan (lihat halaman berikut). Bila penderita memakai gigi palsu, lepaskantah, — Tutup hidungnya dengan jari-jari anda dan tahan rahang dengan ‘tangan yang lain. Berikanlah pernapasan buatan dari mulut ke hidung atau dari mulut ke mulut dengan kecepatan 12-15 pernapasan per menit (lihat halaman 19-22), Bila penderita mulai bernapas lagi, dan dia tidak cedera parah, miringkan dia ke posisi lateral yang aman (lihat halaman 24-25). ATURAN-ATURAN PENTING (1) BICARALAH DENGAN PENDERITA UNTUK MENGETA- HUI APAKAH DIA MASIH SADAR, SEBELUM ANDA MEMBE- RIKAN PERNAPASAN BUATAN. (2) PERIKSA MULUT DAN TENGGOROKAN UNTUK MEMAS- TIKAN BAHWA TIDAK ADA YANG MENYUMBAT JALAN NAPAS (MAKANAN, KOTORAN, MUNTAHAN). BILA PERLU, BEASIHKAN MULUT DAN TENGGOROKAN, (3) BILA PENDERITA TIDAK BERNAPAS, MULAILAH PER- NAPASAN BUATAN SETELAH ANDA MEMBERSIHKAN JALAN NAPAS. (4) BILA ANDA TIDAK BISA MEMBERSIHKAN JALAN NA- PAS SECARA SEMPURNA, MIRINGKAN KEPALA PENDERI- TA KE SAMPING DAN INI BIASANYA CUKUP MEMBEBAS- KAN UDARA MASUK KE DALAM DADA. (5) SEGERA CARI PERTOLONGAN PERAWAT DAN DOKTER. (6) KENDORKAN PAKAIAN PENDERITA YANG KETAT. 19 PERNAPASAN BUATAN Membersinkan Jalan Napas Otot-otot seorang penderita yang tidak sadar akan relaksasi sempurna, Lidah, yaitu otot yang mele kat pada rahang bawah, akan jatuh ke belakang dan menyumbat tenggorokan bila penderita tetap te: lentang, Menghilangkan sumbatan ini: (1) Berlututiah di dekat kepala penderita, (2) Letakkan satu tangan anda pada dahi dan ta rngan yang lain di bawah dagu. (3) Angkat rahang bawah ke atas dan tarik kepala ke belakang sampai dagu lebih tinggi daripada dahi (4) Tindakan ini akan menjauhkan lidah dari di ding belakang tenggorokan dan dengan demikian membebaskan jalan napas. {5) Jaga agar posisi kepala tetap demikian, denyar dan jihatlah apakah pernapasan mulai lagi. Bila pernapasan mula’ sisi lateral yang aman iringkan penderita ke po- hat halaman 24-25). Bila tidak ada pernapasan teruskan dengan melaku. kan pernapasan buatan, ‘Anda dapat membangunkan kembali penderita dengan jalan meniupkan udara ke dalam paru melalui hi- dung atau mulut penderita. Untuk anak-anak (lihat him. 22), hal ini harus dikerjakan dengan amat hati-hati. Anda harus mempraktekkan hal ini dan tahu denyan tepat bagaimana melakukan pernapasan buatan, Anda juga harus INGAT UNTUK MEMBERSIHKAN JALAN NAPAS sebelum anda mulai melakukan per- napasan buatan (lihat halaman sebelumnya). Pernapasan mulut ke hidung kepala tengadah—lener diangkat Tengadahkan kepala sampai dagu lebih hidung. Tutup mulut penderita dengan jalan menekan bibir baweh ke atas dengan ibu jari anda, Buka mulut anda lebar-lebar, ambil napas dalam, kemudian letakkan mulut anda rapat-rapat menge- lilingi hidung penderita, iupkan udara ke dalam paru penderita, kemuc angkat mulut anda dari hidungnya. Lakukan hal ini setiap & detik sampai pernapasan yang teratur pulih kembali. Angkat kepala anda dan lihat dada penderita untuk mengetahui apakah iga-iga bergerak. Bila tidak, ambil napas dalam lagi dan tiup sekali lagi melalui hidung penderita. Teruskan tindakan ini sampai pend: napas lagi tanpa bantuan. agi dari ita mulai ber- TIUPKAN UDARA KE DALAM PARU PENDERITA SETIAP 5 DETIK SAMPAI PERNAPASAN YANG TERATUR MULAI LAGI ATAU SAMPAI DOKTER MEMBERITAHU ANDA UNTUK MENG- HENTIKANNYA. Pernapasan mulut ke mulut Letakkan satu tangan di bawah leher penderita dan tangan yang lain pada dahi. Tengadahkan penderita sampai dagu lebih tinggi dari hidung, angkat leher sambil menekan dahi ke bawah, Kadang-kadang penderita akan mulai bernapas Kembali. Bila hal ini terjadi, perhatikan dada pen- derita dengan saksama. Bila penderita tidak mulai bernapas, anda harus segera memulai pernapasan buatan. Jaga agar kepala tetap tengadah dengan jalan meng- angkat leher: jepit hidung penderita dengan ibu jari dan telunjuk anda. Ambil napas dalam dan letakkan mulut anda rapat- rapat di atas mulut penderita. Tiupkan udara ke dalam paru penderita. Angkat mulut anda dari penderita dan juya ibu jari serta telunjuk anda. (Tangan yang lain tetap di ba- wah leher). Lihat pada iga-iga. Dada akan mengempis bila anda berhenti meniupkan udara ini merupakan pertan- da bahwa anda telah berhasi! memasukkan udara ke dalam paru. Bila iga tidak bergerak ke dalam, periks: lan napas dan pastikanlah tidak ada sum- batan dan angkat tangan yang ada di bawah teher untuk memastikan bahwa ekstensi leher sudah me- madai. Bila penderita tidak mulai bernapas kembali, am- bil napas dalam lagi dan ulangi tindakan di atas sekali lagi. a You have either reached 2 page thts unevalale fer vowing or reached your ievina tit for his book. a You have either reached 2 page thts unevalale fer vowing or reached your ievina tit for his book. a You have either reached 2 page thts unevalale fer vowing or reached your ievina tit for his book. a You have either reached 2 page thts unevalale fer vowing or reached your ievina tit for his book. a You have either reached 2 page thts unevalale fer vowing or reached your ievina tit for his book. FOTO THORAX 28 FOTO THORAX PEMILIHAN PROYEKSI Proveksi PA (posteroanterior) (atau anteroposterior (AP) untuk anak) biasanya sudah cukup. Bila terli- hat suatu kelainan, pertu ditambah proyeksi lateral, Walaupun demikian, proyeksi lateral hendaknya hanya dibuat setelah proyeksi PA diperiksa. Proyeksi lateral yang mana? Buatlah proyeksi lateral kiri kecuali semua tanda dan yejala klinis terdapat di sebelah kanan, pada kasus ini buatlah proyeksi lateral kanan, Berdiri atau berbaring’ Kalau muangkin buatlah foto thorax pada Posisi berdiri atau duduk, karena ba. nyak keadaan intrathorakal (misal cairan pleura, pneumothorax, ukuran jantung, lebar mediastinum) sulit dinilai bila foto dibuat dengan penderita berbaring. Pusisi apikal (lordotik) hanya dibuat bila pada foto PA menunjukkan kemungkinan adanya kelainan pa- da daerah apex kedua paru. Proyeksi tambahan ini hendaknya hanya dibuat setelah foto rutin diperiksa den bila ada kesulitan menginterpretasikan suatu lesi di apex. Proveksi lateral dekubitus dibuat bila klinis diduya ada cairan pleura tetapi tidak terlihat pada foto PA atau lateral. Proyeksi lateral dekubitus hanya dibuat setelah foto PA dan lateral diperiksa, Foto oblik iga hanya dibuat untuk kelainan-kelainan pada iga (misal pembengkakan lokal) atau bila ter- dapat nyeri lokal pada dada yang tidak bisa diterangkan sebabnya, dan hanya dibuat setelah foto rutin dipe- riksa. Bahkan dengan foto oblik yang bagus pun, fraktur iga bisa tidak terlihat. Foto ekspirasi adalah foto thorax PA atau AP yang diambil pada waktu penderita dalam keadaan ekspira- si penuh. Hanya dibuat bila foto rutin gagal menunjukkan adanya preumothorax yang diduga secara klinis atau suatu benda asing yang terinhalasi. 29 INTERPRETAS! FOTO THORAX Ikutilah suatu cara yang sistematis untuk memeriksa foto thorax. (1) (a) Cek apakah sentrasi foto sudah benar dan foto dibuat peda waktu inspiras’ penuh (Jihat halaman: 32}. Foto yang dibuat pada waktu ekspirasi bisa menimbulkan kerayuan karena bisa menyerupai % —— suatu penyakit misal kongesti paru, kardiomegali atau mediastinum yang lebar, Kesampingkan ba- yangan-bayangan yang terjadi karena rambut, pakaian atau lesi kuli (b) Cek apakah exposure sudah benar (bila sudah diperoteh densitas yang benar, maki kan di belakang “daerah yang hitam’” pada foto tepat dapat terlihat). Foto yang pucat karena “un- derexposed’” harus diinterpretasikan denyan hati-hati; yambaran paru bisa memberi kesan adanya ede- ma paru atau konsolidasi. Foto yang hitam karena “overexposed” bisa memberi kesan adanya emfi- sema. (2) Cek apakah tulang-tulang {iga, clavicuta, scapula dll.) normal. Cek apakah posisi diafragma normal; diafragma kanan biasanya 2,5 cm. lebih tinggi daripada kiri (diiden- tifikasikan pada proyeksi lateral dengan adanya gas dalam gaster atau colon di bawahnya, lihat halaman 30). Cek sinus costophrenicus baik pada foto PA maupun lateral, 4. Cek mediastinum superior apakah melebar, atau adakah massa abnormal, dan carilah trachea. 5. Cek adakah kelainan pada jantung dan pembuluh darah besar. Diameter jantung pada orang dewasa (foto berdiri) harus kurang dari separuh lebar dada. 6. (a) Semua corakan paru_ yang normal adalah vaskular. Cek apakah ukuran dan polanya normat (“pola paru”). (b) Bayangan pada daerah hilus harus memperlihatkan masing-masing pembuluh darah yang menggam- barkan arteria pulmonalis dan vena-vena besar. Munykin sulit urtuk melihat vena-vena pulmona- lis yang lain, Hilus kiri normal lebih tinggi daripada hilus kanan. (c) Ingat bahwa sistem paru dan jantuny amat erat berhubungan dan karena itu perubahan-perubahan pada paru (misal edema) bisa merupakan akibat sekunder dari perubshan-perubshan pada jantung, Foto thorax yang normal tidak mengesampingkan adanya penyakit paru yany sedang berkembang, ter- utame pada anak-anak, Kelainan yang bisa terlihat paca foto thorax memerlukan waktu yang lebih lama untuk berkembang daripada kelainan klinis. Foto follow-up, Kondisi penderita menentukan bilamana foto follow-up harus dibuat. Bila perkembang- an klinis memuaskan mungkin tidak diperlukan foto-foto lebih lanjut. Bila keadaan klinis memerlukan foto lebih lanjut, biasanya cukup dibuat foto PA saja.

Anda mungkin juga menyukai