DIARE
Disusun oleh:
KELAS : 7O
DOSEN :Nurhasna, M. Farm, Apt
PENDAHULUAN
Diare seringkali dianggap penyakit yang biasa dan sering dianggap sepele
penanganannya. Pada kenyataanya diare dapat menyebabkan gangguan sistem
ataupun komplikasi yang sangat membahayakan bagi penderita. Beberapa di
antaranya adalah gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, shock hipovolemia,
gangguan berbagai organ tubuh, dan bila tidak tertangani dengan baik dapat
menyebabkan kematian. Dengan demikian menjadi penting bagi perawat untuk
mengetahui lebih lanjut tentang diare, dampak negative yang ditibulkan, serta upaya
penanganan dan pencegahan komplikasinya.
Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari
tiga kali sehari. Dimana pada dunia ke-3, diare adalah penyebab kematian paling
umum kematian balita, membunuh lebih dari 1,5 Juta orang pertahun. Diare
kondisinya dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (Fructose, Lactose),
penyakit dan makana atau kelebihan Vitamin C dan biasanya disertai sakit perut dan
seringkali enek dan muntah. Dimana menurut WHO (1980) diare terbagi dua
berdasarkan mula dan lamanya, yaitu diare akut dan diare kronik.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2007 dari Kementerian Kesehatan,
tingkat kematian bayi berusia 29 hari hingga 11 bulan akibat diare mencapai 31,4
persen. Adapun pada bayi usia 1-4 tahun sebanyak 25,2 persen. Bayi meninggal
karena kekurangan cairan tubuh. Diare masih merupakan masalah kesehatan di
Indonesia. Walaupun angka mortalitasnya telah menurun tajam, tetapi angka
morbiditas masih cukup tinggi. Kematian akibat penyakit diare di Indonesia juga
terukur lebih tinggi dari pneumonia (radang paru akut) yang selama ini didengungkan
sebagai penyebab tipikal kematian bayi.
1. Definisi Diare
2. Sebutkan jenis-jenis diare?
3. Apa sajakah penyebab diare?
4. Bagaiman patofisiologi terjadinya diare?
5. Sebutkan tanda dan gejala diare?
6. Bagaiman cara pencegahan terhadap penyakit diare?
7. Obat apa yang digunakan saat diare terjadi?
8. Bagaimana Tata Laksana untuk Diare?
1.3 Tujuan
1. Agar dapat memahami apa itu penyakit diare dan mengetahuai apa bahaya dari
pada penyakit diare.
2. Agar dapat memahami penyebab timbulnya penyakit diare dan bagaimana cara
pencegahan dari pada penyakit diare.
3. Agar kita juga dapat mengetahui tentang macam-macam dan tanda-tanda penyakit
diare.
4. Untuk mengajak agar labih memperhatikan dan menyadari tentang perlunya
kebersihan lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
Diare adalah ketidakseimbangan dalam penyerapan dan sekresi air dan elektrolit.
Ini mungkin berhubungan dengan penyakit tertentu dari gastrointestinal (GI) saluran
atau dengan penyakit luar saluran pencernaan. (Pharmacotherapy Handbook 9th
Edition, 2015). Diare adalah suatu ketidakseimbangan antara absorbsi dan sekresi air
atau elektrolit. Pada keadaan normal, absorpsi air dan elektrolit lebih besar di
bandingkan ekskresi. (Farmakoterapi & Terminologi Medis, Priyanto., 2009). Buang
air besar dengan peningkatan frekuensi tiga kali atau lebih dalam 24 jam dengan
konsistensi lembek atau bahkan dapat berupa air saja, dengan atau tanpa darah dan
lendir ,dan dapat disertai gejala lain seperti mual, muntah, demam, atau nyeri perut.
Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose),
kelebihan vitamin C, dan mengonsumsi Buah-buahan tertentu. Biasanya disertai sakit
perut dan seringkali mual dan muntah. Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan
tapi tidak semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang
melebihi 200 gram per hari.
Memakan makanan yang asam, pedas, atau bersantan sekaligus secara berlebihan
dapat menyebabkan diare juga karena membuat usus kaget. Hal ini terjadi ketika
cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar. Sebagai bagian dari proses
digestasi, atau karena masukan cairan, makanan tercampur dengan sejumlah besar air.
Oleh karena itu makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus
besar. Usus besar menyerap air, meninggalkan material yang lain sebagai kotoran
yang setengah padat. Bila usus besar rusak/radang, penyerapan tidak terjadi dan
hasilnya adalah kotoran yang berair.
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali
akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan
mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus
umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu
yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat
mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.
Penyebab diare dapat diklasifikasikan menjadi enam golongan:
a. Infeksi yang disebabkan bakteri, virus atau parasit.
Virus
Astrovirus, Calcivirus (Norovirus, Sapovirus), Enteric adenovirus,
Coronavirus, Norwalk virus, Herpes simplex virus* Cytomegalovirus*
Rotavirus* (*Umumnya berhubungan dengan diare hanya pada penderita
imunocompromised)
Kuman/Bakteri
Aeromonas, Bacillus cereus, Camplyobacter jejuni, Clostridium perfingens,
Clostridium defficile, Escherichia coli, Pleisomonas shigeloides, Salmonella,
Shigella, Staphylococcus aureus, Vibrio cholera, Vibrio parahaemolyticus,
Yersinia enterocolitica
Parasit
Balantidum coli, Blastocystis homonis, Cryptosporodium parvum, Entamoeba
histolytica, Giardia lamblia, Isospora belli, Strongyloides stercoralis, Trichuris
trichiura
b. Adanya gangguan penyerapan makanan atau disebut malabsorbsi.
c. Keracunan bahan kimia atau racun yang terkandung dalam makanan.
d. Imunodefisiensi yaitu kekebalan tubuh yang menurun.
e. Penyebab lain seperti obat-obatan
Laksatif
Antasid (Magnesium)
Antineoplastics
Antibiotik (klindamisin, tetrasiklin, sulfonamid)
Antihipertensi
Misoprostol
PPI
2.4 Patologi Diare
b. Gangguan Osmotik
Adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap yang dapat
menyebabkan tekanan osmotik meningkat, sehingga terjadi pergeseran air
dan elektrolit ke dalam rongga usus yang berlebihan yang akan
merangsang usus untuk mengeluarkan feses.
c. Gangguan Sekresi
Gejala yang biasanya ditemukan adalah buang air besar terus menerus disertai
dengan rasa mulas yang berkepanjangan, dehidrasi, mual dan muntah. Tetapi gejala
lainnya yang dapat timbul antara lain pegal pada punggung, dan perut sering
berbunyi.
Bila sudah terlanjur terserang diare, upaya pertolongan pertama yang perlu segera
dilakukan:
Antimotilitas
OBAT DOSIS DOSIS DEWASA
2,5 mg/tablet 5 mg 4 kali sehari, jangan
Difenoxilat melebihi 20 mg/hari
2,5 mg/5 ml Mula-mula 4 mg, kemudian 2 mg
setelah diare, jangan melebihi 16
Loperamid 2 mg/kapsul mg/hari
Paregorig 1 mg/5ml, 2 mg/5ml 5-10 ml, 1-4 kali sehari
0,6 ml 4 kali sehari
Opium tincture 5 mg/ml 2 tablet, kemudian 1 tablet
setelah diare, sampai 3 tablet per
Difenoxin 1 mg/tablet hari
Adsorben
OBAT DOSIS DOSIS DEWASA
5,7 g kaolin+130,2 30-120 ml setelah diare
Kaolin-pektin
mg/30ml 2 tablet 4 kali sehari atau setelah
diare, jangan melebihi 12 tablet per
Polycarbophy 500 mg/tablet hari.
750 mg/15ml,
300 mg/7,5mL
1200-1500 mg setelah BAB atau
Attapulgit 750mg/tablet,
setiap 2 jam sampai 9000 mg per hari
600 mg/tablet,
300 mg/tablet
Antisekretori
OBAT DOSIS DOSIS DEWASA
Bismuth subsalisilat 1050 mg/30 ml, 2 tablet or 30 ml setiap 30
262 mg/15 ml, 524mg/15ml, menit sampai 1 jam jika
262 mg/tablet diperlukan sampai 8 dosis
per hari
Enzymes(laktase) 1250 neutral laktase unit 4 3-4 drops diberikan dengan
drops 3300 laktase units per susu atau produk dairy 1or 2
tablet tab
Bakteri pengganti 2 tablet atau 1 granul paket
(Lactobacillus 3- 4 kali sehari diberikan
ascorphilus, L. dengan susu, jus atau air
Diare, seperti batuk, mungkin mekanisme pertahanan tubuh untuk membersihkan diri
dari zat atau patogen berbahaya. Respon terapi yang benar belum tentu untuk
menghentikan diare di semua biaya. Jika diare adalah sekunder untuk penyakit lain,
mengendalikan kondisi utama yang diperlukan.
TINJAUAN KASUS
A KASUS DIARE
An. B 5th MRS karena demam dan mencret sebanyak >10x dengan
konsistensi cair, warna kuning, berbuih, tedapat darah, lendir serta berbau busuk. Dari
pemeriksaan fisik diketahui pasien mengalami dehidrasi. Bedasakan hasil
pemeriksaan, dokter meesepkan obat-obat berikut :
B. RESEP OBAT
b) KETEPATAN DOSIS
o R/ Paracetamol syr No.1
Sprn 1-3dd1 cth
Menurut DIH, pada usia 5th dosis max 240 mg. Sedangkan pada aturan pakai
menurut ISO 120 mg/5 ml/hari
Tepat Dosis & Tepat Rejimen
1-5th 2 jam pertama 4 gelas larutan selanjutnya 1 gelas tiap BAB. (ISO
Vol.45, hal 393)
Anak usia 1-5th membutuhkan cairan atau oralit 800 ml 1400 ml. 1 gelas
sama dengan 200 ml. (Depkes RI. 2011. Buku Saku Petugas Kesehatan.
Depkes RI)
Jadi 200 ml x 4 kali minum = 800 ml. Tepat Dosis
Oralit diberikan semaunya atau dikatakan lain hingga dehidrasi teatasi. (ISO
Vol.45, hal 393)
Tepat Rejimen
c) INTERAKSI OBAT
Tidak ada interaksi obat (Drugs.com)
BAB IV
KESIMPULAN
Diare adalah buang air besar (defekasi) denganjumlah yang lebih banyak dari
biasanya (normal 100-200 ml perjam tinja), dengan tinja berbentuk cair atau setengah
cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi defekasi. Penyalitm diare
ditimbulkan oleh makanan, miniman, virus dan bakteri, dan juga alkohol. Kuman
penyakit diare ditularkan melalui air dan makanan, tangan yang kotor, berak sebarang
tempat dan botol susu yang kurang bersih.
Diare terbagi dua berdasarkan mula dan lamanya yaitu; diare aku dan kronik.
Penyakit diare ditandai dengan adanya berak encer, biasanya 3x atau lebih dalam
sehari, disertai muntah, badan lesu dan lemah, tidak mau makan, panas. Bahaya dari
pada diare itu adalah banyaknya kehilangan cairan tubuh, dan menyebabkan
kematian.
Usaha untuk mengatasi diare yaitu dengan cara memberi minuman, larutan
Oralit, biasanya juga larutan gula, garam (LGG). Yang harus diperhatikan dalam
pemberian makanan dan minuman pada penderita diare yaitu pemberian ASI,
pemberian air sayur, buah bila penderita menimbulkan gejala diare. Cara pencegahan
penyakit diare yaitu dengan cara pemberian ASI, makanan, pemakaian air bersih,
berak pada tempatnya, kebersihan perorangan, kebersihan makanan dan minuman.
DAFTAR PUSTAKA
Aberg, J.A., Lacy,C.F, Amstrong, L.L, Goldman, M.P, and Lance, L.L., 2009, Drug
Information Handbook, 17th edition, Lexi-Comp for the American Pharmacists
Association.