Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

Namun, kenyataan dilapangan banyak siswa masih mengalami banyak

kesulitan dalam belajar. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya siswa

berlatih dalam menggunakan media terkait materi yang disampaikan.

Sehingga pembelajaran kurang bermakna. Ditambah lagi kurangnya sarana

dan prasarana serta metode pembelajaran yang di gunakan.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan dari

tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah dan bahkan sampai

keperguruan tinggi. Menurut (Soedjadi, 2000: 43) matematika juga merupakan

salah satu matapelajaran disekolah yang dinilai cukup memegang peranan

penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas, karena matematika

merupakan salah satu sarana berpikir untuk mengkaji sesuatu secara logis dan

sistematis.

Menurut Djamarah (2006: 5 ), model pembelajaran yang baik adalah yang

mampu mengubah paradigma pembelajaran dari siswa sebagai objek atau

sasaran pembelajaran menjadi subyek atau pelaku dari tujuan pembelajaran.

Model pembelajaran tersebut harus mampu mengikut sertakan semua siswa

untuk mendapatkan peran, mampu menggembangkan kemampuan dasar siswa

dan sikap positif siswa sehingga proses belajar menggajar menjadi lebih

menarik, menentang, dan menyenangkan sehingga prestasinya meningkat.


2

Menurut Kramarski (2010: 365-394) Metode Improve merupakan

salah satu metode yang memiliki tingkat kebermaknaan tinggi. Dalam metode

ini, siswa dikenalkan pada satu konsep baru, memberikan pertanyaan-

pertanyaan metakognitif dan kemudian berlatih memecahkan masalah terkait

materi. Kemudian guru meriview kesulitan-kesulitan yang dialami siswa.

Siswa juga dapat menverifikasi dan mengevaluasi apa yang mereka pelajari

sehingga dapat memperkaya pengetahuan mereka.

Penerapan metode improve pada kubus dan balok, tidak hanya akan

membuat siswa belajar individual tetapi mereka dapat belajar bersama dalam

kelompok sehingga akan terjadi pertukaran ide-ide antara sesama anggota

kelompok dalam memecahkan masalah dan menyelesaikan soal-soal tentang

materi kubus dan balok.

Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri Ilath, ditemukan banyak

masalah yang dihadapi dalam proses belajar menggajar. Diantaranya,

pelajaran masih didominasi oleh guru matapelajaran dan pada saat proses

belajar menggajar berlangsung hanya sebagian siswa yang serius

memperhatikan apa yang diterapkan oleh guru, sedangkan siswa yang lain ada

yang bercerita dengan teman, ada yang menggambar, dan ada juga siswa yang

menulis tugas mata pelajaran yang lain dijam matematika. Selain itu, model

pembelajaran yang digunakan guru pun tidak berfariatif, sehingga membuat

kondisi diruang kelas cenderung monoton dan membosankan. Hal inilah yang

membuat siswa bosan dan malas belajar, sehingga membuat siswa tidak

memahami tentang materi yang disampaikan oleh guru, apalagi untuk materi
3

yang dianggap sulit. Halhal seperti inilah yang menyebabkan hasil belajar

siswa rendah.

Dari hasil diskusi yang dilakukan dengan guru matematika pada SMP

Negeri Ilath, siswa banyak yang mengalami kesulitan dalam mempelajari

bangun ruang sisi datar, khususnya dalam memahami konsep luas permukaan

kubus dan balok. Dalam hal ini siswa menggalami kesulitan dalam

menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan materi kubus dan balok.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

Penelitian Tindakan Kelas. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

MELALUI METODE IMPROVE PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI

KELAS VIII SMP NEGERI ILATH

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, peneliti

mengidentifikasi masalah diantaranya :

1. Siswa masih mengalami kesulitan dalam mempelajari bangun ruang sisi datar,

khususnya dalam memahami konsep luas permukaan kubus dan balok.

2. Pembelajaran masih didominasi oleh guru mata pelajaran dan pada saat proses

belajar menggajar berlangsung hanya sebagian siswa yang serius

memperhatikan apa yang diterapkan oleh guru, sedangkan siswa yang lain ada

yang bercerita dengan teman, ada yang menggambar, dan ada juga siswa yang

menulis tugas mata pelajaran yang lain dijam matematika.

3. Model pembelajaran yang digunakan guru pun tidak berfariasi, sehingga

membuat kondisi diruang kelas cenderung monoton dan membosankan.


4

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi masalah dalam

penilitian ini, yaitu apakah dengan menggunakan metode improve dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri Ilath pada materi kubus

dan balok ?

1.4 Tujuan Penelitian

Penilitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas VIII

SMP Negeri Ilath pada materi kubus dan balok dengan menggunakan metode

improve.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat pelaksanaan penilitian ini antra lain:

1. Bagai siswa

a. Dapat meningkat perhatian, minat, dan motivasi belajar siswa terhadap

matematika.

b. Dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran

c. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri Ilath pada

mata pelajaran matematika.

2. Bagi guru, dengan penilitian ini :

a. Guru dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendapatan

pembelajaran dikelas dan dirumah sehingga konsep-konsep

matematika yang dianjurkan guru dapat dikuasai siswa.


5

b. Guru akan terbiasa untuk melakukan penilitian tindakan kelas dengan

merencanakan pendekatan-pendekatan pembelajaran yang baru guna

meningkatkan hasil belajar siswanya.

3. Bagi sekolah,

Sebagai bahan informasi agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

disekolah.

1.6 Penjelasan Istilah

Agar tidak terjadi penafsiran yang berbeda terhadap istilah-istilah yang

digunakan dalam penelitian ini, maka penulis perlu memberikan penjelasan

terhadap beberapa istilah sebagai berikut:

1. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa

mengalami proses belajar.

2. Metode improve merupakan suatau pembelajaran yang yang

mengutamakan kemampuan siswa.

3. Kubus adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah sisi

berbentuk persegi yang kongruen.

4. Balok adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam sisi persegi

panjang yang terdiri atas tiga pasang sisi berhadapan yang kongruen.

Anda mungkin juga menyukai