Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Belajar

Menurut Slameto (2003: 2), belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkahlaku yang baru

secara keseluruhan sebaagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan

lingkungaannya. Sementara itu, Ratumanan (2004: 2) mengatakan, belajar

merupakan suatu tahapan aktivitas yang menghasilkan perubahan prilaku dan

mental yang relatif tetap sebagi bentuk respons terhadap situasi atau sebagai hasil

pengalaman dan interaaksi dengan lingkungan.

Gegne dan Thompson (Suyono, 2011: 13), belajar adalah perubahan

tingkah laku yang relatif, menetap sebagai hasil dari pengalaman. Belajar

merupakan proses yang aktif untuk memahami hal-hal yang baru dengan

pengetahuan yang kita miliki. Disini terjadi penyesuaian diri pengetahuan yang

sudah kita miliki dengan pengetahuan baru. Dengan kata lain, ada tahap evaluasi

terhadap informasi yang didapat, apakah pengetahuan yang dimiliki masih relevan

atau kita harus memperbarui pengetahuan sesuai dengan perkembagan zaman.

Suyono (2011: 9), belajar adalah suatu aktivitas atau proses untuk

memperoleh suatu pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki

perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian. Definisi ini menekankan bahwa

belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku akibat pengalaman yang relatif
menetap menuju kebaikan. Senada dengan hal tersebut, belajar juga tidak hanya

dilihat dari segi teknis tetapi dilihat juga dari segi nilai dan norma.

Witakker (Aunurrahman, 2009: 34), belajar adalah proses dimana

tingkahlaku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Wittaker

juga mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh

individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya. Pada dasarnya belajar merupakan suatu proses yang

terjadi dalam diri seseorang untuk memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dari

pengalaman-pengalaman yang dialaminya, sehingga dapat menghasilkaan

perubahan tingkah laku menjadi lebih baik secara keseluruhan.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah suatu tahapan aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh

pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan

mengokohkan kepribadian, ketika ia mampu mengulangi, mengevaluasi serta

mengimplementasikan materi melalui latihan dan pengalaman yang dimiliki.

2.2 Pengertian Pembelajaran Matematika

Pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu upaya menciptakan kondisi

yang memungkinkan siswa dapat belajar. Menurut Degeng (Ratumanan, 2004: 3),

pembelajaran merupakan upaya untuk membelajarkan siswa. Secara eksplisit

terlihat bahwa dalam pembelajaran ada kegiatan memilih, menetapkan dan

menggembangkan metode untuk mencapai hasil yang diinginkan. Ratumanan

(2004: 112) menggatakan pembelajaran kotruktivisme merupakan suatu kondisi


dimana guru membantu siswa untuk membangun pengetahuan dengan

kemampuannya sendiri melalui konsep internalisasi sehingga konsep atau prinsip

itu terbangun kembali.

Dalam hubungannya dengan pembelajaran matematika manurut Nikson

(Ratumanan, 2004: 112), pembelajaran matematika adalah suatu upaya membantu

siswa untuk mengkonstruksi (membangun) konsep-konsep atau prinsip-prinsip

dengan kemampuannya sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsep atau

prinsip itu terbangun kembali.

Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa pembelajaran matematika

adalah pembelajaran yang ditujukkan untuk membentuk atau mengkonstruksi

pengetahuan siswa sendiri dengan bantuan guru sebagai fasilitator dan mediator.

Di samping itu siswa terlibat aktif, agar memiliki pemahaman yang kuat mengenai

materi atau informasi yang diperolehnya.

2.3 Hasil Belajar

Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru

mengembangkan model-model pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan

intensitas siswa secara efektif didalam proses pembelajaran. Pengembangan

model pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar secara aktif dan

menyenangkan, sehingga siswa dapat meraih hasil belajar dan prestasi yang

optimal.

Menurut Bloom (Ratumanan, 2002: 5), mengklasifikasikan hasil belajar

menjadi tiga ranah yaitu rana kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor.

Penjelasan ke tiga ranah tersebut sebagai berikut:


1. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek, yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis,

dan evaluasi.

2. Rana efektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yaitu

penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

3. Rana psikomotor berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan

kemampuan bertindak, yaitu gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar,

kemampuan perceptual, keharmonisan, dan gerakan kompleks.

Dalam pembelajaran, ketiga ranah tersebut menjadi penilaian hasil belajar.

Ranah yang paling banyak dinilai oleh para guru dalam proses pembelajaran

adalah ranah kognitif. Ranah kognitif banyak dinilai oleh para guru disekolah,

karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam mengguasai isi bahan

pengajaran.

Dari penjelasan di atas, maka dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar

adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa mengalami proses belajar.

Dalam penelitian ini hasil belajar yaitu aspek kognitif dapat dilihat dari hasil tes

akhir setiap siklus.

2.4 Metode Improve

Perkembangan ilmu pengetahuan merupakan salah satu perkembangan

yang cukup pesat. Hal ini dikarenakan tuntutan zaman yang senantiasa berubah

cepat. Hal ini juga akan kita temukan pada perkembangan metode pembelajaran

matematika khususnya. Pada awalnya metode menghafal dan menerima dengan

praktis suatu konsep tertentu merupakan ciri khas dari pembelajaran. Namun
seiring berjalannya perkembangan ilmu pengetahuan, mulai dikembangkan

metode-metode pembelajaran yang mendorong siswa menemukan sendiri suatu

konsep dengan bimbingan dari fasilitator. Salah satu metode pembelajaran yang

mendorong siswa dapat menemukan sendiri suatu konsep pembelajaran adalah

metode Improve.

Kramarski, M (2010: 365-394) menyebutkan bahwa IMPROVE merupakan

akronim dari (Introducing the New Concept, Metacognitive Questioning,

Practicing, Reviewing and Reducing Difficulties, Obtaining Mastery, Verification,

and Enrichment) merupakan metode yang setiap kata dalam akronimnya

merupakan langkah pembelajaran:

a. Introducing the New Concept. Siswa diberikan suatu konsep baru oleh guru

tanpa memberikan hasil akhir atau bentuk jadinya saja. Konsep ini diberikan

dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang membuat siswa terlibat

secara aktif dan dapat menggali kemampuan diri mereka sendiri.

b. Meta-cognitive Questioning. Pertanyaan yang dapat diajukan guru kepada

siswa meliputi pertanyaan pemahaman misalnya seorang guru memberikan

permasalahan kepada siswa mengenai suatu materi, setelah itu guru bertanya

kepada siswa, Apa masalah ini?, pertanyaan koneksi merupakan pertanyaan

mengenai apa yang siswa dapat sekarang dengan apa yang telah didapatnya

dahulu, misalnya, Apakah masalah sekarang sama atau berbeda dari

pemecahan masalah yang telah Anda lakukan dimasa lalu?, Pertanyaan

strategi berkaitan dengan solusi-solusi yang akan diajukan siswa untuk

memecahkan permasalahan yang dihadapinya seperti Strategi apa yang cocok


untuk memecahkan masalah tersebut?dan pertanyaan refleksi yang

mendorong siswa untuk mempertimbangkan cara atau strategi yang telah

diajukannya seperti Apakah strategi itu merupakan solusi yang masuk akal

untuk memecahkan masalah ini?.

c. Practicing. Siswa diajak untuk berlatih memecahkan masalah secara langsung.

Hal ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan penguasaan materi dan

mengasah kemampuan serta keterampilan siswa.

d. Reviewing and Reducing Difficulties. Biasanya pada saat latihan langsung,

siswa banyak mengalami kesulitan. Pada tahap ini guru mencoba untuk

melakukan review terhadap kesalahan-kesalahan yang dihadapi siswa dalam

memahami materi dan memecahkan permasalahan.

e. Obtaining Mastery. Siswa diberikan tes yang bertujuan untuk mengetahui

penguasaan materi siswa.

f. Verification. Pada tahap ini, dilakukan identifikasi siswa mana yang telah

mencapai batas kelulusan yang dikategorikan sebagai siswa yang sudah

menguasai materi dan siswa mana yang belum mencapai batas kelulusan yang

dikategorikan sebagai siswa yang belum menguasai materi.

g. Enrichment. Pada tahap ini dilakukan pengayaan terhadap siswa yang belum

menguasai materi dengan kegiatan remedial.


2.5. Ruang Lingkup Materi

Tabel 2.1 Standar Kompetensi : Mamahami sifat-sifat kubus dan balok serta

bagian- bagiannya dan menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar Indikator Materi

Mengidentifikasi sifat- 1. Menyebutkan unsur Kubus dan balok


sifat kubus dan balok serta unsur kubus dan balok
bagian-bagiannya. : rusuk, bidang sisi,
diagonal bidang,
diagonal ruang, bidang
diagonal.
2. Jaring-jaring kubus dan
balok
3. Menemukan rumus luas
permukaan kubus dan
balok.
4. Menghitung luas
permukaan kubus dan
balok.
5. Menentukan rumus
volume kubus dan
balok
6. Menghitung volume
kubus dan balok.

2.6 Kerangka Berpikir

Tercapainya tujuan pembelajaran suatu materi pembelajaran di kelas

merupakan hal utama yang selalu diharapkan oleh setiap guru.

Kenyataanya bahwa siswa masih kesulitan dalam menyebutkan unsur-

unsur kubus dan balok maupun sebaliknya menuntut suatu perubahan

proses pembelajaran dikelas.

Pembelajaran di kelas yang selama ini didominasi oleh guru

hendaknya diubah guna memperbaiki hasil belajar yang lebih baik.


Berdasarkan uraian yang dikemukakan sebelumnya maka dapat dikatakan

bahwa jika metode pembelajaran improve dikemukakan dalam proses

pembelajaran matematika dikelas, maka hasil belajar siswa kelas VIII

SMP Negeri Ilath pada materi kubus dan balok dapat ditingkatkan.

2.7 Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah : Ada peningkatan hasil

belajar siswa kelas VIII SMP Negeri Ilath pada materi kubus dan balok

melalui metode improve.

Anda mungkin juga menyukai