Anda di halaman 1dari 10

14

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Persen Tumbuh Tunas

Berdasarkan hasil penelitian Persen tumbuh tunas dari stek batang Titi
(Gmelina mollucana, Back) selama 3 bulan. menunjukan bahwa rata-rata presentase
tumbuh tunas dari Gmelina mollucana, Back adalah 67,22 % (121 stek berhasil
tumbuh dengan baik dari total 180 stek).

Tabel 1. Rata Rata Persen Tumbuh Tunas Berdasarkan Ukuran Diameter Stek

Perlakuan Rata- rata

A1 60%

A2 60%

A3 60%

Total 180%

Berdasarka hasil penelitian yang disajikan pada tabel 1 terlihat bahwa nilai
rata rata persen tumbuh tunas tertinggi berdasarkan ukuran diameter stek yaitu 6 %
dan untuk persen tumbuh terendah adalah 5,7% . Sedangkan nilai rata rata persen
tumbuh tunas berdasarkan jumlah buku dapat dilihat pada tabel 2 di bawa ini:

Tabel 2. Rata Rata Persen Tumbuh Tunas Berdasarkan Jumlah Buku (Node)

Perlakuan Rata- rata

B1 90%
B2 80%
Total 170%
15

Tabel 3. Rata Rata Persen Tumbuh Tunas Berdasarkan Interaksi Antara Kedua
Faktor

Perlakuan Rata- rata

A1 B1 54%

A1 B2 63%

A2 B1 66%

A2 B2 60 %

A3 B1 75%

A3 B2 45%

Total 363%

Berdasarkan interaksi antara kedua faktor maka persen tumbuh tertinggi


yang dicapai pada setiap ulangan yaitu 7,5 %,pada perlakuan A3 B1 (diameter stek
3-3,9 cm buku 2) dan untuk persen tumbuh terendah adalah 4,5 % pada perlakuan A3
B2 ( diameter stek 3-3,9 cm buku 3).
Hasil analisis sidik ragam persen tumbuh tunas lampiran 2 menunjukan
bahwa ukuran diameter stek dan jumlah buku memberi pengaruh nyata terhadap
pertumbuhan stek titi (Gmelina mollucana, Back)
Pada akhir penelitian terlihat kondisi pertumbuhan stek cukup baik, ini
diduga kondisi persedian fotosintat pada sel (karbohidrat) masih optimum untuk
pertumbuhan stek.
Menurut Harjadi (1989) terdapat beberapa faktor yang juga mempengaruhi
keberhasilan stek, yaitu asal stek (posisi stek pada tanaman induk), diameter stek, dan
lingkungan ( suhu, kelembaban, cahaya) . Selain ketersediaan bahan makanan yang
cukup untuk pertumbuhan stek, diduga keadaan lingkungan dan pemilihan bahan stek
yang baik juga merupakan salah satu faktor keberhasilan tumbuhnya stek.
16

4.2. Waktu Muncul Tunas

Pengamatan waktu muncul tunas dilakukan setiap hari untuk mengetahui


kecepatan pertumbuhan tunas pada beberapa diameter stek dan jumlah buku yang
digunakan. Waktu muncul tunas yang disajikan pada Tabel 4 memperlihatkan adanya
pengaruh dari diameter stek dan jumlah buku yang digunakan.

Pada awal pengamatan, tunas muncul pertama kali pada hari ke 10 setelah
penanaman, tunas muncul pada perlakuan A1B2, A2B1 dan A2B2, (ulangan ke 2).
Dengan jumlah tunas A1B2. 2 tunas,A2B1.1 tunas dan A2 B2. 1 tunas. waktu muncul
tunas kemudian pada hari ke 13 hingga hari ke 36. Munculnya tunas antara masing-
masing sampel tidak seragam, ini mungkin disebabkan karena sedikitnya cadangan
makanan sehingga kurang dapat memacu pertumbuhan tunas (Hartmaan dan Kester,
1975).Waktu muncul tunas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4. Waktu Muncul Tunas

Faktor A Ulangan Faktor B


B1/hari B2 /hari
A1 1 14-21 14-16
2 13-14 10-14
3 14-36 14-22

A2 1 14 14-36
2 10-36 10-19
3 14-21 14-30

1 14-36 14-36
A3 2 13-21 13-36
3 14-20 14-30
17

Tunas terbentuk akibat adanya proses morfogenesis menyangkut interaksi


pertumbuhan dan diferensiasi oleh beberapa sel yang memacu terbentuknya organ.
Pembentukan tunas sangatlah penting sebagai tahap awal pembentukan primordia
daun dimana daun merupakan organ tanaman yang memiliki jumlah klorofil terbesar
yang berfungsi sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis untuk menghasilkan
karbohidrat sebagai sumber makanan (Febriana, 2009). Menurut Hartmann et al.
(2002), terbentuknya akar dapat lebih dahulu kemudian tunas atau sebaliknya. Jika
tunas yang terbentuk lebih dahulu, kondisi ini menggambarkan bahwa pembentukan
akar memerlukan suatu senyawa tumbuh yang mendukung untuk terjadinya
pembentukan primordia akar.

4.3. Tinggi Tunas


Pengamatan tinggi tunas dilakukan pada akhir penilitian setelah tanam,
untuk mengetahui pertumbuhan tunas terbaik pada beberapa diameter dan jumlah
buku pada stek yang digunakan. Tinggi stek selama 3 bulan, Dari percobaan tersebut
diperoleh nilai tertinggi rata-rata berdasarkan ukuran diameter stek dalam suatu
percobaan yang berkisar antara A1 28,47 cm, A2 24,99 cm, A3 26,39 cm. Nilai rata-
rata tinggi tunas berdasarkan ukuran diameter stek tersebut dapat dilihat pada Tabel
4di bawah ini:

Tabel 5. Rata-Rata Tinggi Tunas Berdasarkan Ukuran Diameter Stek

Perlakuan Rata- rata

A1 28,47

A2 24,99

A3 26,39

Total ` 79,8
18

Tabel 6. Rata-Rata Tinggi Tunas Berdasarkan Jumlah Buku (Node)

Perlakuan Rata- rata

B1 27,49

B2 27,08

Total 54,57

Tunas terbentuk karena adanya proses morfogenesis yang menyangkut


interaksi pertumbuhan dan diferensiasi oleh beberapa sel yang memacu terbentuknya
organ. Pertumbuhan tunas pada stek dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling
berkaitan seperti bahan stek yang digunakan, lingkungan tumbuh dan perlakuan yang
diberikan terhadap bahan stek (Prastowo et al., 2006).

Tabel 7. Rata-Rata Tinggi Tunas Berdasarkan Interaksi Antara Kedua


Faktor

Perlakuan Rata- rata

A1 B1 28,49

A1 B2 28,11

A2 B1 24,35

A2 B2 27,50

A3 B1 28,37

A3 B2 28,43

Total 165,25
19

4.4. Jumlah Daun

Setelah jangka waktu 3 bulan masa pertumbuhan, total rata-rata jumlah


daun stek titi (gmelina mollucana ,back), berdasarkan ukuran diameter stek dengan
kisaran pada satuan percobaan mencapai 43,92 helai. 2,56 helai (Perlakuan A1),19,89
helai (Perlakuan A2),dan 21,47 helai (Perlakuan A3).denga nilai rata-rata jumlah daun
berdasarkan ukuran diameter stek dapat di lihat pada tabel 8 di bawah ini:

Tabel 8. Rata-Rata jumlah daun Berdasarkan Ukuran Diameter Stek

Perlakuan Rata- rata

A1 2,56

A2 19,89

A3 21,47

Total 43,92

Tabel 9. Rata-Rata jumlah daun Berdasarkan Jumlah Buku (Node)

Perlakuan Rata- rata

B1 9,29

B2 16,41

Total 25,7

Unsur hara sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan pembentukan


bagian-bagian vegetitif seperti daun, batang, dan akar, Proses pembentukan akar pada
tanaman dari hasil perbanyakan secara stek berbeda dengan yang berasal dari
20

penyemaian benih. Akar pada stek terbentuk secara adventif dari kambium dan
bagian node (buku). Akar pada stek terbentuk karena pelukaan, dan akar terbentuk
dari jaringan parenchym (Moko, 2004). pada fase vegetatif terjadi perkembangan
akar, batang, dan daun karena pada fase ini terjadi proses sangat penting, yaitu
pembelahan sel dan diferensasi sel atau pembentukan jaringan baru berjalan cepat.
Hal ini tergantung dari kelancaran translokasi hara dari dalam tanah melalui
perakaran serta pembuluh jaringan xylem yang ada pada batang semai menuju ke
daun atau sintesa karbohidrat protein dan lemak.
Tabel 10. Rata-Rata jumlah Daun Berdasarkan Interaksi Antara Kedua
Faktor

Perlakuan Rata- rata

A1 B1 22,66

A1 B2 21,57

A2 B1 16,36

A2 B2 21,9

A3 B1 21,24

A3 B2 21,8

Total 125,53%

Keberhasilan stek dicirikan oleh didapatnya bibit yang memiliki perakaran


dan pertumbuhan yang baik dalam jumlah yang banyak pada satuan waktu tertentu
(Pranoto, 1986). Fungsi dari akar yaitu menyerap air dan mineral terlarut, transportasi
unsur hara, pengokoh batang dan penyimpan cadangan makanan. Semakin panjang
akar yang terbentuk semakin memudahkan tanaman dalam menjalankan fungsinya,
salah satunya dalam penyerapan unsur hara.namun dalam hasil penelitian ini di
21

dapatkan jumlah akar yang kurang baik karena proses pembentukan tunas lebih awal
dibandingkan dengan proses pembentukan akar.
4.2. Pembahasan

4.2.1. Pengaruh Diameter Stek dan Jumlah Buku

Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh perlakuan ukuran diameter


stek tidak berpengaruh nyata , sedangkan jumlah buku memberi pengaruh yang nyata
terhadap pertumbuhan stek Gmelina molucana, Back. Dari hasil penelitian pada
berbagai perlakuan yang diterapkan menunjukan bahwa untuk pertumbuhan Gmelina
mollucana, back pada perlakuan diameter (3-3,9 buku 2 ). merupakan perlakuan
yang terbaik bila dibandingkan dengan perlakuan-perlakuan diameter yang lain.
Sehingga dapat dikatakan, bahwa pada ukuran diameter stek 3-3,9 buku 2 memiliki
ketersediaan cadangan makanan yang cukup untuk menunjang pertumbuhan dan
perkembangan stek Gmelina mollucana, Back. Hal ini dipertegas pula oleh pendapat
Jhiman dan Went (1930) yang mengemukakan bahwa ukuran pertumbuhan pada
tanaman mengikuti jumlah persediaan karbohidrat.
Rata-rata persen tumbuh tunas berdasarkan ukuran diameter stek dan
jumlah buku Tabel 1 dan 2 serta rata-rata interaksi antar perlakuan tabel 3, pada
ukuran diameter stek 3-3,9 buku 1 memiliki pertumbuhan yang lebih baik jika di
bandingkan dengan perlakuan yang lain.
Dengan nilai rata-rata persen tumbuh tunas yang diperoleh berdasarkan
ukuran diameter stek yaitu A1 6 %, A2 5,7%, A3 5,7%. Perlakuan A2 Dan A3
menghasilkan nilai rata rata persen tumbuh yang sama berdasarkan ukuran diameter
stek sedangkan berdasarkan jumlah buku yaitu B1 menghasilkan nilai rata-rata 9,9%
B2 8,7%.
Waktu muncul tunas antara masing-masing perlakuan tidak
seragam.lamanya waktu muncul tunas (Tabel 4). Dapat dilihat bahwa perlakuan A1
B2 , A2 B1 Dan A2 B2 lebih awal tumbuh jika dibandingkan dengan perlakuan A3
B1 dan A3 B2.
22

Rata-rata tinggi tunas berdasarkan ukuran diameter stek (Tabel 5)


menunjukan nilai tertinggi rata- rata A1 28,47 A2 24,99, A3 26,39,sedangkan
berdasarkan jumlah buku nilai rata-rata yang diperoleh yaitu B1 27,49, B2 27,08.
(Tabel 6 ) Sedangkan berdasarkan interaksi antar kedua faktor yaitu A1B1
menghasilkan nilai rata rata 28,49,A1B2 menghasilkan nilai rata- rata 28,11,A2B1
menghasilka nilai rata-rata 24,39,A2B2 menghasilkan nilai rata- rata 27,50,A3B1
menghasilkan nilai rata- rata 28,37,sedangkan A3B2 menghasilkan nilai rata- rata
28,43 (Tabel 7). Gadner dkk (1991) menyatakan bahwa penyimpanan hasil
fotosintesa yang tertimbun pada periode tertentu berdasarkan pada umur tanaman.
Rata-rata jumlah daun berdasarkan ukuran diameter stek (Tabel 8) terlihat
bahwa jumlah daun yang banyak di hasilkan pada perlakuan A3 (Diameter stek 3-3,9)
dengan jumlah daun rata-rata yang diperoleh 21,47 helai, sedangkan jumlah daun
terendah yaitu pada ukuran diameter stek 1-1,9 (A1) dengan jumlah daun yang
diperoleh 2,56 helai.sedangkan berdasarkan jumlah buku yaitu jumlah daun terbanyak
yang dihasilkan yaitu pada perlakuan B2 dengan jumlah daun yang diperoleh 16,41
helai
Rata-rata jumlah daun berdasarkan interaksi antar faktor terlihat bahwa
jumlah daun terbanyak yang diperoleh pada tiap perlakuan yaitu pada perlakuan A1
B1 dengan nilai rata- rata yang diperoleh 22,66 helai,dengan nilai teredah yaitu pada
perlakuan A2B1 dengan nilai rata- rata yang diperoleh 16,36 helai.

4.2.2. Pengaruh Interaksi Antar Perlakuan

Hasil penelitian untuk berbagai pengaruh perlakuan terhadap pertumbuhan


menunjukan adanya interaksi antara berbagai tingkat perlakuan yang menghasilkan
pengaruh nyata, terhadap pertumbuhan tunas dari stek Titi Gmelina mollucana,back,
Pengaruh tersebut nampak sebagai respons dari interaksi berbagai faktor yang ada.
Interaksi antara faktor tersebut dapat dilihat pada lampiran 2 Hasil analisis sidik
ragam persen tumbuh tunas.
23

Interaksi antara diameter stek dan jumlah buku terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman yang dinilai dari hasil interaksi antara faktor A dan faktor B,
dan hasil dari interaksi antara kedua faktor tersebut memberi pengaruh yang nyata
terhadap pertumbuhan stek terutama pada masa pertumbuhan tunas (waktu
munculnya tunas)/tumbuh tunas.
Keberhasilan suatu tanaman sangat tergantung kualitas dan sifat genetik
dari pohon induk. Sedangkan pertumbuhan tanaman sangat ditentukan oleh faktor
lingkungan. Faktor lingkungan yang terpenting berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman adalah cahaya, suhu, kelembaban, serta unsur hara yang terkandung di
dalam tanah (media).gmelina mollucana back. adalah jenis tanaman intoleran.
Menurut Soekotjo (1977), pertumbuhan di waktu anakan lebih cepat pada pohon yang
intoleran dari pada pohon yang toleran. Peranan penting suhu terhadap pertumbuhan
tanaman yakni pada suhu yang tinggi dapat meningkatkan respirasi, namun
sebaliknya dapat menurunkan fotosintesa. Kelembaban udarapun menentukan
pertumbuhan stek sebelum stek tersebut dapat berakar.
Bila kelembaban rendah stek akan mati, karena umumnya stek miskin
dalam kandungan air sehingga stek akan mengalami kekeringan sebelum membentuk
akar (Rochiman & Harjadi, 1973).
Dengan demikian dapat dikatakan perbedaan yang nyata antara perlakuan
-perlakuan, berhubungan dengan pengaruh fisiologis tanaman itu sendiri serta
pengaruh dari faktor lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai