PENCEMARAN AIR
OLEH
KELOMPOK III
A. Latar Belakang
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air
menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330
juta mil) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada
lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat
hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es.
Dewasa ini 1,2 milyar penduduk dunia tidak mempunyai akses ke air
bersih dan hampir dua kali dari jumlah itu tidak mempunyai fasilitas sanitasi dasar
yang memadai. Portensi dan ketersediaan air di Indonesia saat ini diperkirakan
sebesar 15.000 meter kubik perkapita pertahun. Jauh lebih tinggi dari rata-rata
pasokan dunia yang hanya 8.000 m3/kapita/tahun. Pulau Jawa pada tahun 1930
masih mampu memasok 4.700 m3/kapita/tahun, saat ini total potensinya sudah
tinggal sepertiganya, yakni tinggal 1500 m3/kapita/tahun. Pada tahun 2020 total
400 m3/kapita/tahun, jauh dibawah angka minimum PBB, yaitu sebesar 1.000
diperbaharui. Kalau kita tidak mengadakan perubahan radikal dalam cara kita
memanfaatkan air, mungkin saja suatu ketika air tidak lagi dapat digunakan tanpa
pada makalah ini akan dibahas secara terperinci mengenai pencemaran air.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dijabarkan pada makalah ini yaitu:
C. Tujuan
Air adalah senyawa kimia yang merupakan hasil ikatan dari unsure
hydrogen (H2) yang bersenyawa dengan unsure oksigen (O) dalam hal ini
membentuk senyawa H2O. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting
bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat
digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi
kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi
kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri. Kehilangan air untuk 15% dari
Karenanya orang dewasa perlu meminum minimal sebanyak 1,5-2 liter air sehari
tubuh manusia, air diperlukan untuk transportasi zat-zat makanan dalam bentuk
larutan dan melarutkan berbagai jenis zat yang diperlukan tubuh. Misalnya untuk
1. Menurut Sayyid Quthb, air adalah dasar dari suatu kehidupan dan merupakan
satu unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan hingga manusia pun sangat
menantikan kedatangannya.
2. Menurut Eko Budi Kuncoro, air merupakan suatu senyawa kimia sederhana
yang terdiri atas 2 atom hidrogen (H) dan 1 atom Oksigen (O). Air mempunyai
ikatan Hidrogen yang cenderung bersatu padu untuk menentang kekuatan dari
4. Menurut Sitanala Arsyad , air adalah senyawa gabungan antara dua atom
terjadi di bumi.
7. Menurut Roestam Sjarief, air merupakan zat yang paling esensial dibutuhkan
Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air), dan gas (uap air). Air
adalah satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam
ketiga wujudnya tersebut. Air merupakan substansi kimia dengan rumus kimia
H2O, yaitu satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara
kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa, dan
Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting karena memiliki
gula, asam, beberapa jenis gas, dan banyak macam molekul organik. Air sering
disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air
berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan
dan temperature standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai
sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion
hidroksida (OH-).
sebagai berikut :
a. Dipandang dari sudut ilmiah, air bersih adalah air yang telah bebas dari
b. Dipandang dari sudut program, air bersih adalah air yang digunakan untuk
B. Macam-Macam Air
Jenis air di alam terdiri atas air laut, air atmosfir (air metereologik), air
1. Air Laut
Air laut mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar garam
NaCl dalam air laut tidak memenuhi syarat untuk air minum.
Dalam kehidupan sehari-hari air ini dikenal sebagai air hujan. Dapat terjadi
pengotoran dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran kotoran
industri/debu dan lain sebagainya tatapi dalam keadaan murni sangat bersih. Sehingga
untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum hendaknya tidak menampung
air hujan pada saat hujan baru turun, karena masih mengandung banyak kotoran.
Selain itu air hujan memiliki sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur
maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi
(karatan). Disamping itu air hujan ini mempunyai sifat lunak sehingga akan boros
permukaan merupakan salah satu sumber penting bahan baku air bersih. Faktor-
c. Kontinuitasnya
Air permukaan seringkali merupakan sumber air yang paling tercemar, baik
karena kegiatan manusia, fauna, flora, dan zat-zat lainnya. Air permukaan
meliputi :
a) Air Sungai
Air sungai memiliki derajat pengotoran yang tinggi sekali. Hal ini karena
batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota dan sebagainya. Oleh karena
b) Air Rawa
Kebanyakan air rawa berwarna kuning coklat yang disebabkan oleh adanya
zat zat organis yang telah membusuk, misalnya asam humus yang larut
dalam air. Dengan adanya pembusukan kadar zat organis yang tinggi
tersebut, maka umumnya kadar mangan (Mn) akan tinggi pula dan dalam
4. Air tanah
Menurut Chandra (2006) dalam buku Pengantar Kesehatan lingkungan , air tanah
merupakan sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi dan menyerap ke
dalam lapisan tanah dan menjadi air tanah. Sebelum mencapai lapisan tempat air
tanah, air hujan akan menembus beberapa lapisan tanah dan menyebabkan terjadinya
kesadahan pada air. Kesadahan pada air ini akan menyebabkan air mengandung zat-
zat mineral dalam konsentrasi. Zat-zat mineral tersebut antara lain kalsium,
yang berasal dari masyarakat baik itu dari limbah rumah tangga maupun dari
limbah pertanian dalam skala kecil maupun dalam skala besar. Saat ini tercatat
ada beberapa jenis polutan yang mampu membuat pencemaran air diantaranya
membutuhkan oksigen tinggi serta waktu yang lama untuk terurai, bahan yang
tidak sedimen serta bahan yang mengandung radioaktif panas tinggi. Semua bahan
tersebut memiliki dampak yang tidak baik dan berbahaya bagi kesehatan manusia.
1. Limbah Industri
atau mungkin berupa polutan yang mengandung asam belerang (berbau busuk),
atau berupa suhu (air menjadi panas). Pemerintah menetapkan tata aturan untuk
harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai agar tidak terjadi
pencemaran. Di laut, sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan
dengan kapal lain atau karang. Minyak yang ada di dalam kapal tumpah
menggenangi lautan dalam jarak ratusan kilometer. Ikan, terumbu karang, burung
laut, dan hewan-hewan laut banyak yang mati karenanya. Untuk mengatasinya,
2. Limbah Pertanian
organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati
dengan aturan. Jangan membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik
yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air
kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang
Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari
limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa
sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit,
menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari
limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan
jamur.
Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan
pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air
akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing
yang menyengat. Di dalam air got yang demikian tidak ada organisme hidup
kecuali bakteri dan jamur. Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah
tangga di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang
ada.
Beberapa penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari
tumbuhan atau potas (racun) untuk menangkap ikan tangkapan, melainkan juga
semua biota air. Racun tersebut tidak hanya hewan-hewan dewasa, tetapi juga
hewan-hewan yang masih kecil. Dengan demikian racun yang disebarkan akan
Standar mutu air minum atau air untuk kebutuhan rumah tangga ditetapkan
Standar baku air minum tersebut disesuaikan dengan standar internasional yang
pengolahan air atau kegiatan usaha mengolah dan mendistribusikan air minum
kelayakan pendistribusian sumber air untuk keperluan rumah tangga. Kualitas air
yang digunakan sebagai air minum sebaiknya memenuhi persyaratan secara fisik,
a) Persyaratan Fisik
2) Tidak berwarna
3) Rasanya tawar
4) Tidak berbau
5) Temperaturnya normal
b) Persyaratan Kimia
Kualitas air tergolong baik bila memenuhi persyaratan kimia sebagai berikut:
1) pH normal
2) Tidak mengandung bahan kimia beracun
4) Kesadahan rendah
c) Persyaratan Mikrobiologis
berikut:
air.
dengan hal pencemaran air dan kualitas air, maka menteri lingkungan hidup telah
Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri dan Peraturan Pemerintah
Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pencemaran Air.
Kualitas air ditentukan berdasarkan keadaan air dalam keadaan normal, dan bila
terjadi penyimpangan dari keadaan normal disebut sebagai air yang mengalami
pencemaran, atau disebut air terpolusi. Analisis penentuan kualitas air sangat
penting bagi pengguna air sebagai informasi tentang keberadaan senyawa kimia
tingkat kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu, warna dan adanya perubahan
a) Suhu
antara air dengan udara sekelilingnya. Standar baku mutu suhu menurut KepMen
b) Kecerahan
kemampuan cahaya untuk menembus lapisan air pada kedalaman tertentu. Pada
akan semakin rendah penetrasi cahaya yang menembus kolom air, sehingga
suspensi seperti tanah liat, lumpur, bahan-bahan organik terlarut, bakteri, plankton
merupakan salah satu unsur material dalam sedimen selain batuan, material
biologi, endapan zat kimia, kumpulan debu dan partikel sampah, tumbuhan,
material daun, dan logam berat. Masuknya padatan tersuspensi ke dalam perairan
tergantung pada sifat kimia alamiah bahan tersuspensi tersebut, khususnya bahan
toksik. Untuk zat padat tanpa bagian toksik yang nyata pada tanaman bentik dan
tinggi. Sedangkan pengaruh yang berbahaya pada ikan, zooplankton, dan makhluk
hidup lainnya pada prinsipnya adalah penyumbatan insang oleh partikel. Standar
baku mutu biota laut menurut KepMen LH No. 51 Tahun 2004 yakni 5 25
mg/L.
d) Zat Padat Larut atau Total Dissolve Solid (TDS)
tidak tersaring dengan kertas saring millipore dengan ukuran pori 0,45 m.
Padatan ini terdiri dari senyawa-senyawa anorganik dan organik yang terlarut
dalam air, mineral dan garam-garamnya. Penyebab utama terjadinya TDS adalah
2. Parameter Kimia
a) Salinitas
oksigen di air semakin menurun. Salinitas air laut dapat berbeda secara geogras,
salah satunya disebabkan oleh banyaknya air sungai yang masuk ke laut. Standar
baku mutu salinitas berdasarkan KepMen LH No. 51 Tahun 2004 bahwa salinitas
adalah netral, pH < 7 dikatakan kondisi perairan bersifat asam, sedangkan pH > 7
dikatakan kondisi perairan bersifat basa. Kondisi perairan yang bersifat sangat
asam atau basa akan membahayakan kelangsungan hidup organisme, karena akan
akuatik sensitif terhadap perubahan pH. Menurut KepMen LH No.51 Tahun 2004
tentang Baku Mutu Air Laut menyatakan bahwa pH untuk kehidupan biota laut
adalah 6,5-8,5.
dinyatakan dalam mg/l (ppm). Oksigen terlarut merupakan faktor pembatas bagi
pada kematian organisme dan efek tidak langsung meningkatkan toksisitas bahan
pencemaran, jenis limbah dan banyaknya bahan organik di suatu perairan. Selain
pada kadar oksigen terlarut dan banyaknya organisme pengurai. Standar baku
mutu oksigen terlarut menurut KepMen LH No. 51 Tahun 2004, yakni > 3 mg/L.
Menurut Miller, kandungan oksigen terlarut < 4,5 mg/L termasuk kategori
tercemar berat.
selain untuk pernapasan organisme juga untuk mengoksidasi bahan organik yang
ada di dasar sedimen perairan. Ibrahim (1982) menyatakan bahwa kelarutan
oksigen di perairan bervariasi antara 7-14 ppm. Kadar oksigen terlarut dalam air
pada sore hari > 20 ppm. Besarnya kadar oksigen di dalam air tergantung juga
dalam air akan mengurangi jumlah oksigen di dalam air. Kadar oksigen terlarut di
alam umumnya < 2 ppm. Baku Mutu Air kelas 1 untuk parameter oksigen terlarut
untuk mengurai seluruh bahan organik yang terkandung dalam air. Berdasarkan
biologis maupun yang tidak. Uji ini disebut dengan uji COD, yaitu suatu uji yang
dalam air.
kondisi aerobik. BOD merupakan salah satu indikator pencemaran organik pada
suatu perairan. Perairan dengan nilai BOD tinggi mengindikasikan bahwa air
tersebut tercemar oleh bahan organik. Bahan organik akan distabilkan secara
Menurut Mahida (1981), BOD akan semakin tinggi jika derajat pengotoran
menentukan kekuatan atau daya cemar air limbah, sampah industri, atau air yang
telah tercemar. BOD biasanya dihitung dalam 5 hari pada suhu 20 yang tinggi
dapat menyebabkan penurunan oksigen terlarut tetapi syarat BOD air limbah yang
f) Nitrat
salah satu nutrien senyawa yang penting dalam sintesa protein hewan dan
g) Fosfat
Fosfat berasal dari deterjen dalam limbah cair dan pestisida serta
insektisida dari lahan pertanian. Fosfat terdapat dalam air alam atau air limbah
sebagai senyawa ortofosfat, polifosfat dan fosfat organis. Setiap senyawa fosfat
tersebut terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat di dalam sel
organisme dalam air. Di daerah pertanian, ortofosfat berasal dari bahan pupuk
yang masuk ke dalam sungai melalui drainase dan aliran air hujan. Polifosfat
dapat memasuki sungai melaui air buangan penduduk dan industri yang
pencucian, industri logam dan sebagainya. Fosfat organis terdapat dalam air
buangan penduduk (tinja) dan sisa makanan. Fosfat dalam suatu perairan
bersumber dari limbah industri, domestik dan pertanian, serta hancuran bahan
organik.
Menurut Boyd (1982), kadar fosfat (PO4) yang diperkenankan dalam air
minum adalah 0,2 ppm. Kadar fosfat dalam perairan alami umumnya berkisar
antara 0,005-0,02 ppm. Kadar fosfat melebihi 0,1 ppm, tergolong perairan yang
eutrof. Baku mutu kadar Fosfat untuk kualitas air kelas 1 berdasarkan Peraturan
Gubernur Bali Nomor 8 Tahun 2007 (Pemerintah Provinsi Bali, 2007) adalah
sebesar 0,20 mg/L. Berdasarkan KepMen LH No. 51 Tahun 2004 nilai baku mutu
3. Parameter Biologis
berdasarkan mikroorganisme yang ada dalam air. Bakteri yang dapat digunakan
sebagai indikator tercemarnya suatu badan air adalah bakteri Escherichia coli,
yang merupakan salah satu bakteri yang tergolong koliform dan hidup normal di
dalam kotoran manusia dan hewan sehingga disebut juga Faecal coliform. Faecal
coliform adalah anggota dari coliform yang mampu memfermentasi laktosa pada
suhu 44,5C dan merupakan bagian yang paling dominan (97%) pada tinja
yang paling efisien, karena Faecal coliform hanya dan selalu terdapat dalam tinja
manusia. Jika bakteri tersebut terdapat dalam perairan maka dapat dikatakan
perairan tersebut telah tercemar dan tidak dapat dijadikan sebagai sumber air
minum. Baku mutu kadar Faecal coliform untuk kualitas air kelas 1 berdasarkan
Peraturan Gubernur Bali Nomor 8 Tahun 2007 (Pemerintah Provinsi Bali, 2007)
adalah sebesar 100/100 mL. Baku mutu kadar Total coliform untuk kualitas air
Tabel 1. Baku Mutu PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pencemaran Air
Kelas
Parameter Keteramgan
I II III IV
Fisika
Suhu (C) Deviasi suhu dari
deviasi 3 deviasi 3 deviasi 3 deviasi 5
keadaan alamiahnya
Residu
1000 1000 1000 2000
Terlarut
(mg/L)
Residu Bagi pengolahan air
Tersuspensi( minum secara
mg/L) 50 50 400 400 konvensional, residu
tersuspensi 5000
mg/L
Kimia
pH Apabila secara
alamiah di luar
rentang tersebut,
6-9 6-9 6-9
maka ditentukan
berdasarkan kondisi
alamiah
BOD(mg/L) 2 3 6 12
COD(mg/L) 10 25 50 100
DO(mg/L) 6 4 3 0 Angka batas
Total Fosfat
sebagai P 0,2 0,2 1 5
(mg/L)
NO3 sebagai
10 10 20 20
N (mg/L)
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Air adalah senyawa kimia yang merupakan hasil ikatan dari unsure hidrogen
(H2) yang bersenyawa dengan unsure oksigen (O) dalam hal ini membentuk
senyawa H2O. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi
2. Jenis air di alam terdiri atas air laut, air atmosfir (air metereologik), air
3. Sumber pencemaran air dapat berasal dari limbah industri, limbah pertanian,
4. Standar mutu air minum atau air untuk kebutuhan rumah tangga ditetapkan