Anda di halaman 1dari 21

METODE PENELITIAN KUANTITATIF

(METODE PENELITIAN EKSPERIMEN, POPULASI, SAMPEL,


DAN PENENTUAN UKURAN SAMPLE)
KELOMPOK 3
ANDI DARMAWANSYAH A1C414001
NUR AVINA A1C414029
SITTI MARYAM A1C414071
GISWA AYU PRATIWI A1C414049
NURWIDYA SIDIK A1C414061
ABDUL RAHIM A1C4 14 055
ANGGUN ANGGARINI M. A1C4 14 045

Kegiatan belajar 1
Pengertian Metode Penelitian
Eksperimen

Berdasarkan tingkat kealamiahan tempat penelitian,


terdapat tiga metode penelitian yaitu penelitian
eksperimen, survey, dan naturalistic (kualitatif).
Penelitian
Eksperimen
dilakukan di laboratorium
Ada perlakuan (Treatment)
Dengan demikian dapat diartikan bahwa metode
penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan.

Metode eksperimen mempunyai cirri khas tersendiri,


yaitu dengan adanya kelompok kontrol. Dalam
penelitian sains dapat menggunakan desin
eksperimen dengan variabel yang dapat dikontrol
secara ketat.
Contoh:
1.
pengaruh pengajaran kontekstual terhadap kecepatan
pemahaman murid dalam pelajaran kimia
2.
Pengaruh
Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif tipe jigsaw terhadap peningkatan hasil
belajar kimia siswa kelas X SMAN 1 BATAUGA.

Beberapa Bentuk
Desain Eksperimen
Terdapat beberapa bentuk desain penelitian eksperimen, yang
dapat diperlihatkan dalam Gambar :

Pre-experimental
design
Pre-experimental design belum merupakan eksperimen yang
sungguh-sungguh karena masih banyak variabel luar yang ikut
berpengaruh, yang dapat terjadi karena sampelnya tidak dipilih
secara random, sehingga validitas internalnya rendah Ada tiga
macam dalam pre-experimental design, yaitu one-shot case study,
one-group pretest-posttes design, dan intact group comparison.
a. One-Shot Case Study

Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat


digambarkan sebagai berikut:
X = treatmen yang diberikan (variabel
X O
independent)
O = observasi (variabel dependen)

b. One-Group PretestPosttest Design


Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut:
O1 = pretest (sebelum diberi perlakuan)
O1
X
O2
O2 = posttest (setelah diberi perlakuan)
Pengaruh perlakuan = (O2 O1)

c. Intac-Group Comparson

Paradigma penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:


O1 = hasil pengukuran setengah
X
O1
kelompok yang diberi perlakuan
O2
O2 = hasil pengukuran setengah
kelompok yang tidak diberi perlakuan

True Experimental
Design
Dikatakan true experimental karena dalam desain ini peneliti
dapatmengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya
eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan
rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utamanya adalah sample
yang diambil secara random dari populasi tertentu. Jadi cirinya adalah
adanya kelompok control dan sample diambil secara random.
a. Posttest-Only Control
Design
Desain ini dapat digambaarkan sbb:

R
R

X O1
O2

b. Pretest-Posttest Control
Group Design

Desain ini dapat digambarkan sbb:


R
R

O1
O3

O2
O4

Factorial Design
Desain factorial merupakan modifikasi dari design true experimental,
yaitu memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang
mempenmgaruhi perlakuan (variabel independent) terhadap hasil
(variabel dependen). Paradigma desain factorial dapat digambarkan
sebagai berikut.
RO1
X Y1 O2
RO3
Y1 O4
RO5
X Y2 O6
RO7
Y2 O8

Contoh:
Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh suatu model
pembelajaran terhadap respon siswa. Untuk itu dipilih empat kelompok
secara random. Variabel moderatornya adalah jenis kelamin guru, yaitu
guru laki-laki dan guru perempuan.
Model pembelajaran baru dicobakan pada kelompok eksperimen
pertama yang telah diberi pretest (O1 = kelompkyang dijar guru lakilaki) dan kelompok eksperimen kedua yang telah diberi pretest (O5 =
kelompok yang diajar guru perempuan. Pengaruh perlakuan atau modsel
pembelajaran baru (X) terhadap respon siswa untuk siswa yang diajar
dengan guru laki-laki = (O2-O1) (O4 O3). Pengaruh perlakuan atau
model pembelajaran baru (X) terhadap respon siswa yang diajar dengan
guru perempuan = (O6 O5) (O8 O7)
Apabila terdapat perbedaan respon siswa terhadap model pembelajaran
baru yang diajar oleh guru laki-laki dengan yang diajar dengan guru
perempuan, maka penyebab utamanya adalah bukan karena treatmen
yang diberikan (karena model pembelajarannya sama), akan tetapi
adanya variabel moderator, yang dalam hal ini adalah jenis kelamin
guru.

Quasi

Experimental
Design

Bentuk
desain
eksperimen
ini
merupakan
pengembangan dari true eksperimental design, yang
sulit dilaksanakan. Quasi eksperimen dilaksanakan
karena sulit mendapatkan kelompok control untuk
penelitian. Dua bentuk desain quasi eksperimental,
yaitu Time Series Design dan Nonequivalent Control
Group Design.

a. Time Series Design


1. digunakan untuk penelitian yang tidak dapat dipilih secara random
2. kelompok diberi pretest sampai empat kali
3. Desai penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok saja,
sehingga tidak memerlukan kelompok control.

O1 O2 O3 O4 X

O5 O6 O7 O8

b. Nonequivalen Control
Group Design

Desain ini hamper sama dengan pretest-posttest control group


design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun
kelompok control tidak dipilih secara random

O1

X O2

O3

O4

Contoh:
Dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh perlakuan senam
pagi terhadap derajadkesehatan pegawai. Desain penelitian
dipilih satu kelom[pok pegawai. Selanjutnya dari satu kelompok
tersebut yang setengah diberi perlakuan senam pagi setiap hari,
dan yang setengah lagi tidak. O1 dan O3 adalah derajat
kesehatan pegawai sebelum ada perlakuan senam pagi. O2
adalah derajat kesehatan pegawai setelah senam pagi selama 1
tahun. O4 adalah derajat kesehatan pegawai yang tidak diberi
perlakuan senam pagi. Pengaruh senam pagi terhadap derajat
kesehatan pegawai adalah (O2 - O1) (O4 - O3)

Kegiatan belajar 2
Populasi, Sampel, Teknik Sampling, dan
Penentuan Ukuran Sampel

A. POPULASI DAN SAMPEL


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. populasi bukan hanya orang tetapi juga objek dan
benda-benda alam lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang
ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi. Apa yang dipelajari dari sample itu, kesimpulannya
dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sample yang diambil
dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).

B. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah merupakan teknik
pengambilan sample. Untuk menentukan sample yang
akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai
teknik sampling yang digunakan. Secara skematis, teknik
macam-macam sampling ditunjukkan pada Gambar :

C. Penentuan Ukuran Sampel


Jumlah anggota sample sering dinyataka dengan
ukuan sample. Jumlah sample yang diharapkan
100% mewakili populasi adalah sama dengan
jumlah anggota populasi itu sendiri. Jadi bila jumlah
populasi 1000 dan hasil penelitian itu akan
diberlakukan untuk 1000 orang tersebut tanpa
kesalahan, maka jumlah sample yang diambil sama
dengan jumlah populasi tersebut yaitu 1000 orang.
Makin besar jumlah sample mendekati populasi,
maka peluang kesalahan generalisasi makin kecil
dan sebaliknya makin besar kesalahan generalisasi

jumlah anggota sample yang paling tepat


digunakan dalam penelitian tergantung pada
tingkat ketelitian atau kesalahan yang
dikehendaki. Makin besar tingkat kesalahan
maka akan semakin kecil jumlah sample yang
diperlukan, dan sebaliknya, makin kecil
tingkat kesalahan maka akan semakin besar
jumlah sample yang diperlukan sebagai
sumber data.

Berikut ini diberikan Table 1 untuk penentuan jumlah sampel populasi


tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Michael, untuk tingkat kesalahan
1%, dan 5%.
s
N

1%

5%

10

10

10

15

15

14

20

19

19

25

24

23

30

29

28

35

33

32

40

38

36

45

42

40

50

47

44

100

87

78

200

154

127

300

207

161

400

250

186

500

285

205

600

315

221

700

341

233

800

363

243

900

382

251

1000

399

258

Akan dilakukan penelitian untuk mengetahui tanggapan


kelompok masyarakat terhadap pelayanan pendidikan yang
diberikan oleh pemerintah daerah tertentu. Kelompok
masyarakat itu terdiri dari 1000 orang yang dapat
dikelompokkan berdasarkan jenjang pendidikan, yaitu lulusan
S1 = 50, D3 = 300, SMK = 500. SMP 100, sd = 50 (populasi
berstrata)
Dengan menggunakan Tabel 1 bila jumlah populasi 1000,
kesalahan 5%, maka jumlah sampelnya = 258. Karena
populasi berstrata, maka sampelnya juga berstrata. Stratanya
ditentukan berdasarkan jenjang pendidikan. Dengan demikian
masing-masing sample untuk jenjang pendidikan harus
proporsional sesuai dengan populasi. Bersarakan perhitungan
dengan cara berikut ini, jumlah sample untuk kelompok S1 =
14, D3 = 83, SMK = 139, SMP = 14, dan SD = 28

S1=
D3

50/1000 x 258 = 12,90

= 13

300/1000

x 258 = 77,40

= 78

SMK=

500/1000

x 258 = 129,0

SMP =

100/1000

x 258 = 25,8 = 26

SD =

50/1000 x 258 = 12,90

129

= 13

Jumlah
=
259
Pada perhitungan yang menghasilkan pecahan (terdapat koma) sebaiknya
dibulatkan ke atas sehingga jumlah sampelnya lebih dari 258 yaitu 259.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai