BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Praktikum
B. Prinsip Percobaan
berdasarkan kelarutannya dalam suatu pelarut yang ditentukan oleh polar dan
nonpolarnya.
C. Rumusan Masalah
ekstrak metanol kulit kayu mimba (Azadirachta indica). Fraksi yang diamati adalah
fraksi nonpolar, semipolar dan polar yang diperoleh dengan metode kromatografi cair
strain D10 secara in vitro, dengan nilai IC50 6,23 ìg/mL, sedangkan fraksi semipolar
dan polar memiliki aktivitas antiplasmodium yang makin menurun, dengan nilai IC50
masing-masing 10,25 dan 11,37 mg/mL. Hasil analisis KLT dan uji fitokimia
(Muhtadi,2008).
Alkana termasuk dalam hidrokarbon jenuh ( asiklik). Jenis alkana yang paling
sederhana adalah metana. Alkana tidak larut dalam air dan senyawa ini berbentuk
cairan yang lebih ringan dari air, karena itu alkana terapung di atas air. Hal ini
organik lain dengan berat molekul yang sama. Hal ini disebabkan karena daya tarik
menarik diantara molekul non polar lemah, sehingga proses pemisahan molekul satu
dengan yang lainnya (sama dengan proses perubahan dari fase cair ke fase gas)
Ikatan kimia adalah daya tarik-menarik antara atom yang menyebabkan suatu
senyawa kimia dapat bersatu. Macam-macam ikatan kimia yang dibentuk oleh atom
tergantung dari struktur elektron atom. Misalnya, energi ionisasi dan kontrol afinitas
elektron dimana atom menerima atau melepaskan elektron. Ikatan kimia dapat dibagi
menjadi dua kategori besar : ikatan ion dan ikatan kovalen. Ikatan ion terbentuk jika
bermuatan listrik dan mempunyai daya tarik-menarik. Daya tarik menarik di antara
ion-ion yang bermuatan berlawanan merupakan suatu ikatan ion. Ikatan kovalen
lain, daya tarik-menarik inti atom pada elektron yang terbagi di antara elektron itu
Ikatan ion adalah ikatan antara ion positif dan negatif. Atom yang melepaskan
elektron akan menjadi ion positif, sebaliknya yang menerima akan menjadi ion
negatif. Senyawa ion yang terbentuk dari ion positif dan negatif tersusun selang
akan terjadi suatu interaksi, diantaranya berupa penyerapan energi (absorpsi) oleh
atom-atom atau molekulmolekul dari materi tersebut. Absorpsi sinar ultraviolet dan
molekul. Hal yang sangat unik pada penyerapan radiasi gelombang elektromagnetik
molekuler yang telah memberikan sumbangan besar bagi dunia ilmu pengetahuan
penyusunnya. Salah satu metode spektroskopi yang sangat populer adalah metode
Absorbsi inframerah oleh suatu materi dapat terjadi jika dipenuhi dua syarat, yaitu
pengertian secara kualitatif dari proses larutan. Kelarutan juga di gunakan secara
merupakan ”larutan tidak jenuh” jika solute dapat ditambahkan untuk memperoleh
berbagai larutan yang berbeda dalam konsentrasinya. Dalam banyak hal, ternyata
proses penambahan solute tidak dapat berlangsung secara tidak terbatas. Suatu
keadaan akan dicapai dimana penambahan solute pada sejumlah solvent yang tertentu
tidak akan menghasilkan larutan lain yang memiliki konsentrasi lebih tinggi
( Handayani,1999 ).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
2. Bahan
Heksana 1 mL
Etanol
Aquades
Fenol
Larutan KMnO4 2%
Larutan HCl pekat
Larutan FeCl
2 mL3 n-Heksana
K2CrO2
Dimasukkan dalam tabung reaksi
B. Prosedur Kerja
Dilarutkan dalam 1 mL aquades
Ditambahkan 1 mL larutan KMnO4 2%
1. Ketidak Jenuhan Dikocok
Dipanaskan
Diamat
a.
Hasil Pengamatan
b.
2 mL n-Heksana
5 gram Kromar
Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan
2. Alkohol
a.
Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan
b. 1 – 2 tetes fenol
1 – 2 tetes alkohol
Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Ketidak Jenuhan
.
1. 2 mL n-heksana ke dalam alcohol 70% Terdapat 2 lapisan
berwarna bening
2. Ditambahkan 1 mL larutan KMnO4 0,1 N Larutan terdapat 2
pekat
3. dipanaskan Berwarna coklat,
terdapat endapan
N `Perlakuan Pengamatan
o
1. Dilarutkan 2 mL heksana ke dalam 1 Larutan bening,terdapat dua
(heksana)
2. Ditambahkan 1 mL larutan KMnO4 0,1 Larutan terdapat 2 lapisan.
endapan
2. Alkohol
No Perlakuan Pengamatan
Dilarutkan 5 gram kromat dalam 5 mL Berwarna orange, terdapat
1.
HCl pekat endapan
Dituang secara perlahan-lahan ke dalam
Berwarna merah, terdapat
2. gelas kimia yang berisi 15 mL air
endapan
sambil diaduk
Berwarna merah, terdapat
3. Larutan didinginkan
endapan
No Perlakuan Pengamatan
1. Dilarutkan 1-2 tetes alkohol dalam 5 mL air Bening
2. Ditambah 1 tetes FeCl3/ H2O berwarna kuning
No Perlakuan Pengamatan
Dilarutkan 5 mL air dengan
1. Terdapat dua fasa jenih
phenol 2 tetes
Larutan berwarna ungu, terdapat
2. Ditambahkan FeCl3/ H2O
endapan
3. Dipanaskan Berwarna ungu
2 Pembahasan
Suatu senyawa karbon terdiri atas dua bagian, bagian gugus alkil atau
radikal, yaitu rantai atom C dari alkana dan gugus fungsi. Rantai atom C
Sebagai gugus alkil tidak reaktif, cenderung bersifat non polar. Gugus fungsi
menentukan sifat senyawa yang bersangkutan. Oleh karena itu, nama gugus
indeks refraksi, massa jenis, titik leleh dan atau titik didihnya. Kedua,
larutan itu sendiri, atau jenis larutan, suhu dan tekanan. Dimana kelarutan itu
sendiri adalah adalah jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah
tertentu pelarut. Biasanya dinyatakan dalam satuan gram / liter atau mol / liter.
Pada praktikum yang telah dilakukan ditemukan tiga kondisi larutan yaitu
Larutan jenuh adalah suatu keadaan ketika suatu larutan telah mengandung
Larutan kurang jenuh, dimana larutan kurang jenuh itu sendiri adalah larutan
yang masih dapat melarutkan zat terlarut yaitu pada pelarutan n-heksana dan
KMnO4 dengan pelarut alkohol, yang ketika larutan ini dipanaskan terbentuk
larutan yang homogen hal ini disebabkan kedua zat ini bersifat nonpolar
dimana kita ketahui bahwa senyawa nonpolar hanya dapat larut secara
partikel zat padat tersebut. Akibatnya, kekuatan gaya antar partikel tersebut
menjadi lemah sehingga partikel tersebut mudah terlepas oleh adanya gaya
tarik molekul-molekul air ( pelarut ). Namun ada beberapa zat yang justru
yang bersifat jenuh. Larutan lewat jenuh adalah larutan yang sudah tidak
terbentuk warna ungu. Hal ini disebabkan karena Phenol mempumyai titik
cair dan titik didih yang relatif tinggi. Pada suhu kamar, phenol suhu rendah
berbentuk cairan yang bersifat suhu sedang berupa cairan kental, sedangkan
penentuan gugus fungsi dapat dilakukan dengan melihat zat-zat dengan struktur
kimia yang mirip umumnya dapat saling bercampur dengan baik, sedangkan zat-zat
yang struktur kimianya berbeda umumnya kurang dapat saling bercampur (like
dissolves like). Senyawa yang bersifat polar akan mudah larut dalam pelarut polar,
Anam, Choirul. 2007. Vol 10. , No.1, April 2007, hal 79-85.Analisis Gugus Fungsi
Pada Sampel Uji, Bensin Dan Spiritus Menggunakan Metode Spektroskopi
Ftir. MIPA UNDIP. Semarang. [Akses (Vol. 10. No. 1) 27 desember 2011]
Soal :
oksidator KMnO4?
3. Apakah hasil reaksi antara FeCl3 dengan phenol akan membentuk warna? Jika
Jawab :