Anda di halaman 1dari 7

SMA NEGERI 1 JEMBER

L A P O R A N P R O Y E K B I O L O G I D ATA B E R AT
BA DA N S E L A M A 1 B U L A N

Oleh:

Arizha Izzul Ilmi Nisa

XI MIPA 6/03
I
PENDAHULUAN
Berat badan adalah ukuran yang digunakan untuk menilai keadaan gizi manusia.
Adapun beberapa pengertian berat badan seperti oleh Cipto Surono yang mengatakan
bahwa berat badan adalah ukuran tubuh dalam sisi beratnya yang ditimbang dalam keadaan
berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun. Dengan mengetahui berat badan, kita akan
memperkirakan tingkat kesehatan atau gizi seseorang. Berat badan dianjurkan untuk
mengukur keadaan gizi dikarenakan mudah dilihat perubahan dalam waktu singkat,
memberi gambaran keadaan gizi pada waktu secara periodik, dan ketelitian pengukuran
tidak dipengaruhi oleh keterampilan yang mengukur.
Setelah mengetahui pentingnya berat badan bagi kesehatan maka pengamatan ini
dilakukan untuk mengetahui tingkat gizi tubuh kita apakah sudah terpenuhi, berlebih atau
berkurang. Dengan cara mencari keseimbangan energi ( menggunakan berat badan ideal dan
index massa tubuh sebagai acuan kebutuhan energi pengamat ( dalam laporan ini, kebutuhan energi
yang tertera adalah angka metabolisme basal). Pengamatan yang dilakukan secara periodic dua hari
sekali selama satu bulan dengan menggunakan timbangan berat badan.
II
ISI
2.1 DATA HASIL PENGAMATAN
2.1.1 Pengamat
Pengamat seorang wanita berumur 16 tahun dengan tinggi badan 157 cm.
2.1.2 Data hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan secara periodic 2 hari sekali selama satu bulan, menghasilkan
data sebagai berikut

NO Tanggal Berat badan


1 31 Januari 2016 45 kg
2 2 Februari 2016 45 kg
3 4 Februari 2016 45 kg
4 6 Februari 2016 46 kg
5 8 Februari 2016 45 kg
6 10 Februari 2016 45 kg
7 12 Februari 2016 45 kg
8 14 Februari 2016 45 kg
9 16 Februari 2016 46 kg
10 18 Februari 2016 46 kg
11 20 Februari2016 45 kg
12 22 Februari 2016 45 kg
13 24 Februari 2016 44 kg
14 26 Februari 2016 45 kg
15 28 Februari 2016 45 kg

Rata - rata 45,13 kg

Jika data tersebut dibentuk melalui grafik maka :


2.2 MENENTUKAN KEBUTUHAN ENERGI DAN KESEIMBANGAN ENERGI
2.2.1 Berat Badan Ideal
Berat badan ideal digunakan untuk melihat kecukupan keseimbangan energi dalam
tubuh dengan menggunakan rumus broca kita dapat melihat berat badan ideal.
BB Ideal = (Tinggi Badan (cm)-100) (10% Tinggi badan (cm)-100)
= (157-100) (10%-(157-100)
= 57 (10% x 57)
= 57 5,7
= 51,3 kg
Dapat dikatakan dengan tinggi badan 157 maka berat badan ideal adalah 51,3 kg, tetapi hasil
pengamatan berat badan menunjukkan hasil rata rata adalah 45,13 kg sehingga bisa dikatakna belum
mencapai ideal dan masih membutuhkan 6,17 kg untuk mencapai berat ideal keseimbangan energy.
2.2.2 Penentuan Indeks Massa Tubuh
Dengan menggunakan Index Massa Tubuh, dapat diketahui apakah pengamat termasuk
normal dalam berat badan atau tidak.

IMT =

Tabel batas ambang indeks massa tubuh di Indonesia


IMT Kelompok Kategori
< 17 Kurus Sekali Kekurangan berat badan
tingkat berat
17,0 18,5 Kurus Kekurangan berat badan
tingkat ringan
18,5 25,0 Normal Normal
>25,0- 27,0 Gemuk Kelebihan berat badan
tingkat ringan
>27,0 Gemuk Sekali Kelebihan berat badan
tingkat berat
Dengan memasukkan nilai berat badan rata rata, berdasarkan rumus IMT

IMT =

IMT = 18,3
Dapat disimpulkan bahwa berat badan pengamat termasuk kelompok kurus.
1.2.3 Menentukan Angka Metabolisme Basal
Angka Metabolisme Basal menunjukkan kebutuhan minimal energi untuk melakukan proses
tubuh vital. Dengan menggunakan data yang didapat selama pengamatan dapat ditentukan AMB
pengamat melalui beberapa cara
1. Menggunakan Berat Badan
AMB = BB x 0,9 kkal x 24 jam
= 45,13 x 0,9 x 24
= 974, 808 kkal
Jadi AMB pengamat berdasarkan berat badan rata rata adalah 974,808 kkal
2. Angka metabolisme basal berdasarkan umur, jenis kelamin dan berat badan
AMB 10-18 tahun = (12,2 x BB) + 746
= (12,2 x 45,13) + 746
= 550,586 + 746
= 1296,586 kkal
Jadi AMB pengamat berdasarkan umur, jenis kelamin, dan berat badan rata rata adalah
1296,586 kkal
3. Menggunakan rumus Harris Benedict
AMB = 655,0955 + (9,5634 x BB) + (1,8496 x TB) (4,6756 x umur)
= 655,0955 + (9,5634 x 45,13) + (1,8496 x 157) (4,6756 x 16)
= 655,0955 + 432,596 + 290,387 74,8096
= 1302,2689 kkal
Jadi pengamat berdasarkan rumus Harris Benedict rata rata adalah 1302,2689 kkal
4. Menggunakan rumus Harris Bennedict yang telah direvisi oleh Rozal dan Shizgal
AMB = 447,593 + (9,247 x BB) + (3,089 x TB) (4,330 x umur)
= 447,593 + (9,247 x 45,13 ) + (3,089 x TB ) (4,330 x 16)
= 447,593 + 417,317 + 484,973 69,28
= 1280,603 kkal
Jadi pengamat berdasarkan rumus Harris Benedict yang telah direvisi oleh Rozal dan Shizgal
rata rata adalah 1280,603 kkal
5. Total Energi
TE = AMB Harris Benedic x factor
= 1302,2689 x 18
= 23.440,8402 kkal
Jadi, total energy rata- rata yang dibutuhkan adalah 23.440,8402 kkal
III
PENUTUP

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :


1. Pengamat belum mencapai keseimbangan energi, dalam hal berat badan karena mengalami
kekurangan 6,17 kg dan termasuk kurus berdasarkan index massa tubuh.

2. Hasil Angka Metabolisme Basal


AMB pengamat berdasarkan berat badan rata rata adalah 974,808 kkal
AMB pengamat berdasarkan umur, jenis kelamin, dan berat badan rata rata
adalah1296,586 kkal
Pengamat berdasarkan rumus Harris Benedict rata rata adalah 1302,2689 kkal
Pengamat berdasarkan rumus Harris Benedict yang telah direvisi oleh Rozal dan
Shizgal rata rata adalah 1280,603 kkal
Total energy rata- rata yang dibutuhkan adalah 23.440,8402 kkal

Anda mungkin juga menyukai