Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa dan
respon siswa setelah penerapan model pembelajaran inkuiri pada materi pokok larutan
penyangga. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest posttest design.
Penelitian ini dilaksanakan di keals XI IPA 2 SMA Negeri 1 Plemahan Kediri. Instrument
yang digunakan adalah lembar pengamatan keterlaksanaan sintak dan lembar tes berpikir
tingkat tinggi. Data dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa siswa telah terlatih keterampilan berpikir tingkat tingginya yang
ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai pretes dan postes dengan nilai <g> 0,66
dengan kategori sedang dan rata-rata respon siswa terhadap model pembelajaran inkuiri
pada materi pokok larutan penyangga adalah baik.
Abstract
The aims of this research are to know the implementation of inquiry learning model on
buffer solution material and to know student’s higher order thinking skill after exercised by
inquiry learning model on buffer solution material. The design of this research is one group
pretest posttest design. The research was carried out in class XI IPA 2 SMAN 1 Plemahan
Kediri. The instruments that used are higher order thinking skill outcome test and response
questioner sheet of implementation inquiry learning model on buffer solution material. Data
were analyzed by descriptive and quantitative method. The results showed student’s higher
order thinking skill had exercised that showed by increasing of pretest and posttest score
with <g> value 0,66 that categorized enough and generally, students had good response for
implementation inquiry learning model on buffer solution material.
PENDAHULUAN
Pembelajaran IPA didasarkan pada IPA adalah pelajaran kimia. Pelajaran
teori belajar konstruktivis yang dilakukan yang di dalamnya terdapat konsep-konsep,
sendiri oleh siswa berdasarkan pengalaman fakta-fakta, dan eksperimen yang berguna
yang dimiliki sebelumnya [1]. Proses belajar untuk membuktikan suatu konsep tersebut.
dilakukan melalui tahap eksplorasi dari Pelajaran kimia pada dasarnya tidak hanya
pengalaman yang dimilikinya melalui kegiatan menitikberatkan pada pengetahuan teoritis saja,
ilmiah yang dimulai dengan observasi data tetapi harus diikuti dengan kemampuan untuk
sampai dengan memperoleh kesimpulan yang mengaplikasikan konsepnya. Pelajaran kimia
menjadi pengetahuan baru. Salah satu mata perlu memberikan kesempatan kepada siswa
pelajaran untuk membangun pengetahuannya sendiri
108
Unesa Journal of Chemistry Education
Vol. 2, No. 2, pp. 108-113 May 2013 ISSN: 2252-9454
dengan kemampuan dasar bekerja ilmiah eksperimen maupun diskusi kelompok. Selain
memberi pengetahuan, berpikir dasar dan itu, berdasarkan wawancara kepada salah satu
berpikir tingkat tinggi, mengembangkan sikap guru pelajaran kimia di SMAN 1 Plemahan
kritis, logis, sistematis, disiplin, objektif, Kediri, hampir pada setiap pertemuan guru
terbuka dan jujur, kooperatif serta rasa ingin mengajar menggunakan metode ceramah yaitu
tahu. sekitar 85% menggunakan metode ceramah
Mata pelajaran kimia perlu diajarkan dalam satu semester.
untuk tujuan yang lebih khusus yaitu Salah satu masalah yang sedang
membekali peserta didik pengetahuan, dihadapi saat ini adalah kebanyakan guru
pemahaman dan sejumlah kemampuan yang hanya mengajar bagaimana suatu materi tuntas
dipersyaratkan untuk memasuki jenjang disampaikan kepada siswa serta bagaimana
pendidikan yang lebih tinggi serta siswa dapat memperleh ketuntasan belajara
mengembangkan ilmu dan teknologi. Tujuan sesuai SKM yang ditetapkan sekolah tanpa
mata pelajaran kimia dicapai oleh peserta didik. memikirkan bagaimana siswa belajar dan
melalui berbagai pendekatan, antara lain mengembangkan kemampuan yang
pendekatan induktif dalam bentuk proses dimilikinya, salah satunya adalah keterampilan
inkuiri ilmiah pada tataran inkuiri terbuka. berpikir tingkat tinggi. Faktanya, siswa hanya
Proses inkuiri ilmiah bertujuan menumbuhkan dituntut untuk menghafalkan informasi yang
kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap disampaikan oleh guru, hal tersebut tentu tidak
ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu dapat mengembangkan kemampuan berpikir
aspek penting kecakapan hidup [2]. siswa. Cara belajar demikan, bukanlah cara
Salah satu model pembelajaran yang belajar yang bermakna dan tidak dapat
sesuai dengan fakta di atas yaitu model tersimpan dalam memori jangka panjang.
pembelajaran inkuiri. Model pembelajaran ini Berdasarkan data yang diperoleh di
merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran kelas XI IPA-2 SMAN 1 Plemahan Kediri,
yang menekankan pada proses berpikir secara rata-rata sebanyak 71% keterampilan berpikir
kritis dan analitis untuk mencari dan tingkat tinggi siswa kelas XI IPA-2 SMAN 1
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah Plemahan Kediri belum terlatih secara
yang dipertanyakan sehingga menempatkan maksimal. Dengan adanya penerapan model
siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran inkuri akan berdampak pada
pembelajaran inkuiri guru hanya sebagai kemampuan berpikir siswa (thinking skill).
fasilitator dan motivator belajar siswa. Karena model pembelajaran inkuri melibatkan
Penerapan model pembelajaran inkuri juga proses ilmiah dari eksplorasi aktif yang mana
diperkuat dengan hasil wawancara dengan menggunakan keterampilan berpikir kritis,
salah satu guru bidang studi kimia di SMA logis, dan kreatif untuk menjawab pertanyaan
Negeri 1 Plemahan bahwa metode yang diajukan [3].
pembelajaran yang sering diterapkan adalah Materi larutan penyangga mempelajari
ceramah dan tanya jawab, praktikum hanya tentang pengertian larutan penyangga, pH
dilakukan saat ujian praktek, khususnya kelas larutan penyangga, dan fungsi larutan
XII saat menempuh ujian akhir kelulusan. penyangga dalam makhluk hidup dan
Selain itu, berdasarkan angket yang disebarkan kehidupan sehari-hari. Materi pokok larutan
kepada 46 siswa kelas XII-IPA 2 SMA Negeri penyangga merupakan konsep yang tidak
1 Plemahan diperoleh data 60,86% siswa cukup dihafal saja namun terdapat konsep-
menyatakan metode pembelajaran yang sering konsep yang perlu diobservasi melalui kegian
diterapkan adalah ceramah, sebanyak 63,04% ilmiah berupa praktikum, kegiatan ini sangat
siswa pembelajaran akan lebih menarik jika penting untuk membuktikan konsep-konsep
dapat bereksperimen. Siswa belum dituntut yang telah ada. Selain itu pada kelas XII-IPA 2,
untuk membangun pengetahuannya sendiri 67,39% siswa menyatakan bahwa materi
untuk mendapatkan pengetahuan atau konsep larutan penyangga cukup sulit dipahami.
baru melalui suatu kegiatan pembelajaran Melaui model pembelajaran yang tepat
109
Unesa Journal of Chemistry Education
Vol. 2, No. 2, pp. 108-113 May 2013 ISSN: 2252-9454
110
Unesa Journal of Chemistry Education
Vol. 2, No. 2, pp. 108-113 May 2013 ISSN: 2252-9454
111
Unesa Journal of Chemistry Education
Vol. 2, No. 2, pp. 108-113 May 2013 ISSN: 2252-9454
Perbedaaan nilai pretes dan postes perlakuan yang diberikan guru selama proses
dapat digambarkan melalui diagram berikut. pembelajaran menggunakan model
80 pembelajaran inkuiri. Siswa diberikan
pertanyaan-pertanyaan tentang kegiatan selama
60 proses pembelajaran yang diberikan oleh
guru/peneliti. Data respon siswa terhadap
40 pembelajaran menggunakan model
pembelajaran inkuiri disajikan dalam tabel 3.
20
112
Unesa Journal of Chemistry Education
Vol. 2, No. 2, pp. 108-113 May 2013 ISSN: 2252-9454
113