PENDAHULUAN
kelompok umur balita yaitu usia 1-4 tahun. Diare menyebabkan kematian tidak
kurang dari 1,5 juta anak setiap tahun di dunia dengan 17% kematian anak
kematian kedua pada anak di bawah 5 tahun. Sebanyak 760.000 anak meninggal
setiap tahun karena diare. Secara global setiap tahunnya ada sekitar 1,7 miliar
kasus diare. Pada negara berkembang, anak-anak usia di bawah 3 tahun rata-rata
mengalami 3 episode diare per tahunnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat
insidensi diare pada semua kelompok umur di Indonesia adalah 3,5%. 2 Hasil Riset
menderita diare sebesar 6,7% karena anak mulai aktif bermain dan berisiko
terkena infeksi.3,4 Pada bayi dan balita khususnya kelompok usia 15-29 bulan diare
1
2
dan perempuan hampir sama, yaitu 8,9% pada laki-laki dan 9,1% pada
perempuan.3
Definisi diare adalah buang air besar (BAB) dengan frekuensi lebih dari 3
kali sehari dengan konsistensi tinja lembek atau cair. Diare akut didefinisikan
sebagai kejadian diare yang berlangsung selama 3-7 hari tetapi dapat pula hingga
14 hari. Diare dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri atau parasit. 6
Rendahnya cakupan hygene sanitasi dan perilaku yang rendah sering menjadi
faktor risiko terjadinya diare. Prevalensi diare paling tinggi terjadi pada anak yang
Pengenalan dini kasus diare pada anak diharapkan dapat diketahui oleh
masyarakat dan harus dikuasai oleh seorang petugas kesehatan. Mengetahui tanda
dan gejala dehidrasi serta mencari etiologi penyebab diare dapat membantu dalam
tatalaksana diare yang tepat. Secara umum penanganan diare ditujukan untuk
dan asam basa. Pengetahuan petugas kesehatan tentang pengobatan diare yang
benar masih rendah sehingga tatalaksana diare sesuai standar di Puskesmas juga
masih kurang. Terdapat hubungan antara pengobatan diare dengan pendidikan ibu
dan status ekonomi rumah tangga. Semakin tinggi pendidikan ibu dan semakin
tinggi tingkat ekonomi rumah tangga, maka semakin tinggi persentase anak yang
diare yang mendapat perawatan dari tenaga kesehatan dibanding anak lainnya,