Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM R-LAB

KARAKTERISTIK VI SEMIKONDUKTOR

NAMA PRAKTIKAN : RIZKI YUNI PRATIWI


NPM : 1506674545
FAKULTAS : TEKNIK
PROGRAM STUDI :TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
KELOMPOK PRAKTIKUM :9
KODE PRAKTIKUM : LR-03
NAMA PRAKTIKUM : KARAKTERISTIK VI SEMIKONDUKTOR
MINGGU PRAKTIKUM :7

LABORATORIUM FISIKA DASAR


UPP IPD
UNIVERSITAS INDONESIA
2015
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I)
pada suatu semikonduktor.

II. PERALATAN
1. Bahan Semikonduktor
2. Amperemeter
3. Voltmeter
4. Variable Power Supply
5. Camcorder
6. Unit PC
7. DAQ dan Perangkat Pengendali Otomatis

III. LANDASAN TEORI


Sebuah bahan material bila dilewati oleh arus listrik akan menimbulkan
disipasi panas. Besarnya disipasi panas adalah I 2R. Panas yang dihasilkan
oleh material ini akan mengakibatkan perubahan hambatan material tersebut.
Jika pada material semi konduktor , pertambahan kalor / panas akan
mengurangi nilai hambatan material tersebut. Peristiwa dispasi panas dan
perubahan resistansi bahan semi konduktor ini saling berkaitan.

Gambar 1. Rangkaian tertutup semikoduktor

IV. TEORI TAMBAHAN


Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang
berada diantara insulator dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat
sebagai insulator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada
temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan bersifat
sebagai konduktor. Bahan semikonduktor yang sering digunakan adalah
Silikon, Germanium, dan Gallium Arsenide. Semikonduktor sangat berguna
dalam bidang elektronik., karena konduktansinya yang dapat diubah-ubah
dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut materi doping). Salah satu
alasan utama kegunaan semikonduktor dalam peralatan elektronik adalah
sifat elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan
menambah sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut dengan
dopant.
Doping sejumlah besar ke semikonduktor dapat meningkatkan
konduktivitasnya dengan faktor lebih besar dari satu milyar. Dalam sirkuit
terpadu modern, misalnya polycrystaline silicon didop-berat seringkali
digunakan sebagai pengganti logam. Alat semikonduktor atau semiconductor
devices adalah sejumlah komponen elektronik yang menggunakan sifat-sifat
materi semikonduktor yaitu Silikon, Germanium dan Gallium Arsenide. Alat-
alat semikonduktor jaman sekarang telah menggantikan alat thermionik
(seperti tabung hampa). Alat-alat semikonduktor ini menggunakan konduksi
elektronik dalam bentuk padat (solid state), bukannya bentuk hampa (vacuum
state) atau bentuk gas (gaseous state). Alat-alat semikonduktor dapat
ditemukan dalam bentuk-bentuk discrete (potongan) seperti transistor, dioda
dll. Atau dapat juga ditemukan sebagai bentuk terintegrasi dalam jumlah yang
sangat besar (jutaan) dalam satu keping Silikon yang dinamakan dengan
Sirkuit Terpadu (IC)

V. CARA KERJA
Untuk dapat melakukan percobaan LR03 ini, praktikan terlebih dahulu
mengakses rLab pada http://sitrampil7.ui.ac.id/lr03. Setelah masuk ke
halaman tersebut, melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memperhatikan halaman web percobaan Karakteristik VI
Semikonduktor
2. Memberikan beda potensial dengan memberikan tegangan VI
3. Mengaktifkan power supply atau baterai dengan mengklik radio button
di sebelahnya
4. Mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan
5. Mengulangi langkah 3 hingga 5 untuk beda potensial V2 sampai
dengan V8

Catatan:
Data yang diperoleh adalah 5 buah data terakhir jika rangkaian diberi
beda potensial tertentu (misalkan V1) dengan interval 1 detik antara data
kesatu dengan data berikutnya.

VI. TUGAS DAN EVALUASI


1. Perhatikan data yang saudara peroleh, apakah terjadi perubahan
tegangan dan arus untuk V1 , V2 , V3 , V4 dan V5. Bila terjadi
perubahan, Jelaskan secara singkat mengapa hal tersebut terjadi
(analisa dan bila tidak terjadi jelaskan pula mengapa demikian !
2. Dapatkan nilai rata-rata beda potensial yang terukur dan arus yang
terukur untuk V1 , V2 , V3 hingga V8.
3. Buatlah grafik yang memperlihatkan hubungan V vs I untuk rata rata V
dan I yang terukur (lihat tugas 2)!
4. Bagaimanakah bentuk kurva hubungan V vs I? Jelaskan mengapa
bentuknya seperti itu !
5. Berdasarkan berbagai kurva grafik V vs I bolehkah kita menggunakan
hukum Ohm dalam peristiwa ini ?
6. Berikan kesimpulan terhadap percobaan ini.

VII. DATA PENGAMATAN


Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan data hasil
percobaan berupa tabel tegangan dan arus sebagai berikut.
1. Tegangan Supply Rangkaian V1
V (volt) I (mA)
0,43 3,58
0,43 3,58
0,43 3,58
0,43 3,58
0,43 3,58

2. Tegangan Supply Rangkaian V2


V (volt) I (mA)
0,92 8,47
0,93 8,15
0,93 8,15
0,92 8,15
0,93 8,15

3. Tegangan Supply Rangkaian V3


V (volt) I (mA)
1,23 10,75
1,23 10,75
1,23 10,75
1,23 10,75
1,23 10,75

4. Tegangan Supply Rangkaian V4


V (volt) I (mA)
1,85 16,62
1,85 16,62
1,85 16,62
1,85 16,94
1,84 16,94

5. Tegangan Supply Rangkaian V5


V (volt) I (mA)
2,24 20,85
2,24 20,85
2,24 21,18
2,24 21,18
2,24 21,18
6. Tegangan Supply Rangkaian V6
V (volt) I (mA)
3,11 32,26
3,1 32,58
3,1 32,58
3,09 32,91
3,09 33,24

7. Tegangan Supply Rangkaian V7


V (volt) I (mA)
2,82 27,7
2,81 28,02
2,81 28,02
2,81 28,02
2,8 28,67

8. Tegangan Supply Rangkaian V8


V(volt) I(mA)
3,56 38,45
3,55 39,1
3,54 39,75
3,53 40,08
3,52 40,73

Grafik:

VIII.PENGOLAHAN DATA
a. Menghitung Nilai Vrata-rata dan Irata-rata dari setiap Tegangan Supply
Rangkaian
Tegangan Supply V rata-rata I rata-rata
V1 2,15 Volt 17,9 mA
V2 4,65 Volt 41,07 mA
V3 6,15 Volt 53,75 mA
V4 9,24 Volt 83,74 mA
V5 11,2 Volt 105,24 mA
V6 14,05 Volt 140,43 mA
V7 15,49 Volt 163,57 mA
V8 17,7 Volt 198,11 mA

b. Menghitung Nilai Hambatan (R)


Perhitungan nilai hambatan (R) pada pengujian adalah:
V =I . R
V
R=
I
Dimana,
Beda potensial (V) rata-rata:
2.15+ 4.63+6.15+ 9.24+11.2+14.05+15.49+17.70

8
10,07625V
Arus (I) rata-rata:
17.9+ 41.07+53.75+83.74 +105.24+140.43+163.57+198.11

8
100,476 mA
Dengan memasukkan nilai Vrata-rata dan Irata-rata maka didapat besar
hambatannya adalah sebagai berikut:
10.07625 V
R= =0,100 k
100.476 mA

c. Menentukan Persamaan Grafik dengan Metode Least Square pada


Data Hasil Tabulasi Percobaan
No X Y X2 Y2 XY
1 2,15 17,9 4,623 320,41 38,485
2 4,63 41,07 21,44 1686,7 190,154
3 6,15 53,75 37,82 2889,1 330,563
4 9,24 83,74 85,38 7012,4 773,758
5 11,2 105,24 125,4 11075 1178,69
6 14,05 140,43 197,4 19721 1973,04
7 15,49 163,57 239,9 26755 2533,7
8 17,7 198,11 313,3 39248 3506,55
Jumlah 80,61 803,81 1025,3321 108707,3645 10524,935

Maka, diperoleh nilai a dan b dengan perhitungan sebagai berikut.


n XY- XY
b=
nX 2( X )2
2
80.61
(81025.3321)
b=
(810524.935)(80.61803.81)

b = 11.382

2
X Y X XY
a=
nX 2 ( X )2

80.61 2
(81025.3321)
a=
(1025.3321803.81 )(80.6110524.935)

a = -14.221
maka, akan diperoleh persamaan garis y = mxb, yaitu

Y = 11.382 X 14.221

d. Menentukan Persen Korelasi dan Persen Error dari Data yang


Diperoleh
1. Penentuan Persen Korelasi (TK)
2
X

b 2
TK = , dimana b = y N X . Maka
b N


Y


XY 2

y = X 2
N X 2
X2
Y 2
1

N2
2
10524,935

80.61 2
(81025.3321)
y = 8
( 1025,3321803,81 ) ( 80,61803,8110524,935 )+
108707,3645
1

82

y = 7.457398
X 2

sehingga, b = y N X 2
N


2
80.61

b = 7.457398 (81025.3321)
8

b = 0.5186

b 0.5186
Maka, diperoleh TK = = x 100
b 11.382

TK = 95.51 %

2. Penentuan Persen Error


Persen Error = 100% - Persen Korelasi
= 100% - 95.51 %
= 4.49 %

IX. ANALISIS PRAKTIKUM


1. Analisis Percobaan
Sebuah percobaan yang telah praktikan lakukan kali ini mengenai
karakteristik VI semikonduktor yang praktikan lakukan melalui fasilitas
Remote Laboratory atau R-Lab secara online. Percobaan ini bertujuan
untuk mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I)
pada suatu semikonduktor. Langkah pertama pada praktikum ini adalah
mengaktifkan webcam, menghidupkan power supply lalu mengatur beda
potensial. Beda potensial yang digunakan ada delapan variasi beda
potensial dimana dari kedelapan variasi tersebut praktikan dapat
menemukan variasi besar nilai arus yang dihasilkan dalam satuan
miliamper. Alat-alat yang digunakan pada praktikum LR-03 ini adalah
bahan semikonduktor, ampermeter, voltmeter, variable power supply,
camcoder, unit PC, DAQ dan alat pengendali otomatis. Praktikan
melakukannya dengan cukup mudah karena percobaan tidak begitu rumit
dan bahkan tidak perlu melihat video. Dari data yang telah dihasilkan,
praktikan dapat menemukan persamaan R = V/I yang menunjukkan
bahwa resistansi atau hambatan dari suatu benda semikonduktor
sebanding dengan besar beda potensial per kuat arus yang melewatinya,
sehingga kita dapat menemukan besarnya nilai hambatan yang terdapat
pada benda semikonduktor tersebut, yaitu sebesar 0,100 k

2. Analisis Hasil
Dari data pengamatan yang didapatkan, praktikan bisa menghitung
besar hambatan semikonduktor dengan cara memasukkan data-data
tersebut ke dalam persamaan hukum ohm. Hukum ohm menyatakan
bahwa Kuat arus yang mengalir melalui penghantar sebanding dengan
beda potensial pada kedua ujung penghantar.
V=IR
Hasil yang diperoleh, yaitu y = 11,382x + 14,221 dapat digunakan
untuk menghitung nilai hambatan konduktor pada alat yang digunakan.
Pada perhitungan nilai hambatan semikonduktor dapat digunakan rumus
pada hukum ohm karena semikonduktor dapat bersifat baik sebagai
isolator dan konduktor dan itu semua bergantung pada suhu. Apabila
sedang dalam kondisi sebagai konduktor maka pada semikonduktor itu
terdapat hambatan. Pengaruh temperatur pada semikonduktor
berpengaruh pada perhitungan konsentrasi dari elektron bebas.

3. Analisis Grafik
Grafik di atas menunjukkan grafik yang linear yang membuktikan
bahwa terjadi hubungan yang berbanding lurus. Hubungan ini
menyebabkan apabila beda potensial yang diberikan pada
semikonduktor semakin besar maka arus listrik yang dihasilkan akan
semakin besar juga. Apabila ditulis dalam sebuah rumus akan
berbentuk V = I.R. Hal ini dapat terjadi karena suhu pada percobaan ini
tidak berubah sehingga dapat dituliskan seperti persamaan pada
hukum ohm. Apabila suhu pada percobaan ini berubah maka
persamaan hukum ohm tidak dapat digunakan dan pada transistor
ataupun dioda persamaan hukum ohm juga tidak dapat digunakan.
Grafik tidak benar benar menunjukkan hasil yang linear sehingga
praktikan menggunakan metode least square (kuadrat terkecil) agar
dapat menemukan garis tengah grafik. Diketahui kesalahan relatif
dari grafik tersebut adalah 4,49 %.

X. KESIMPULAN
1. Tegangan (V) berbanding lurus dengan arus listrik (I). Semakin besar
tegangan yang digunakan maka akan semakin besar arus listrik yang
diperoleh.
2. Pada semikonduktor kita dapat menghitung nilai hambatannya. Nilai
hambatan pada semikonduktor dapat diketahui apabila diketahui beda
potensial dan arus listrik berdasarkan persamaan hukum Ohm yaitu V
= IxR dimana V sama dengan beda potensial (Volt), I sama dengan
arus listrik (Ampere), dan R sama dengan hambatan (Ohm).
3. Grafik hubungan antara beda potensial dengan arus listrik pada
semikonduktor berbentuk linear.
4. Beda potensial berbanding terbalik dengan hambatan. Begitu pula
dengan arus listrik.
5. Hukum Ohm berlaku secara terbatas, hanya pada kondisi tertentu jika
suhu pada semikonduktor praktis tidak berubah-ubah atau konstan
6. Semikonduktor dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu maka sifat
konduktor menjadi lebih kuat, sebaliknya jika suhu rendah maka sifat
isolator yang menjadi lebih kuat

XI. REFERENSI
Halliday, Resnick, walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended
Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005
http://sitrampil.ui.ac.id/elaboratory/kuliah/view_experiment.php?
id=8569&exp=53

Anda mungkin juga menyukai