Protein Reversibel
Salah satu tipuan optik alami yang paling diinginkan adalah untuk menghasilkan
perubahan warna yang dapat beerubah seperti semula.Cumi-cumi pada famili Loliginidae
menggunakan suatu protein bernama reflektin untuk menghasilkan dan mengubah warna
pada kulitnya. Molekul-molekul pada protein tersusun dalam suatu tumpukan piringan
dalam sel-sel yang disebut iridofor. Sel-sel tersebut dapat memantulkan warna-warna
tertentu. Ahli-ahli biologi berpendapat bahwa perubahan warna tersebut berfungsi sebagai
kamuflase dan juga sebagai alat komunikasi ketika musim kawin serta menunjukkan
keagresifan.
Seorang peneliti dari University of California, Santa Barbara, Daniel Morse, tengah
mempelajari bagaimana cara sel iridofor berubah warna. Protein reflektin yang terkandung
di dalam iridofor dapat berubah menjadi partikel nano yang menyusun piringan-piringan
protein. Piringan tersebut terhimpit diantara lapisan membran sel iridofor. Ketika suatu
neutrotransmiter mengaktifkan suatu proses biokimia yang dapat menetralkan muatan
listrik dalam reflektin, protein-protein ini akan tersusun lebih rapat. Perubahan tersebut
akan meningkatkan reflektifitas dari piringan tersebut dan mengubah jarak diantara
susunan piringan sehingga terjadi perubahan warna. Perubahan tersebut dapat kembali
seperti semula apabila reflektin diberikan muatan lagi.
Morse berpendapat bahwa ia dapat menirukan mekanisme tersebut pada alat-alat
optik dengan menggunakan reflektin itu sendiri. Tim penelitinya memasukkan gen yang
berisi protein reflektin dari spesies cumi-cumi Loligo pealeii ke dalam bakteri Escherichia
coli. Seperti halnya reaksi yang terjadi pada cumi-cumi, di dalam tubuh bakteri tersebut,
protein juga berubah menjadi partikel nano. Ukuran partikel dapat disesuaikan dengan
garam-garam yang mengontrol interaksi antarmuatan pada protein tersebut. Partikel juga
dapat membengkak dan mengerucut sehingga dapat mengubah panjang gelombang yang
dipantulkan akibat dari suatu pemicu kimia.
Morse juga telah mengembangkan suatu polimer yang dapat secara cepat berubah
dari transparan hingga tidak tembus pandang akibat dari perubahan tegangan listrik.
Perubahan tegangan listrik dapat mengubah reflektivitas polimer dan membuat lapisan
polimer mengembang dengan mengempiskan garam. Alat-alat yang menggunakan material
ini dapat dibuat dengan metode yang sederhana dan proses yang mudah. Tim peneliti
Morse bekerja sama dengan Raytheon Vision System di Goleta, California, tengah
berusaha untuk mengubah material ini menjadi shutter yang cepat untuk kamera
inframerah sehingga memungkinkan untuk merekam pada malam hari secara cepat dengan
mendeteksi panas atau suhu tubuh dibandingkan cahaya.