1. Sebuah batang silinder dengan panjang 100 mm dan diameter 10 mm akan diberikan beban
tarik sebesar 27500 N. Batang tersebut tidak boleh mengalami deformasi plastik dan reduksi
diameter sebesar 7,5 x 10-3 mm. Dari daftar material di bawah ini, material manakah yang
paling tepat untuk menahan beban tersebut? Jelaskan pilihan anda.
Jawaban:
Diketahui: Lo = 100 mm; do = 10,0 mm; F = 27500 N; ∆d = 7,5 x 10-3 mm
Untuk menahan beban sebesar 27500 N, diperlukan material yang memenuhi dua kriteria,
yaitu tegangan yang terjadi akibat beban yang diberikan tidak melampaui yield strength dari
material tersebut dan ∆d material yang digunakan kurang dari 7,5 x 10-3 mm.
Dengan tegangan sebesar 350 MPa tersebut, maka material yang memenuhi kriteria
pertama adalah Steel alloy dengan yield strength 400 MPa dan Titanium alloy dengan yield strength
650 MPa.
Kemudian, hitung reduksi diameter yang terjadi diantara kedua material tersebut
menggunakan persamaan berikut.
𝜀𝑥 ∆𝑑⁄ 𝐸. ∆𝑑
𝑣 = − = − 𝜎 𝑑𝑜 = −
𝜀𝑧 ⁄𝐸 𝜎. 𝑑𝑜
Dari persamaan tersebut, dapat dihitung reduksi diameter dari steel alloy dan titanium alloy
sebagai berikut.
Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat dilihat bahwa steel alloy memiliki ∆d kurang dari
7,5 x 10 mm, yaitu sebesar 5,1 x 10-3 mm. Sedangkan, titanium alloy memiliki ∆d lebih dari 7,5 x 10-3
-3
Jadi, material yang memenuhi kriteria untuk mampu menahan beban sebesar 27500 N
tersebut adalah steel alloy.
RIZKI YUNI PRATIWI / 1506674545
PENGUJIAN MATERIAL – 01 / TUGAS I
2. Sebuah sampel aluminum silinder dengan diameter 12,8 mm dan gauge length sepanjang
50,8 mm diberikan tegangan tarik. Data hubungan antara beban dan elongasi diberikan pada
Tabel 2.1. Dengan menggunakan data tersebut kerjakanlah soal (a) sampai (f).
a. Plot data dari Tabel 2.1 sebagai hubungan antara engineering stress versus
engineering strain.
b. Hitunglah modulus of elacticity.
c. Tentukan yield strength pada strain offset of 0,002.
d. Perkirakan tensile strength dari aluminum ini.
e. Perkirakan ductility dari aluminum ini dalam persen elongasi.
f. Hitunglah modulus of resilience.
RIZKI YUNI PRATIWI / 1506674545
PENGUJIAN MATERIAL – 01 / TUGAS I
Jawaban:
a. Grafik plot hubungan antara engineering stress vs engineering strain
Perhitungan grafik: σ = F/A vs ɛ = ∆L/Lo
400
350
300
250
Axis Title
200
eng stress
150
100
50
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2
Axis Title
RIZKI YUNI PRATIWI / 1506674545
PENGUJIAN MATERIAL – 01 / TUGAS I
400
350
300
250
Axis Title
200
eng stress
150
100
50
0
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012
Axis Title
b. Modulus elastis dari sampel tersebut merupakan kemiringan dari garis linear pada kurva
stress vs strain yang dapat dihitung sebagai berikut.
c. Dari grafik sampel tersebut, yield strength yang didapatkan dengan strain offset sebesar
0,002 adalah 285 MPa.
d. Dari grafik sampel tersebut, tensile strength didapatkan dari stress maksimum pada grafik,
yaitu sebesar 368,98 MPa.
e. Dari sampel tersebut, ductility dalam percent elongation adalah plastic strain pada saat
fracture dikalikan dengan 100. Dari data yang ada, total fracture strain pada saat fracture
adalah sebesar 0,165. Dikurangi dengan elastic strain sebesar 0,005 sehingga plastic strain
menjadi 0,160. Jadi, sampel tersebut memiliki ductility sebesar 16%EL.
f. Modulus resiliensi dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut.
𝜎𝑦 2
𝑈𝑟 =
2𝐸
Berdasarkan data yang ada, maka dapat dihitung modulus resiliensi dari sampel, yaitu
(285 𝑀𝑃𝑎)2
𝑈𝑟 = = 0,65 𝑀𝑁⁄ 2 = 0,65 𝑥 106 𝑁⁄ 2 = 6,5 𝑥 105 𝐽⁄ 3
2(62,5 𝑥 103 𝑀𝑃𝑎) 𝑚 𝑚 𝑚