Tempat penimbunan dapat dibagi menjadi dua, yaitu waste dump dan stockpile.
Waste dump adalah suatu daerah pada operasi tambang terbuka dimana tanah
batubara atau material yang akan digunakan diwaktu yang akan datang seperti top
selesai tambang.
b. Out pit dump (OPD) lokasinya berada diluar daerah pit limit (steril area)
Perencanaani lokasi serta bentuk dari waste dump dan stockpile akan berpengaruh
terhadap jumlah gilir truk (match factor) yang diperlukan, demikian pula biaya operasi
yang diperlukan. Daerah yang diperlukan untuk waste dump pada umumnya luasnya
2 3 kali dari daerah penambangan ( pit). Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal,
antara lain :
b. Sudut kemiringan untuk suatu dump umumnya lebih landai dari pit.
c. Material pada umumnya tidak dapat ditumpuk setinggi kedalaman dari pit.
Metode penimbunan material sendiri ada beberapa macam yang dipengaruhi oleh
Metode ini dapat diterapkan di daerah yang mempunyai topografi curam. Elevasi
puncak (dump crest) ditetapkan pada awal pembuatan dump. Truck membawa
crest ini dipertahankan sepanjang umur tambang. Dump dibangun dengan besarnya
sudut kemiringan lereng sama dengan angle of repose. Kerugiannya pada daerah
dengan topografi curam akan membutuhkan biaya yang mahal. Dumping akan mulai
pada kaki (toe) dari dump final, yang berarti pengangkutan truck yang panjang pada
awal proyek serta diperlukan usaha yang cukup besar untuk pemadatan yang
2. Terraced Dump
Dapat diterapkan jika topografi tidak begitu curam pada lokasi timbunan.
Timbunan dibangun dari bawah ke atas dan tiap lift biasanya 2040 meter tingginya.
Ada untung ruginya dari segi ekonomi antara jarak horisontal untuk perluasan lift
terhadap kapan memulai suatu lift baru. Lift-lift berikutnya terletak lebih ke belakang
sehingga sudut lereng keseluruhan (overall slope angle) mendekati yang dibutuhkan
untuk reklamasi.
tanah pucuk, konstruksi timbunan dan rehabilitasi serta rencana revegetasi. Pelapisan
top soil merupakan salah satu hal yang perlu diperhatika. Kegiatan ini dilakukan
dan sudut lereng sesuai sudut jatuh material (angle of repose) 55.
d. Perataan soil dengan ketebalan pelapisan 1,25 m, dan pada lereng membentuk
sudut 20.
Perhitungan material balance
Perhitungan material menjadi hal yang penting untuk direncanakan dalam membuat
material overburden dan top soil ke tempat penimbunan. Ada beberapa langkah-
langkah yang perlu diperhatikan dalam perencanaan material balance, antara lain :
1. Membuat semua Design Tambang & Disposal (IPD/OPD) untuk bisa melihat
diinginkan, di tahap ini dapat ditentukan juga jarak dumping yang diingikan
4. Tahap simulasi semua data, design dan jarak yang disesuaikan dengan rencana
yang ada