Control and Prevention (CDC) dengan menyatukan universal precautions atau kewaspadaan
umum terhadap darah dan cairan untuk mengurangi resiko terinfeksi patogen yang berbahaya
melalui darah dan cairan tubuh lainnya dan Body Subtance Isolation (BSI) atau isolasi
terhadap cairan tubuh untuk mengurangi resiko penularan patogen yang berada didalam
Centers for Desease Control and Prevention pada tahun 2007 membuat pedoman
kewaspadaan dan pencegahan transmisi penyebab infeksi di sarana layanan kesehatan dengan
penambahan istilah HAIs (Healthcare Associated Infections) yang mengantikan istilah Infeksi
nosokomial2.
kesehatan karena menyebabkan tingginya angka kesakitan dan kematian bagi pasien rawat
World health organization memperkirakan dalam waktu tertentu 1.4 juta penduduk
mengembangkan suatu standar pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit untuk
Healthcare Associated Infections (HAIs) adalah infeksi yang terjadi pada pasien
selama perawatan dirumah sakit atau fasilitas kesehatan lain yang tidak ditemukan dan tidak
Pengendalian Infeksi (PPI) sangat penting untuk dilaksanakan di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya sebagai tempat pelayanan kesehatan disamping sebagai tolak
ukur mutu pelayanan juga untuk melindungi pasien, petugas juga pengunjung dan keluarga
dari riesiko tertularnya infeksi karena dirawat, bertugas dan berkunjung ke suatu rumah sakit
atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi
perawat, laboratorium, kesehatan keselamatan kerja dan lingkungan, farmasi, gizi, instalasi
tenaga kesehatan dan pengunjung dirumah sakit dihadapkan pada resiko terjadinya infeksi
nosokomial yang dikenal dengan istilah Health Care Associated Infections (HAIs)7.
Studi menujukan bahwa penerapan standard precautions diantara petugas kesehatan masih
rendah8,
di Indonesia kepatuhan terhadap pelaksanaan standard precautions masih rendah. Hal ini
ketersediaan cuci tangan diruang rawat inap hanya sedikit yang tersedia, jika tersedia kadang
tanpa adanya sabun dan handuk. Ketersediaan air mengalir sebagai saranan cuci tangan juga
tidak tersedia, pembersih tangan berbasis alkohol tidak tersedia secara luas dan sering adanya
kekurangan sarung tangan, gaun dan masker. Di banyak rumah sakit, kontainer untuk
perawat sebagian besar adalah rendah yaitu sebanyak 69,2% beban yang tinggi sebanyak 50,2%.
Persepsi perawat mengenai beban kerja yang rendah ada beberapa komponen meliputi perawat
selalu merasa jelas dalam ruang lingkup pekerjaan, perawat tidak pernah merasa tidak mampu
menyelesaikan tuntutan tugasnya, perawat tidak pernah merasa nyaman ketika pekerjaan yang
Efendi, Z. (2013). Analisa hubungan beban kerja perawat dengan penerapan keselamatan pasien
di RSI Ibnu Sina Padang tahun 2012. Tesis Universitas Andalas ( tidak dipublikasikan)