Anda di halaman 1dari 3

Detail Engineering Design (DED) Pengelolaan

Persampahan
Kecamatan Gunung Anyar Kota Surabaya Tahun
2017-2027

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Undang undang No.18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,
pengertian sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat. Sehingga, apabila aktifitas manusia meningkat, maka akan meningkat pula
timbulan sampah yang dihasilkan. Peningkatan jumlah timbulan sampah yang dihasilkan
berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah penduduk, sehingga diperlukan pengelolaan
sampah yang baik. Pengertian pengelolaan sampah adalah manajemen kontrol terhadap
timbulan sampah, pewadahan, pengumpulan, pemindahan dan pengangkutan, proses, dan
pembuangan akhir sampah (Tchobanoglous et al., 1993). Apabila pengelolaan sampah tidak
berjalan dengan baik, maka sampah akan menimbulkan masalah. Masalah sampah menjadi
hal yang saling berkaitan dengan taraf kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Banyak
sekali masalah-masalah yang umum dalam persampahan, antara lain seperti sampah yang
menimbulkan estetika yang kurang baik, sampah bertumpuk merupakan sarang penyakit,
sampah organik membusuk yang bau, sampah menyebabkan tersumbatnya saluran air, dan
fermentasi pada sampah yang menumpuk menyebabkan timbulnya lindi (Dep.PU,1994 dan
Tchobanoglous et al.,1993).
Sampah di dalamnya terdapat berbagai macam komposisi dan karakteristik yang
berbeda-beda. Setiap komposisi tersebut memiliki karakteristik tertentu dalam
penanganannya. Oleh karena itu, setiap komposisi dan karakteristik sampah harus di analisa
satu per satu terlebih dahulu untuk mengetahui metode pengelolaan sampah mana yang
sesuai. Umumnya dalam negara berkembang komposisi sampah berdasarkan prosentase
berat yaitu sampah organik (makanan dan sampah kebun) 65,1%; kertas 9,1%; dan plastik
7,6% (Al Khatib et al., 2010). Beberapa metode dan teknologi yang ada untuk mengatasi
permasalah sampah yang sesuai untuk negara berkembang kebanyakan adalah konversi
termal, pengolahan biologis, pemulihan dan daur ulang, serta metode lain/hybrid treatment
(Aleluia et al., 2016). Indonesia juga termasuk dalam salah satu negara berkembang dan
secara garis besar memikiki komposisi sampah seperti diatas dan cocok untuk
mengaplikasikan metode tersebut.
Masalah persampahan pada kota besar di Indonesia menjadi isu yang sangat sering
muncul diperbincangkan terutama tentang masalah kesehatan lingkungan sekitar. Salah satu
kota besar di Indonesia adalah Surabaya. Surabaya yang merupakan kota terbesar kedua di

Maulida Ilmi Firrizqy


3 3 1 4 1 0 0 0 0 1 |1
Detail Engineering Design (DED) Pengelolaan
Persampahan
Kecamatan Gunung Anyar Kota Surabaya Tahun
2017-2027

Indonesia dengan aktivitas penduduk yang tinggi tentunya mempunyai masalah dalam hal
persampahan . Misalnya jika diambil sampling kawasan Surabaya bagian timur dengan
tingkat kepadatan penduduk dan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dari kawasan
Surabaya yang lain berdasarkan survey tahun 2015 menyatakan bahwa laju timbulan
sampah rumah tangga rata-rata 0,33 kg/kapita/hari (Dhokikah et al., 2015).
Kecamatan Gunung Anyar memiliki empat kecamatan dengan pelayanan
persampahan yaitu TPS sebanyak dua unit yang terletak pada Kelurahan Gunung Anyar dan
Kelurahan Gunung Anyar Tambak. Karena kondisi yang tidak ideal diperlukan perencaanaan
pengelolaan sampah melalui tugas DED Pengelolaan Sampah untuk Kecamatan Gunung
Anyar tahun 2017 hingga 2027 sehingga nantinya sampah yang ada dapat terkelola dengan
baik, guna meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan
sampah sebagai sumber daya yang mampu menunjang kehidupan masyarakatnya.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan Tujuan dari DED pengelolaan sampah Kecamatan Gunung Anyar ini
adalah sebagai berikut :

1. Menghitung proyeksi penduduk dan timbulan sampah Kecamatan Gunung Anyar


tahun 2017 2027.

2. Menentukan pewadahan sampah dengan pola komunal dan tempat sampah sejenis
rumah tangga di Kecamatan Gunung Anyar .

3. Merencanakan pengumpulan di TPS, TPS 3R, dan TPST.

4. Merencanakan pengangkutan dengan metode HCS dan SCS (dump truck atau
compactor).
5. Menentukan perencanaan TPA, sampai tahap TPST dengan lokasi TPA pada TPA
Benowo Surabaya.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari DED pengelolaan sampah Kecamatan Gunung Anyar ini meliputi :
1. Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Pengelolaan Sampah Kecamatan
Gunung Anyar direncanakan untuk 10 tahun dimulai tahun 2017 hingga 2027.
2. Jumlah penduduk perencanaan adalah penduduk satu kecamatan.

Maulida Ilmi Firrizqy


3 3 1 4 1 0 0 0 0 1 |2
Detail Engineering Design (DED) Pengelolaan
Persampahan
Kecamatan Gunung Anyar Kota Surabaya Tahun
2017-2027

3. Timbulan sampah per penduduk ditentukan 0,3 kg/orang.hari dan komposisi sampah
10 macam.
4. Standar pelayanan sampah mengikuti peraturan yang berlaku, sampah yang dilayani
meliputi sampah rumah tangga dan sejenis sampah rumah tangga dengan kawasan
non rumah tangga 3 macam yaitu fasilitas pendidikan, perkantoran, dan penginapan
atau hotel.
5. Perencanaan pewadahan hanya bagi tempat sampah komunal dan tempat sampah
sejenis sampah rumah tangga.
6. Detail perencanaan pengumpulan minimal 1 kelurahan.
7. Perencanaan TPS, TPS 3R, dan TPST, minimal skenario penanganan sampah 3
macam.
8. Perencanaan pengangkutan disarankan mencakup HCS dan SCS (dump truck atau
compactor).
9. Pengolahan termal hanya direncanakan sampai dengan potensi pengolahan termal
(energy recovery) beserta perhitungan mass balancenya.
10. Perencanaan TPA hanya sampai tahap pengolahan sampah di TPST dengan lokasi
TPA pada TPA Benowo Kota Surabaya.
11. Dilengkapi dengan BOQ dan RAB yang didasarkan pada Gambar Desain.

Maulida Ilmi Firrizqy


3 3 1 4 1 0 0 0 0 1 |3

Anda mungkin juga menyukai