Anda di halaman 1dari 2

Gaussian Plume Model merupakan salah satu model dispersi.

Keunggulan dari
model ini adalah mudah, sederhana, dan efisien. Dimana pada model ini tidak
dibutuhkan data yang banyak untuk selanjutnya dihitung dengan model matematis.
Akurasi dari pemodelan ini cukup baik pada jarak kurang dari 10 km (Visscher, 2014).
Perkiraan konsentrasi dilakukan dengan rata-rata pergerakan angin. Pada persamaan
Gaussian Plume, menganggap bahwa laju emisi konstan dengan kecepatan angina dan
arah angin yang konstant secra terus menerus (continue). Parameter σz, σy merupakan
suatu standard deviasi dari distribusi gauss yang menunjukan persebaran plume kearah
horizontal maupun vertikal. Persebaran tersebut akan terus meningkat sesuai dengan
jarak reseptor. Persamaan Gauss untuk konsentrasi dispersi pada keadaan absence of
boundaries sebagai berikut.
𝑄 1 𝑦2 1 𝑧−𝐻 2
𝐶= 2𝜋 𝑢 𝜎𝑦 𝜎𝑧
. 𝑒𝑥𝑝 (− 2 𝜎𝑦 2 ) . exp (− 2 𝜎𝑧
)………………..………..(2.2)

Ketika plume dari suatu ketinggian tertentu telah menyentuh tanah, plume
tersebut akan dipantulkan kembali oleh tanah membentuk suatu mirror-image sehingga
membentuk suatu boundaries. Berikut persamaan saat ada boundaries.
𝑄 1 𝑦2 1 𝑧−𝐻 2 1 𝑧+𝐻 2
𝐶 = 2𝜋 𝑢 𝜎𝑦 𝜎𝑧 . 𝑒𝑥𝑝 (− 2 𝜎𝑦 2
) . {exp |− 2| ( 𝜎𝑧2 ) + exp |− 2| ( 𝜎𝑧2 ) } ……….(2.3)

∆𝐻 = 0,175 𝑄ℎ2 𝑢−3/4 …………..……………(2.4)


Δh = Tinggi plume, m
u = Kecepatan angin, m/det
Qh = Laju panas emisi, =33,5 (Visscher,2014).
Skema plume dengan dispersi Gauss dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2. 1 Persebaran Polutan dari Sumber

Anda mungkin juga menyukai