Anda di halaman 1dari 3

PRESTASI di BIDANG AKADEMIK

1. Christa Lorenzia Soesanto

Dia lahir di Jakarta pada 21 Oktober 1996. Christa adalah seorang pelajar Indonesia
yang mempunyai banyak prestasi dalam bidang matematika. dan Komputer. Prestasi
dalam negeri yang pernah diraih :

Sejak Oktober 2008, Christa telah membuat rekor baru di dunia Mathematic
Olympiad, dimana Christa telah berhasil mendapatkan EMPAT Medali Emas
untuk Perorangan dan DUA Medali Emas untuk Beregu secara berurutan
sejak duduk di kelas 1 SD Tirta Marta BPK Penabur Pondok Indah, Jakarta. Ia
yang pada awalnya ikut sebagai partisipan Kompetisi Matematika Kumon tahun
2004 yang diselenggarakan di Jakarta, ternyata berhasil meraih juara IX
Christine adalah saat berhasil meraih medali emas sekaligus penghargaan sebagai
The Best Theory dan "the Best Overall" dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN)
tahun 2007 di Surabaya
Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) kemudian mencatatkan prestasinya
sebagai wanita pertama yang meraih medali emas dalam IMSO (international) dan
OSN (national)

Sedangkan prestasi luar negeri yang pernah diraih :


Dalam Po Leung Kuk Primary Mathematics World Contest ke-12 di Hongkong
pada 12-16 Juli 2008, Christa berhasil meraih medali emas dengan Nilai
Sempurna.

Dalam "International Mathematic Olympiad" di Chiang Mai - Thailand pada 25-


30 Oktober 2008, christa telah berhasil menjadi satu satunya anak bangsa
Indonesia yang berhasil merebut Medali Emas baik untuk Perorangan maupun
beregu.

Terrenz Kelly Tjong dan Lynn Kaat Kurniawan


Siswi kelas 2 dan 3 SMU Santa Laurensia Tangerang ini telah mengharumkan nama
Indonesia sebagai pasangan ilmuwan muda di ajang The 15th International Conference of
Young Scientists, di Chernivtsi, Ukraina, 18-23 April 2008 lalu. Keprihatinan pada masalah
ledakan jumlah penduduk di Indonesia, mengantarkan mereka untuk merebut medali perak
pada konferensi ilmuwan muda tingkat dunia itu. Keduanya berhasil membuktikan lewat
serangkaian penelitian, bahwa ekstrak kulit buah manggis, berpotensi untuk menjadi alat
kontrasepsi atau KB bagi pria yang efektif.

Trio jagoan Fisika Kevin Winata, Thomas A Nugraha Budi dan Tyas Kokasih dan
Matematika Nanang Susyanto
Sementara jika fisika dan matematika adalah 2 mata pelajaran yang ditakuti oleh
kebanyakan siswa sekolah, hal itu tidak berlaku bagi trio jagoan fisika dan matematika ini.
Mereka yang semuanya tidak suka pelajaran menghapal ini, sukses menorehkan prestasi
membanggakan di dunia fisika internasional. Mereka bertiga keluar sebagai peraih medali
emas, perak dan perunggu pada ajang Olimpiade Fisika Internasional di Mongolia pada 20-28
April lalu. Sedangkan Nanang adalah jagoan matematika yang berasal dari keluarga buruh
tani di kawasan Temanggung, Jawa Tengah. Nanang yang nyaris putus sekolah setamat SD
itu, beberapa kali mengikuti olimpiade matematika tingkat internasional. Prestasi tertingginya
antara lain finalis olimpiade matematika di Yunani pada 2004 dan peraih perunggu di
olimpiade matematika Bulgaria tahun 2005. Kini lulusan MIPA UGM itu memilih mengabdi
sebagai pendamping dan pembimbing tim olimpiade matematika Indonesia, sembari
menunggu kerja sebagai dosen di UGM.
Zefrizal Nanda Mardani
Bagi dia tak terbayangkan bahwa akhirnya dia menyukai dan menggeluti dunia
perbintangan. Anak pasangan guru di Trenggalek Jawa Timur ini, menjadi peraih
penghargaan tertinggi Olimpiade Astronomi Internasional di Ukraina pada Oktober 2007 lalu.
Zef yang sebenarnya mendaftar untuk olimpiade sains itu, terdampar sebagai peserta
olimpiade astronomi, bidang yang sama sekali tak pernah dikenalnya sebelumnya. Namun
berkat kecemerlangan otak Zef, dengan waktu pelatihan dan bimbingan yang singkat, mampu
mengantarkannya sebagai peraih medali emas pada ajang itu.

Farid Firmansyah dan Masruri Rahmat


Mereka menjadi juara 1 kelompok usia 15 tahun dan juara 3 kelompok usia 11 tahun
di Kejuaraan Dunia Catur Pelajar ke-3 di Yunani pada 28 April-5 Mei 2007. Farid, mengasah
bakat caturnya sembari menunggui gerobak rokok bapaknya, yang mangkal di depan Sekolah
Catur Utut Adianto. Sementara Masruri diajari catur oleh bapaknya yang sopir bajaj, sebagai
aktivitas harian sepulang sekolah, supaya tidak melakukan kegiatan yang tipikal dilakukan
oleh anak sebayanya di lingkungan permukiman kumuh sekitarnya. Dan kini, kedua pelajar
SD dan SMP ini telah menjadi Master Catur Dunia!

Anda mungkin juga menyukai