Anda di halaman 1dari 31

Wilayah

Thailand yang memiliki area seluas 513.115 km2, besarnya hampir sama dengan Pulau Sumatera.
Terletak diantara 6 dan 21 lintang utara dan 97 dan 106 bujur timur. Di sebelah utara berbatasan
dengan Myanmar dan Laos, di sebelah barat dengan Myanmar, di sebelah timur dengan Kamboja dan
Laos, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Malaysia (dan Teluk Thailand). Jarak terjauh utara-
selatannya sekitar 1500 km dan jarak terjauh timur baratnya sekitar 800 km.

Topografinya berupa tapak tanah yang dilewati oleh aliran sungai-sungai yang berliku-liku di pusat
Thailand, dengan dataran tinggi di timur laut, hutan dan pegunungan serta bukit-bukit di sebelah utara,
dan di selatan kebanyakan berupa bukit-bukit.

Pusat Thailand Daerah pusat dianggap sebagai jantungnya negara Thailand. Pada dasarnya daerah ini
berupa tapak tanah yang dilewati oleh Sungai Chao Phaya. Daerah ini merupakan daerah yang paling
subur sehingga dikembangkan proyek irigasi serta kanal, yang menjadikan daerah ini sebagai penghasil
utama beras. Daerah ini juga merupakan daerah yang padat penduduknya, dengan ibukota Bangkok di
tengah-tengahnya.

Utara Thailand Wilayah ini terdiri dari barisan pegunungan dengan ketinggian rata-rata 1.200 m di
bawah permukaan laut, serta lembah Ping, Wang, Yom dan sungai Nan. Sebagian besar daerah
pegunungan ini berupa hutan hujan tropis, yang banyak menghasilkan kayu-kayu bermutu seperti kayu
jati. Tetapi pohon-pohon mulai banyak ditebangi, sehingga pemerintah menjatuhkan hukuman bagi yang
menebang secara liar. Doi Inthanon yang memiliki ketinggian 2.595m merupakan daerah tertinggi di barat
laut Thailand. Dahulu di wilayah Indocina terdapat tiga kerajaan Thai yang pertama yang terletak di
sebelah utara Thailand, yaitu Sukhothai, Chiang Mai dan Chiang Saen. Kota terbesar kedua di Thailand
adalah Chiang Mai yang terletak di daerah utara. Wilayah paling utara Thailand dijuluki sebagai Golden
Triangle (segitiga emas), salah satu penghasil opium terbesar di dunia.

Timur Laut Thailand Wilayah ini terdiri dari dataran tinggi yang disebut Dataran Tinggi Khorat dengan
ketinggian rata-rata 200m. Tanah di daerah ini kurang subur, berpasir dan jarang turun hujan, kecuali
pada saat musim hujan dari bulan Juni sampai Oktober. Sehingga daerah ini memiliki sedikit daerah
pertaniannya, karena banyak wilayahnya yang berupa padang rumput dan semak belukar. Wilayah timur
laut ini merupakan wilayah yang pembangunannya lambat dan kurang dikenal.

Pantai Timur Secara geografis, wilayah ini terletak di sepanjang bagian paling selatan dari timur laut
Thailand dan tidak terpisah dengan bagian timur laut Thailand tersebut. Secara administratif, wilayah ini
berdiri sendiri. Tetapi secara geografis, wilayah ini memang masuk dalam wilayah timur laut Thailand.
Wilayah ini terkenal sebagai wilayah terkaya kedua setelah pusat Thailand. Perindustrian Pantai Timur
berkembang dengan baik dan memiliki prasarana pariwisata yang lengkap. Daerah ini terkenal sebagai
penghasil buah durian dan mangga, dan juga penghasil batu-batuan (batu delima dan batu safir).

Selatan Thailand Sebagian wilayah selatannya merupakan Malay Peninsula, dimana topografinya
berupa pegunungan dengan tanah teras. Wilayah ini sedang mengembangkan wilayahnya sebagai
daerah pariwisata. Wilayah ini juga menghasilkan kekayaan alam yang paling penting, yaitu timah dan
karet.

Pegunungan

Pegunungan yang penting : Doi Inthanon 2,595m, Doi Pha Ham Pok 2,297m, Doi Luang 2,195m, Doi
Suthep 2,185m dan Doi Pha Cho 2,024m.

Sungai

Sungai yang paling penting adalah :


Di pusat Thailand : Chao Phaya (365km) dan Pasak (513km).
Di timur laut : Mekong (4335km, hanya sebagian di Thailand), Chi (442km), Mun (673km).
Di utara : Ping (590km), Wang (335km), Yom (555km), Nan (672km).
Di barat dan selatan : Maeklong (140km), Petchburi (170km), Tapi (214km), Pattani (165km).

Iklim

Ada tiga musim di Thailand (kecuali di bagian selatan), yaitu musim dingin, musim panas, dan musim
hujan.

Musim dingin dimulai dari bulan Nopember sampai Februari. Suhu rata-rata pada bulan Desember
adalah 26 C (78 F) di Bangkok, 22 C (71 F) di Chiang Mai dan 27 C (80 F) di Songkhla.

Musim panas dimulai dari bulan Maret sampai Mei. Suhu rata-rata pada bulan Maret 29 C (85 F) di
Bangkok, 23 C (74 F) di Chiang Mai dan 28 C (82 F) di Songkhla. Suhu rata-rata dapat mencapai 2-
3 C (4- 6 F) pada pertengahan atau akhir bulan Mei di Bangkok dan wilayah utara. Tetapi di daerah
selatan tidak terjadi perubahan.
Musim hujan dimulai dari bulan Juni hingga Oktober. Suhu rata-rata pada bulan September adalah 28 C
(82 F) di Bangkok, 27 C (80 F) di Chiang Mai dan 28 C (82 F) di Songkhla. Rata-rata curah hujan di
bulan Maret adalah 3cm (1.2in) di Bangkok, 2cm (0.8in) di Chiang Mai, 6cm (2.4in) di Songkhla.

Rata-rata curah hujan di bulan Juni adalah 17cm (6.7in) di Bangkok, 15cm (5.7in) di Chiang Mai, 10cm
(4in) di Songkhla.

Rata-rata curah hujan di bulan September adalah 31cm (12in) di Bangkok, 29cm (11.4in) di Chiang Mai,
11cm (4.1in) di Songkhla.

Rata-rata curah hujan di bulan Desember adalah 1cm (0.3in) di Bangkok, 1cm (0.3in) di Chiang Mai,
44cm (17.2in) di Songkhla.

Rata-rata curah hujan tiap tahun di Bangkok adalah 140cm (56in).

Loei yang terletak di wilayah timur laut merupakan daerah yang paling dingin di Thailand. Pada malam
bulan Januari, suhu di pegunungannya dapat turun hingga di bawah 0 C.

Musim hujan bukanlah saat yang buruk untuk mengunjungi Thailand. Hujan lebat biasanya hanya turun
sebentar, kemudian cuaca akan cerah kembali. Sebenarnya, musim hujan di Bangkok merupakan saat
yang baik untuk menghilangkan polusi udara yang cukup tinggi.

Penduduk

Jumlah penduduk Thailand adalah sekita 64 juta jiwa. Pertumbuhan rata-ratanya 1,5%, dengan kematian
bayi sebesar 26 jiwa dari 1.000 bayi yang lahir. Jumlah penduduk yang melek huruf sebesar 93.8%.
Jumlah penduduk Thailand lebih sedikit daripada Vietnam (80 juta jiwa), Filipina (73 juta jiwa) dan
Indonesia (210 juta jiwa), tetapi lebih banyak daripada negara terdekatnya, yaitu Myanmar (50 juta jiwa),
Malaysia (22 juta jiwa), Kamboja (11 juta jiwa) dan Laos (5 juta jiwa).

Pertumbuhan rata-rata penduduk Thailand lebih tinggi dari Cina (1,2%), tetapi lebih rendah dari negara-
negara tetangga lainnya, yaitu Laos (2,9%), Filipina (2,3%), Malaysia (2,4%), Vietnam (2,3%), Kamboja
(2,5%), Myanmar (2,1%) dan Indonesia (1,7%). Rata-rata kematian bayi di Thailand lebih rendah dari
semua negara-negara yang disebutkan di atas, kecuali Malaysia. Rata-rata jumlah penduduk yang melek
huruf di Thailand lebih tinggi daripada negara-negara tersebut.

Di Thailand modern, tidak ada konflik antar suku. Bila ada konflik, biasanya terjadi di sebagian besar
wilayah selatan kerajaan. Tetapi konflik yang terjadi bukan karena perbedaan suku, melainkan karena
perbedaan agama. Mayoritas penduduk di wilayah selatan menganut agama Islam, dan mereka memiliki
ciri khas Melayu serta menggunakan bahasa Melayu di samping bahasa Thai. Walaupun hubungan
antara wilayah selatan dan Bangkok kerap kali kurang harmonis, tetapi konflik tidak pernah berkembang
hingga wilayah tersebut ingin memisahkan diri dari Thailand.

Hubungan antar suku di Thailand merupakan hubungan yang harmonis, sebab tidak pernah terjadi konflik
antar suku. Walaupun tidak ada suku minoritas di Thailand (seperti suku kurdi di Irak, Iran dan Turki),
tetapi ada banyak suku-suku bangsa kecil yang hidup bermasyarakat di samping masyarakat Thai sendiri.
Kebanyakan masyarakat suku-suku bangsa ini tinggal di wilayah bagian utara Thailand.

Di samping masyarakat Thai sendiri, ada juga masyakat budaya lain yang tinggal di Thailand. Orang-
orang Thai ada juga yang tinggal di wilayah Yunnan di selatan Cina, dan bahasa yang digunakan adalah
bahasa Thai dengan dialek seperti orang Cina (lebih lengkapnya lagi, lihat bab mengenai bahasa).
Semenjak awal abad milenium kedua masehi, mulai banyak orang yang berimigrasi ke Thailand.
Sehingga saat ini masyarakat Thailand sudah berbaur dengan masyarakat imigran yang tinggal di
Thailand. Adapula sejumlah kawasan khusus bagi masyarakat pendatang.

Thailand, atau yang sering disebut Siam, memberikan suaka politik bagi bangsa-bangsa dari negara-
negara tetangga yang pergi meninggalkan wilayahnya akibat konflik agama maupun suku yang
dialaminya. Seperti orang-orang Kristen Vietnam, masyarakat Mon dari Myanmar, dan masyarakat yang
menentang kebijakan politik dari Kamboja, mencari dan mendapat tempat-tempat penampungan di
Thailand sejak beratus tahun yang lalu. Selain itu juga banyak orang Cina yang berimigrasi ke Thailand.
Orang-orang Cina yang datang ke Thailand biasanya untuk tujuan berdagang. Taksin merupakan satu-
satunya raja Thailand (1767-1782) yang mempunyai ayah orang Cina dan ibunya orang Thai.

Sebagian besar wilayah utara Thailand masih di bawah pengaruh Myanmar. Tidak hanya berpengaruh
pada arsitektur bangunannya saja, tapi juga budaya dari suku-suku yang mendiami wilayah tersebut.

Ciri khas dari penduduk Thailand dapat dilihat dari budaya, bahasa, agama dan politiknya, ketimbang
kesukuannya. Dalam pengucapan bahasa Thai, memiliki sedikit perbedaan antara masyarakat di wilayah
selatan, utara maupun timur laut. Tetapi penulisannya tetap sama. Kebijakan politik Thailand di bawah
pengaruh kerajaan, yang saat ini dipimpin oleh raja Bhumiphol Adulyadej.

Berat dan Ukuran

Sistem metrik telah diatur dalam hukum pada tanggal 17 Desember 1923. Tetapi satuan ukuran Thai
yang lama masih digunakan, khususnya untuk pengukuran tanah. Satuan ukuran tradisional ini berubah
menjadi satuan ukuran metrik, yaitu : 1 picul = 60 kg; 1 catty = 600 gram (100 catty = 1 picul); 1 baht
(namanya seperti mata uang Thailand, yang biasanya digunakan untuk berat emas) = 15,16 gram; 1
carat = 20 sentigram (5 carat = 1 gram); 1 sen = 40 meter; 1 wah = 2 meter (20 wah = 1 sen); 1 sauk (
wah) = 0,50 meter; 1 keup ( sauk) = 0,25 meter; 1 rai (1 sq sen) = 1.600 meter persegi; 1 ngan ( rai) =
400 meter persegi; 1 wah persegi = 4 meter persegi (100 wah persegi = 1 ngan); 1 kwien = 2.000 liter; 1
ban = 1.000 liter (2 ban = 1 kwien); 1 sat = 20 liter (50 sat = 1 ban); 1 tannan = 1 liter (20 tannan = 1 sat).

Sejak tahun 1940 Thailand mengubah Tahun Barunya, dari tanggal 13 April menjadi 1 Januari. Hal ini
dilakukan agar Thailand dapat merayakan Tahun Baru bersama-sama dengan semua negara di dunia.
Sampai saat ini, Tahun Baru Thailand (Songkran) merupakan hari libur dan dirayakan secara meriah
seperti pada tanggal 31 Desember dan 1 Januari.

Dahulu penanggalannya berdasarkan matahari. Tetapi sekarang digunakan penanggalan berdasarkan


bulan untuk menentukan hari raya keagamaan, sama dengan perayaan Paskah pada agama Kristen.
Walaupun Thailand mengubah tahun barunya menjadi sama dengan negara-negara yang mayoritas
memeluk agama Kristen, tetapi perhitungan tahunnya berbeda. Perhitungan kalender Thailand tidak
menggunakan Masehi (M), tetapi Buddhist Era (B.E.).

Buddhist Era dimulai 543 tahun lebih cepat daripada Era Kristen. Jadi tahun 2000 M sama dengan tahun
2543 B.E. Pada cap di perangko, penanggalan sesuai dengan kalender Buddhist Era. Tetapi untuk
penanggalan di bank, digunakan perhitungan kalender Kristen.

Zona waktu di Thailand adalah GMT + 7 jam.

Negara dan Kerajaan

Sejak tanggal 24 Juni 1932, kelompok perwira militer negara barat dan pejabat pemerintahan melakukan
kup melawan kekuasaan kerajaan absolut (untuk informasi lebih lengkap, dapat dilihat pada file History).
Dan sejak saat itu Thailand menjadi negara kerajaan berdasarkan konstitusi dengan Raja Bhumiphol
Adulyadej sebagai kepala negara.

Kerajaan

Perubahan dari kerajaan absolut menjadi kerajaan berdasarkan konstitusi merupakan transisi terbesar
dalam sejarah kerajaan Thai. Tapi ini bukanlah perubahan pertama dalam kerajaan dan bukan transisi
yang penuh dengan kekerasan.
Seperti halnya dengan kerajaan lainnya, kerajaan Thai dibentuk berdasarkan kepemimpinan sukunya.
Kekuasaan para pemimpin suku tidak selalu terbatas sebagai raja dalam mengembangkan
masyarakatnya. Kerajaan Thai dimulai dari Sukhotai dengan raja-rajanya yang dekat dengan rakyatnya.
Konsep kerajaan absolut didapat dari sejak runtuhnya kekuasaan Khmer dan dimulainya era Ayutthaya.

Sejak era Sukhothai sampai sekarang, ada delapan dinasti yang memerintah negara ini. Alih kekuasaan
raja biasanya berdasarkan keturunannya sebagai ahli waris untuk naik ke tahta (untuk informasi lebih
lengkap, lihat file History).

Dinasti Chakri merupakan dinasti yang paling lama berkuasa. Dinasti ini mulai berkuasa sejak tahun 1782,
setelah terjadi pemberontakan kerajaan. Raja Bhumiphol Adulyadej yang naik tahta tahun 1946 dan
dimahkotai tahun 1950, merupakan raja yang memerintah paling lama dalam sejarah Thai dan dinasti
kerajaan yang paling lama memerintah di dunia. Ia menggantikan kakaknya, raja Ananda Mahidol, yang
ditemukan tewas tertembak di Istana Kerajaan Bangkok pada tanggal 9 Juni 1946. Kematian raja Ananda
Mahidol masih menjadi misteri sampai sekarang.

Raja Bhumiphol Adulyadej lahir pada tanggal 5 Desember 1927. Ia menikah pada tanggal 28 April 1950
dengan Putri Sirikit dan dimahkotai pada tanggal 5 Mei 1950. Anak-anak mereka adalah Pangeran Ubol
Ratana (lahir tanggal 5 April 1951, menikah pada bulan Agustus 1972 dengan Peter Ladd Jensen, dan
saat ini tinggal di Amerika Serikat), Putera Mahkota Vajiralongkorn (lahir tanggal 28 Juli 1952 dan
menikah tanggal 3 Januari 1977 dengan Soamsawali Kitiyakra), Putri Maha Chakri Sirindhorn (lahir 2
April 1955, belum menikah), Putri Chulabhorn (lahir 4 Juli 1957, menikah 7 Januari1982 dengan
Virayudth Didyasarin).

Kekuasaan raja diatur dan dibatasi oleh konstitusi. Raja membentuk parlemen dan mengangkat perdana
menterinya melalui pemilihan yang dilakukan oleh partai-partai politik ataupun militer. Jalannya
pemerintahan dilakukan oleh pemerintah negara. Pengaruh raja dalam negara terbatas dan raja
hanyalah sebagai simbol wakil rakyat saja.

Keadaan kerajaan diatur oleh hukum kerajaan yang dikenal dengan nama Gotmontienboan. Hukum ini
berlaku kembali pada saat Raja Rama Tibodi I, pendiri kerajaan Ayutthaya tahun 1358. Hukum kerajaan
ini telah mengalami perubahan hingga saat ini dalam menetapkan kebangsawanan Thai, khususnya
pangkat dan gelar anak-anak dan famili raja sesuai dengan status ibu mereka. Pada abad ke-19, raja-
raja memiliki banyak istri. Tapi hanya satu yang diangkat sebagai ratu, dan hanya anak-anak dari raja
dan ratu tersebut yang memiliki garis keturunan raja.
Gelar kebangsawanan Thai selalu turun-temurun. Masing-masing generasi yang mengikutinya, memiliki
satu gelar nenek moyang. Tapi raja berhak melimpahkan gelar kebangsawanan kepada orang yang
dianggap pantas. (Mengenai gelar kebangsawanan Thai, lihat pada bagian tahun 1448 di bab History).

Pada abad ke-17, ada seorang imigrasi asal Yunani yang datang ke Siam bernama Constantine
Phaulkon. Ia menjadi penasihat raja Narai dan mendapatkan gelar kebangsawanan, mulai dari Luang
Wijayen dan menjadi Phra Wijayen, Phaya Wijayen dan akhirnya menjadi Chao Phaya Wijayen. Gelar ini
ia dapatkan karena ia menjadi tangan kanan raja yang dapat dipercaya dan menjadi penasihat yang baik.

Anak-anak raja disebut Chao Fah atau Chao. Jika laki-laki disebut Chao Fah Chai, dan jika perempuan
disebut Chao Fah Ying. Gelar bagi anak-anak Chao disebut Phra Ong Chao atau Phra. Sedangkan anak-
anak Phra memiliki gelar Mom Chao. Mereka semua berbicara dalam bahasa kerajaan yang dinamakan
Rachasap. Bahasa ini diciptakan oleh Khmer pada masa awal Ayutthaya dan masih digunakan hingga
sekarang. Contohnya, I bila diucapkan oleh orang awam kepada anggota keluarga kerajaan dalam
bahasa Rachasap menjadi Tai Far La Ong Tuli Prabat, yang bila diterjemahkan menjadi I who am but
dust under your feet.

Setelah gelar Mom Chao, ada gelar-gelar yang didapatkan bagi keturunannya. Anak dari Mom Chao
disebut Mom Rachawangse. Mom Luang adalah sebutan bagi anak Mom Rachawangse.

Kerajaan memiliki tiga divisi, yaitu :


Dewan Penasihat Bertugas sebagai penasihat kerajaan dan kadang kala mengangkat wali
menjalankan kekuasaan kerajaan (hal ini biasanya terjadi pada saat pemerintahan Raja Ananda Mahidol).
Pejabat Rumah Tangga Kerajaan Bertugas mengatur jalannya upacara kerajaan, membuat
administrasi keuangan, dan rumah tangga istana kerajaan.
Sekretariat Sri Baginda Raja Melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan jurnalis dan sekretaris
bagi raja.

Badan Eksekutif

Kekuasaan badan eksekutif pemerintahan ada di tangan perdana menteri. Sejak tahun 1932, perdana
menteri diangkat dan dipilih oleh parlemen, baik itu melalui badan tunggal maupun dua badan pembentuk
undang-undang (lihat di bawah). Pemilihan perdana menteri secara langsung jarang terjadi pada negara-
negara yang berdasarkan pada konstitusi kerajaan. Perdana menteri atau presiden yang dipilih langsung
oleh rakyat itu sebenarnya hanya namanya saja. Tetapi di Thailand, kepala negara tetap dipegang oleh
raja.
Pada kenyataannya, perdana menteri dari kebanyakan negara tidak dipilih oleh parlemen, tapi diangkat
oleh militer. Banyak pula terjadi, pimpinan kup mengangkat dirinya sendiri sebagai perdana menteri
(untuk lebih lengkapnya, lihat bab mengenai History).

Pemerintahan Lokal

Thailand terbagi atas 70 provinsi (Changwat). Masing-masing provinsi berada dibawah administrasi
gubernur Changwat. Changwat terbagi lagi ke dalam 650 distrik (Amphoes) and 90 sub-distrik (King
Amphoes), 7.000 komune (Tambons) dan 60.000 pedesaan (Moobans). Ibukota dari masing-masing
provinsi tersebut memiliki nama yang sama dengan provinsinya, atau sebaliknya, masing-masing provinsi
tersebut dinamakan sama dengan ibukotanya.

Di bawah ini merupakan urutan nama-nama provinsi berdasarkan abjad (letak wilayahnya di dalam
kurung) :
Ang Thong (Pusat), Ayutthaya (Pusat), Buriram (Timur Laut), Chachoengsao (Pusat), Chai Nat (Pusat),
Chaiyaphum (Timur Laut), Chanthaburi (Pantai Timur), Chiang Mai (Utara), Chiang Rai (Utara), Chonburi
(Pantai Timur), Chumphon (Selatan), Kalasin (Timur Laut), Kamphaeng Phet (Utara), Kanchanaburi
(Pusat), Khon Kaen (Timur Laut), Krabi (Selatan), Krung Thep atau Bangkok, Lampang (Utara), Lamphun
(Utara), Loei (Timur laut), Lopburi (Pusat), Mae Hong Son (Utara), Maha Sarakham (Timur laut),
Mukdahan (Timur laut), Nakhon Nayok (Pusat), Nakhon Pathom (Pusat), Nakhon Phanom (Timur laut),
Nakhon Ratchasima (Timur laut), Nakhon Sawan (Utara), Nakhon Si Thammarat (Selatan), Nan (Utara),
Narathiwat (Selatan), Nong Khai (Timur laut), Nonthaburi (Pusat), Pathum Thani (Pusat), Pattani
(Selatan), Phang Nga (Selatan), Phattalung (Selatan), Phayao (Utara), Phetchabun (Utara), Petchburi
(Pusat), Phichit (Utara), Phitsanulok (Utara), Phrae (Utara), Phuket (Selatan), Prachinburi (Pusat),
Prachuap Khiri Khan (Pusat), Ranong (Selatan), Ratchaburi (Pusat), Rayong (Pantai Timur), Roi Et
(Timur laut), Sakhon Nakhon (Timur laut), Samut Prakan (Pusat), Samut Sakhon (Pusat), Samut
Songkhram (Pusat), Saraburi (Pusat), Satun (Selatan), Singburi (Pusat), Si Saket (Timur laut), Songkhla
(Selatan), Sukhothai (Utara), Suphanburi (Pusat), Surat Thani (Selatan), Surin (Timur laut), Tak (Utara),
Trang (Selatan), Trat (Pantai Timur), Ubon Ratchathani (Timur laut), Udon Thani (Timur laut), Uthai Thani
(Utara), Uttaradit (Utara), Yala (Selatan), Yasothon (Timur laut).

Badan Pembuat Undang-undang

Konstitusi negara ditetapkan oleh dua dewan Majelis Nasional yang dipilih Dewan Perwakilan dan
ditetapkan Senat. Senat sebagai badan penetapan, dianggap memiliki kekuatan yang besar. Senat
memegang peranan yang penting dalam menjalankan pemerintahan. Senat juga menjamin militer negara
untuk kepentingan pemerintahan.

Konstitusi ditetapkan oleh para pemilih yang ditunjuk sebagai wakil dari masing-masing dewan
perwakilan. Pemilihan itu sifatnya individual , bukan berdasarkan partai-partainya. Penggabungan dari
para kandidat partai penting dilakukan, agar dapat memperoleh popularitas dari pimpinan-pimpinan
partainya yang dipilih sebagai wakilnya. Perebutan kekuasaan antar partai politik tersebut pada dasarnya
agar tokoh politiknya memperoleh kekuasaan. Pergantian kekuasaan tokoh partai politik biasa terjadi.
Mereka biasanya menjanjikan keadaan negara yang lebih baik melalui kebijakan politik barunya.

Pengadilan

Kekuatan pengadilan dijalankan atas nama kekuasaan raja. Sistem pengadilan di Thailand diatur dalam
tiga tingkatan, yaitu tingkat terendah adalah pengadilan negeri, tingkat menengah adalah pengadilan
tinggi (Uthorn) dan tingkat yang paling tinggi adalah Mahkamah Agung (Dika). Para hakim diangkat,
dipindahkan maupun dipecat oleh raja melalui rekomendasi Menteri Kehakiman. Hakim bebas dalam
memimpin persidangan dan menjatuhkan hukuman berdasarkan hukum yang berlaku.

Pengadilan negeri terbagi atas 20 pengadilan hakim (Kwaeng) yang menangani masalah hukum perdata
dan tindakan pidana ringan, dan 85 pengadilan provinsial (pengadilan Changwat) yang menangani
semua permasalahan hukum perdata dan pidana serta pengadilan pidana dan perdata dengan
pengadilan eksklusif di ibu kota. Di Bangkok terdapat pusat pengadilan anak-anak bagi terdakwa berusia
di bawah 18 tahun.

Pengadilan tinggi menangani naik banding dari hasil putusan kasus pidana maupun perdata dari
pengadilan negeri. Pengadilan tinggi memiliki 17 divisi dengan dua hakim di masing-masing divisinya.
Hasil putusan dari pengadilan tinggi dapat naik banding lagi ke Mahkamah Agung untuk beberapa kasus
hukum atau untuk mempertanyakan kebenarannya.

Mahkamah Agung (Dika) merupakan pengadilan tertinggi. MA terdiri dari ketua hakim dan 21 hakim.
Kasus naik banding ini didengar oleh tiga hakim. Selain mempunyai wewenang naik banding untuk
masalah pidana dan perdata, juga permohonan mengenai kasus umum lainnya. Keputusan dari MA
merupakan keputusan akhir.

Bendera Negara
Sebelum tahun 1917, bendera Thai berwarna merah dengan gambar gajah putih, yang merupakan
lambang dari kerajaan Thailand. Kemudian sejak Siam bergabung dengan pihak negara sekutu pada
Perang Dunia I tahun 1917, raja Vajiravudh (Rama VI) mengubah bendera Thai menjadi lima garis
horisontal dengan warna merah, putih dan biru. Ketiga warna tersebut menunjukkan tiga ciri bangsa Thai,
yaitu merah untuk negara, putih berarti ajaran Buddha dan biru berarti kerajaan.

Kerajaan dan Agama

Thailand disambut secara pantas dengan toleransi dengan layanan yang baik, dan para turis sederhana
tidak akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan atau beradaptasi dengan adat setempat. Walau
bagaimanapun, bila datang sebagai pendatang ke dalam masyarakat yang tidak biasa, seorang
pengunjung bisa menemukan yang dapat bermanfaat untuk menentukan yang pasti dan dengan
demikian bisa menghindar dari luka perasaan yang tidak disengaja. Pada dasarnya, kebanyakan ini
dibuat dan tidak dibuat hanya karena semata-mata untuk suatu pikiran yang sehat dan cara berbicara
yang baik semua yang merupakan norma tingkah laku di negara yang berbeda-beda. Tetapi beberapa
peraturan berkewajiban untuk dinyatakan.

Kerajaan, Agama

Orang Thai mempunyai suatu pendalaman, kehormatan tradisional untuk keluarga raja mereka, dan
seorang pengunjung harus berhati-hati untuk menunjukkan bahwa mereka menyanjung raja, permaisuri,
dan anak-anak raja. Didalam sebuah film atau peristiwa umum lain, misalnya, sebuah potret raja pada
waktu menyanyikan lagu kebangsaaan, dan penonton diharapkan berdiri. Pada waktu menghadiri
peristiwa yang sedikit umum bagi anggota keluarga raja tersebut, yang berkelakuan baik dan merupakan
panutan bagi orang ramai yang melihatnya dan melakukan apa yang dia buat.

Apa yang berlawanan sebagai penghinaan tentang raja adalah mungkin merupakan kesalahan berbicara
yang sedikit besar bagi orang asing boleh dilakukan di negara tersebut, dan diantara mereka tidak
banyak yang membuat setiap orang Thai marah. Potret raja sebagai gambar uang kertas, kerusakan dan
mengoyakkan uang tersebut adalah merupakan kejahatan dan pelanggaran. Mengoyak dan meremas
uang kertas tersebut sekurang-kurangnya dengan cara yang tidak baik.

Orang Thai lebih berhati-hati pada pesta potret untuk raja dan hormat dari orang asing selalu
diperbolehkan, walaupun mereka merencanakan untuk tidak bermaksud menyinggung tingkah laku.
Pengarang ini telah memperhatikan pegawai kartu pos yang mengirim surat yang dibawa oleh orang
asing bukan untuk menyimpan kartu pos tetapi dengan melampirkan, menunjukan potret raja yang jujur
(kartu pos ditempelkan secara mendatar oleh orang asing).
Kehormatan juga yang paling penting untuk semua patung Budha, yang mana semua dianggap keramat,
tanpa menghiraukan apakah mereka tua atau baru, besar atau kecil, atau didalam satu potong atau
pecah tidak menghiraukan beli dengan harga yang mahal untuk nilai seni. Untuk Informasi mengapa
perkara ini, dan juga untuk peraturan yangh berkelakuan bila sedang melewati kuil, silahkan melihat bab
agama.

Adat-adat Sosial

Batasan tingkah laku sosial apakah diterima didalam Thai dengan secara tidak jelas didefenisikan itu
untuk tentang raja atau agama terutama sebuah kota seperti Bangkok dimana adat barat telah lebih
dulu diketahui dan secara lebih luasnya menerima dari negara yang lain. Walau bagaimanapun apakah,
boleh diterima di Bangkok menjadi banyak adat baru dimana cara tua masih kuat. Kemudian disini ada
beberapa buah benda untuk diingat :

Orang Thai tidak akan mengulurkan tangan untuk menyambut satu sama lain, tetapi sebaliknya mereka
akan menekan tangan bersama dalam suatu gerakan isyarat doa yang memanggil Wai. Seperti biasa,
seorang muda wais yang sudah lama, yang mengembalikannya. Seorang melihat bagaimana orang Thai
membuatnya, dan membuat seperti itu juga.

Ia dianggap tidak sopan karena melakukan tingkah laku kepada orang, maka suatu usaha dibuat untuk
menghindari yang berbuat demikian bila bertentangan dengan kedudukan siapa, mengikut langkah
pikiran adalah merupakan suatu hinaan bagi anggota, tidak satu pun ditunjuk dengan kaki sebagai
seorang penunjuk.

Orang Thai menganggap ketua sebagai bagian badan yang paling tinggi dan tokoh. Akibatnya mereka
tidak setuju dengan siapa yang tidak jelas disana, pun didalam suatu gerakan isyarat ramah. Jika
seseorang melihat orang Thai disuatu perkumpulan sosial, dengan begitu juga, ia dapat melihat bahwa
orang muda untuk pergi agak jauh lagi untuk menundukkan kepala mereka lebih rendah dari pada yang
lebih tua, menghindar memberi tanggapan untuk melihat kebawah. Ini tidak mungkin, sudah tentu,
tetapi itu usaha yang diharapkan.

Memperlihatkan kasih sayang yang umum antara kaum lelaki dan wanita sangat tidak disukai. Seseorang
boleh melihat beberapa pasangan muda Thai sangat berpegang pada adat barat, tetapi selama dia
sopan dalam masyarakat .

Kehilangan satu sabar, terutama ditempat umum, tidak akan didapatkan siapa saja dan dimana saja. Ke
Thai menunjukkan rasa marah hanya untuk menunjukkan bahwa itu adalah sikap tidak baik. Tuntutan
dan bantahan pun adalah kebaikan yang menghadiahkan sebuah senyuman, seolah-olah merupakan
suatu pertidaksetujuan diatas apa pun yang, termasuk harga, yang merupakan suatu kesalahpahaman.

Seseorang tidak mesti terkejut dengan ditujukannya untuk satu nama pertama, misalnya, sebagai Tuan
Bob atau Nyonya Mary sebagi pengganti nama keluarga. Ini adalah oelh karena orang Thai
membicarakan satu sama lain didalam kelakukan ini, biasanya dengan tema Khun (Tuan, Nyonya, atau
Nona) didepan namanya. Nama keluarga adalah sebuah ciptaan baru belakangan ini di Thailand, dan
mereka selalu dengan secara janggal yang panjang. Lembaga Investasi Thai di Sydney dengan wakil
yang bernama Tuan Boonkul Changsirivathanathamrong, memberikan sebuat contoh adil. Tetapi nama
seperti Yeltsin atau bunyi yang lebih enak didengar Kohl saja di barat.

Dan juga bisa dilihat yang berikut yang berkaitan dengan laporan dari majalah Travel-Asia (Cerita yang
menyajikan suatu peluncuran internet baru).

Agama

Menurut pengakuan Theravada agama Buddha adalah merupakan agama yang dominan dinegara. 94%
penduduk negara berpegang teguh pada agama tersebut. Sekolah mengajarkan rukun Buddha dan
prinsip moral sebagai bagian kurikulum pengajaran kecuali di daerah Islam Selatan.

Semua upacara agama Buddha dipusatkan di Wat, merupakan suatu penggabungan biara dan kuil.
Terdapat lebih kurang 32000 Wat di negara itu. Secara sosial diperkirakan setiap lelaki Thai akan
menjadi rahib serta sekurang-kurangnya 3 bulan hidup untuk penelitian tata cara hidup di agama Buddha
didalam biara. Raja Bhumiphol Adulyadej kini menjadi seorang rahib pada tahun 1956 dan mengambil
tempat tinggal Wat Bovornivet. Putera Mahkota Vajiralongkorn, satu-satunya anak lelaki dari Raja Ordain
seorang rahib pada tahun 1978.

Agama Buddha mungkin adalah agama paling bertoleransi pada dunia agama, dan ia dapat wujud
bersama agama-agama lain (walaupun kebanyakan agama lain) bertujuan untuk menjadi agama ekslusif
dan tidak mau menerima agama Buddha pada masa itu. Sewajarnya, Thailand mempunyai sebuah
sejarah panjang untuk toleransi agama.Walaupun dia harus menjadi Buddha, secara tradisional adalah
ketua negara dan atas dukungan agama yang diakui oleh keturunannya.

Untuk mendapat apapun melalui kekuasaan atau kuasa yang berlawanan dengan secara logika pelajaran
Buddha, agama Buddha bukan saja sangat toleransi daripada kebanyakan agama lain dan juga memiliki
banyak adat yang dipergunakan. Tidak terdapat satu pun seperti Vatican Buddha. Oleh karena itu, lebih
banyak perkara tanah, hak milik tanah Buddha pada pemeliharaan tugu peringatan seni bina,
dikendalikan oleh pemerintahan Thai melalui jabatan kementrian urusan agama.
Pemerintahan Thai juga yang mendefenisikan perasaan luka agama dan mendakwa dan dituduh sebagai
agama Buddha sendiri terlalu lembut untuk mengaitkan diri dengan perkara seperti itu. Voluminous
Pemandu Pengembara ke Thailand , oleh pengunjung Kuasa Thailand menerbitkan, menerangkan :

Undang-undang Thai mempunyai beberapa bagian khas tentang pelanggaran agama, dan ini bukan saja
mencakup agama Buddha, kebanyakan agama rakyat dan juga kepercayaan lain-lain beragam dalam
kerajaan itu. Agama Buddha, misalnya undang-undang tidak dilakukan secara sembarangan, dengan
cara apa masyarakat mungkin menghina agama dengan suatu gaya. Dengan begitu juga, Siapa saja
yang menggunakan pakaian atau menggunakan sebuah lambang yang menunjukkan bahwa dia adalah
seorang paderi atau orang baru, manusia suci atau pendeta sebuah agama yang mereka juga melakukan
undang-undang yang orang percaya mereka juga melakukanya. Pada bahasa yang kurang sah, ini ada
beberapa keterangan diatas untuk apa membuat dan membuat suatu kunjungan ke suatu tempat agama
agar tidak membuat :

- Pakaian yang rapi. Jadi jangan tanpa mengenakan kemeja, atau kependekan, celana panjang panas,
atau pakaian yang tidak sesuai dengan yang lain. Jika anda melihat orang Thai disekitar anda, anda akan
melihat cara mereka melihat anda apakah mereka suka dengan cara berpakaian anda, yang mana
sebenarnya, tidak mungkin begitu berbeda dengan cara anda berpakaian disebuah tempat yang sama.

- Harus memakai sepatu sewaktu berjalan disekitar kuil Buddha, tetapi bukan didalam gereja kecil
dimana gambaran Buddha itu tersimpan disana. Jangan meragukan mengotori daerah kuil, biasanya
tempat seperti itu sangat bersih.

- Paderi Buddha dilarang menyentuh atau disentuh oleh seorang wanita atau menerima apa-apa pun dari
tangannya. Jika seorang wanita harus memberi apa-apa pun kepada rahib atau orang baru dalam biara,
maka dia harus memberikan terlebih dahulu pada seorang lelaki, yang kemudian dia akan
menyampaikannya. Atau jika seorang wanita ingin menghadiahkan langsung dengan tangannya, rahib
dan orang baru dalam biara akan menghamparkan sehelai jubah safron atau sapu tangan diatas
tangannya, dan wanita akan meletakkan barang yang akan mau dihadiahkan itu diatas jubah rahib dan
orang baru dibiara.

- Semua patung gambaran Buddha, besar atau kecil, hilang atau tidak, dianggap sebagai benda yang
keramat. Dengan demikin, jangan memanjat disalah satu patung untuk mengambil sekeping fotograf atau,
secara umum, berbuat apapun yang bisa menunjukkan sebuah kelakuan yang tidak terhormat.

Sekarang dibalik penglihatan teks ini untuk menilai agama Buddha ketika suatu agama merupakan suatu
falsafah. Ketika hendak mendapatkannya, buku besar tebal yang banyak ditulis sebagai topik. Dalam
penelitian singkat asal mula agama dan sejarah agama jadi cenderung menjadi mudah, dan bila mereka
muncul dalam penciptaan buku yang ditulis oleh orang barat, mereka sering kali kurang dalam
kehormatan. Kebanyakan sebagai pengunjung di Thailand walau bagaimanapun, tidak akan mendapat
peminat untuk membaca buku panduan yang tebal agama negara mereka tentu saja. Apakah suatu
kepentingan untuk sebuah informasi singkat tentang agama Buddha. Oleh karena itu kami mengambil
sebuah penjelasan atas nama Buddha yang diserahkan disini dengan kata demi kata dan memetik kata
Pemandu Wisatawan ke Thailand yang penerbitannya dilakukan oleh Turis yang berwenang di Thailand.

Pada waktu beberapa baris ayat tidak boleh terdengar terutama sekali yang bagus, namun demikian
mereka mengambil informasi nyata tentang agama Kerajaan. Sebagai bagian yang dipetik itu sudah jelas
ditulis oleh Buddha yang beriman, Buddha beriman juga memberi pandangan sekilas untuk bagaimana
orang Thai percaya dan menunjuk kehormatan mereka untuk mempunyai apa-apa yang berhubungan
dengan agama mereka.

Teks kutipan ini tidak netral di dalam bahasa. Bahasa yang digunakan untuk membuat Teks ini
digunakan untuk menjelaskan bahwa pengarang Theravada Buddha itu apakah betul satu agama, dan
banyak kenyataan yang dianggap sebagai sebuah perkara pendapat agama dalam kebudayaan Barat,
dibuat dalam suatu perkara kenyataan suara. Pembaca Barat itu boleh membatasi mereka menurut
kecenderungan persetujuan agama mereka.

Teks kutipan pelajaran Buddha bahwa betul-betul diragukan bukan saja membuat anggapan dan juga
bahwa Agama Buddha Theravada (Hinayana) adalah ortodoks dan merupakan sebuah bagian, pada
waktu dibedakan dari Mahayana Buddha, terkenal juga, Dengan tambahan memberi sedikit ketulenan
yang tidak boleh dicapai oleh sebuah ringkasan yang ditulis oleh seorang barat kepada teks kutipan,
pendeta yang bukan Buddha (acara penting, oleh pengarang teks ini berjumlah kalau tidak ada membuat
perubahan):

Agama Buddha adalah agama natural, untuk itu tidak mematuhi apakah fikiran atau badan. Kurang lebih
Suku bangsa berhampiran melanggar Hukum Alam. Agama Buddha juga merupakan klasifikasi sebagai
suatu agama atheism, untuk itu tidak terdiri atas Tuhan dan teori utama dari tokoh yang mana kedua-
duanya tidak dapat dibuktikan dengan eksperimen-sendiri ataupun gerak hati. Itu mengaitkan kenyataan
penderitaan yang jelas dan dapat dialami oleh setiap lelaki dalam kehidupannya sendiri dan dunia
sekelilingnya.

Agama buddha adalah suatu pelajaran Buddha serta siapa yang dilahirkan seorang putera Kapilavathu,
di bagian pegunungan Himalaya 623 sebelum masehi dekat dengan pinggir dari Nepal. Beliau kawin dan
mempunyai seorang anak lelaki. Walaupun dikelilingi oleh semua daya tarik Mahkamah dan kemewahan,
pemandangan seorang lelaki tua uzur , lelaki sakit , lelaki mati dan rahib, pengemis, empat tanda ini
meninggalkan tanggapan dalam fikiranNya yang, pada usia 29 TAHUN, dia buat keputusan untuk
meninggalkan istanaNya dan memasuki hidup orang yang tidak berumah untuk menjadi seorang rahib
guna mencari kebenaran dan mendapat suatu cara untuk dapat melihat dan merasakan keselamatan .
Dalam pencarian untuk keselamatan pada guruNya, dia melebihi mereka dan mendapati ajaran mereka
tidak cukup, tidak menimbulkan kesadaran , kepunahan dan kesadaran dan wawasan. Dia meninggalkan
guru itu dan membuka untuk berlatih malu selama 6 tahun dengan semangat dan usaha besar. Dia
bertemu dengan 5 pertapa atau Panca Vaggiya yang mempersembahkan pelayanan mereka kepadaNya.
Akhirnya, Buddha sadar latihan pertapa bukan cara baik untuk mencapai keselamatan.Dia telah berlatih
malu sampai batas ketahanNya dan merasa sangat lemah tanpa mencapai apa-apa. Sedemikian, Dia
makan makanan, kekuatan dapat dan mulai berlatih semedi yang mana akhirnya memandu kepada
kesadaranNya di bawah pohon Bodhi Suci dekat dengan kota Uruvela, Buddha-Gaya kini berumur 35
tahun.

Melalui meditasi yang melampaui batas untuk diriNya sendiri, Buddha menjadi mengerti bagaimana kaum
lelaki dilahirkan dan mati, menurut menimbulkan Karma diri mereka menurut tindakan yang baik dan
jahat ( atau akibat lebihan yang patut dipuji dan kekurangan. ) gerak hati yang sama, Dia menjadi
mengerti dari Lima Agregat Kewujudan atau Panca Khandha itu adalah Rupa (Badan), Vedana
(Merasa), Sanna (Kognisi), Sankhara (Tanggapan) dan Vinnana (Kesadaran), lelaki itu adalah suatu
jelmaan lima agregat, atau dalam kata-kata lain manusia dibuat oleh Khandha, tidak tergolong ke dalam
apa-apa pun, dan melekat erat kepada masing-masing atau ke seluruhnya, akan menyebabkan fikiran
hidup baru dan pusingan kewujudan (Samsara.) saja, ini menciptakan Angan-angan Diri, dan Dia
mendapatkan Empat Kebaikan yang Benar yang mana menimbulkan istirahat untuk semua
penderitaan dan kelahiran kembali.

Akhirnya, Perintah Buddha untuk rasa prihatin keluar ke semua, berasaskan hendak menyebarkan
ajaranNya. Dia memproklamasikan untuk pertama kalinya dalam suatu khotbah Dhamma dengan lima
pertapa. Khotbah ini disukai seluruh dunia dan dikenal sebagai Empat Kebaikan yang Benar dan
mengandung intisari kepercayaan Buddha. Perintah Buddha mengajar kepercayaanNya, sambil berjalan
selama sekitar 45 tahun dan jatuh dari kota ke desa dan dari desa ke kota, di India Utara. Pada usia 80
tahun, dia jatuh sakit dan mati di Kusinara di negara KEMALASAN di Visaka, di atas bulan penuh pada
bulan yang ke-enam pada tahun 543 sebelum masehi.

Terdapat banyak bukti mengenai sejarah keberadaan Buddha , seperti Tiang-asoka yang didirikan di
taman Lumbini di Kapilavatthu (dekat dengan Nepal) untuk mengingat hari Lahir Pemerintah, oleh King
Asoka ( 262 -222 Sebelum masehi) dan ditemukan pada tahun 1890, kesusasteraan India yang
kontemporer yang merupakan kumpulan Disiplin (Vinaya), Pali Canon Tripitaka, untuk Syarahan
(Suttanta) dan Philosopy (Abhidhamma), Sanskrit Hukum Gereja, pembuktian kebenaran oleh dua orang
pengembaraan China ke India, Fahian (394 -441 AD) dan Yuan Thsang (630-644 AD) Dan akhirnya
Buddha memiliki kepercayaan sendiri, yang mana didasarkan pada kenyataan yang benar, yang mana
kebenaran dapat dialami oleh sesiapa aja dengan kecerdikan cukup dan sakit-sakitan.

Pelajaran Buddha tersebut tidak dicatat dalam dirinya sendiri. Setelah kematiannya, Majlis pertama
pengikutnya itu berlaku pada tahun 477 sebelum Masehi dan semua pidatonya ditetapkan dan rencana
tanah itu untuk diletakkan Pall Canon. Terdapat Majlis ke-dua dan Majlis ke-tiga ( 377 dan 343 Sebelum
Masehi) dan pidato dipilih dalam pengumpulan yang berbeda yang dikenal dengan nama Pitakas, yakni
Sutta Pitaka yang mana mengandung pidato Buddha, Vinaya Pitaka yang mana mengandung aturan dan
pengawasan Persaudaraan Suci, dan setelah abad itu Abhidhamma Pitaka yang mana jumlah
mengandung keterangan awal yang jadi perguruan Pitakas untuk pertama kali.

Dari Asoka Pillar kami dapat memberitahukan King Asoka dari India itu secara terus menerus
menyebarkan ajarannya kepada semua wilayah kekaisaran dan kemudian ke Kerajaan tetangga Ceylon,
Kashmir dan Tibet Utara, ke Persia , Antioch dan Mesir dan Greece di Barat. King Asoka memanggil
suatu majlis yang mana adalah Majlis Ke-tiga, dan itu Pall Canon mengulang penelitian dan
menghasilkan. Setelah kematiannya, Agama Buddha terpecah menjadi dua buah sekolah yang berbeda,
yakni Hinayana atau Lesser Vehicles dan Mahayana atau Greater Vehicles. Hinayana merupakan
sekolah yang ortodoks, berdasarkan kepada kitab Pali.Sekolah ini mencoba memelihara ajaran agama
yang asli, dan pada masa ini dilatih di Ceylon, Myanmar, Thailand, Laos dan Cambodia. Pada waktu,
Mahayana merupakan suatu kekuasaan dan perkembangan lebih lanjut ajaran agama aslinya dan kitab
Sanskrit berdasarkan menterjemahkan dari teks kitab Pali dan mengubahnya dengan sedikit prinsip
ajaran agama untuk disesuaikan pelajarannya kepada tempat sekitar dan mengira Agama Buddha
meletakkan suatu keterangan di atas tentang sedikit pandangan yang tabah. Ini dipercayai sebagai Tibet,
Korea, Jepang, Sikhim, Bhutan, Mongolia, dan Vietnam.

Agama Buddha pertama kali masuk ke Thailand sebagai Hinayana Buddha kurang lebih pada tahun 329
Sebelum Masehi, dan terakhir lebih kurang pada tahun 700 Sesudah Masehi, Mahayana Buddha datang.
Dalam 1000 Hinnayana sekali lagi walau bagaimanapun, diperkenalkan pada awal sesudah masehi dari
Myanmar. Pada tahun 1253 sesudah Masehi, Rahib Buddha thai pergi ke Ceylon dan membawa kembali
kitab Pali tersebut dengan penjelasan mereka. Mereka juga mempersilakan Ceylonese Monk ke Thailand.
Sejak itu semua Raja dari Thailand selalu memeluk Hinayana Buddha dimana ketika mereka menjadi
umat beragama.

Raja Buddha merumuskan ajaran agama Kesengsaraan dan Keselamatan dalam empat thesisnya,
memanggil itu dengan Empat Kebaikan yang Benar. Mereka :

1. Noble Kebenaran Penderitaan : Kelahiran Semula itu, kesedihan masa tua, penyakit, kematian,
ratapan, kesakitan, kesedihan dan putus asa, perkumpulan dengan kebendaan kami tidak suka,
perpisahan dari kebendaan yang kami sayangi, tidak mendapat keinginan untuk dapat mendapatkan
penderitaan. Juga terdapat beberapa jam kegembiraan dan kebahagian di dalam suatu masa hidup
manusia, tetapi menurut undang-undang alam, mereka tidak kekal dan ini terakhir saja untuk suatu waktu
yang singkat dan menghilang. Kesedihan saja, ratapan, kesakitan, kesedihan dan putus asa ditinggalkan
dengan mereka di belakang.

2. Noble Kebenaran Penderitaan itu timbul: Threefold Crave memandu setiap dari lahir ke lahir dan
ditemani oleh kegembiraan dan nafsu, mencari kepuasannya di sana sini, yakni : saya dapat merasakan,
mendambakan kewujudan dan mendambakan kekayaan dan kuasa. Juga terdapat suatu dambaan yang
enam kali lipat, yakni, mata mendambakan bentuk, telinga mendambakan bunyi, hidung mendambakan
bauan, lidah mendambakan rasa, badan mendambakan kebendaan, dan fikiran mendambakan
perkataan nama, impian atau salah tanggapan. Damba ini dan tidak memperdulikan undang-undang
alam yang menjadi keadaan asal usul penderitaan individu.

3. Noble Kebenaran Cessation Penderitaan itu : keadaan penghentian penderitaan adalah lengkap
dengan kehilangan untuk ini tiga melipatkan pengharapan, meninggalkannya dan melepaskannya,
pembebasan dan lepas darinya. Keadaan fikiran seseorang .yang berhenti mengharapkan tiga kali lipat
ini atau enam kali lipat yang diharapkan bersama dengan dapat menyadarkan Nibbana ( atau kehilangan
harapan. )

4. Noble Kebenaran Lintasan yang menimbulkan Cessation Penderitaan : Itu adalah itu Kebenaran
delapan kali lipat ( atau Di Tengah-tengah Lintasan oleh karena ia mengelak dua masa kebahagian dapat
merasakan ) yang, menimbulkan Cessation Penderitaan.

Rumput-rumput mengharapkan dan kurang perduli, dua orang utama yang berbuat kewujudan individu ini
dan mengatasi kelahiran semula, kesedihan masa tua, penyakit, kematian, duka cita, ratapan serta
keluhan, kesakitan, kesedihan serta putus asa untuk mengakhiri seluruh kesengsaraan dan dengan
demikian mencapai Nibbana, pembebasan dan keselamatan seseorang harus dapat dipraktekan pada
delapan kali lipat lintasan itu (atau di tengah tengah lintasan)

Noble delapan kali lipat :

1 Hak Tahu, yang bermaksud untuk suatu pegangan kuat intelektual Pelajaran Dhamma , Empat Noble
Kebenaran dan Undang-undang Karma itu tersebut;

2 Hak Cadang, yang mana melibatkan penyingkiran semua cita-cita, dendam, kebencian, nafsu
kerasukan dan keganasan;
3 Hak Berbicara, yang bermaksud mengumpulkan semua kebohongan, budi bahasa, mengawal cara
berbicara, bersopan santun, dengan teliti benar, tiada kata-kata kotor terucap dari bibir, dengan sebuah
jantung yang penuh dengan jenis-cinta penuh kasih sayang dan tidak ada kedengkian rahasia dan penuh
dengan rasa simpati,;

4 Hak Bertindak, yang bermaksud untuk menghindari kehilangan sebuah kehidupan, untuk mengambil
apa yang belum diberi, sambil mengikuti kata hati yang bernafsu, fitnah dan minuman keras yang
memabukkan atau dadah;

5 Hak Mata Pencarian, yang bermaksud memburu suatu perdagangan atau pekerjaan sesuai dengan di
atas;

6 Hak Usaha, bermaksud mencegah kejahatan baru memasuki satu fikiran, memindahkan semua
kejahatan yang sudah ada di sana, memajukan sesuatu yang baik di dalam satu fikiran dan memelihara
suatu kebaikan dan keadaan fikiran berjasa yang sudah timbul;

7 Hak Perhatian, yang bermaksud mengambil semula semua fenomenon secara terus menerus tentang
struktur, semua bagian pertumbuhan manusia, semua keadaan yang tidak sehat, semua kekotoran dan
kekotoran fikiran, bertafakur dalam berbagai keadaan fikiran dan berbagai jenis pembawaan jasad;

8 Hak Konsentrasi, yang manakah gerbang pintu Nibbana, yang terdiri Empat Besar Usaha, yakni, usaha
menghindar dan mengatasi keadaan fikiran kotor, dan usaha untuk memajukan dan memelihara keadaan
fikiran baik. Ia juga suatu keadaan fikiran yang tenang dimana ditemani oleh Hak Tahu , Hak Cadang,
Hak Berbicara , Hak Bertindak, Hak Mata Pencarian, Hak Usaha dan Hak Perhatian. Tujuan Hak
Konsentrasi tercapai harus dengan mengembangkan sifat kebijaksanaan.

Walau bagaimanapun, lebih mudah mengajar Buddha belajar, harus membuat baik, menghindari
kejahatan dan membersihkan hati. Menurut Buddha, hati lelaki biasa tidak bersih. Mereka diisi dengan
ketamakan, tidak sehat dan berisi angan-angan. Ketamakan dan kebencian adalah bukan kebersihan
yang menyebabkan keinginan yang tidak memperdulikan sebab angan-angan, terutama angan-angan
ketidaksadaran. Bukan tidak memperdulikan, sebenarnya, adalah sebab untuk keinginan sendiri dan
dengan untuk semua yang menderita dan untuk kelahiran semula.

Pemerintah mengajar :

1. Sambil membersihkan hati dengan pengawalan diri sendiri, dan tahanan pendirian;

2. Dengan memikirkan satu yang layak; dan


3. Dengan mengikut Noble Kebenaran yang delapan kali lipat yang menuju berhentinya semua
penderitaan. Sedikit Praktek dan Menetapkan Keputusan :

Lima norma-norma kesusilaan untuk kaum awam (Pancha Sila), yakni, seseorang yang tidak memakai
hak dari:

1 yang Membunuh seseorang,

2 Berbuat sesuatu yang sembunyi-sembunyi,

3 Zina,

4 Penipu, dan

5 yang minum minuman yang Memabukkan.

Delapan Aturan Prinsip Moral di atas Hari Suci Buddha, terutama untuk orang yang lebih tua, yakni,
seseorang yang tidak memakai hak dari :

1 yang Membunuh seseorang,

2 Berbuat sesuatu yang sembunyi-sembunyi,

3 Zina,

4 Penipu, dan

5 yang minum minuman yang Memabukkan,

6 Makan setelah pertengahan hari,

7 Tarian, Bernyanyi, Musik yang dipergunakan, Kalungan Bunga, Minyak Wangi, Kosmetik, perhiasan
dan,

8 Menggunakan tempat tidur yang mewah.


Di samping yang diatas, yakni , Delapan Aturan untuk Orang yang lebih Tua, orang baru mempraktekan
Sepuluh Aturan untuk Orang Baru dan rahib mempraktekan 227 Aturan lain .

Sejauh ini penjelasan di atas dalam Agama Buddha Pemandu Pengembaraan ke Thailand,
dipublikasikan oleh hak yang berwenang tentang pengunjung di Thailand.

Dan juga bisa dilihat yang berikut yang berkaitan dengan laporan dari majalah Travel-Asia (Cerita yang
menyajikan suatu peluncuran internet baru).

Bahasa

Bunyi dan Homonim

Orang Thai mempergunakan suatu tata bahasa serupa dengan China. Sudah dinyatakan oleh ahli
bahasa Thai yang terkenal namanya adalah Phaya Anuman Rajadhon mengarang dalam buku yang
sederhana dan Perkembangan Bahasa Thailand, yang diterbitkan 1961 oleh departemen kesenian
pemerintahan Thailand, sebenarnya terdapat beratus-ratus kata-kata yang sama di Thai dan China.
Kebanyakan kata-kata dapat menjadi kebudayaan pinjaman, untuk keseluruhannya oleh orang Thai,
setelah lama dan berhubungan terus dengan China. Sebaliknya, terdapat kelas tertentu yang mana
secara jelas diterbitkan dari sumber yang sama pada perkataan. Dan lebih penting, di balik kesamaan
kata-kata tunggal, orang Thai dan orang China berbicara yang lebih kurang sama dibentuk(walaupun bila)
menulis, dua buah bahasa yang berbeda.

Bahasa Thai asal usulnya berasal dari kata satu suku kata yang di dalam bentuk perkataan. Itu adalah
suatu sifat untuk dapat agar di China dan, lebih kurang, di dalam bahasa Asia Tenggara lain. Setiap kata-
kata lengkap dalam sendiri dan mengizinkan masuk tidak ada mengubah yang berkaitan dengan
susunan bahasa dengan perbedaan masalah, kelamin, nomor.

Tambahan lagi, meniadakan sebuah aturan tegas dan ketat yang membuat perkataan Thai tergolong
kepada suatu tertentu bagian ucapan. sebuah kata-kata boleh menjadi suatu perkataan nama, suatu
katakerja, suatu adjektif atau suatu adverba, dan sebagainya, semata-mata melalui kedudukan perkataan
di dalam kalimat. Kecuali beberapa buah perkataan yang perkataan diterbitkan pada bahasa Sansekerta
masing-masing ada secara jelas dan dengan sendirian, dan mengaku kalah tidak ada sambungan bunyi
atau penyerapan antara perkataan.

Akibat bilangan penggabungan yang terjadi pada bunyi huruf mati (konsonan) diizinkan masuk (di Thai
aslinya sana biasa saja menjadi satu huruf vokal setiap perkataan ketika orang Thai asli satu suku kata),
di sana timbul secara semula jadi banyak kata-kata dengan yang sama bunyi tetapi dengan suatu
perbedaan di dalam makna (homonyms). Mengatasi kekurangan ini, bahasa Thai, menyukai orang China.

Mereka telah berbagai-bagai macam bunyi suara sebagai suatu ciri utama untuk membedakan maksud
dalam perkataan yang berbunyi sama.

Terdapat lima bunyi suara dalam bahasa Thai taraf, tetapi di dalam ucapan sebenar bisa terdapat enam
atau tujuh bunyi yang dibedakan di bidang logat tertentu. Kenyataan yang terdapat sebilangan besar
homonyms di dalam bahasa Thai selalu terlalu walau bagaimanapun, ditegaskan di dalam penerbitan
Barat, terutamanya dengan bimbingan buku. Orang Thai itu adalah suatu bunyi bahasa bukan suatu
halangan yang tidak dapat mengatasi sebuah halangan Thai dengan suatu minat dalam belajar bahasa.
Untuk sesuatu, homonyms adalah sesuatu yang tidak secara unik terdapat di Thai dan lain bunyi bahasa
seperti China. Bahasa Inggeris pun mempunyai sebilangan besar homonyms: pesawat, jelas; kepada,
terlalu, dua; di sana, mereka; dan ratusan lebih.

Semasa di dalam beberapa masalah yang diberi di atas, dua buah perkataan yang dieja mana dipastikan
sebagai yang sama dengan cara yang berlainan, terdapat suatu bilangan perkataan yang amat besar
yang dieja dan berbicara yang sama dengan satu sama lain. Namun demikian, perbedaan yang berbeda
dalam sebutan dua kata-kata mungkin di dalam sebuah tempat hampir-hampir tidak diperhatikan jika
dibandingkan dengan perbedaan sebutan sama saja perkataan di dalam berbeda bagian dunia di mana
Bahasa Inggeris adalah bahasa umum. Seseorang dari Oxford selau akan menemui dan memang susah
untuk difahami seorang penduduk asli Newcastle, dan jutawan Texas sederhana tidak benar-benar bunyi
Putera Charles -walaupun kedua-dua dengan benar bisa mendakwa dan berbicara dengan
menggunakan Bahasa Inggeris.

Bahasa; sedang hidup dengan sungguh-sungguh, terutama tidak set formula matematik, mereka tidak
menjalani tujuan untuk betul tetapi untuk difahami. Semua bahasa mudah dimengerti, dan orang Thai
tidak ada pengecualian. Oleh kerana itu, Semasa terdapat sebutan memutuskan bahwa, aturan sebutan
ini tidak lebih tegas sepertinya untuk perkataan serupa dengan cara yang berbeda dibuat muncul dalam
banyak yang dipublikasikan oleh Barat. Hanya saja seperti Penduduk New York dan Londoners
umumkan Bahasa Inggeris digunakan dengan cara yang berlainan, Orang Thai dari Hat Yai dan Thai dari
Udon Thani mempunyai sebutan yang sangat berbeda dan ini meliputi kebiasaan bunyi.

Di Thai, seperti di dalam Bahasa Inggeris, ia selalu konteks, dalam masalah ragu-ragu lebih daripada
sebutan, yang memberi suatu bukti supaya bagaimana sebuah perkataan tertentu harus difahami.

Di dalam kata pendahuluan kepada buku mereka Asas Bahasa Thai yang hari ini pun adalah yang
terbaik buku teks untuk orang asing yang mahu belajar bahasa Thai, Stuart Campbell dan Chuan
Shaweevongs menulis 1956: Di Dalam lebih awal buku tentang Thai untuk orang asing bunyi dari
awal lagi tetapi kami telah menyimpang daripada kebiasaan dalam kehormatan ini karena kami merasa
bahwa ia sedang mengelirukan isu untuk mencoba dan menguruskan bunyi saja sehingga anda telah
memperoleh sesuatu untuk suatu perbendaharaan kata Kami rasa suatu penelitian tentang bunyi tidak
harus penting dari segi perolehan suatu perbendaharaan kata Di dalam secara hanya agak beberapa
masalah yang akan suatu bunyi salah disebabkan karena anda salah faham .

Setelah satu langkah lebih tambahan, Siamese King Rama VI, kemudian raja mutlak negara, menulis
1912 dalam sepucuk surat ke Masyarakat Siamese tentang suatu sistem yang direncanakan untuk Rome
bahasa Thai: Saya merencanakan nilai bunyi konsonan Siamese itu tidak boleh diperhatikan
semuanya sejak konteks sentiasa akan jelas makna Untuk sebab yang sama yang diberi di atas
saya memikirkan Ia akan menjadi terbaik untuk tidak memperhatikan semua bunyi Siamese tekanan
pada suku kata. (Mengutip dari kata pendahuluan Asas Bahasa Thai Stuart Campbell dan Chuan
Shaweevongs, 1957).

Di dalam sebuah bahasa hidup, meniadakan sebarang keperluan menghilangkan homonyms pun -dan
sebarang bahasa dunia sebenarnya, penuh masalah yang mana kata-kata berbeda arti bukan saja
diumumkan yang sama walaupun dieja dengan cara yang berlainan ( di sana, mereka; kepada, dua)
tetapi di mana perkataan disebut tetapi hanya mempunyai cara yang berbeda dan mengeja yang sama
(sekeping papan dapat saja diperbuat dari kayu atau suatu papan penunjuk; kebagusan dapat saja
diartikan itu sesuatu hanya hak milik, atau bahwa ia menghabiskan, atau ia adalah seseorang yang harus
membayar -dan;) terdapat beribu-ribu buah masalah perbandingan di dalam Bahasa Inggeris hampir-
hampir setiap patah kata-kata sebenarnya ada cara yang berbeda.

Semasa bahasa difahami oleh konteks, ia hampir-hampir tidak dapat menjadi suatu kejutan yang
walaupun perbedaan perkataan oleh bunyi telah dimasuki ke dalam bahasa Thai, di sana masih
merupakan suatu bilangan homonymous perkataan yang amat besar, dan kecuali konteks sebaris frosa
atau sebaris kalimat penunjuk, makna perkataan masih bisa menjadi tidak jelas. Di dalam misalan seperti
itu, lain sebuah perkataan atau perkataan harus diperkenalkan untuk menjelaskan makna. Stelah
diringkaskan oleh Phaya Anuman Rajadhon dalam kertasnya Sifat Awal dan Perkembangan Bahasa Thai,
terdapat tiga buah alat karena membuat ini.

Pertama dengan awal suatu arti perkataan kepada penunjukan kelas kebendaan kata-kata tergolong.
Misalnya: yang boleh berarti seekor burung seperti burung bangau, egret atau bittern; sebatang pohon
seperti suatu dipterocarpaceae, Pohon getah; sebuah bahan berminyak dan lekat seperti berdosa semula,
gusi, getah susu, minyak kayu. Jika burung berarti nok perkataan itu awal ia menjadi nok yang mana
berarti apakah burung bangau, suatu egret atau suatu bittern. Jika kata-kata memakai arti suatu
sebatang pohon atau suatu batang awal pada perkataan yang dalam don yang berarti sejenis spesies
batang pohon (Dipterocarpus alatus). Awalan memperkatakan fungsi sebagai jodoh bilangan.

Kemungkinan ke-dua dengan menaruhnya ditempat yang berdampingan dengan dua kata yang
bermakna sama atau bersekutu yang menjelaskan sepatah perkataan tertentu. Misalnya: kipas kah
bermakna membunuh. Perkataan kah ada beberapa cara, dan satu daripada mereka harus membunuh.
Jika kah ditempatkan secara berdampingan dengan kipas perkataan yang bermakna menebas dengan
sepucuk senjata, kah tidak dapat bermakna lain selain membunuh saja. Perkataan kipas memberikan
penjelasan makna perkataan kah.

Sedikit kata-kata yang ditempatkan secara berdampingan telah menghilangkan cara mereka yang
berdikari secara individu di dalam penggunaan semasa dan telah menjadi hanya suatu alat.

Kadang-kadang dua patah perkataan yang sama atau bersuku kata yang ditempatkan secara
berdampingan untuk membentuk suatu makna baru suatu jenis suku kata. Misalnya: bahn muang
bermakna negara atau negara (desa bahn =, kota muang = atau kota). Empat buah perkataan kadang-
kadang disertai bersama untuk membentuk suatu arti frasa tetapi dengan suatu ketunggalan. Misalnya:
paeng mak kao yak bermakna musim paceklik (nasi kao = , yak = yang tidak mencukupi , mak = buah ,
paeng = berharga).

Di dalam membentuk perkataan seperti itu atau frasa terdapat suatu pilihan bunyi yang tidak sadar.
Sebuah perkataan dengan suatu bunyi terutama atau lebih berirama sentiasa dipilih saat dua patah
perkataan. Dalam sambungan dari empat buah perkataan dalam bentuk sebaris frasa pada waktu di atas
dua buah perkataan antara yang pertama dan perkataan terakhir pada keseluruhannya sesuai dengan
rima. Perkataan yang ditempatkan secara berdampingan seperti diterangkan itu bisa dipanggil sinonim
campuran.

Kemungkinan ke-tiga untuk menjelaskan yang mana dapat merasakan sepatah istilah homonymous
harus difahami adalah dengan mengikut sertakannya ke dalam suatu campuran suatu katakerja mudah
yang mana jumlah kebendaan kandungan logika didalamnya. Misalnya: ying puen bukan kiasan
menembak senjata api bermakna menembak, gin dibuat bukan kiasan Makan (di atas) meja bermakna
makan di suatu meja. Nhn sua bukan kiasan menidurkan (di atas a) tikar cara mengistirahatkan
sebentar untuk tidur. Paling ini untuk pembinaan sama adalah gin kao, bukan kiasan untuk makan nasi
yang mana digunakan secara sinonim makan.

Phaya Anuman Rajadhon menyatakan cenderung menerima seperti itu bercampurnya perkataan sebagai
suatu faktor itu untuk mencipta Pidgin English. Karlgren di dalam bunyi bukunya dan lambang di China
juga menerima bercampurnya perkataan seperti itu di China. Dia memanggil mereka dengan nama
penjelasan yang bercampur.

Nomor

Orang Thai, sangat menyukai orang China dan bahasa Asia Tenggara lain, menggunakan perkataan satu
demi satu dengan menggunakan nomor dengan perkataan nama. Di sana sebagian besar kategori
perkataan untuk tiap-tiap patah perkataan nama.

Jika di dalam beberapa patah perkataan nama tidak ada perkataan nama terang yang berangka-angka
dengan yang sesuai dengan yang dapat digunakan, atau seseorang tidak dapat ingat jika terdapat
perkataan seperti itu, perkataan nama yang diulang setelah nomor.

Misalnya kon lihat kon bermakna kaum lelaki empat orang lelaki; mah sahm mah bermakna kuda tiga
ekor kuda. Dalam contoh ini kata-kata yang melukiskan dan sesuai dengan angka-angka adalah dua,
maka betul ungkapan akan menjadi mah sahm dua yang dimakna kuda tiga buah badan, tetapi mah
sahm mah adalah frasa dahulu yang di toleransi.

Kata Bersuku dua, Tindakan Euphonic

Semasa telah dinyatakan oleh Phaya Anuman Rajadhon, terdapat suatu kecenderungan serupa dengan
Orang Melayu untuk perkataan satu suku kata Thai untuk menjadi dua suku kata, tetapi mereka berbeda
dengan Bahasa Melayu pada dasarnya di dalam kata-kata dua suku kata Thai adalah pada umumnya
euphonic (dengan senang hati didengar) yang merupakan tindakan cemerlang.

Mereka kadang-kadang dicipta pendek kata dengan huruf vokal yang sama di dalam artikulasi penyataan
oleh perbedaan bunyi vocal. Misalnya tidur makna nhn mempunyai na atau noen sebagai tindakan
cemerlangnya. Kata-kata ke-dua atau suku kata tidak sadar mempunyai arti dengan dirinya; Suatu
peninggalannya akan meninggalkan makna tidak rusak. Di sana sejumlah besar jenis perkataan dua
suku kata ini tidak terlalu sadar di dalam secara keseluruhannya merupakan berbicara dengan bahasa
sehari-hari.

Phaya Anuman Rajadhon menyebutkan dalam kertasnya yang bersifat alam dan Perkembangan Bahasa
Thai yang perkataan euphonic ini atau akhir kadang-kadang didapat sebagai perkataan sebenarnya
dalam dialek tertentu dan juga di beberapa Thailand di luar bahasa. Sebenarnya beberapa buah patah
kata-kata euphonic mengingatkan tentang perkataan China yang tertentu. Misalnya ngo bermakna bodoh
di Thai dan mempunyai ngau sebagai terakhir euphonicnya. Dalam Kantonis seorang temen yang bodoh
atau ngau adalah seorang lelaki yang bodoh.
Di antara dialek China terdapat kecenderungan yang sama ke mutasi huruf vokal. Gigi di dalam Kantonis
adalah nga tetapi menjadi nge di dalam dialek Swatow. Nga identik dengan nga bahasa thai yang
bermakna gading. Perkataan dua suku kata juga dicipta dengan mengubah huruf vokal sepatah
perkataan dengan penyesuaiannya tetapi bukan semestinya sesuai dengan bunyi huruf vokal. Bunyi
huruf vokal seperti itu adalah au-ae, o-e, i-u. Misalnya ngaun-ngan bermakna kelemahan, tidak stabil;
tong-teng bermakna goyang untuk dan posisi seseorang yang mondar mandir seperti berayun-ayun; chu-
chi bermakna marah-marah.

Sepatah kata-kata dengan suatu huruf-vokal-diphthong juga boleh mempunyai suatu diphthong yang
sesuai sebagai akhir euphonicnya. Misalnya yua-yia bermakna kumpulan; cara mun-mai mabuk.

Banyak kelas akhir euphonic ini adalah bentuk kata yang menirukan perkataan bunyi (ajukan suatu bunyi
membuat atau mengaitkan dengan surat pengantar) seperti gila di dalam Bahasa Inggeris. Dengan
beberapa pengecualian, kedua-duanya tidak perkataan pertama ataupun perkataan ke-dua atau akhir itu
dapat dipisahkan dari penggabungannya tanpa menghilangkan makna butirannya.

Tambahan pula, perkataan dua suku kata dibentuk dengan mengubah perkataan berakhir di g, t ke
dalam ng, masing-masing n dan m mereka yang sesuai dengan akhir nasal dan p. Misalnya saek-saeng
yang bermakna campur tangan, mengganggu. Saek saja bermakna kemasukan, sesak di dalam, kalak
saeng sendiri bermakna menjadi perantara, kemasukan. Tot-Ton yang bermakna berpindah. Tot saja
bermakna mengejek sehelai pakaian, jangan menganggap, pengeluaran dimana Ton saja yang
bermakna pull out, keluar akar. Yap-yam bermakna rasa benci, hina. Yam saja bermakna bersendirian
kasar, Yam saja bermakna bersendirian mencerca, memandang rendah terhadap. Setiap patah kata-kata
di dalam tindakan cemerlang yang dikutip di atas mempunyai suatu arti yang sedikit bermakna jika
digunakan dengan sendirian.

Untuk singkatnya, mengulasnya ketika orang Thai pada dasarnya merupakan satu suku kata bahasa,
terdapat berbagai jenis patah kata-kata yang dua suku kata. Jenis di atas itu dikutip saja sebagai contoh
tertentu, dan terdapat yang lain banyak di dalam keseluruhannya penggunaan berbicara. Kebanyakan
patah kata-kata telah menjadi bagian perbincangan rakyat sehari-hari.

Ketika bahasa Thai tidak bermanfaat untuk membentuk perkataan baru dengan cara penambahan
kepada sebuah perkataan seperti bahasa inflect dengan imbuhan mereka dan masalah akhir, berbagai-
bagai proses yang diterangkan di atas adalah dengan nyata alat yang orang Thai telah bentuk penerbitan
dan perkataan baru.

Kalimat
Penyusunan perkataan di dalam sebaris kalimat pada dasarnya subjek-action-objek, dengan perkataan
layak, adjektif dan adverba yang mengikut setiap patah perkataan sesuai. Seperti dinyatakan oleh Phaya
Anuman Rajadhon, meniadakan sebarang aturan tegas dan ketat yang dihubungkan kepada pembagian
untuk ucapan di dalam arti kata perkataan yang sebenarnya. Sepatah kata-kata boleh menjadi suatu
perkataan nama, suatu adjektif, suatu katakerja atau suatu adverba saja berkaitan dengan perkataan lain
di dalam suatu frasa atau suatu kalimat.

Dengan demikian benda penting di dalam bahasa Thai adalah perkataan pesanan. Perkataan nahu,
seperti makalah, preposition, kata penghubung, dan sebagainya yang mana di dalam bahasa Barat
bertugas sebagai suatu pertolongan untuk menjelaskan perkataan nama di dalam sebaris kalimat dan
katakerja, tidak perlu di Thai jika konteks logika jelas. Di Thai, berkata seorang ayah dan seorang anak
lelaki duduk di atas kursi secara semata-mata ayah dan kanak-kanak duduk di kursi.

Sebanyak perkataan yang diinginkan, pun semua bagian ucapan yang sama, bisa dikaitkan bersama,
membekalkan bahwa setiap patah kata-kata berada kedudukan atau, dalam hal katakerja, untuk pertama
kali. Misalnya, seekor anjing hitam yang besar mengejar seekor kucing putih yang kecil dan
menggigitnya di Thai anjing badan hitam pengejaran larian besar menggigit kekecilan badan putih
kucing.

Sering kali dua atau lebih banyak perkataan digabungi untuk menyatakan satu tanggapan yang
dibedakan dari setiap cara perkataan yang bergabung; saat pertama dan satu pendirian berikut dalam
hubungan adjectival. Misalnya fa fai bukan kiasan adalah api langit tetapi bermakna kekuatan elektrik.
Mai kheet bukan kiasan melekatkan api berhenti tetapi hanya bermakna sebuah perlawanan.

Seperti kenyataannya kata-kata Thai mengizinkan masuk dengan tidak mengubah masalah, nomor dan
kelamin. Misalnya kon mah hah kao bisa bermakna seorang lelaki (atau kaum lelaki, wanita) datang (atau
mari, kedatangan, mari, telah mari, dan sebagainya ) Melihatnya (atau) dia,mereka. Jika makna tidak
segera perkataan nahu yang jelas atau menolong memperkatakan, sebagai orang China memanggil
mereka , dimasuki ke dalam kalimat. Misalnya kon cha mah hah kao lagu kon bukan kiasan cara dua
orang lelaki akan mari lihatlah dia. kon perkataan dalam hal ini adalah kaum lelaki, dan perkataan kao
adalahnya atau mereka.
Danau Phayao (bahasa Thailand: , Kwan Phayao) adalah danau di Thailand utara. Danau ini
memiliki luas sebesar 2.3i km pada ketinggian 380 m. Danau ini memiliki kedalaman 1.7 m.
KotaPhayao terletak di pojok tenggara danau. Danau ini dibuat tahun 1939 untuk irigasi. Terdapat
rencana untuk memulihkan kuil Wat Tilok Aram di dasar danau yang dibangun pada abad ke-15, yang
tenggelam saat konstruksi danau.[1][2]

Kepulauan Phi Phi (bahasa Thailand: ) terletak di Thailand, antara pulau Phuket dan Thailand
daratan. Secara politik kepulauan ini merupakan bagian dari Provinsi Krabi.

Ko Phi Phi Don ("ko" berarti pulau dalam bahasa Thailand) adalah pulau terbesar dalam kepulauan ini,
dan merupakan satu-satunya pulau dengan penduduk permanen meskipun pantai dari pulau terbesar
kedua, Ko Phi Phi Lee sering dikunjungi oleh banyak turis. Tidak ada fasilitas akomodasidalam pulau ini,
namun perjalanan dari Ko Phi Phi Don hanya membutuhkan waktu sebentar saja. Pulau-pulau lainnya
tidak lebih dari batu-batu karang besar yang mencuat ke permukaan laut.

Ko Phi Phi Lee menjadi pulau terkenal, setelah difiturkan dalam film The Beach. Ada kritikan dari film
tersebut yang memberikan izin untuk mengubah lingkungan dari pulau ini adalah ilegal [1].

Pada 26 Desember 2004, Phi Phi Don hancur oleh tsunami akibat Gempa bumi Samudra Hindia.
Pada 13 Mei 2005, hampir seluruh bisnis di pulau ini telah beroperasi kembali dengan alarm seluruh-
pulau dan fasilitas keamanan.

Pegunungan Krvanh Mountains, atau "Pegunungan Cardamom" (Khmer , Chuor Phnom


Krvanh; bahasa Thai: , Khao Banthat), adalah deretan pegunungan di Kamboja barat daya
didekat perbatasan dengan Thailand. Titik tertinggi pegunungan ini adalah 1.813 meter.

Pegunungan Titiwangsa (bahasa Melayu:Banjaran Titiwangsa) adalah jajaran pegunungan yang


membentuk tulang punggungSemenanjung Malaya. Jajaran ini dimulai di utara di Thailand Selatan,
membentang ke tenggara dan berakhir di selatan dekat Jelebu, Negeri Sembilan, Malaysia. Dengan titik
tertingginya 2.183 m di Gunung Korbu, pegunungan ini menjadi batas alami, memisahkan Semenanjung
Malaysia menjadi daerah pesisir timur dan barat.
Pulau Koh Samui di Provinsi Surat Thani (atau Ko Samui, bahasa Thai: ), atau
hanya Samui seperti yang disebut oleh penduduk asli, adalah pulau di pantai timur tanah genting kra,
dekat dengan daratan kota Surat Thani. Pulau ini adalah pulau terbesar ketiga di Thailand, dengan luas
228.7 km dan jumlah penduduk lebih dari 50.000 (2008).

Phuket (bahasa Thailand: ) adalah sebuah pulau dan juga sebuah provinsi (changwat) Thailand.
Pulau ini dilayani oleh Bandara Internasional Phuket, yang terletak di bagian utara pulau.

Pulau wisata yang terkenal akan pantainya yang indah ini mengalami kerusakan parah setelah
dilandabencana tsunami pada akhir tahun 2004.

Mayoritas penduduknya beragama Buddha namun ada jumlah umat Muslimnya juga terbilang besar
(17%)

Chao Phraya adalah sungai utama di Thailand dengan panjang sekitar 372 kilometer. Sungai ini memiliki
endapan aluvial yang rendah dan menyebar ke seluruh daratan Thailand. Aliran Chao Phraya berakhir di
Teluk Thailand.

Sungai Ping merupakan hulu sungai dari Sungai Chao Phraya di Thailand. Sungai ini bersumber
dari Doi Chiang Dao, daerah provinsi Chiang Mai dan melintasiLamphun, Tak, Kamphaeng Phet. Sungai
Ping membentuk aliran sungai Chao Praya setelah bertemu dengan Sungai Nan di Nakhon Sawan.
Sungai Kraburi atau Kra atau Pakchan adalah sebuah sungai yang terletak di
perbatasan Thailand dan Myanmar persisnya di wilayah Kra Isthmus, Semenanjung Malay. Sungai
Kraburi mengalir ke Laut Andaman dekat kota Ranong di Thailand dan Kawthaung (Victoria Point),
Myanmar.

Hal penting dari sungai ini adalah bahwa sungai ini memiliki panjang 65 km dan lebar muara sungai yang
mencapai 6 km dan merupakan hutanmangrove terbesar di Thailand, sehingga menjadi wilayah yang
dilindungi. Taman Nasional Lam Nam Kraburi mencakup hampir sebagian besar wilayah Thailand dari
muara sungai, sementara Ranong Biosphere Reserve dan Laemson Ramsar Site mencakup wilayah
yang jauh ke selatan.

Sungai ini memiliki panjang 65 km dengan terjadinya pasang surut yang luas sehingga menyebabkan air
meluap. Di sekitarnya terdapat banyak pulau atau gugusan pulau-pulau.

4. Thailand

Wilayah Thailand berbatasan dengan Laos dan Kampuchea di sebelah


timur. Di sebelah selatan berbatasan dengan Malaysia dan Teluk Siam. Di sebelah barat berbatasan dengan
Myanmar dan Laut Andaman. Di sebelah utara berbatasan dengan Myanmar dan Laos. Kenampakan alam Thailand
berupa tanah berliku, dataran tinggi, hutan, pegunungan, dan bukit-bukit. Puncak tertingginya berupa Gunung Doi
Inthanon setinggi 2.576 meter. Wilayah tengah berupa lembah datar Sungai Chao Phraya yang mengalir ke Teluk
Thailand.Wilayah timur berupa hamparan Khorat dibatasi Sungai Mekong. Hamparan Khorat berupa dataran tinggi
kira-kira 200 meter. Tanahnya kurang subur, berpasir, dan jarang turun hujan kecuali pada musim hujan. Wilayah
selatan terdapat Tanah Genting Kra yang meluas ke Semenanjung Melayu. Tanah Genting Kra berupa daratan
sempit menghubungkan Semenanjung Melayu dengan daratan Asia. Tanah tersebut berfungsi sebagai batas dua
bagian cordillera (rangkaian pegunungan) pusat dari Tibet dan Semenanjung Melayu.

Thailand (Muangthai)
Thailand memiliki bentuk permukaan bumi yang beragam. Di sebelah utara, keadaannya bergunung-
gunung, dan titik tertingginya berada di Doi Inthanon (2.576 m). Sebelah timur laut terdapat
pegunungan Koral, yang dibatasi di timur oleh sungai Mekong. Wilayah tengah negara didominasi
lembah sungai Chao Phraya yang hampir seluruhnya datar, dan mengalir ke Teluk Thailand. Di sebelah
selatan terdapat Tanah Genting Kra, dataran paling sempit di Thailand. Di bagian tengah terdapat
sungai Chao Phraya yang subur. Daerah utara dan barat terdapat pegunungan, dengan puncak tertinggi
adalah Gunung Doi Inthanon (2.594).
Semenanjung Thailand bagian selatan, banyak berbukit-bukit rendah sampai di perbatasan Malaysia.
Letak astronomis : 50 LU 210 LU dan 970 BT 1060 BT.
Luas Wilayah : 513.998 km2
Iklim : Tropik
Gunung Tertinggi : Doi Inthanon (2.576 m)
b. Keadaan Sosial
Suku yang terbesar di Thailand adalah suku Thai (75%), Tionghoa (14%), suku Melayu (4%), Khmer (3%),
lainnya (4%). Sebagian besar penduduknya beragama Buddha. Mereka tinggal di daerah utara dan
tengah. Sementara agama Islam berkembang di daerah selatan. Akhir akhir ini (2007) sering terjadi
pertikaian antara penduduk Islam di wilayah selatan dengan aparat pemerintah Thailand yang
mayoritas Buddha.
Jumlah Penduduk : 64,763 juta (tahun 2006)
Suku Bangsa : Thai(suku asli), Cina, Melayu
Bahasa : Thai(resmi), Cina, Inggris
Agama : Buddha (resmi), Islam, Kristen
c. Keadaan Ekonomi
Mata pencaharian penduduk Thailand sebagian besar adalah bertani (agraris). Hasil pertanian yang
utama adalah beras. Thailand merupakan lumbung beras di kawasan Asia Tenggara. Hasil tambang yang
utama adalah timah dan mangaan. Pariwisata merupakan sumber penghasilan devisa yang besar bagi
Thailand.
Mata Uang : Bath
Hasil Pertanian : Beras, karet, jagung, tapioka, gula, rami, kelapa
Hasil Tambang : Antimonium, timah, besi, mangaan
Hasil Industri : Elektronik, berlian, pakaian, dan tekstil.
Ekspor Utama : Tekstil, komputer dan komponennya, integrated circuit, berlian, pakaian
Impor Utama : Mesin industri, baja, alat-alat listrik, suku cadang kendaraan.
1. Kenampakan Alam
Luas negara Thailand adalah 513.115 km2 dan dibedakan atas empat wilayah :

a. Dataran rendah di bagian tengah, yang dialiri oleh Sungai Chao Phraya ( daerah yang subur )

b. Daerah pegunungan di bagian utara dan barat dengan puncak tertinggi Gunung Doi Inthanon
setinggi 2.594 meter.

c. Pegunungan Plato merupakan pegunungan kapur di bagian timur.

d. Semenanjung Muangthai Selatan.

2. Keadaan Sosial
Thailand adalah negara kerajaan dengan ibu kota Bangkok. Kepala negara Thailand adalah raja,
sedangkan kepala pemerintahannya adalah perdana menteri. Penduduk Thailand berjumlah
60.607.000 jiwa. Sebagian besar adalah penduduk asli Thailand dan sebagian kecil adalah keturunan
Cina, Melayu, dan India. Sebagian besar penduduk Thailand menganut agama Buddha. Sebagian
kecil penduduk Thailand yang beragama Islam, yaitu penduduk di daerah perbatasan Malaysia. Ada
juga penduduk yang beragama Kristen dan Kong Fu Tse. Adapun bahasa yang ditetapkan sebagai
bahasa kebangsaan Thailand adalah bahasa Thai.

Mata pencaharian penduduk Thailand adalah pertanian, kehutanan, pertambangan, dan industri.
Pertaniannya menghasilkan padi, jagung, ubi kayu, petai, karet, lada, teh, tembakau, dan kapas.
Hutannya menghasilkan kayu jati. Hasil buah-buahan Thailand terkenal unggul dan bermutu, seperti
durian montong, pepaya bangkok, dan melon bangkok. Pertambangannya menghasilkan timah dan
mangan. Industrinya menghasilkan tekstil, semen, karung, dan barang elektronik. Barang yang
diimpor Thailand adalah minyak bumi, mesin, dan mobil. Selain pertanian dan industri, Thailand
juga terkenal dengan industri pariwisatanya yang merupakan penghasilan utama negara terbesar.

Anda mungkin juga menyukai