Anda di halaman 1dari 10

Geografi Thailand

Geograf Muda February 15, 2017

Negara Thailand termasuk negara yang ikut memprakarsai terbentuknya ASEAN. Selain itu
Bangkok sebagai Ibu kota dari Negara Thailand digunakan sebagai tempat kelahiran dan
pendeglarasian ASEAN. Negara Thailand merupakan Negara yang cukup berpotensi, baik
potensi alam, potensi manusia, maupun potensi lainnya. Thailand merupakan negara satu –
satunya yang belum pernah dijajah di Asia Tenggara.

A.    Profil Negara Thailand 

Luas negara Thailand adalah 513.120 km2. Populasi penduduk yang ada di negara Thailand
adalah sekitar 67.741.401 jiwa. Negara Thailand memiliki batas-batas negara secara politis
sebagai berikut.
 

Timur         : Negara Laos dan Kamboja


Barat        : Negara Myanmar dan Laut Andaman
Utara         : Negara Laos dan Myanmar
Selatan     : Negara Malaysia dan Teluk Siam
Negara Thailand merupakan satu satunya Negara yang ada di asia tenggara yang tidak dijajah
oleh bangsa eropa Thailand memiliki sistem pemerintahan monarki konstitusional, sebuah
sistem pemerintahan sejenis monarki yang didirikan di bawah sistem konstitusional dengan
mengakui Raja, Ratu, atau Kaisar sebagai kepala negara. Monarki konstitusional yang
modern biasanya menggunakan konsep trias politica, atau politik tiga serangkai. Ini berarti
raja adalah hanya ketua simbolis cabang eksekutif.
 
Negara thailand terdiri dari 77 provinsi (Propinsi, tunggal dan jamak) yaitu : Amnat Charoen,
Ang Thong, Bueng Kan, Buriram, Chachoengsao, Chai Nat, Chaiyaphum, Chanthaburi,
Chiang Mai, Chiang Rai, Chon Buri, Chumphon, Kalasin, Kamphaeng Phet, Kanchanaburi,
Khon Kaen, Krabi, Krung Thep Mahanakhon (Bangkok), Lampang, Lamphun, Loei, Lop
Buri, Mae Hong Son, Maha Sarakham, Mukdahan, Nakhon Nayok, Nakhon Pathom, Nakhon
Phanom, Nakhon Ratchasima, Nakhon Sawan, Nakhon Si Thammarat, Nan, Narathiwat,
Nong Bua Lamphu, Nong Khai, Nonthaburi, Pathum Thani, Pattani, Phangnga, Phatthalung,
Phayao, Phetchabun, Phetchaburi, Phichit, Phitsanulok, Phra Nakhon Si Ayutthaya, Phrae,
Phuket, Prachin Buri, Prachuap Khiri Khan, Ranong, Ratchaburi, Rayong, Roi Et, Sa Kaeo,
Sakon Nakhon, Samut Prakan, Samut Sakhon, Samut Songkhram, Sara Buri, Satun, Sing
Buri, Sisaket, Songkhla, Sukhothai, Suphan Buri, Surat Thani, Surin, Tak, Trang, Trat, Ubon
Ratchathani, Udon Thani, Uthai Thani, Uttaradit, Yala, Yasothon. Kepala Negara adalah raja
dan kepala pemerintahannya adalah perdana menteri. Sistem pemilu yang dianut berupa
monarki turun-temurun; perdana menteri dipilih dari antara anggota DPR; setelah pemilihan
umum nasional untuk DPR, pemimpin partai diposisikan untuk mengatur koalisi mayoritas
biasanya menjadi perdana menteri oleh janji oleh raja; perdana menteri terbatas pada dua
masa jabatan empat tahun.
Sebuah revolusi tak berdarah pada tahun 1932 menyebabkan monarki konstitusional. Dalam
aliansi dengan Jepang selama Perang Dunia II, Thailand menjadi sekutu perjanjian AS pada
tahun 1954 setelah mengirim pasukan ke Korea dan kemudian berjuang bersama Amerika
Serikat di Vietnam. Thailand sejak tahun 2005 telah mengalami beberapa putaran kekacauan
politik termasuk kudeta militer pada 2006 yang menggulingkan Perdana Menteri Thaksin
Chinnawat, diikuti oleh protes jalanan besar-besaran dengan bersaing faksi-faksi politik di
tahun 2008, 2009, dan adik bungsu Thaksin 2010, YINGLAK Chinnawat, pada tahun 2011
memimpin Partai Puea Thai untuk menang pemilu dan memegang kendali pemerintah.
Sebuah amnesti tagihan selimut untuk individu yang terlibat dalam protes jalanan, diubah
pada menit terakhir untuk memasukkan semua kejahatan politik - termasuk semua keyakinan
terhadap Thaksin - dipicu bulan protes anti-pemerintah besar-besaran di Bangkok awal bulan
November 2013. Pada awal Mei 2014 YINGLAK telah dihapus dari kantor dan pada akhir
Mei 2014 Royal Thai Army melakukan kudeta terhadap pemerintah sementara.

Negara Thailand merupakan Negara yang aktif partisipasinya dalam organisasi yang
diselenggarakan internasional, hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya organisasi yang
diikuti yaitu  ADB, APEC, ARF, ASEAN, BIMSTEC, BIS, CD, CICA, CP, EAS, FAO, G-
77, IAEA, IBRD, ICAO, ICC (komite nasional), ICRM, IDA, IFAD, IFC, IFRCS, IHO, ILO,
IMF, IMO, IMSO, Interpol, IOC, IOM, IPU, ISO, ITSO, ITU, ITUC (LSM), MIGA, NAM,
OAS (pengamat), OKI (pengamat), OIF (pengamat), OPCW, OSCE ( partner), PCA, PIF
(partner), PBB, UNAMID, UNCTAD, UNESCO, UNHCR, UNIDO, UNMOGIP, UNWTO,
UPU, WCO, WFTU (LSM), WHO, WIPO, WMO, WTO. 

B.    Keadaan Geografis Thailand

Secara geografis negara thailand terletak pada koordinat 15 00 N, 100 00 E sedangkan secara
astronomis Negara Thailand terletak diantara 50 LU – 210 LS dan 970 BT – 1060 BT. Posisi
astronomi ini menyebabkan negara Thailand beriklim tropis Ada tiga musim di Thailand
(kecuali di bagian selatan), yaitu musim dingin, musim panas, dan musim hujan. Musim
dingin dimulai dari bulan Nopember sampai Februari. Suhu rata-rata pada bulan Desember
adalah 26° C (78° F) di Bangkok, 22° C (71° F) di Chiang Mai dan 27° C (80° F) di
Songkhla. Musim panas dimulai dari bulan Maret sampai Mei. Suhu rata-rata pada bulan
Maret 29° C (85° F) di Bangkok, 23° C (74° F) di Chiang Mai dan 28° C (82° F) di
Songkhla. Suhu rata-rata dapat mencapai 2°-3° C (4°- 6° F) pada pertengahan atau akhir
bulan Mei di Bangkok dan wilayah utara. Tetapi di daerah selatan tidak terjadi perubahan.
Musim hujan dimulai dari bulan Juni hingga Oktober. Suhu rata-rata pada bulan September
adalah 28° C (82° F) di Bangkok, 27° C (80° F) di Chiang Mai dan 28° C (82° F) di
Songkhla. Rata-rata curah hujan di bulan Maret adalah 3cm (1.2in) di Bangkok, 2cm (0.8in)
di Chiang Mai, 6cm (2.4in) di Songkhla. Rata-rata curah hujan di bulan Juni adalah 17cm
(6.7in) di Bangkok, 15cm (5.7in) di Chiang Mai, 10cm (4in) di Songkhla. Rata-rata curah
hujan di bulan September adalah 31cm (12in) di Bangkok, 29cm (11.4in) di Chiang Mai,
11cm (4.1in) di Songkhla. Rata-rata curah hujan di bulan Desember adalah 1cm (0.3in) di
Bangkok, 1cm (0.3in) di Chiang Mai, 44cm (17.2in) di Songkhla. Rata-rata curah hujan tiap
tahun di Bangkok adalah 140cm (56in). Loei yang terletak di wilayah timur laut merupakan
daerah yang paling dingin di Thailand. Pada malam bulan Januari, suhu di pegunungannya
dapat turun hingga di bawah 0° C.

C.    Fisiografis Negara Thailand

Secara fisiografis negara thailand merupakan negara yang memiliki keadaan fisik yang cukup
beragam. Secara garis besar negara Thailand dibagi menjadi lima wilayah fisik. Berikut
merupakan pembagian wilayah fisik negara Thailand, sebagai berikut:
1.    Wilayah utara: Wilayah ini terdiri dari barisan pegunungan dengan ketinggian rata-rata
1.200 m di bawah permukaan laut, serta dilalui sungai Ping (590km), Wang (335km), Yom
(555km), Nan (672km). Sebagian besar daerah pegunungan ini berupa hutan hujan tropis,
yang banyak menghasilkan kayu-kayu bermutu seperti kayu jati. Tetapi pohon-pohon mulai
banyak ditebangi, sehingga pemerintah menjatuhkan hukuman bagi yang menebang secara
liar. Doi Inthanon yang memiliki ketinggian 2.595m merupakan daerah tertinggi di barat laut
Thailand. Dahulu di wilayah Indocina terdapat tiga kerajaan Thai yang pertama yang terletak
di sebelah utara Thailand, yaitu Sukhothai, Chiang Mai dan Chiang Saen. Kota terbesar
kedua di Thailand adalah Chiang Mai yang terletak di daerah utara. Wilayah paling utara
Thailand dijuluki sebagai Golden Triangle (segitiga emas), salah satu penghasil opium
terbesar di dunia.
2.    Wilayah timur laut: Wilayah ini terdiri dari dataran tinggi yang disebut Dataran Tinggi
Khorat dengan ketinggian rata-rata 200m. Tanah di daerah ini kurang subur, berpasir dan
jarang turun hujan, kecuali pada saat musim hujan dari bulan Juni sampai Oktober. Sehingga
daerah ini memiliki sedikit daerah pertaniannya, karena banyak wilayahnya yang berupa
padang rumput dan semak belukar. Wilayah timur laut ini merupakan wilayah yang
pembangunannya lambat dan kurang dikenal. Wilayahnya terbesar, mencapai 1/3 dari total
wilayah Thailand. Berada di dataran tinggi dan dilalui 2 sungai besar yaitu . Terdapat
pegunungan Koral, yang dibatasi di timur oleh sungai Mekong (4335km, hanya sebagian di
Thailand) selain itu juga terdapat 2 sungai lainnya yaitu Chi (442km), Mun (673km).
3.    Wilayah tengah: wilayah ini dianggap sebagai jantungnya negara Thailand. Pada
dasarnya daerah ini berupa tapak tanah yang dilewati oleh Sungai Chao Phaya (365km) dan
Pasak (513km) yang hampir seluruhnya datar, dan mengalir ke Teluk Thailand. Daerah ini
merupakan daerah yang paling subur sehingga dikembangkan proyek irigasi serta kanal, yang
menjadikan daerah ini sebagai penghasil utama beras. Daerah ini juga merupakan daerah
yang padat penduduknya, dengan ibukota Bangkok di tengah-tengahnya.
4.    Wilayah selatan: merupakan semenanjung yang terhubung dengan Samudera Hindia dan
Samudera Pasifik. Terdapat Tanah Genting Kra, dataran paling sempit di Thailand.
Semenanjung Thailand bagian selatan, banyak berbukit-bukit rendah sampai di perbatasan
Malaysia yang dilalui oleh sungai Maeklong (140km), Petchburi (170km), Tapi (214km),
Pattani (165km). Sebagian wilayah selatannya merupakan Malay Peninsula, dimana
topografinya berupa pegunungan dengan tanah teras. Wilayah ini sedang mengembangkan
wilayahnya sebagai daerah pariwisata. Wilayah ini juga menghasilkan kekayaan alam yang
paling penting, yaitu timah dan karet.
5.    Pantai Timur – Secara geografis, wilayah ini terletak di sepanjang bagian paling selatan
dari timur laut Thailand dan tidak terpisah dengan bagian timur laut Thailand tersebut. Secara
administratif, wilayah ini berdiri sendiri. Tetapi secara geografis, wilayah ini memang masuk
dalam wilayah timur laut Thailand. Wilayah ini terkenal sebagai wilayah terkaya kedua
setelah tengah Thailand. Perindustrian Pantai Timur berkembang dengan baik dan memiliki
prasarana pariwisata yang lengkap. Daerah ini terkenal sebagai penghasil buah durian dan
mangga, dan juga penghasil batu-batuan (batu delima dan batu safir).
 
  
  

D.    Keadaan Sosial Ekonomi Budaya dan Bencana di Thailand

1.    Sosial Budaya

Jumlah penduduk Negara thailand adalah sekitar 67.741.401 jiwa yang terdiri dari berbagai
suku diantaranya adalah Thai 95.9%, Burma 2%, lainnya 1,3%, 0,9% tidak ditentukan.
Agama yang dianut adalah Buddha (resmi) 93.6%, Muslim 4,9%, Kristen 1,2%, lainnya
0,2%, 0,1% tidak ada.
Di Thailand modern, tidak ada konflik antar suku. Bila ada konflik, biasanya terjadi di
sebagian besar wilayah selatan kerajaan. Tetapi konflik yang terjadi bukan karena perbedaan
suku, melainkan karena perbedaan agama. Mayoritas penduduk di wilayah selatan menganut
agama Islam, dan mereka memiliki ciri khas Melayu serta menggunakan bahasa Melayu di
samping bahasa Thai. Walaupun hubungan antara wilayah selatan dan Bangkok kerap kali
kurang harmonis, tetapi konflik tidak pernah berkembang hingga wilayah tersebut ingin
memisahkan diri dari Thailand.
      Hubungan antar suku di Thailand merupakan hubungan yang harmonis, sebab tidak
pernah terjadi konflik antar suku. Walaupun tidak ada suku minoritas di Thailand (seperti
suku kurdi di Irak, Iran dan Turki), tetapi ada banyak suku-suku bangsa kecil yang hidup
bermasyarakat di samping masyarakat Thai sendiri. Kebanyakan masyarakat suku-suku
bangsa ini tinggal di wilayah bagian utara Thailand.
      Di samping masyarakat Thai sendiri, ada juga masyakat budaya lain yang tinggal di
Thailand. Orang-orang Thai ada juga yang tinggal di wilayah Yunnan di selatan Cina, dan
bahasa yang digunakan adalah bahasa Thai dengan dialek seperti orang Cina. Semenjak awal
abad milenium kedua masehi, mulai banyak orang yang berimigrasi ke Thailand. Sehingga
saat ini masyarakat Thailand sudah berbaur dengan masyarakat imigran yang tinggal di
Thailand. Adapula sejumlah kawasan khusus bagi masyarakat pendatang.
      Thailand, atau yang sering disebut Siam, memberikan suaka politik bagi bangsa-bangsa
dari negara-negara tetangga yang pergi meninggalkan wilayahnya akibat konflik agama
maupun suku yang dialaminya. Seperti orang-orang Kristen Vietnam, masyarakat Mon dari
Myanmar, dan masyarakat yang menentang kebijakan politik dari Kamboja, mencari dan
mendapat tempat-tempat penampungan di Thailand sejak beratus tahun yang lalu. Selain itu
juga banyak orang Cina yang berimigrasi ke Thailand. Orang-orang Cina yang datang ke
Thailand biasanya untuk tujuan berdagang. Taksin merupakan satu-satunya raja Thailand
(1767-1782) yang mempunyai ayah orang Cina dan ibunya orang Thai.
Sebagian besar wilayah utara Thailand masih di bawah pengaruh Myanmar. Tidak hanya
berpengaruh pada arsitektur bangunannya saja, tapi juga budaya dari suku-suku yang
mendiami wilayah tersebut. Ciri khas dari penduduk Thailand dapat dilihat dari
budaya,bahasa, agama dan politiknya, ketimbang kesukuannya. Dalam pengucapan bahasa
Thai, memiliki sedikit perbedaan antara masyarakat di wilayah selatan, utara maupun timur
laut. Tetapi penulisannya tetap sama. Kebijakan politik Thailand di bawah pengaruh kerajaan,
yang saat ini dipimpin oleh raja Bhumiphol Adulyadej.

2.    Ekonomi

Adanya infrastruktur yang berkembang dengan baik, maka akan berpengaruh pada
perekonomian yang ada dimana perekonomian yang ada di Negara ini adalah bebas,
kebijakan pro-investasi secara umum, dan industri ekspor yang kuat. Thailand telah mencapai
pertumbuhan mantap hal ini dikarenakan sebagian besar untuk ekspor industri dan pertanian -
sebagian besar elektronik, komoditas pertanian, mobil dan suku cadang, dan makanan olahan.
Usaha pertanian yang ada di Negara ini adalah beras, singkong (ubi kayu, tapioka), karet,
jagung, tebu, kelapa, kedelai, sedangkan untuk perindustriannya adalah pariwisata, tekstil dan
pakaian, pengolahan hasil pertanian, minuman, tembakau, semen, manufaktur ringan seperti
perhiasan dan listrik peralatan, komputer dan suku cadang, sirkuit terpadu, furnitur, plastik,
mobil dan suku cadang otomotif; produsen tungsten terbesar kedua di dunia dan produsen
timah terbesar ketiga.
  Pengangguran yang terdapat di Negara Thailand sekitar kurang dari 1% dari jumlah
angkatan kerja yang ada, hal ini menyebabkan Negara Thailand sebagai salah satu tingkat
terendah di dunia yang menempatkan tekanan naik pada upah di beberapa industri. Thailand
juga menarik hampir 2,5 juta pekerja migran dari negara-negara tetangga. Pemerintah
Thailand pada tahun 2013 menerapkan kebijakan upah minimum  nasional sebesar 300 baht
($ 10) per hari dan disebarkan reformasi pajak baru yang dirancang untuk menurunkan suku
bunga berpenghasilan menengah. Ekonomi Thailand telah melewati goncangan ekonomi
internal dan eksternal dalam beberapa tahun terakhir. Resesi ekonomi global sangat
mengurangi ekspor Thailand, dengan sebagian besar sektor mengalami tetes dua digit. Pada
akhir 2011 pemulihan Thailand terganggu oleh banjir bersejarah di kawasan industri di
Bangkok dan lima provinsi sekitarnya, melumpuhkan sektor manufaktur. Proyek-proyek
mitigasi banjir disetujui pemerintah senilai $ 11.700.000.000, yang dimulai pada tahun 2012,
untuk mencegah kerusakan ekonomi yang sama, dan tambahan $ 75.000.000.000 untuk
infrastruktur selama tujuh tahun berikutnya. Hal ini diharapkan dapat memicu peningkatkan
ekonomi namun pertumbuhan tetap lambat, sebagian karena kerusuhan politik yang sedang
berlangsung dan mengakibatkan ketidakpastian. Pengeluaran untuk infrastruktur akan
memerlukan persetujuan kembali setelah pemerintah baru duduk.
Negara Thailand ini mengekspor berbagai macam barang yaitu elektronik, bagian-bagian
komputer, mobil dan suku cadang, peralatan listrik, mesin dan peralatan, tekstil dan alas kaki,
produk perikanan, beras, karet dengan Negara tujuannya adalah China 11,7%, Jepang 10,2%,
US 9,9%, Hong Kong 5,7%, Malaysia 5,4%, Indonesia 4,9%, Singapura 4,7%, Australia
4,3% (2012). Sedangkan untuk impornya Negara ini mengimpor barang modal, barang
setengah jadi dan bahan baku, barang konsumsi, bahan bakar yang berasal dari Negara
Jepang 20%, China 14,9%, UAE 6,3%, Malaysia 5,3%, US 5,3% (2012)

3.    Bencana

  Thailand termasuk dalam zona tropis yang dipengaruhi angin musim dan badai tropis yang
memunculkan berbagai bencana alam. Bencana alam besar yang melanda Thailand antara
lain:
a.    Banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi di Thailand. Hal ini menyebabkan
terjadinya peningkatan dampak kerugian dari tahun ke tahun dimana pada tahun 2005 tidak
ada korban jiwa dan kerugian 5jt bath, sedangkan pada tahun 2010 kerugian mencapai 40jt
bath. Pada tahun 2011 sejumlah 20.000 km2 lahan pertanian rusak karena banjir selain itu 65
dari 77 Provinsi di Thailand merupakan daerah rawan banjir
 

b.    Badai tropis ini menimbulkan kerugian pada sektor pertanian, perikanan, pariwisata, dan
kegiatan penduduk secara umum. Sejarah badai tropis di Thailand adalah sebagai berikut :
pada tahun 2007  terjadi Badai Lekima, 17 meninggal dan total kerugian USD 30,8juta ; pada
tahun 2008 terjadi Badai Mekkahla, 32 meninggal dan total kerugian USD 21,6juta; pada
tahun 2010 terjadi Badai Mindulle, berawal dari Vietnam, menerjang 39 Provinsi, 2
meninggal, dan total kerugian USD 185juta kemudian Badai Depression, menerjang 12
provinsi dan total kerugian USD 104juta

 
c.    Tsunami. Gempa besar yang terjadi di Samudera Hindia wilayah Sumatera, Indonesia
menimbulkan tsunami besar di negara-negara sepanjang pesisir samudera hindia (Indonesia
hingga Somalia). Thailand menerima dampak kerusakan terbesar kedua setelah Indonesia
dengan ditandai adanya kerusakan berat di 6 provinsi wilayah selatan Thailand (Ranong,
Phang-Nga, Phuket, Krabi, Trang and Satun), 5.395 orang dinyatakan meninggal, 8.457
terluka, dan 2.932 hilang. Meskipun korban manusia lebih sedikit dari Indonesia, namun
Thailand mendapat sorotan luas dari dunia Internasional karena wilayah yang terkena
tsunami merupakan destinasi wisata terkenal di dunia.

   Upaya-upaya Mitigasi Bencana di Thailand Sistem pengelolaan bencana yang ditetapkan


pemerintah Thailand meliputi: Peraturan perundang-undangan dan kebijakan, Rencana
mitigasi dan pencegahan bencana, Kelembagaan penanggulangan bencana.

E.    Thailand dalam ASEAN

Thailand memainkan peranan penting dalam pembangunan perekonomian ASEAN


mengingat kecenderungan umum dalam pembangunan perekonomian ASEAN. Pembangunan
perekonomian ASEAN adalah tugas penting negara-negara ASEAN selama tahun-tahun
terakhir ini. Thailand yang berada di pusat Semenanjung Tiongkok Selatan berupaya
mempercepat pembangunan jaringan transportasi, penataran tenaga pelayanan, menciptakan
iklim investasi, mengembangkan keunggulan geografi dan berpartisipasi dalam pembangunan
perekonomian ASEAN. Tiongkok merupakan mitra perdagangan terbesar bagi ASEAN,
Thailand akan memainkan perannya sebagai jembatan untuk kontak persahabatan antara
Thailand dengan Tiongkok dan ASEAN dengan Tiongkok melalui penyelenggaraan
pertukaran dan aktivitas di bidang-bidang ekonomi, kebudayaan dan pariwisata.

F.    Hubungan Thailand dengan Indonesia


 
Di bidang politik, Indonesia dan Thailand sebagai negara pendiri ASEAN saling membantu
dan mendukung upaya penyelesaian konflik dengan negara tetangga di kawasan ASEAN.
Saat perselisihan atas kuil Preah Vihear antara Thailand dan Kamboja pada akhir 2009,
pemerintah Thailand meminta pemerintah Indonesia untuk membantu menyelesaikan
permasalahan tersebut. Sedangkan di bidang Ekonomi, Penasihat bidang ekonomi pada
Kementerian Luar Negeri Thailand, Somjai Taphaopong, mengatakan Indonesia adalah
negara partner terbesar ke dua di Asia setelah Malaysia dan ke lima di dunia.
Selain kerjasama bidang politik dan ekonomi, media kedua Negara juga menjalin kerjasama
seperti Kantor Berita Nasional Antara dengan Thailand News Agency. Kerja sama antara
TNA dan ANTARA saat ini sangat tepat karena kedua Negara tersebut masih menghadapi
tantangan yang harus diwaspadai oleh masyarakat ASEAN terutama menjelang terbentuknya
Masyarakat ASEAN (2015)”.
Indonesia-Thailand sepakat memperkuat kerangka kerja sama bilateral, melalui
penyelenggaraan JCM setiap tahunnya. Mereka juga sepakat terus meningkatkan hubungan
ekonomi, perdagangan dan investasi kedua negara, dengan mengidentifikasi peluang-peluang
dan memfasilitasi hubungan dunia usaha kedua negara yang lebih erat. Berbagai perjanjian
kerjasama yang telah ditandatangani selama tiga tahun terakhir, diantaranya nota
kesepahaman (MoU) di bidang pendidikan, hukum, anti korupsi, dan perjanjian kerja sama
perdagangan antar Indonesia-Thailand, telah merefleksikan peningkatan hubungan kedua
negara yang semakin erat di berbagai bidang. Kedua Negara ini juga membahas mengenai
sejumlah isu bilateral, regional dan internasional yang menjadi perhatian kedua negara.
Pertemuan Komisi Bersama Indonesia-Thailand telah berlangsung sejak 1992 sebagai
mekanisme bilateral untuk meningkatkan kemitraan antara kedua negara yang secara
diplomatik terjalin sejak 1950. Hubungan Indonesia dengan Thailand telah berlangsung
dengan erat di berbagai bidang, antara lain direfleksikan oleh frekuensi dan intensitas saling
kunjung pejabat tinggi kedua negara, serta peningkatan hubungan di bidang ekonomi,
perdagangan, investasi dan pariwisata.
Nilai perdagangan Indonesia-Thailand terus meningkat selama 10 tahun terakhir dari 3 miliar
dolar AS pada 2002 menjadi 19 miliar dolar AS di 2012. Sementara peningkatan signifikan
arus wisatawan kedua negara selama beberapa tahun terakhir telah membuka peluang
kerjasama melalui promosi bersama serta peningkatan akses dan konektivitas antara kedua
negara. Indonesia merupakan mitra dagang kedua terbesar bagi Thailand di antara 9 negara
ASEAN lainnya, serta kedua negara telah menjalin hubungan kerjasama erat termasuk saling
dukung di berbagai forum internasional.
Promosi wisata yang dilakukan Thailand jauh lebih gencar  untuk menyambut para pendatang
dari manca Negara. Tahun 2012, lebih dari 22 juta orang mengunjungi Thailand. Jumlah itu
meningkat dari kurang dari 20 juta orang di tahun 2011. Bahkan saat krisis melanda Thailand
tahun 2010 pun, jumlah yang mengunjungi Negara itu mencapai 15,9 juta orang. Wisatawan
dari kawasan ASEAN di tahun 2011 baru 5,6 juta orang tetapi tahun 2012 meningkat menjadi
6,2 juta orang. Badan Pariwisata Thailand TAT, masih optimis di tahun 2013 terjadi kenaikan
sekurang 10%. Jumlah itu tidak terlalu jauh dari jumlah wisatawan yang mengunjungi
Indonesia di tahun yang sama sekitar 8 Juta orang. Thailand lebih beruntung karena letaknya
di daratan Asia, menjadi semacam hub bagi Negara-negara di sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai