Anda di halaman 1dari 13

Foreign Case Study 2018

Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta

WAT ARUN SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI


BANGKOK THAILAND
Apria Ningsih
17.02818

Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta

Abstract : Wat Arun is one of the attractions in Thailand. Wat Arun is also called the Temple of
the Dawn or Temple of the Dawn. wat arun is a tourist attraction that has its own attraction among
other attractions in bangkok. where to get to this tourist attraction, tourists must cross the Chao
Phraya River from the Palace of King / Wat Phodengan first. The head of Thai state is a King and
the people of Thailand greatly respect the king. The majority of Thai people are ethnic Thai and
Buddhist.
Keyword : Wat Arun, Bangkok, Tourist Attraction

1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka Foregn Case Study semester VII yang penulis lakukan ke Bangkok-
Patayya pada tanggal 11 -15 november 2017, sehingga penulis dapat mengambil
pengetahuan yang bisa penulis gunakan untuk menyusun jurnal ilmiah ini yang berjudul
WAT ARUN SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI BANGKOK THAILAND.
Kegiatan Foreign Case Study ini penulis lakukan bersama teman-teman dengan
melakukan perjalanan selama lima hari dengan ikut serta dalam kampus [1].
Pariwisata berasal dari dua kata yaitu ‘pari’ yang berarti banyak atau berkeliling dan
‘wisata’ yang berarti pergi atau bepergian. Jadi, pariwisata adalah perjalanan yang
dilakukan berulang-ulang dari satu destinasi ke destinasi lain dengan tujuan memperoleh
pengalaman baru dalam waktu yang terbatas dan tidak memperoleh penghasilan selama
melakukan perjalanan wisata. Menurut Salah Wahab (1975:55) pariwisata adalah salah
satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyedia
lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor
produktif lainnya.
Cabang pariwisata Thailand selalu tergolong dalam sepuluh besar negara yang
mencapai laju perkembangan pariwisata yang paling cepat di dunia. Presentase
wisatawan mancanegara, termasuk wisatawan Vietnam yang  datang kembali ke
negara ini sering mencapai 50% lebih. Sejak awal tahun 2015, Thailand telah
melaksanakan kampanye-kampanye sosialisasi pariwisata secara besar-besaran dengan
cara mengadakan festival pariwisata dan festival. Saban tahun, aktivitas ini  sering
berlangsung  pada Juni, tapi pada tahun ini diselenggarakan secara lebih awal untuk
melakukan stimulasi terhadap pariwisata. Selain itu, Direktorat Jenderal Pariwisata
Thailand juga mulai menggelarkan banyak aktivitas kongkrit seperti paket wisata
Penulis memilih tema Destinasi dalam penulisan Foreign Case Study karena untuk
membentuk linier dengan jurnal sebelumnya yang disusun oleh penulis, jurnal Domestic
Case Study yang disusun penulis sebelumnya juga memilih tema Destinasi.
B. Letak Geografis Thailand

1
Sebelum tahun 1939, negara Thailand dikenal sebagai Siam Thailand dalam bahasa asli
disebut Muang Thai, artinya tanah kebebasan atau negeri orang merdeka. Thailand
memang tidak pernah dijajah oleh bangsa lain.Thailand adalah negara netral, karena itu
juga sering disebut “butter staat”, artinya “negara penyangga” atau “negara pemisah”.
Thailand memisahkan Myanmar (bekas koloni Inggris) di sebelah barat dengan Laos dan
Vietnam (bekas jajahan Perancis) di sebelah timur . Ibukota negara Thailand
adalah Bangkok, yang juga merupakan kota terbesar. Kota penting lain adalah Chiang
Mai, yaitu kota peristirahatan raja. Negara Thailand berbentuk monarki konstitusional,
yang dikepalai oleh seorang raja. Kepala pemerintahannya adalah seorang perdana
menteri.
Secara astronomis Thailand terletak di antara 5oLU – 21oLU. Luas wilayahnya ±514.000
km2, dan lebih dari 90%-nya berupa daratan. Berikut ini adalah batas-batas geografis
wilayah negara Thailand.
1. Sebelah utara : Laos dan Myanmar.
2. Sebelah selatan : Malaysia dan Teluk Siam.
3. Sebelah timur : Laos dan Kamboja.
4. Sebelah barat : Myanmar dan Laut Andaman.
Wilayah Thailand memiliki karakter geografis yang beragam. Bagian utara merupakan
wilayah bergunung-gunung, bagian timur berupa dataran tinggi (Plato Khorat), bagian
tengah sebagian besar berupa dataran rendah, bagian tenggara berupa lembah dan
perbukitan, dan sebelah selatan berupa dataran sempit (Tanah Genting Kra) yang melebar
hingga Semenanjung Malaysia. Secara detail karakter wilayah Thailand dari utara hingga
Semenanjung Malaysia dapat digambarkan sebagai bagian berikut.
1. Daerah pegunungan utara
Pegunungan di bagian utara dan barat secara geomorfologi merupakan kelanjutan
Pegunungan Myanmar. Ketinggian rata-rata 1.000 – 2.000 meter. Puncak tertingginya
adalah Gunung Doi Inthanon (±2.595 m), juga merupakan titik tertinggi di Thailand.
Puncak-puncak lainnya adalah Gunung Doi Angka (±2.581 m) dan Chieng Dao (±2.482
m).
2. Plato Khorat
Plato Khorat terhampar di bagian timur Thailand, dengan ketinggian bervariasi. Plato
tersebut berupa pegunungan kapur tandus dengan irigasi yang kurang baik. Hamparan
plato dibatasi oleh Sungai Mekong di sebelah timur.
3. Dataran rendah bagian tengah
Dataran rendah di wilayah tengah Thailand merupakan lembah sungai Chao Phraya.
Wilayah ini sangat subur, karena dialiri oleh Sungai Chao Phraya dan beberapa anak
sungainya (Sungai Puig, Wang, Yom, dan Nan) yang bermuara ke Teluk Thailand.
Dataran rendah Chao Phraya merupakan daerah pertanian yang sangat penting bagi
Thailand. Di tepi Sungai Chao Phraya berdiri dua kota penting, yaitu Bangkok dan
Thonburi.
4. Lembah dan perbukitan tenggara
Lembah dan perbukitan di bagian tenggara ini merupakan kelanjutan dari sistem
Pegunungan Kamboja yang disebut Pegunungan Kardamon. Di wilayah itu terdapat dua
buah bukit, yaitu Khao Kampeng dan Dangrek. Puncak tertingginya adalah Gunung Khao
Soi Dhao (±1.000 m).
5. Tanah Genting Kra
Bagian selatan Thailand adalah bagian dari Semenanjung Malaysia, berupa dataran sempit
antara Laut Andaman dan Teluk Siam. Daerah paling sempit di wilayah ini disebut “Tanah
Genting Kra”, yang semakin melebar ke Semenanjung Malaysia. Di wilayah ini terdapat

2
beberapa aliran sungai penting, yaitu Sungai Mekong, Mae Klong, Chao Phraya, dan
NamMun.
Thailand memiliki iklim musim tropis dengan dua musim. Suhu rata-rata wilayah bagian
selatan 27oC, sedangkan di bagian utara 15oC.Musim hujan berlangsung bulan Mei –
September akibat hembusan angin musim dari arah barat daya yang banyak mengandung
uap air. Musim kemarau berlangsung bulan November – Februari akibat hembusan angin
dari arah Indocina melalui Vietnam dan Laos. Curah hujan tahunan di wilayah Thailand
antara 2.000 – 3.000 mm. Kondisi itu menjadikan Thailand sebagai negara agraris utama
di Asia Tenggara.
C. Kondisi Demografis Thailand
Penduduk di Thailand sekitar 65.479.453 jiwa (2015) dengan kepadatan kurang lebih
132,1/km2. (National Statistics Office of Thailand). Jumlah penduduk yang melek huruf
sebesar 94,1% (2007). Pertumbuhan penduduk rata-rata 0.3% (2010-2015) dengan
kematian bayi sebesar 26 jiwa dari 1000 bayi yang lahir. Rasio kesuburan hanya 1,3%.
Peningkatan Lansia terjadi Thailand, pada tahun 2030  diperkirakan akan mencapai 15%
dari 6% pada 2010. Populasi didominasi etnis Thai (75%), etnis Tionghoa (14%), suku
Melayu (3%), dan minoritas Khmer, Suku Bukit dan Mons (8%). Sekitar 95% penduduk
Thailand adalah pemeluk agama Buddha aliran Theravada dan minoritas memeluk agama
Islam, Kristen dan Hindu.
Tradisi dan agama yang berbeda membuat hubungan antara muslim Thailand dan
mayoritas etnis Thai yang beragama Buddha terjadi konflik. Bahasa Thai merupakan
bahasa nasional yang ditulis menggunakan aksaranya sendiri. Struktur sosial masyarakat
Thailand berbentuk patembayan karena menuju modernisasi. Raja dan keluarga raja
sangat dihormati oleh masyarakat atas jasa-jasa yang telah diberikan. Raja di Thailand
dipilih berdasarkan keturunannya (The Cakri Kings) dari His Majesty King Buddha Yod
Fa Chulalok the Great (King Rama I) sampai sekarang His Majesty King Bhumibol
Adulyadej (King Rama IX). Biksu dianggap orang paling suci dan memiliki status
tertinggi di kalangan masyarakat, melebihi raja maupun keluarga raja. Muay Thai sejenis
bela diri kickboxing ala kerajaan Thai adalah olahraga nasional.

2. PEMBAHASAN
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang
kepariwisataan disebutkan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan
didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
pemerintah, dan pemerintah daerah [2]. Pariwisata adalah keseluruhan kegiatan
pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mengatur, mengurus dan melayani
kebutuhan wisatawan [3]. Pariwisata merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
manusia baik secara perorangan maupun kelompok di dalam wilayah negara lain.
Kegiatan tersebut menggunakan kemudahan, jasa dan faktor penunjang lainnya yang
diadakan oleh pemerintah dan atau masyarakat, agar dapat mewujudkan keinginan
wisatawan [4].
Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama
menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi [5]. Diawali dari kegiatan yang semula hanya
dinikmati oleh segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal abad ke-20, kini telah
menjadi bagian dari hak azasi manusia. Hal ini terjadi tidak hanya di negara maju tetapi
mulai dirasakan pula di negara berkembang. Indonesia sebagai negara yang sedang
berkembang dalam tahap pembangunannya, berusaha membangun industri pariwisata
sebagai salah satu cara untuk mencapai neraca perdagangan luar negeri yang berimbang.
Melalui industri ini diharapkan pemasukan devisa dapat bertambah [6].
Pada hakikatnya berwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau

3
lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya [7]. Dorongan kepergiannya adalah
karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan,
politik, agama, kesehatan maupun lainnya seperti karena sekedar ingin tahu, menambah
pengalaman baru [8]. Besarnya kegiatan pariwisata, terutama tingkat internasional,
ditambah dengan situasi di mana batas antar negara semakin hilang, telah menjadikan
pariwisata sebagai suatu kegiatan penting yang turut mempengaruhi hubungan
internasional [9]. Banyak negara di dunia sekarang ini yang menganggap pariwisata
sebagai sebuah aspek penting dari strategi pengembangan negara. Berikut merupakan
pengertian pariwisata menurut beberapa ahli :
1. Pariwisata berasal dari bahasa sansekerta “pari” yang berarti banyak atau
berkeliling dan “wisata” yang berarti pergi atau bepergian. Jadi pariwisata adalah
perjalanan yang dilakukan secara berulang – ulang dan berpindah – pindah.
2. Gejala – gejala yang disebabkan oleh perjalanan dan pendiaman orang – orang
asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak
tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktifitas yang bersifat
sementara itu.
Sektor pariwisata memberikan keuntungan ekonomi terhadap negara yang bersangkutan
[10].
A. Thailand
Thailand adalah sebuah negara Monarki Konstitusional yang terletak di Asia Tenggara.
Dengan sistem pemerintahan Monarki Konstitusional tersebut, Kepala negara Thailand
adalah seorang Raja dan Kepala Pemerintahannya adalah seorang Perdana Menteri. Luas
wilayah Thailand adalah sebesar 513.120 km2 dengan jumlah penduduknya adalah
sebanyak 68.200.824 jiwa. Mayoritas penduduk Thailand adalah etnis Thai dan beragama
Buddha.
Kata "Thai" (ไทย) berarti "kebebasan" dalam bahasa Thai, namun juga dapat merujuk
kepada suku Thai, sehingga menyebabkan nama Siam masih digunakan di kalangan
warga negara Thai terutama kaum minoritas Tionghoa. Sampai tanggal 23 Juni 1939,
negara ini bernama resmi Siam (bahasa Thai: สยาม [dibaca: Sayam]) dan kemudian
diganti menjadi Thailand. Sempat dirubah kembali menjadi Siam dari tahun 1945 sampai
11 Mei 1949, dan setelah itu kembali ke Thailand. Kata Siam teridentifikasi dengan
bahasa Sansekerta Śyâma (श्याम, artinya “gelap” atau “coklat”).
Kata Thai (ไทย) dipercaya berasal dari kata Tai (ไท) yang berarti “kemerdekaan” dalam
bahasa Thai. Cendekiawan terkenal dari Thailand memberikan pendapat bahwa Tai (ไท)
berarti “orang” sejak penelitiannya bahwa kata “Tai” berdasarkan dari kata “kon” dalam
bahasa Thai yang artinya “orang”. Jadi, Thailand berarti “tanah kebebasan” untuk
menunjukkan bahwa Thailand adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak
pernah dijajah bangsa Eropa. Kata Mueang Thai (Thai: เมืองไทย) berasal dari
kata mueang (Thai: เมือง) yang berarti bangsa tetapi umumnya merujuk kepada
“kota”. Ratcha Anachak Thai (Thai: ราชอาณาจักรไทย) berarti “Kerajaan Thailand”.
Secara etimologi, kata Ratcha Anachak Thai berasal dari: -Ratcha- (dari bahasa
Sansekerta: rajayang berarti “raja”); -ana- (dari bahasa Sansekerta: ājñā yang berarti
“otoritas, komando, kekuatan”) chak  (dari Bahasa Sansekerta: cakra atau cakram yang
berarti “roda” yang merupakan simbol dari kekuatan).
Secara astronomis, Thailand terletak di antara 5°- 21° LU dan 97°- 106° BT. Negara yang
nama lokalnya disebut Mueang Thai ini secara geografis berbatasan dengan Laos dan
Kamboja di sebelah Timurnya sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan
Myanmar dan Laut Andaman. Di sebelah Selatan, Thailand berbatasan dengan Malaysia
dan Teluk Siam. Sebelumnya, Negara Thailand ini dikenal juga dengan sebutan Negara
Siam.

4
Di hubungan luar negeri, Thailand adalah salah satu negara pendiri ASEAN bersama
dengan Indonesia, Malaysia, Singapura dan Filipina. Kota Bangkok yang merupakan
Ibukota Thailand adalah kota dimana organisasi geo-politik dan ekonomi ASEAN ini
didirikan. Selain sebagai anggota ASEAN, Thailand juga merupakan anggota PBB dan
lembaga-lembaga dibawah PBB serta anggota APEC dan Interpol.
1. Sejarah Thailand
Kebudayaan Masa Perunggu diduga dimulai sejak 5600 tahun yang lalu di Thailand
(Siam). Kemudian, datang berbagai imigran antara lain suku bangsa Mon, Khmer dan
Thai. Salah satu kerajaan besar yang berpusat di Palembang, Sriwijaya, pernah berkuasa
sampai ke negeri ini, dan banyak peninggalannya yang masih ada di Thailand. Bahkan,
seni kerajinan di Palembang dengan Thailand banyak yang mirip. Di awal tahun 1200,
bangsa Thai mendirikan kerajaan kecil di Lanna, Phayao dan Sukhotai. Pada 1238,
berdirilah kerajaan Thai yang merdeka penuh di Sukhothai ('Fajar Kebahagiaan'). Di
tahun 1300, Sukhothai dikuasai oleh kerajaan Ayutthaya, sampai akhirnya direbut oleh
Burma di tahun 1767. Jatuhnya Ayutthaya merupakan pukulan besar bagi bangsa Thai,
namun tak lama kemudian Raja Taksin berhasil mengusir Burma dan mendirikan
ibukotanya di Thon Buri. Di tahun 1782 Raja pertama dari Dinasti Chakri yang berkuasa
sampai hari ini mendirikan ibukota baru di Bangkok. Kebudayaan Kerajaan Thai
dipengaruhi dengan kuat oleh Tiongkok dan India.
Hubungan dengan beberapa negara besar Eropa dimulai pada abad ke-16 namun
meskipun mengalami tekanan yang kuat, Kerajaan Thai tetap bertahan sebagai satu-
satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh negara Eropa, meski
pengaruh Barat, termasuk ancaman kekerasan, mengakibatkan berbagai perubahan pada
abad ke-19 dan diberikannya banyak kelonggaran bagi pedagang-pedagang Britania.
Sebuah revolusi tak berdarah pada tahun 1932 menyebabkan dimulainya monarki
konstitusional. Sebelumnya dikenal dengan nama Siam, negara ini mengganti nama
internasionalnya menjadi "Thailand" pada tahun 1939 dan untuk seterusnya, setelah
pernah sekali mengganti kembali ke nama lamanya pasca-Perang Dunia II. Pada perang
tersebut, Thailand bersekutu dengan Jepang; tetapi saat Perang Dunia II berakhir,
Thailand menjadi sekutu Amerika Serikat. Beberapa kudeta terjadi dalam tahun-tahun
setelah berakhirnya perang, namun Thailand mulai bergerak ke arah demokrasi sejak
tahun 1980-an.
Pada 26 Desember 2004, pesisir barat Thailand diterjang tsunami setinggi 10 meter
setelah terjadinya gempa bumi Samudra Hindia 2004, menewaskan 5.000 orang di
Thailand, dan setengahnya merupakan wisatawan. Pada awal 2005 terjadi sebuah tragedi
di Thailand Selatan yang mempunyai populasi dengan mayoritas Muslim. Sekitar 70
orang terbunuh akibat kekerasan yang dilakukan oleh rezim Shinawatra. Banyak negara
yang mengecam keras tragedi ini. Namun dalam pemilihan kepala pemerintahan, Thaksin
Shinawatra kembali memerintah negara ini untuk empat tahun berikutnya.
2. Agama
Buddhisme adalah agama terbesar di Thailand dengan 94.6% penduduk memeluk agama
tersebut. Pemeluk Islam ada 4.6%, Kristen 0.7%, dan agama lainnya 0.1%
3. Bahasa
Bahasa nasional Thailand adalah bahasa Thai, yang diyakini oleh banyak sarjana
merupakan bentuk dari bahasa China yang berangsur-angsur dibawa ke daerah tersebut
antara abad ke-7 dan ke-13. Seperti bahasa Lao, Vietnam, dan China, bahasa Thai adalah
bahasa yang menggunakan gaya suara. Alfabetnya ada 32 huruf vokal dan 44 konsonan.
B. Regulation
Untuk melakukan perjalanan ke luar negeri memang cukup mudah namun tetap harus
mematuhi undang-undang keimigrasian di tiap-tiap negara. Adapun salah satu syaratnya

5
yaitu harus memiliki Paspor sebagai identitas sah dan resmi untuk proses-prosesnya,
inilah yang disebut regulasi. Regulasi adalah mengendalikan perilaku manusia atau
masyarakat dengan aturan atau pembatasan. Untuk proses regulasi dalam perjalanan
wisata ke luar negeri ini yang pertama dilakukan adalah pembuatan paspor yang
dilakukan di Kantor Imigrasi setempat. Dalam hal ini penulis melakukan pembuatan
paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Kota Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Solo KM. 10,
Maguwoharjo, Depok, Sleman, D.I.Yogyakarta. Adapun syarat-syarat yang harus dibawa
ketika ingin melakukan pembuatan paspor, yaitu berkas asli:
1. Kartu Tanda Penduduk (KTP),
2. Kartu Keluarga (KK),
3. IJazah Pendidikan Terakhir,
4. Akte Kelahiran
5. Surat Keterangan dari lembaga. Persyaratan tersebut diserahkan ke bagian penerima
data, jika persyaratan sudah terpenuhi maka kita akan diberikan nomor antrian dan
formulir oleh bagian penerima data untuk diisi sebagai data yang akan ditulis di dalam
paspor. Setelah isi formulir, tunggu sampai nomor antrian yang kita dapat dipanggil untuk
melakukan wawancara, setelah wawancara selesai maka akan diberi berupa surat
keterangan pembayaran yang harus di bawa ketika ingin melakukan pembayaran di Bank.
Pembayaran pembuatan paspor 48 halaman sebesar Rp.355.000 (pada tahun 2017 di Kota
Yogyakarta). Paspor dapat diambil 5 hari setelah melakukan pembayaran
Tata cara melakukan perjalanan ke luar negeri:
1. Paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat pemerintah yang
berwewenang di suatu negara. Paspor berisi data identitas pemegangnya dan digunakan
sebagai tanda pengenal atau identitas resmi untuk melakukan perjalanan udara antar
negara. Tidak hanya saat perjalanan udara saja, saat berada di luar negeri, paspor adalah
satu-satunya identitas diri yang resmi bagi para turis. Jenis paspor yang paling populer
dan paling sering diajukan adalah paspor biasa dana E-Paspor yang digunakan untuk
perjalanan regular.
2. Pesan dan periksa tiket pesawat dengan teliti.
3. Setelah memesan tiket, periksa waktu keberangkatan dan satang kebandara 2 jam
sebelum keberangkatan.
4. Lakukan Check-in dan pengecekan passport di bagian imigrasi. Setelah melakukan
pengecekan passport, ada pengecekan untuk bahan cairan yang di bawa oleh penempang.
Standart bahan cairan yang di bawa masuk ke dalam pesawat 100 ml.
5. Saat tiba di negara tujuan, kita harus mengisi kartu ke-imigrasian atau kartu
kedatangan/keberangkatan, merupakan kartu masuk dan keluar dari Thailand. Kartu ini
terdiri dari dua bagian yang dapat disobek. Bagian kiri adalah kartu kedatangan, dan
bagian kanan adalah kartu keberangkatan. Kartu tersebut wajib diisi lengkap dan setelah
kartu diisi lengkap, kartu akan diperiksa oleh petugas imigrasi. Pihak imigrasi akan
menyobek kartu tersebut, mengambil kartu kedatangan, dan menyerahkan kartu
keberangkatan pada kita. Simpan kartu keberangkatan dengan baik, karena harus
diserahkan kembali pada saat kita meninggalkan Thailand.

6
Gambar 2.1 Cap imigrasi Bangkok dalam lembaran pasport
C. Culture / Budaya
Seperti banyak budaya Asia, gagasan wajah sangat penting. Untuk alasan ini, pengunjung
harus berhati-hati untuk tidak menciptakan konflik, untuk menampilkan kemarahan atau
menyebabkan seseorang Thailand kehilangan muka. Perbedaan pendapat atau
perselisihan harus ditangani dengan tersenyum dan tidak ada usaha harus dilakukan untuk
menyalahkan yang lain. Dalam kehidupan sehari-hari di Thailand, ada penekanan kuat
pada konsep ‘sanuk, gagasan bahwa hidup harus menyenangkan. Karena itu, Thailand
bisa sangat menyenangkan di tempat kerja dan selama hari-hari kegiatan. Menampilkan
emosi positif dalam interaksi sosial juga penting dalam budaya Thailand. Seringkali,
Thailand akan menangani perselisihan, kesalahan kecil atau kemalangan dengan
menggunakan frase “pena mai rai”, diterjemahkan sebagai “tidak masalah”. Penggunaan
frase ini di mana-mana di Thailand mencerminkan disposisi meminimalkan konflik,
perbedaan pendapat atau keluhan. Senyum dan kalimat “pena mai rai” menunjukkan
bahwa insiden itu tidak penting dan oleh karena itu tidak ada konflik atau rasa malu
terlibat.
Budaya Thailand menggabungkan kepercayaan budaya dan karakteristik asli daerah yang
dikenal sebagai hari modern Thailand ditambah dengan banyak pengaruh dari India kuno,
Cina, Kamboja, bersama dengan tetangga budaya pra-sejarah Asia Tenggara. Hal ini
dipengaruhi terutama oleh Animisme, Hindu, Budha, serta oleh migrasi kemudian dari
Cina, dan India selatan. Kebiasaan tradisional orang Thailand dikumpulkan dan
dijelaskan oleh Phya Anuman Rajadhon di abad 20, pada saat modernitas mengubah
wajah Thailand dan sejumlah besar tradisi menghilang atau menjadi disesuaikan dengan
kehidupan modern. Namun, perselisihan ke arah perbaikan, yang berakar dalam budaya
Siam kuno, yang terdiri dalam mempromosikan apa yang halus dan menghindari
kekasaran adalah penekanan utama dalam kehidupan sehari-hari semua orang Thailand
teratas dalam skala nilai mereka. Salah satu yang paling khas. Menampilkan ucapan,
perpisahan, atau pengakuan, ia datang dalam beberapa bentuk yang mencerminkan status
relatif dari mereka yang terlibat. Umumnya salam melibatkan gerakan doa seperti dengan
tangan, mirip dengan mudra Anjali dari anak benua India, dan juga mungkin termasuk
membungkuk sedikit kepala. Salam ini sering disertai dengan senyum tenang
melambangkan sebuah disposisi ramah dan sikap yang menyenangkan. Thailand sering
disebut sebagai “Tanah Senyuman” dalam brosur wisata. Thailand seni visual yang
tradisional terutama Buddha. Thailand Buddha gambar dari periode yang berbeda

7
memiliki sejumlah gaya yang khas. Thai seni dan arsitektur candi berevolusi dari
sejumlah sumber, salah satunya adalah arsitektur Khmer. Seni kontemporer Thailand
sering mengkombinasikan unsur-unsur tradisional Thailand dengan teknik modern. Sastra
di Thailand sangat dipengaruhi oleh budaya Hindu India. Karya-karya sastra yang paling
menonjol Thailand adalah versi dari Ramayana, epik agama Hindu, yang disebut
Ramakien, yang ditulis sebagian oleh Raja Rama I dan Rama II, dan puisi Sunthorn Phu.
Tidak ada tradisi drama diucapkan di Thailand, peran, bukan diisi oleh tarian Thailand.
Ini dibagi menjadi tiga kategori lakhon-khon, dan likay-khon yang paling rumit dan likay
yang paling populer. Nang drama, bentuk wayang, ditemukan di selatan. Musik Thailand
termasuk tradisi musik klasik dan rakyat serta string atau musik pop
Upacara pernikahan antara Buddhis Thailand umumnya dibagi menjadi dua bagian:
sebuah komponen Buddhis, yang meliputi pembacaan doa dan persembahan makanan dan
hadiah lain untuk para bhikkhu dan gambar Buddha, dan komponen non-Buddhis berakar
pada tradisi rakyat, yang berpusat pada keluarga pasangan. Pada masa lampau, itu tidak
diketahui oleh para biksu Budha untuk hadir pada setiap tahap upacara pernikahan itu
sendiri. Sebagai biarawan diminta untuk mengurus pemakaman, kehadiran mereka di
sebuah pernikahan (yang dikaitkan dengan kesuburan, dan dimaksudkan untuk
menghasilkan anak-anak) dianggap sebagai pertanda buruk. Seorang pasangan akan
mencari berkat dari kuil lokal mereka sebelum atau setelah menikah, dan mungkin
berkonsultasi dengan seorang biarawan untuk saran astrologi dalam pengaturan tanggal
menguntungkan untuk pernikahan. Pernikahan Non-Buddhis sering akan berlangsung
pada hari yang terpisah.
Menunjukkan dan menampilkan kasih sayang di depan umum tidak umum dalam
masyarakat tradisional Thailand, khususnya antara kekasih. Teman dapat dilihat berjalan
bersama bergandengan tangan, namun pasangan jarang melakukannya kecuali di wilayah
kebarat-baratan. Sebuah norma sosial terkemuka menyatakan bahwa seseorang
menyentuh di kepala dapat dianggap kasar. Hal ini juga dianggap tidak sopan untuk
menempatkan kaki di atas kepala orang lain, terutama jika orang itu adalah berstrata
sosial yang lebih tinggi. Hal ini karena rakyat Thailand menganggap kaki menjadi bagian
yang paling kotor dan paling rendah dari tubuh, dan kepala bagian yang paling dihormati
dan tertinggi tubuh. Ini juga mempengaruhi bagaimana Thailand duduk saat di tanah-kaki
mereka selalu menunjuk jauh dari orang lain, terselip ke samping atau di belakang
mereka. Menunjuk atau menyentuh sesuatu dengan kaki juga dianggap kasar.
Oranng Thailand biasanya memiliki satu atau kadang-kadang lebih, nama panggilan
pendek (Thailand: ชึ่ อ เล่น) yang mereka gunakan dengan teman dan keluarga. Seringkali
pertama yang diberikan oleh teman atau anggota keluarga yang lebih tua, julukan ini
biasanya satu suku kata (atau aus turun dari dua suku kata ke satu). Meskipun mereka
mungkin hanya dipersingkat versi nama lengkap, mereka cukup sering tidak ada
hubungannya dengan nama lengkap Thailand dan kata-kata sering lucu dan / atau omong
kosong. Secara tradisional nama panggilan-akan setelah hal-hal dengan nilai rendah,
‘kotoran’ misalnya, yang meyakinkan roh jahat bersembunyi di sekitarnya bahwa anak itu
tidak layak perhatian mereka. Beberapa nama panggilan umum akan menerjemahkan ke
dalam bahasa Inggris sebagai kecil, lemak, babi katak,, sedikit satu, pisang, hijau, atau
perempuan / laki-laki. Meskipun jarang, kadang-kadang anak-anak Thailand diberi
julukan setelah urutan mereka lahir ke dalam keluarga (yaitu satu, dua, tiga, dll). Julukan
berguna karena nama resmi Thailand sering panjang, khususnya di kalangan warga
Thailand keturunan Tionghoa, yang berasal dari nama panjang upaya untuk
menerjemahkan nama-nama Cina ke Thailand setara, atau di antara Thailand dengan
panjang sama yang diturunkan Sansekerta.

8
D. Behavior/Lingkungan Kehidupan Masyarat Thailand
Ada beberapa hal yang harus kita ketahui kehidupan masyarakat Thailand, yaitu :
1. Menunjukkan hormat pada kepala orang lain sangat penting di Thailand. Dan kepala
dianggap bagian terpenting dari tubuh, budaya Thailand melarang seseorang menyentuh
kepala (bahkan kepala anak-anak). Jika Anda bertemu seseorang yang lebih tua atau lebih
penting dari Anda, sebaiknya Anda menurunkan kepala dengan hormat untuk
menunjukkan rasa hormat yang pantas.
2. Orang Thailand mencintai sang Raja, dan menunjukkan rasa hormat yang besar
terhadap monarki. Film Hollywood terkenal "The King and I" tidak pernah ditampilkan di
bioskop Thailand karena dianggap menghina Raja. Thailand memiliki aturan 'lese
majeste', artinya jika Anda melakukan tindakan tidak hormat terhadap sang Raja, Anda
bisa dipenjara karena pengkhianatan.
3. Semua laki-laki menjadi biksu Buddha untuk sementara waktu. Ada saat ketika
semua pemuda di Thailand (termasuk bangsawan) diminta untuk menjadi biksu Buddha,
walaupun hanya untuk waktu yang singkat sebelum mereka berusia 20 tahun.
4. Anda akan menemukan lebih banyak senyuman di Thailand daripada di tempat lain.
Bahkan kadang kala Thailand dikenal sebagai "tanah senyuman" karena masyarakat
Thailand sepertinya selalu siap dengan senyuman. Mereka adalah masyarakat budaya
yang cinta damai dan menginginkan keharmonisan
E. Life Style / Gaya Hidup
1. Satu Norma Thailand Anda akan menemukan salam Wai. Salam ini mirip dengan
gerakan Namaste India. Anda meletakkan telapak tangan Anda bersama-sama pada taraf
dada dan menundukkan kepala. The Wai digunakan dalam ucapan, dalam perpisahan atau
pengakuan.
2. Orang Thailand menempatkan penekanan besar pada kehidupan keluarga dan
menghormati orang tua, orang tua dan senior. Senioritas, , lebih banyak ditentukan oleh
status sosial dan denominasi pekerjaan daripada oleh usia, dan membawa serta kewajiban
eksklusif seperti membayar buat seluruh kelompok ketika makan di luar
3. Berpakaian sopan dalam baju nan menutupi bahu dan kaki bagian atas. Terutama
ketika mengunjungi kuil-kuil.
4. Buka sepatu saat memasuki rumah seseorang atau kuil. Cobalah buat tak menginjak
ambang pintu ketika masuk atau berangkat dari rumah
5. Hal mengerikan Thailand juga dikenal sebagai surga wisata prostitusi dunia. Mulai
dari pria, wanita, atau lady boy tersedia lengkap bagi yang membutuhkan. Dan juga di
Thailand transgender dan LGBT/penyuka sesama jenis di legalkan di negara ini. Bahkan
ada fetival untuk para lady boy Thailand.
F. Perkembangan Pariwisata Thailand
Pada latar belakang ekonomi dunia mengalami resesi, situasi di dalam negeri juga
menjumpai kesulitan-kesulitan, tapi selama hampir 10 tahun terus-menerus ini, cabang
pariwisata Thailand selalu tergolong dalam sepuluh besar negara yang mencapai laju
perkembangan pariwisata yang paling cepat di dunia. Presentase wisatawan mancanegara,
termasuk wisatawan Vietnam yang  datang kembali ke negara ini sering mencapai 50%
lebih. Sejak awal tahun 2015, Thailand telah melaksanakan kampanye-kampanye
sosialisasi pariwisata secara besar-besaran dengan cara mengadakan festival pariwisata
dan festival. Saban tahun, aktivitas ini  sering berlangsung  pada Juni, tapi pada tahun ini
diselenggarakan secara lebih awal untuk melakukan stimulasi terhadap pariwisata. Selain
itu, Direktorat Jenderal Pariwisata Thailand juga mulai menggelarkan banyak aktivitas
kongkrit seperti paket wisata
Dalam strategi pengembangan pariwisata, Thailand memperhatikan konektivitas dengan
semua negara ASEAN. Ini merupakan salah satu diantara pasar-pasar dekat yang

9
memberikan kepada cabang pariwisata Thailand satu jumlah wisatawan yang tidak kecil,
diantaranya ada Vietnam. Seperjalanan dengan sosialisasi pariwisata, Thailand juga 
selalu menciptakan produk-produk wisata  yang atraktif.  Beberapa produk wisata khas
Thailand  harus bicara tentang  wisata  kultural yang berkaitan dengan wisata tamasya
dan penelitian, wisata tamasya ke situs peninggalan sejarah  berkaitan dengan wisata
bahari, gua dan wisata transit dan lain-lain. Di samping itu Thailand memperhatikan
pengembangan insfrastruktur untuk menciptakan syarat menyerap kedatangan wisatawan
yang semakin banyak. Thailand telah melakukan langkah yang cukup berkesinambungan
untuk mendorong pekerjaan memperbaiki, mengupgrade dan membangun baru jalan-jalan
yang menyambungkan kota dengan tempat-tempat wisata. Jalan-jalan yang
menyambungkan  negara-negara ASEAN juga sudah lancar.  Di samping itu, Pemerintah
Thailand  selalu membuat  kebijakan dan mekanisme untuk membantu cabang pariwisata.
G. Wat arun Thailand
Wat Arun adalah salah satu objek wisata yang ada di Thailand. Wat Arun disebut juga
sebagai Kuil Fajar atau Candi Fajar.Candi ini merupakan Candi Budha yang terletak di
distrik Bangkok Yai, kota Bangkok, di tepi barat Sungai Chao Phraya. Nama panjang
Wat Arun adalah Wat Arunratchawararam Ratchaworamavihara. Wat Arun dibangun
pada masa Kerajaan Ayutthaya, yang dikenal dengan sebuah Wat Makok. Untu menuju
Wat Arun kita harus menyeberangi Sungai Chao Phraya dari Istana Raja/Wat Phodengan
membayar 10 bath dan untuk masuk ke dalam Wat Arun kita membayar 50 bath.
Dari sungai Chao Phraya, Wat Arun terlihat megah dan terlihat indah. Apabila senja
maupun matahari terbit, keindahan Wat Arun tak tertandingi. Banyak momen yang bisa
diabadikan pada dua waktu tersebut. Menikmati sebuah bangunan dengan tinggi sekitar
70 meter ini, bisa memberikan rasa senang, karena memang Wat Arun terkenal dengan
sebutan “Temple of Dawn“, kuil atau candi yang indah saat terbenam matahari.
Detail ornamen Wat Arun mengingatkan pada sebuah guci yang terbuat dari porselen dan
keramik dari Tiongkok. Dinding candi ini berwarna-warni layaknya keramik dari
Tiongkok. Berkeliling Wat Arun haruslah ektra hati-hati karena tangganya memiliki
sudut yang sangat sempit dan memiliki tangga yang sempit dan cukup menukik. Namun,
apabila telah sampai pada puncaknya, pemandangan yang sangat indah akan terlihat
dengan jelas. Sebuah lukisan alami yang bisa dilihat dengan mata telanjang sebuah
pemandangan aktivitas sungai Chao Phraya dan kota Bangkok. Namun sayang pada saat
kami berkunjug ke sana kami tidak dapat naik ke puncaknya karena saat itu masih di
tutup untuk menghormati raja Thailand yang baru saja meninggal.

1. Sejarah Wat Arun


Wat Arun sudah dibangun sejak pusat pemerintahan Thailand masih berada di Ayutthaya
dengan nama Wat Makok (Olive Temple) karena berlokasi di sebuah daerah bernama
Tumbol Bangmakok. Pada era Thonburi, Raja Taksin merubah namanya menjadi Wat
Chaeng. Kemudian Raja Rama II memeperbesar candi tersebut, pekerjaan tersebut selesai
pada masa Raja Rama III, dan Raja Rama IV memberi nama candi Wat
Arunratchawararam. Bangunan aslinya adalah sebuah kuil sederhana. Pada abad 18, Raja
Taksin membangun ibu kota di tempat ini dan membangun kuil untuk Patung Buddha
Zamrud yang sakral itu. Ketika sang raja melihat bangunan ini menjadi yang pertama kali
mendapatkan sinar matahari pagi, beliau menamainya “Kuil Fajar”; “Aruna” adalah dewi
fajar India dan “wat” berarti kuil. Pada tahun 1782, Raja Rama I memindahkan ibu kota
ke seberang sungai dan membawa serta patung tersebut. Menara bergaya Khmer di kuil
ini ditambahkan oleh dua penerusnya pada awal abad 19. Setelah Raja Rama II & Raja
Rama IV berkuasa,Wat Makok kemudian diganti nama menjadi Wat Arun
sampai sekarang.

10
Satu hal yang sangat menarik dari kuil Wat Arun adalah keberadaan mahkota kerajaan
Thailand di puncak candi tertinggi. Mahkota ini sengaja diletakkan oleh King Rama III,
dan merupakan bentuk janji beliau. King Rama III merupakan adik dari King Rama IV.
Meskipun beliau anak kedua, beliau dianggap paling mampu menjaga dan
mensejahterakan kerajaan Thailand pada waktu itu. Hal ini yang menjadi alasan bagi
King Rama II, ayah King Rama III, untuk mengangkat beliau sebagai raja. King Rama III
berjanji akan mengembalikan tahta kerajaan pada kakaknya setelah tugasnya selesai.
Benar saja, setelah tugasnya terlaksana, beliau melepaskan gelar raja dan meletakkan
mahkota di puncak Wat Arun sebagai simbol pemenuhan janji. Posisinya digantikan oleh
kakaknya yang kemudian menjadi King Rama IV.

2. Filosofi Wat Arun


Wat Arun dibangun dengan gaya arsitektur Khmer, dengan jenis bangunan Phra Prang.
Konsep yang diambil pada candi ini hampir sama dengan candi-candi lainnya yaitu
Thridhatu. Prang pusat merupakan Prang terbesar yang menyerupai sekaligus
melambangkan Gunung Meru (sebagai pusat alam semesta yang di dasarnya terdapat
samudra luas, dengan matahari dan bulan yang mengelilinginya).  Gunung Meru sangat
sering disebutkan dalam dongeng dan legenda Hindu.
Beberapa legenda antara lain mengisahkan bahwa Gunung Meru dan dewa
angin Bayu semula adalah sahabat. Akan tetapi seorang bijak Narada mendekati Bayu
dan membujuknya untuk menaklukkan gunung itu. Bayu meniupkan angin dengan
kekuatan penuh sepanjang tahun untuk meruntuhkan gunung itu, akan tetapi Meru
dilindungi oleh sayap Garuda tetap bertahan. Setelah satu tahun Garuda mulai lelah dan
beristirahat sejenak, akibatnya puncak gunung Meru tertiup dan terpenggal. Pecahan
puncak gunung itu jatuh ke laut dan membentuk pulau Sri Lanka
(sumber: wikipedia) Oleh sebab itu disekeliling Prang utama terdapat empat Prang kecil
dengan patung dewa Bayu di atasnya.
a. Pada Prang Utama terdapat 3 tingkatan:
1) Trayastrimsa : Berada di puncak (paling atas) melambangkan kehidupan dewa-dewa.
2) Caturmaharajikakayika : Berada pada bagian tengah, terdapat 4 penjaga yaitu 
kumbhandas (org kerdil), gandharvas (peri), Nagas (naga), yaksas (jin)
3) Asuras : Area paling bawah, melambangkan lautan luas 
b. Yod Noppasoon  Mahkota emas ini untuk melambangkan Buddha. Dengan tinggi 1,2
m, berat 185 kg, dan lebar 52 cm.
Dekorasi wat arun sebagian besar menggunakan keramik dan porselen. Sebagian berasal
dari cina maupun sumbangan dari warga. Berupa mangkok yang disebut Banjarong.

H. Linieritas Tema Jurnal


Dalam pembahasan jurnal ini, penulis memilih objek wisata Wat Arun dengan tema
destinasi karena linier dengan tema destinasi yang akan penulis bahas pada Jurnal Artikel
Ilmiah yang membahas tentang Upaya Pengembangan Objek Wisata Rammang-rammang
di Kab. Maros Sulawesi Selatan. Sama halnya, pada Jurnal Domestic Case Study penulis
akan membahas tema destinasi yang membahas tentang Taman Wisata Alam
Bantimurung Sebagai Objek Wisata Unggulan Di Kab. Maros.

3. PENUTUP
A. Kesimpulan

11
Berdasarkan uraian yang telah penulis uraikan diatas, maka dapat diambil beberapa
simpulan bahwa:
1. Singapura memiliki sistem pariwisata yang teratur, mulai dari infrastruktur,
transportasi, dan objek wisatanya.
2. Pariwisata berdampak terhadap berbagai aspek, seperti ekonomi, budaya, sosial dan
lingkungan.
3. Peran Pemerintah dalam menigkatkan Pariwisata sangat bagus sehingga pariwisata
di Thailand lebih cepat berkembang daripada Indonesia.
B. Saran
Saran yang dapat penulis berikan untuk kemajuan pariwisata Indonesia melalui
pengalaman yang penulis dapatkan ketika berkunjung ke Thailand yaitu:
1. Pemerintah Indonesia hendaknya bisa menjadikan Thailand sebagai sebuah
pembelajaran atau sebagai contoh untuk kemajuan Indonesia dibidang pariwisata, dimana
pemerintah Indonesia harus lebih bisa mengemas keragaman potensi yang dimiliki
menjadi suatu obejk wisata yang menarik untuk dikunjungi.
2. Sebagai warga negara hendaknya ikut berperan aktif dalam membantu
perkembangan pariwisata Indonesia. Hal ini bisa dilakukan dengan membenahi sikap,
perilaku dan kesadaran masing-masing individu contohnya menjaga kebersihan
lingkungan.
3. Pentingnya program penerapan sejak dini kepada generasi muda setempat guna
mencintai dan melestarikan setiap objek wisata yang telah ada dan potensi objek wisata
yang belum terkenal untuk diperkenalkan oleh generasi muda kepada masyarakat luas.

References
[1] Data Foreign Case Study to Bangkok-Pattaya tanggal 11-15 November 2017
[2] Suryadana., & Octavia, Vanny. 2015. Pengantar Pemasaran Pariwisata.Bandung:
Alfabeta.
[3] Haruna, K., Akmar Ismail, M., Suhendroyono, S., Damiasih, D., Pierewan, A. C.,
Chiroma, H., & Herawan, T. (2017). Context-Aware Recommender System: A Review of
Recent Developmental Process and Future Research Direction. Applied Sciences, 7(12),
1211.
[4] Isdarmanto, I. (2016). The advantage collaboration program of Tourism Education based
on Entrepreneurship in Culinary Products both Thailand and Indonesian
countries. International Journal of Tourism and Hospitality Study, 1(1).
[5] Suwantoro, Gamal. (2009). Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
[6] Henny, Ni Luh. (2014). Manajemen Pemasaran Pariwisata.Yogyakarta: Graha Ilmu.
[7] Wisnumurti, A. (2013). THE PRIVILEDGES OF YOGYAKARTA SPECIAL REGION
AND THE DEVELOPMENT OF THE LOCAL TOURISM POTENTIALS. Jurnal
Kepariwisataan, 7(2), 75-85.
[8] Isdarmanto, I. (2015). Structuring Malioboro Yogyakarta Environmentally Friendly
Refers To The Tourism Behavior. Jurnal Kepariwisataan, 9(2), 89-97.
[9] Wibisono, H. K. (2013). PARIWISATA DALAM PERSPEKTIF ILMU FILSAFAT
(Sumbangannya bagi Pengembangan Ilmu Pariwisata di Indonesia) (Doctoral
dissertation, Universitas Gadjah Mada).
[10] Prabasmara, P. G., Subroto, Y. W., & Roychansyah, M. S. (2011). The Concept of
Livability As a Base In Optimizing Public Space Case Study: Solo City Walk-Jalan
Slamet Riyadi, Solo.

LAMPIRAN

12
Dokumentasi pribadi penulis ketika berkunjung ke Wat Arun Bangkok

13

Anda mungkin juga menyukai