Anda di halaman 1dari 10

Foreign Case Study 2018

Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta

WAT ARUN SEBAGAI DAYA TARIK WISATA


DI KOTA BANGKOK THAILAND
Fransiskus Dennys Yoga Pratama
151835

Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta

Abstract : Makalah ini merupakan hasil laporan Foreign Case Study untuk syarat publikasi ilmiah di
Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta dengan judul Wat Arun Sebagai Daya Tarik Wisata
Di Kota Bangkok Thailand.

1. Pendahuluan
Dalam program Foreign Case Study ini, penulis mahasiswa strata satu Sekolah Tinggi
Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta berkunjung ke Negara Thailand. Kegiatan
Foreign Case Study tersebut untuk memperoleh gambaran ataupun pengetahuan tentang
pariwisata di luar negeri, sebagaimana syarat untuk nilai akademik yang telah di tentukan oleh
pihak STIPRAM. Penulis melaksanakan Foreign Case Study pada semester VII (Tujuh),
tepatnya pada Tanggal 19 April 2018 – 23 April 2018, penulis berangkat bersama rombongan
dan pembimbing dari STIPRAM [1].
Dengan adanya Foreign Case Study diharapkan mahasiswa dapat mengetahui
perkembangan dan pengelolaan pariwisata di negara lain. Sehingga dapat membandingkan dan
menjadi koreksi untuk pariwisata di Indonesia. Dari kegiatan foreign Case Study tersebut,
penulis tertarik untuk membahas salah satu destinasi wisata di Thailand.
Kerajaan Thai yang sering disebut Thailand dalam Bahasa Inggris, atau dalam Bahasa
aslinya Mueang Thai adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang berbatasan dengan Laos dan
Kamboja di timur, Malaysia dan Teluk Siam di selatan, dan Myanmar dan Laut Andaman di
barat. Kerajaan Thai dulu di kenal sebagai Siam sampai Tanggal 11 mei 1949. Kata Thai berarti
‘kebebasan’ dalam Bahasa Thai, namun juga dapat merujuk kepada suku Thai, sehingga
menyebabkan nama Siam masih di gunakan di kalangan warga negara Thai terutama kaum
minoritas Tiong Hoa dan Amerika.
Penulis mengambil Tema destinasi untuk penulisan Jurnal Ilmiah Foreign Case Study
ini. Dan Wat Arun akan menjadi bahasan penulis dalam laporan Jurnal Ilmiah ini.

A. Tujuan Foreign Case Study


Bila dilihat secara umum perkembangan wisata di luar negeri sangat bagus. Banyak
sekali penduduk Indonesia yang berlibur atau berkunjung ke luar negeri untuk menikmati
suasana maupun atraksi yang di tawarkan disana. Selain itu, di negara negara lain juga
memperbanyak jumlah penerbangan ke daerah atau negara tersebut sehingga para wisatawan
dapat dengan mudah mengunjungi berbagai wisata di luar negeri, para negara tetangga juga
sering mengadakan promosi di Indonesia dan juga promo-promo menarik termasuk harga murah
untuk suatu acara.
Dari kegiatan Foreign Case Study tersebut kita dapat memperoleh berbagai
pengetahuan tentang wisata di negara negara lain dan dapat membandingkan dengan keadaan
pariwisata di Indonesia sehingga kita dapat menerapkan hal hal yang belum ada atau masih
kurang di pariwisata Indonesia supaya lebih maju dan banyak dikunjungi oleh wisatawan
mancanegara. Dari jumlah penerbangan ke Indonesia masih sangat perlu di perhatikan supaya

1
lebih di kembangkan karena banyak sekali wisata yang beraneka ragam namun masih belum
maksimal cara pengelola untuk mendatangkan wisatawan ke Indonesia.
Tujuan dari Foreign Case Study kita dapat mengevaluasi bagaimana keadaan pariwisata di luar
negeri dengan di Indonesia. Sehingga kita mendapatkan tolak ukur untuk lebih mengembangkan
pariwisata di Indonesia supaya tidak kalah dengan negara negara lain.

B. Waktu Pelaksanaan dan Negara Tujuan Foreign Case Study


Foreign Case Study di laksanakan pada tanggal 19 April 2018 – 23 April 2018. Dengan negara
tujuan yaitu Thailand. Hari pertama yaitu ke Bangkok, di sana penulis mengunjungi Platinum
Fashion Mall, Wat Arun, dan Asiatique dan hari Kedua yaitu ke pantai di Pattaya City namun
harus mampir ke the leisure of buddha dan gem’s jewelerry dan hari terakhir kita mengunjungi
Chatuchak Market untuk membeli oleh-oleh.

2. Pembahasan
Kata “Pariwisata” berasal dari bahasa sansekerta, yang terdiri atas dua kata, yaitu “pari”
dan “wisata”. “Pari” yang memiliki arti banyak, berkal-kali dan “Wisata” berarti perjalanan,
bepergian. Atas dasar itu, pariwisata siartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali,
dari suatu tempat ke tempat yang lainnya, yang dalam bahasa inggris disebut dengan Tour [2,3].
Pariwisata merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan perjalanan
yang dilakukan secara sukarela dan bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik
wisata, serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (UU Republik Indonesia No. 9 Tahun
1990 Tentang Kepariwisataan) [4].
Margenroth dalam Yoeti (1997:117) menjelaskan bahwa pariwisata adalah lintas orang-
orang yang meninggalka tempat tinggalnya untuk sementara waktu, untuk berpesiar ke tempat
lain, semata-mata sebagai konsumen dari buah hasil perekonomian dan kebudayaan guna
memenuhi kebutuhan hidup dan kebudayaan atau keinginan yang beranekaragam dari
pribadinya [5].
Pengertian pariwisata menurut Pendit (1994:35) Pariwisata adalah kegiatan orang-orang
sementara dalam jangka waktu pendek, ke tempat-tempat tujuan di luar tempat tinggalnya dan
temoat bekerjanya, serta diluar kegiatan mereka, dan selama di tempat tujuan mempunyai
berbagai maksud, termasuk kunjungan wisata [6].
Berdasarkan definisi Pariwisata yang telah dijelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa
pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang
diselenggarakan dari satu tempat ke tempat lainnya, dengan maksud bukan untuk berusaha
(Business) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata hanya untuk
menikmati perjalanan tersebut [7].
Destinasi wisata adalah sebuah susunan sistematis dari tiga elemen. Seorang dengan
kebutuhan wisata adalah inti/pangkal (keistimewaan apa saja atau karekteristik suatu tempat
yang akan mereka kunjungi) dan sedikitnya satu penanda (inti informasi) [8]. Seseorang
melakukan perjalanan wisata dipengaruhi oleh faktor-faktor yang menjadi daya tarik yang
membuat seseorang rela melakukan perjalanan yang jauh dan menghabiskan dana cukup besar.
Suatu daerah harus memiliki potensi daya tarik yang besar agar para wisatawan mau
menjadikan tempat tersebut sebagai destinasi wisata [9,10].
A. Thailand
a. Letak dan luas wilayah
Secara astronomis, Thailand terletak pada 6oLU – 107oLU dan 97oBT – 107oBT. Kerajaan
Thai merupakan tempat terletaknya beberapa wilayah geografis yang berbeda. Di sebelah utara,
keadaannya bergunung-gunung, dan titik tertingginya berada di Doi Inthanon (2.576 m).
Sebelah timur laut terdiri dari Hamparan Khorat, yang dibatasi di timur oleh sungai Mekong.
Wilayah tengah negara didominasi lembah sungai Chao Phrayayang hampir seluruhnya datar,
dan mengalir ke Teluk Thailand. Di sebelah selatan terdapat Tanah Genting Kra yang melebar
ke Semenanjung Melayu. Batas-batas wilayah Thailand yaitu:

2
1) Sebelah utara: Laos dan Myanmar.
2) Sebelah timur: Kamboja dan Laos.
3) Sebelah selatan: Teluk Siam dan Malaysia.
4) Sebelah barat: Samudra Hindia dan Myanmar.
Luas wilayah Thailand mencapai 513.115 km2. Wilayah selatan Thailand terletak di
Semenanjung Malaka.

b. Keadaan alam
Wilayah Thailand dilewati serangkaian barisan pegunungan. Di daerah utara merupakan daerah
pegunungan terluas. Puncak tertinggi pegunungan di daerah ini adalah Gunung Doi Inthanon.
Di bagian timur laut terdapat Plato Khorat. Daerah ini merupakan daerah tandus. Daerah tengah
Thailand merupakan dataran subur. Daerah ini dialiri Sungai Chao Phraya. Daerah timur
Thailand berupa Sungai Chao Phraya pegunungan kapur. Di daerah ini mengalir Sungai
Mekong. 
Adapun daerah barat terdapat Tanah Genting Kra. Daerah ini membentang dari utara ke selatan
di tepi Laut Andaman. Bukit-bukit rendah terdapat di Thailand bagian selatan. Daerah ini
membentang hingga perbatasan Malaysia. Wilayah Thailand beriklim tropis. Daerah selatan
menerima curah hujan lebih banyak daripada bagian tengah dan utara. Thailand memiliki daerah
hutan berkayu keras, terutama di wilayah utara dan pesisir pantai. Thailand juga memiliki
beragam satwa, seperti gajah, harimau tutul, buaya, siamang, dan ular.

c. Keadaan penduduk
Jumlah penduduk Thailand sekitar 60.607.000 jiwa. Sebagian besar penduduknya berasal dari
suku Thai, sehingga Thailand disebut juga Muangthai. Pertanian merupakan kegiatan ekonomi
utama penduduk Thailand. Hasil utamanya adalah padi. Thailand menjadi negara penghasil padi
terbesar di Asia Tenggara. Maka dari itu, negara tersebut juga dijuluki lumbung padi ASEAN.
Kegiatan ekonomi lain penduduk Thailand adalah di bidang kehutanan, pertambangan, dan
industri. Hasil hutan Thailand adalah kayu jati. Hasil tambang Thailand adalah timah dan
mangan. Industri di Thailand menghasilkan tekstil, semen, dan barang-barang elektronik. 

d. Agama
Agama di Thailand beragam. Tidak ada agama negara resmi dalam konstitusi Thai, kebebasan
beragama diberikan kepada seluruh warga negara Thai, meskipun raja yang disahkan secara
hukum harus beragama Buddha Theravada. Sekitar 94.63% penduduk Kerajaan Thai adalah
pemeluk agama Buddha aliran Theravada, namun ada minoritas kecil pemeluk
agama Islam, Kristen dan Hindu. Agama utama yang dipraktikan di Thailand adalah Buddha.
Penduduk Tionghoa Thai juga mempraktikan agama tradisional Tionghoa, termasuk Tao.
Beberapa etnis lainnya, khususnya kelompok etnis Isan, mempraktikan agama tradisional Thai.
Jumlah Muslim yang signifikan, yang kebanyakan meliputi Melayu Thai, terdapat di wilayah
selatan.

e. Perkembangan pariwisata
Pariwisata adalah salah satu diantara cabang-cabang ekonomi utama  di Kerajaan Thailan.
Menurut World Travel & Tourism Council (WTTC), cabang pariwisata  Thailand telah
menyumbangkan kira-kira 19% GDP pada tahun 2012. Menurut Otoritas Pariwisata Thailand,
pada tahun 2012, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Thailand mencapai 23 juta
orang, meningkat 19% terbanding dengan tahun 2011 dan menghasilkan sebesar USD 36 miliar
untuk cabang industri tanpa asap ini. Untuk mencapai angka yang mengesankan ini, cabang
pariwisata Thailand selalu membuat satu strategi pengembangan yang stabil, berjangka panjang 
serta juga membuat banyak kebijakan baru dan prioritas, membantu  badan-badan perjalanan 
dan wisatawan mancanegara  ketika datang  ke Thailand.

3
Pada tahun 2011,  meskipun mengalami musibah banjir yang paling mengerikan dalam masa 50
tahun ini dengan 3/4 luas negara ini  kebanjiran, namun omzet cabang pariwisata tetap
mencapai  tarap rekor  kira-kira  USD 23 miliar, meningkat  24%  terbanding dengan tahun
2010.  Pada tahun 2012, angka ini  meningkat menjadi USD  36 miliar.
Seperjalanan dengan sosialisasi pariwisata, Thailand juga  selalu menciptakan produk-produk
wisata  yang atraktif.  Beberapa produk wisata khas Thailand  harus bicara tentang  wisata 
kultural yang berkaitan dengan wisata tamasya dan penelitian, wisata tamasya ke situs
peninggalan sejarah  berkaitan dengan wisata bahari, gua dan wisata transit dll. Di samping itu
Thailand memperhatikan pengembangan insfrastruktur untuk menciptakan syarat menyerap
kedatangan wisatawan yang semakin banyak. Thailand telah melakukan langkah yang cukup
berkesinambungan untuk mendorong pekerjaan memperbaiki, mengupgrade dan membangun
baru jalan-jalan yang menyambungkan kota dengan tempat-tempat wisata. Jalan-jalan yang
menyambungkan  negara-negara ASEAN juga sudah lancar.  Di samping itu, Pemerintah
Thailand  selalu membuat  kebijakan dan mekanisme untuk membantu cabang pariwisata.
Karena ada kebijakan stimulasi wisata, Thailand adalah salah satu diantara  destinasi-destinasi 
yang  atraktif bagi para wisatawan Vietnam. Selama masa 6 bulan tahun 2013 ini, jumlah
wisatawan mancanegara  yang datang ke Thailand mencapai kira-kira 13 juta orang, meningkat
20% terbanding dengan masa yang sama tahun 2011, diantaranya  ada  kira –kira 270 000 
wisatawan  Vietnam yang datang ke negara ini, meningkat 10,4% terbanding dengan tahun lalu.
Sekarang, setiap pekan, ada 104 misi penerbangan dari Vietnam ke Thailand.
- Regulation
Berkunjung ke suatu tempat wisata memang sangat di nanti – nanti oleh setiap orang, apalagi
berkunjung ke luar Negeri. Berkunjung ke luar Negeri sangat berbeda dengan saat berkunjung
hanya dalam negeri saja. Banyak yang harus di persiapkan, diantaranya passport, tiket pesawat,
penginapan, dan lain sebagainya. Saat berada di luar negeri passport harus selalu dibawa
kemanapun penulis pergi.
Dalam perjalanan ke luar negeri memiliki perbedaan dengan perjalanan di dalam negeri.
Melakukan perjalanan ke luar negeri yang paling pertama di siapkan adalah passport.
Adapun syarat syarat yang di perlukan warga Negara Indonesia untuk mendapatkan passport
yaitu :
- Mengisi Formulir yang telah disediakan oleh badan Imigrasi.
- KTP Asli
- Kartu Keluarga Asli
- Akta Kelahiran Asli
Setelah semua berkas lengkap dimasukan ke dalam amplop atau map kemudian berkas di
kumpulkan untuk verifikasi data. Dalam proses ini memerlukan waktu yang cukup lama, karena
pihak Imigrasi harus meneliti mengenai berkas berkas yang di kumpulkan tersebut, agar tidak
terjadi keselahan atau hal yang tidak di inginkan. Setelah di setujui oleh pihak Imigrasi, pihak
pembuat Passport akan di mintai dana untuk biaya pembuatan Passport sebesar Rp. 350.000,00.
Setelah membayar nominal tersebut pihak pembuat harus menunggu proses selanjutnya proses
selanjutnya adalah pengambilan foto.
Pada saat wawancara atau pengambilan foto adalah dengan membawa bukti pembayaran untuk
pembuatan Passport. Selanjutnya nanti kita akan mendapat nomor antrian untuk pengambilan
foto, pengambilan sidik jari, serta wawancara.
Setelah wawancara biasanya kita akan disuruh menunggu kembali di ruang tunggu untuk
mendapatkan passport kita. Setelah mempunyai Passport barulah kita dapat melakukan
perjalanan ke luar negeri.
Beberapa Prosedur yang harus di lakukan ketika akan melakukan perjalanan keluar negeri
adalah :
- Siapkan Passport ( dan visa bila diperlukan )
Memiliki passport adalah wajib bagi warga Negara Indonesia jika berdatang ke luar negeri.
Masa laku passport adalah 5 tahun dari tanggal pembuatan. Passport yang bisa digunakan untuk
pergi keluar negeri yang masih menyisakan masa laku minimal 6 bulan di hitung sejak tanggal

4
keberangkatan hingga tanggal berakhir passport.Untuk menghitungnya,kurang masa laku ini
harus disesuaikan jika jika masa tinggal anda di negara tujuan dalam waktu yang lama misalnya
untuk bekerja atau sekolah. Catatan beberapa negara mengharuskan masa laku lebih dari 6
bulan.
Visa adalah dokumen yang di terbitkan oleh suatu negara lewat perwakilannya ( kedutaan atau
konsultan ) dan di tempel di passport anda. Australia sudah tidak lagi menempelkan visa di
passport tetapi cukup surat yang harus dibawa saat melewati imigrasi. Secara umum visa
terbagi dalam dua kelompok yakni visa reguler dan visa on arrival ( voa ). Visa reguler dapat
diurus melalui perwakilan negara dan bisa melalui pengurus visa. Sedangkan visa on arrival
bisa diurus setelah anda mendarat dinegara tujuan. Jika anda sudah mendapatkan visa berarti
anda sudah diijinkan masuk ke negara tersebut. Tidak semua negara tujuan mewajibkan visa
bagi pemegang passport di Indonesia.
Booking Tiket pesawat dan Hotel
Hal yang harus dilakukan adalah mencari tiket pesawat untuk perjalanan tersebut. Melakukan
perbandingan pada beberapa maskapai dan menemukan tiket dengan harga termurah. Dan
membeli tiket pulang sekalian, hal ini memudahkan melakukan wawancara dengan pihak
imigrasi dan pada saat melakukan pengurusan visa. Persiapkan juga penginapan selama diluar
negeri, karena anda akan kesulitan untuk mencari secara mendadak ketika telah berada di
tempat tujuan. Lakukan pemesananan secara online, pilih lokasi hotel yang dekat dengan
berbagai fasilitas publik, agar tidak kesulitan untuk berpergian dengan transportasi umum.
- Tukarkan Uang Anda
Tukarkan sejumlah uang anda ke mata uang yang digunakan di negara tujuan, lakukan ini
didalam negeri agar tidak dirugikan oleh kurs yang lebih rendah ketika menukar di luar negeri.
Menukar uang didalam negeri juga menghindarkan dari aktivitas merepotkan ketika mencari
money changer diluar negeri. Bawa uang yang cukup dan sejumlah US Dollar sebagai
cadangan.
- Kenali Negara Tujuan
Sebelum melakukan perjalanan kesebuah negara, maka sangat baik memiliki sejumlah
informasi yang mencukupi tentang negara tersebut. Hal ini akan membantu dalam berbagai
persiapan yang matang bagi perjalanan anda. Terutama mengenai pakaian dan juga
perlengkapan yang akan digunakan selama disana. Pastikan membawa pakaian yang sesuai
dengan cuaca dan juga musim disana. Juga perlu mengetahui dengan jelas mengenai berbagai
aturan yang berlaku bagi masyarakat umum disana.
- Urus Imigrasi di Negara Tujuan
Sesaat telah tiba di negara tujuan maka akan kembali berurusan dengan petugas imigrasi
di bandara tersebut. Biasakan mengantri dengan tertib, agar tidak mengalami kesulitan saat
menjalani pemerikasaan. Petugas hanya akan menanyakan beberapa pertanyaan terkait dengan
kunjungan ke negara tersebut, jadi tidak ada kekhawatiran tentunya selama bisa berkomunikasi
dengan baik.
Setelah sampai di Bandara Don Mueang, masuk ke bagian imigrasi dan kita akan mengantri
untuk mendapatkan cap dan ada sedikit wawancara dengan pihak imigrasi tentang maksud
kedatangan ke Thailand serta pengambilan sidik jari. Setelah mendapat cap selanjutnya menuju
tempat pengambilan bagasi untuk mengambil koper dan barang bawaan yang di bawa, untuk
pengambilan bagasi harus disesuaikan dengan nomor penerbangan yang tertera pada tiket
pesawat yang di tumpangi. Setelah mendapatkan koper maka selanjutnya menuju ke terminal
kedatangan/arrival. Berhubung kami tidak membeli bagasi pesawat maka kita bias langsung
keluar dari bandara. Setelah keluar bandara maka di bebaskan untuk melakukan perjalanan
perjalanan sampai tujuan.
Perjalanan di luar negeri sangat menyenangkan setiap datang ke suatu negara maka harus lapor
ke kantor imigrasi terlebih dahulu, maupun mau ke luar dari negara tersebut kita juga harus
menuju ke imigrasi terlebih dahulu untuk melapor. Setelah itu baru naik kendaraan yang sudah
di siapkan oleh pembimbing yaitu 2 unit Van yang sangat nyaman untuk mengantar kita ke
hotel. Untuk perjalanan kita menggunakan BTS yang sangat nyaman dan cepat.

5
Antrian di imigrasi sangat tertib, mereka berbaris ke belakang dengan tertib. Di Thailand lebih
banyak orang berjalan kaki dan menggunakan kendaraan umum, jarang sekali menggunakan
kendaraan pribadi sehingga disana jarang terjadi kemacetan.
Sedangkan di Indonesia orang-orangnya kurang tertib, tidak jarang mereka antri berdesakan dan
tidak sabar. Orang-orang di Indonesia juga banyak yang menggunakan kendaraan pribadi untuk
menuruti gengsi dan sangat menyebabkan kemacetan yang parah.

- Culture
Thailand adalah sebuah Negara yang dapat di bilang kaum yang hidup dalam keadaan yang
aman dan damai. Untuk kebudayaan yang terkenal dari Thailand adalah Muay Thai.
Muay Thai adalah sejenis bela diri KickBoxing ala Kerajaan Thai, adalah olah raga Nasional di
Kerajaan Thai dan merupakan seni bela diri setempat. Popularitasnya memuncak di seluruh
dunia pada Tahun 1990-an. Adapula seni beladiri yang mirip dengan Muay Thai di negara
negara Asia Tenggara.
Ucapan penyambutan yang umum di Kerajaan Thai adalah isyarat bernama wai, yang
gerakannya mirip dengan gerakan sembahyang. Hal hal yang tabu di lakukan di antaranya
menyentuh kepala seseorang dan menunjuk dengan kaki, karena kepala dan kaki masing masing
merupakan bagian tubuh yang paling atas dan bawah.
Masakan Kerajaan Thai mencampurkan empat macam rasa dasar : manis, pedas, asam, dan asin.
Ada sangat banyak pilihan masakan lezat yang tersedia di pinggir jalan maupun berbagai
restoran yang berada di Kerajaan Thai, masakan Kerajaan Thai banyak menggunakan bahan
bahan makanana yang Tidak Halal namun jangan khawatir di pinggir jalan pun masih sering di
temui penjual yang menjual makanan yang halal.
Pendatang yang berasal dari Indonesia tentu tidak akan kesulitan soal makanan jika berkunjung
ke Thailand, karena banyak makanan yang cocok dirasakan oleh lidah orang Indonesia. Seperti
salah satu makanan yang penulis coba yaitu Nasi Goreng dan Nasi Biryani. Nasi goreng yang di
jual di Thailand rasanya hampir sama dengan yang di jual di Indonesia yang membedakan
adalah acarnya kalau di Indonesia menggunakan acar Timun dan wortel di campur cuka supaya
rasanya asam lain dengan di Thailand, kalau di Thailand menggunakan Cabai dan Jeruk Nipis di
campur dengan Kecap Asin.
Dan banyak menu lainnya lagi namun banyak juga yang menjual Nasi Goreng namun dengan
pilihan daging yang beraneka ragam seperti Ayam, Sea food, Babi, dan Telor dan khusus untuk
orang muslim harus menanyakan dulu memakai daging pilihan yang halal.
Peringatan hari Songkran, Songkran adalah perayaan yang di lakukan masyarakat Thailand
sebagai hari Tahun Baru Tradisional dari 13 sampai 15 April. Songkran berasal dari Bahasa
sansekerta, yaitu Samkranti artinya perubahan atau transformasi. Hari tersebut bertepatan
dengan tahun baru pada beberapa kalender Asia Selatan dan Tenggara.
Kegiatan Songkron di awali dengan pembacaraan doa-doa dengan mengunjungi candid an
terkadang pemberian makanan kepada biksu. Di beberapa wilayah, kegiatan Songkron juga
dengan menyiram air kepada patung Budha yang artinya membersihkan keburukan.
Setelah itu perang air tiap warga di mulai. Perang air tersebut biasanya di lakukan di jalan besar
sekitar Thailand yang sudah di tutup sebelumnya.
Peringatan Loy Kratong, Loy berarti “mengapung” Kratong berarti “daun pisang” yang di rakit
seperti teratai. Loy Kratong di rayakan pada bulan purnama kedua belas dalam kalender
Thailand, hanya berselisih sedikit dengan kalender Masehi.
Perayaan ini adalah momen menunjukan rasa terima kasih kepada Dewi Air dengan
melancarkan beribu ribu bekas berbentuk Bunga teratai yang di hias dengan daun pisang, bunga,
lilin dan dupa. Masyarakat Thailand akan melarung dengan tujuan membuang amarah, segala
yang buruk dan berharap nanti di tahun yang akan datang mendatangkan kebaikan.

- Behavior
Masyarakat Thailand berperan penting dalam membangun kesejahteraan hidupnya. Mereka
terbiasa hidup dengan saling berkerjasama. Dalam masyarakat ini, mereka sangat mendukung

6
dalam perilaku yang di junjung di Thailand. Tak hanya di Thailand saja, pastinya setiap negara
masing masing memiliki peraturannya tersendiri. Tapi, kali ini penulis ingin membahas apa saja
yang tidak boleh di lakukan jika berada di Thailand. Terutama untuk para wisatawan yang baru
pertama kali berkunjung ke Negara Thailand.
- Perhatikan Tata Cara Duduk
Jika sudah berada di Thailand, kamu sepertinya tidak boleh sembarangan duduk. Warga
setempat sangat memperhatikan sekali tata cara penduduk setempat maupun para wisatawan
yang datang ke Negaranya. Di Thailand kaki merupakan salah satu bagian tubuh yang terendah
dan kepala adalah bagian tertinggi derajatnya. Jadi, kamu harus menghindari betul jika duduk
dengan cara menyilangkan kaki, mengangkat kaki sebelah di tempat umum dan terutama
bercanda kepada teman dengan menendang bagian tubuhnya.
- Dilarang merusak Mata Uang Thailand
Kalau biasanya kamu memiliki kebiasaan meremas uang atau menaruhnya di sembarangan
tempat hal ini perlu kamu hindari. Selain itu kamu harus mengetahui kalau menjatuhkan uang
maupun menginjak mata uang Thailand akan menimbulkan masalah besar ketika kamu berada
di Negara Thailand ini. Hal ini di sebabkan warga Thailand sangat menghormati Rajanya yang
menjadi gambar pada Mata Uang Thailand.
- Dilarang Membuang Sampah Sembarangan
Walaupun di Indonesia sudah menerapkan hal yang serupa, nyatanya masih banyak dari warga
Indonesia yang melanggar peraturan tersebut. Tapi jika kamu sedang berada di Negara Thailand
jangan pernah mencoba untuk membuang sampah sembarangan. Karena, kamu akan langsung
di kenakan denda 200 THB.
- Dilarang menyentuh Kepala
Seperti yang sudah di bahas pada ulasan pertama, kepala merupakan derajat tertinggi di
Thailand. Jangan pernah mencoba untuk bercanda kepada teman kamu dengan cara menoyor
maupun memegang kepala teman kamu apalagi warga di Negara Thailand.
- Melepaskan alas kaki
Melepaskan alas kaki ketika masuk rumah dan tempat ibadah merupakan hal yang sudah biasa
bagi budaya orang Asia seperti di Indonesia. Tapi di Thailand melepaskan alas kaki tidak hanya
berlaku ketika memasuki tempat tinggal atau rumah ibadah namun, bisa berlaku dimana saja
misalnya ketika memasuki toko toko, apotek, salon dan lain lain. Orang Thailand menilai
pelanggan yang memasuki tokonya menggunakan alas kaki adalah tidak sopan sehingga
terkadang terlihat sebuah tulisan di depan pintu masuk yang meminta anda untuk melepaskan
alas kaki. Pada umumnya orang Thailand masih mempertahankan tata karma ini dalam
kesehariannya.
- Menyapa dengan Bahasa lokal sawadee kha/krab dengan melakukan wai
Secara umum masyarakat Thailand tidak bersalaman tangan jadi ketika bertemu siapapun baik
orang yang di kenal maupun tidak di kenal, semuanya di sapa dengan Bahasa local sawadee
kha/krab sambil melakukan wai. Biasanya hal ini tidak dilakukan kepada orang yang lebih
muda karena aturan adat istiadatnya yang lebih muda yang harus duluan melakukan wai
kemudian barulah di balas orang yang lebih tua.
- Hormati Raja dan Keluarga Kerajaan
Jangan pernah berkata atau menunjukan sikap tidak hormat terhadap keluarga kerajaan. Orang
Thailand sangat mencintai Raja dan Keluarga Kerajaan. Sikap tidak hormat dapat membawa
anda ke penjara, untuk itu sebaiknya jaga ucapan dan sikap.
- Hormati Para Biksu
Selain keluarga kerajaan, para biksu di Thailand juga termasuk yang paling dihormati. Dalam
interaksi nya para biksu tidak boleh menyentuh atau disentuh wanita sehingga orang Thailand
ketika ingin memberikan sesuatu kepada para biksu biasanya menggunakan perantara seorang
pria atau melalui sebuah media seperti kain. Ketika menggunakan Transportasi umum, para
biksu biasanya di sediakan tempat duduk sendiri atau yang tidak bercampur dengan penumpang
lain.
- Tidak di perbolehkan merokok di Restoran

7
Sangat jarang menemukan orang yang merokok di dalam restoran di Thailand. Hal tersebut di
karenakan peraturan pemerintah yang memberlakukan denda sekitar 2000 THB bagi yang
merokok. Berdasarkan pengalaman saya hal tersebut kebanyakan berlaku di area turis namun,
selama travelling keliling Thailand sangat jarang saya menemukan orang Thailand yang
merokok di dalam restoran dan kalaupun ada, tidak ada yang berani menegur karena orang
Thailand pada umumnya sangat menghindari Konfrontasi.
Meskipun orang Thailand secara umum masih sangat mempertahan adat istiadat dan tata karma
dalam kesehariannya namun, mereka sangat mentolelir orang orang asing yang tidak melakukan
wai ataupun terkadang lupa untuk melepaskan alas kakinya ketika memasuki rumah atau toko
mereka.
Di sisi lain mereka akan sangat menghargai jika ada orang asing yang datang ke negaranya ikut
menyesuaikan diri dengan adat istiadat setempat misalnya melakukan wai ketika bertemu dan
sedikit mempelajari bahas setempat, jika anda mampu melakukan hal tersebut anda dapat
merebut hati dan simpati mereka.

- Lifestyle
Gaya hidup masyarakat Thailand terbilang cukup mewah. Mereka terbiasa dengan kemajuan
Teknologi dan Fashion di Negara mereka. Setiap orang baik anak anak, dewasa maupun orang
tua mengikuti kemajuan teknologi, salah satunya adalah Gadget, mereka semua mengikuti
perkembangan tersebut, sebagai contoh di Thailand anak anak sudah di beri kebebasan untuk
memegang Smartphone. Bahkan banyak anak anak yang sudah mengikuti tren Fashion terkini
di Thailand.
Gedung modern biasa terdapat di semua kota, tetapi di desa biasanya penduduk banyak
menggunakan rumah rumah biasa seperti rumah yang ada di Indonesia. Dengan di bangun
rumah rumah gedung yang saling berdekatan yang bila dilihat seperti perumahan yang ada di
Indonesia.
Banyak gaya pakaian yang di kenakan oleh masyarakat Thailand, di kota orang orang lelaki
biasa menggunakan kemeja yang keren seperti dandanan orang kantoran dan menggunakan
sepatu yang mengkilap, sedangkan wanita sering menggunakan pakaian ala barat tetapi jika di
pandang wanita wanita di Thailand sangat Fashionable dan sangat cantik pastinya. Orang orang
Thailand juga banyak yang gemar berolah raga di luar rumah. Mereka melakukan apapun
dengan gesit dan disiplin, seperti terlihat cara berjalannya pun sangat cepat dan sangat gesit.
Selain itu banyak juga yang berjalan sambal bermain Handphone.
Thailand modern dari segi sejarahnya, Pemerintah Raja Rama 1 menyumbangkan pemikiran
tentang Thailand Modern, dimana program pemerintahnya salah satunya adalah mengembalikan
kebudayaan Thailand yang dulu nya hancur pasca runtuhnya kerajaan ayuthayapada tahun
1767. Lalu sumbangan pemikiran modern juga di temukan pada masa pemerintahan Raja Rama
IV, Mongkut, di latar belakangi oleh pemahamannya akan budaya barat dan teknologi. Mongkut
juga menyadari bahwa modernisasi akan membawa Thailand sejajar dengan bangsa Barat dan
mengurangi permusuhan dengan Bangsa Asing.
Selain itu, pendidikan juga berkembang pada masa Raja Rama V, Chulalongkorn. Pelajaran
Barat semakin berkembang pada masa ini. Pada tahun 1878, anak anak golongan bangsawan di
antar ke istana untuk mendapatkan pelajaran Barat. Hal ini menunjukan bahwa pada masa
periode Raja Rama V, pendidikan merupakan salah satu program utama dalam membangun
Thailand untuk mencapai dan sejajar dengan modernisasi yang sedang perkembang. Factor
pendidikan ini sangat penting bagi perkembangan budaya dan Masyarakat Thailand. Karena
pendidikan menentukan daya pikir dan reaksi manusia untuk menghadapi persoalan yang di
hadapinya. Maka dari itu ajaran ajaran barat juga turut mempengaruhi warna budaya
Masyarakat Thailand Modern.
Thailand Modern juga berpengaruh kepada ekonominya, pertumbuhan ekonomi yang terus
bertambah terjadi pada era 1985-1995 akan tetapi pada tahun 1997 tekanan spekulatif
menyebabkan merosotnya ekonomi Thailand. Pemulihan perekonomian Thailand terjadi pada
tahun 1999 dengan adanya hasil ekspor yang meningkat dengan investor terbesar yang berasal

8
dari Pariwisata, selain itu Thailand juga membuka investor asing untuk bergabung
meningkatkan ekonomi negara tersebut
Thailand merupakan negara yang Mayoritas beragama Budha dan sangat mematuhi aturan yang
di berlakukan di negara tersebut sehingga mereka tetap menjaga kesopanan, Orang orang
Thailand dapat hidup berdampingan dengan kedisiplinan dan rasa hormat yang tinggi dengan
orang lain yang berbeda kebudayaan.
Pengaruh ajaran Budha, seperti yang kita ketahui ajaran Budha merupakan hal yang paling
fundamental bagi masyarakat Thailand sebagai way of life mereka, khususnya ajaran Budha
Theravada yang di anut sekitar 90% dari jumlah penduduknya. Ajaran Budha pertama kali di
bawa oleh suku Mon yang membentuk Kerajaan Budha di bagian utara dan tengah Thailand
pada abad 6-9 kerajaan tersebut di kenal dengan Dvaravati.
Ajaran Budha pun masuk ke dalam kehidupan Kerajaan Sukhothai yang merupakan kerajaan
pertama Thailand di abad ke-13. Hal ini di karenakan adanya pernikahan silang antara suku
Mon dengan silsilah dari Kerajaan Thailand. Salah satu contohnya adalah pernikahan Phra
Ruang dengan anak perempuan dari Raja Sukhothai dan akhirnya Phra Ruang menjadi raja
Sukhothai. Walaupun ini merupakan sebagai cerita folklore dalam sejarah Thailand yang belum
tentu keabsahannya, akan tetapi tidak dapat di sangkal lagi bahwa ajaran Budha dari berbagai
sumber litelatur telah tertanam pada masa kerajaan Sukhothai.

B. Wat Arun
Wat Arun disebut juga sebagai Kuil Fajar atau Candi Fajar. Candi ini merupakan Candi
Budha yang terletak di distrik Bangkok Yai, kota Bangkok, di tepi barat Sungai Chao Phraya.
Nama panjang Wat Arun adalah Wat Arunratchawararam Ratchaworamavihara. Wat Arun
dibangun pada masa Kerajaan Ayutthaya, yang dikenal dengan sebutan Wat Makok.
Setelah Raja Rama II & Raja Rama IV berkuasa, Wat Makok kemudian diganti nama menjadi
Wat Arun sampai sekarang.
Kata Arun dari nama kuil Wat Arun diambil dari nama Aruna, Dewa Matahari. Wat Arun
dikenal juga sebagai Kuil Fajar. Nama Wat Arun diberikan atas ide dari Raja Taksin yang
memerintah Thailand pada tahun 1768. Beliau sampai di kuil ini ketika fajar menyingsing,
setelah berperang dengan kerajaan Burma. Kuil ini merupakan salah tempat peribadatan utama
umat Budha di Thailand. Kuil ini dihiasi dengan berbagai ornamen yang sangat indah, misalnya
ukiran dinding yang mengisahkan perjalanan Budha, hewan-hewan mitologi penjaga hutan, dan
ukiran dewa Indra diatas gajah Erawan.
Satu hal yang sangat menarik dari kuil Wat Arun adalah keberadaan mahkota kerajaan Thailand
di puncak candi tertinggi. Mahkota ini sengaja diletakkan oleh King Rama III, dan merupakan
bentuk janji beliau. King Rama III merupakan adik dari King Rama IV. Meskipun beliau anak
kedua, beliau dianggap paling mampu menjaga dan mensejahterakan kerajaan Thailand pada
waktu itu. Hal ini yang menjadi alasan bagi King Rama II, ayah King Rama III, untuk
mengangkat beliau sebagai raja.
King Rama III berjanji akan mengembalikan tahta kerajaan pada kakaknya setelah tugasnya
selesai. Benar saja, setelah tugasnya terlaksana, beliau melepaskan gelar raja dan meletakkan
mahkota di puncak Wat Arun sebagai simbol pemenuhan janji. Posisinya digantikan oleh
kakaknya yang kemudian menjadi King Rama

3. Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan Foreign Case Study di Negara Thailand saya bisa belajar tentang
pariwisata dan juga budayanya. Negara Thailand memiliki banyak keistimewaan salah satunya
adalah pemandangan alam yang sangat indah dan keramahan penduduknya. Memiliki wisata
yang sangat bagus. Pariwisata berkembang pesat karena sistem pengelolaannya yang baik dan
didukung dengan kemajuan teknologi. Para pengelola yang mempunyai banyak inovasi
sehingga pariwisata di Thailand terus berkembang dan terkenal

9
Setelah mengetahui keadaan tersebut, maka Indonesia harus terus meningkatkan sektor
pariwisatanya dan tidak boleh tertinggal dengan negara-negara lain. Pariwisata di Indonesia
harus lebih di kembangkan, dengan berbagai upaya seperti meningkatkan teknologi agar proses
promosi dapat optimal. Di Indonesia sendiri sebetulnya banyak memiliki potensi alam maupun
buatan yang cukup baik, namun perlu pengelolaan yang lebih baik agar lebih di kenal oleh
wisatawan lokal maupun mancanegara.

B. Saran
Indonesia  juga bisa lebih dari itu asal pemerintah dan masyarakat sama–sama mempunyai
kesadaran tinggi untuk menjadikan negara Indonesia lebih maju lagi. Dengan mengolah
sumberdaya yang ada, baik itu SDM maupun SDA. Sudah saatnya kita berbenah diri,  berfikir
kearah kemajuan . Kita harus betul-betul konsentrasi pada peningkatan kemajuan negara kita
agar kita lebih dihargai dan dikenal oleh  negara lain khususnya di sektor pariwisata sehingga
bisa menjadi penyokong pemasukan terbesar untuk Indonesia.

References
[1] Data Foreign Case Study Tanggal 19 April 2018 – 23 April 2018 di Thailand
[2] Priyanto, S. E. (2014). Pengaruh Word of Mouth Terhadap Keputusan Siswa Memilih Perguruan
Tinggi: Kasus Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta. Jurnal Kepariwisataan, 8(2),
59-72.
[3] Priyanto, S. E. (2016). Dampak Perkembangan Pariwisata Minat Khusus Snorkeling Terhadap
Lingkungan: Kasus Destinasi Wisata Karimunjawa. Jurnal Kepariwisataan, 10(3), 13-28.
[4] Isdarmanto, I. (2016). The advantage collaboration program of Tourism Education based on
Entrepreneurship in Culinary Products both Thailand and Indonesian countries. International
Journal of Tourism and Hospitality Study, 1(1)
[5] Isdarmanto, I. (2016). Studi Kelayakan Aspek Strategis Desa Wisata Tembi untuk Meningkatkan
Pariwisata dan Perekonomian Kabupaten Bantul Yoyakarta. Jurnal Kepariwisataan, 10(1), 51-62
[6] Soeroso, A., Junaedi, M. F., Nugroho, F. X., Rahutami, A., Sinaga, D., Purwaningsih, A., &
Suhardi, G. (2008). KINERJA Jurnal Bisnis dan Ekonomi. KINERJA Jurnal Bisnis dan
Ekonomi, 12(1), 1-11
[7] Humaidi, Z., Widiyanto, N., Wismayati, Y. F., & Gumilang, K. A. R. (2012). Kehidupan ekologis
masyarakat di lereng Merapi: Pelajaran di tiga lokasi. Respons Masyarakat Lokal atas Bencana:
Kajian Integratif Ilmu, Agama, dan Budaya. Yogyakarta: Mizan & CRCS UGM, 159-185
[8] Widiyanto, N., & MA, P. L. (2012). BERLINDUNG DI BALIK MITOS Mitos Maselihe dan
Adaptasi Kultural Penduduk Kendahe, Kepulauan Sangihe Terhadap Bahaya Letusan Gunung
Awu (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada)
[9] Priyanto, E. Sabda. 2015. Fakta Perkembangan Hotel di Yogyakarta yang Mengejutkan, diakses
20 Maret 2016.
[10] Priyanto, E. Sabda. 2015. Fakta Perkembangan Hotel di Yogyakarta yang Mengejutkan, diakses
20 Maret 2016.

10

Anda mungkin juga menyukai