Anda di halaman 1dari 19

KEUNGGULAN INDONESIA

DALAM KEANEKARAGAMAN BUDAYA,


KEINDAHAN ALAM DAN PRESTASI
INDONESIA DI INTERNAIONAL

DIsusun oleh: ALIZA SAFAWANI


TAHUN AJARAN 2020/2021
1. KEUNGGULAN INDONESIA DALAM KEANEKARAGAMAN BUDAYA

Indonesia memiliki keanekaragaman budaya paling banyak di dunia.


Keanekaragaman budaya terletak dalam aspek kehidupan sosial budaya
seperti adat istiadat, bahasa, agama , kesenian dan masih banyak lagi.

a. Adat istiada
Indonesia memliki adat istiadat yang beragam di setiap daerah
seperti UPACARA SEKATEN DARI YOGYAKARTA.

Upacara untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad yang di laksanakan di Alun


Alun Utara Kraton Yogyakarta.

MANGONGKAL HOLI DARI SUMATRA UTARA


Tradisi yang di lakukan masyarakat batak.
Upacara untuk menggali kuburan yang telah lama kemedian di ambil tulang
mayat dan di memindahkannya ke kuburan baru.

b. Bahasa
Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak suku erta memiliki
beragam bahasa.
C. Agama

Indonesia adalah Negara yang memiliki 6 agama yang berbeda.


d.Kesenian

Indonesia terdiri atas 34 provinsi yang memliki berbagai kesenian di setiap


daerah.

KUDA LUMPING DARI JAWA TIMUR


TARI MERAK DARI JAWA BARAT

2.KEINDAHAN ALAM INDONESIA


Indonesia merepakan Negara kepulauan yang memiliki keindahan fauna dan flora
di setiap wilayahnya. Faunanya berupa komodo, burung cendrawasih, orang utan,
dan masih banyak lagi.

Floranya berupa bunga raflesia, pohon jati, bunga bangkai, dan masih banyak lagi.

3.PRESTASI DI BIDA. ASEAN University Games (AUG) XVII 


Kegiatan AUG XVII diselenggarakan di Palembang pada 10-21 Desember 2014, dibuka oleh Wakil
Presiden Yusuf Kalla dan ditutup oleh Menpora. Dalam event ini Indonesia berhasil menjadi juara
umum dengan meraih 64 emas 77 Perak dan 45 perunggu.  Perolehan medali tersebut mengungguli
negara pesaing terkuat yaitu Thailand yang memperoleh  52 emas, 34 perak, 23 perunggu, dan
Malaysia yang menempati peringkat ke III dengan meraih 38 emas, 39 perak dan 49 perunggu. 

Kontingen Indonesia pada parade pembukaan AUG XVII

Jakabaring: Venues AUG XVII Palembang

Keberhasilan Indonesia kembali menjadi juara umum merupakan perbaikan peringkat dimana pada
penyelenggaraan Asean University Games XVI di Vientien Laos dua tahun lalu Indonesia kalah dari
Malaysia dan Vietnam. 
Indonesia tercatat telah 11 kali memegang gelar juara umum sejak diselenggarakannya ASEAN
University Game (AUG) pertama di Chiang Mai 1981, dan perhelatan kali ini merupakan tuan rumah
yang ke 3 bagi Indonesia.

Hasil lengkap perolehan medali adalah sebagai berikut.


Perolehan medali AUG XVII Palembang

B. International Mathematic Championship (IMC)


Salah satu program Dikti tingkat Internasional adalah International Mathematic Championship
(IMC) yang diselenggarakan setiap tahun di Bulgaria (American University in Bulgaria). Kejuaraan ini
setiap tahun diikuti oleh sekurang-kurangnya 300 mahasiswa yang berasal lebih dari 100 perguruan
tinggi seluruh dunia.

Tempat diselenggarakannya IMC

Mahasiswa Indonesia yang dikirim ke ajang ini adalah para Juara Olimpiade MIPA khususnya
Matematika yang telah melalui jenjang olimpiade mulai dari tingkat perguruan tinggi, wilayah dan
nasional.
Tahun 2010
Adapun prestasi mereka sejak tahun 2010 adalah sebagai berikut.

Peserta IMC Indonesia 2011 diterima di KBRI Sofia


Tahun 2012

Peserta IMC 2013 di KBRI Sofia

Tahun 2014
Tahun 2017

Delegasi Indonesia pada IMC 24 Tahun 2017 Bulgaria


Sebanyak 9 mahasiswa yang berasal dari 7 perguruan tinggi menjadi delegasi Indonesia untuk
mengikuti ajang International Mathematics Competition (IMC) ke 24 yang diselenggarakan (31 Juli
s.d. 6 Agustus 2017) di di Blagoevgrad, Bulgaria. Mahasiswa yang dikirim adalah mahasiswa-
mahasiswa terpilih pada ONMIPA dan telah melalui seleksi lanjut dan pembinaan intensif. IMC
diikuti oleh 331 peserta dari sekitar 130 perguruan tinggi (PT) dari negara-negara besar seperti
Jerman, Belanda, Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Singapura, dan lain-lain.
Tahun 2017 ini merupakan tahun ke-16 bagi Indonesia pada ajang ini.

Pada IMC ke-24 Indonesia berhasil meraih satu penghargaan First Prize, dua Second Prize, dua
Third Prize, tiga Honourable Mention serta satu Certified. Sebuah capaian terlengkap selama
mengikuti ajang ini. Adapun hasil lengkapnya adalah sebagai berikut.

1. Stephen Sanjaya (Universitas Pelita Harapan), First prize


2. Jefferson Caesario (Universitas Airlangga), Second prize
3. Poetri Sonya Tarabunga, (Institut Teknologi Bandung), Second prize
4. Dewita Sonya Tarabunga (Institut Teknologi Bandung), Third prize
5. Muhammad Khairul Ramadhan (Universitas Indonesia), Third prize
6. Antonio Kevin (Universitas Indonesia), Honorable mention
7. Garry Ariel (Universitas Gadjah Mada), Honorable mention
8. Yosua Feri Wijaya (Universitas Duponegoro), Honorable mention
9. Muhammad Faikar Mustafidz Al-Habibi (Universitas Negeri Malang), Certificate

Selamat kepada para mahasiswa dan perguruan tinggi yang telah berhasil kali ini. Semoga dapat
menjadi kontribusi bagi peningkatan kualitas dan daya saing Indonesia khususnya kualitas
pendidikan Matematika.
Laman International Mathematic Competition (IMC)

C. International Robot Contest


Trinity College International Robot Contest 2015
Prestasi Internasional lainnya diukir oleh mahasiswa 6 Politeknik Negeri Bandung yaitu: 
1. Dendi Muhawarman,  
2. Irham Yusra Muhammad,  
3. Zharfan Ghafara Gunawan, 
4. Hilmy A. Kaukaby, 
5. M. Harry Gusyanto, dan 
6. Candra Diningrat
Mahasiswa ini tergabung dalam Tim Robot Pemadam Api Indonesia 2015 yang telah berhasil 
meraih 2 emas, 1 perak dan 1 perunggu dalam Trinity College International Robot Contest.
Medali Emas kategori robot pemadam api senior berhasil diboyong seluruhnya oleh tim Indonesia.
Kompetisi ini dilaksanakan di Hartford Connecticut, USA pada 25 Maret s.d. 4 April 2015 yang diikuti
oleh berbagai negara didunia seperti Amerika Serikat, Israel, China, dan lain-lain.
Tim berhasil membawa nama harum bangsa Indonesia dan Politeknik Negeri Bandung dengan
memperoleh 2 emas, 1 perak dan 1 perunggu.
Tim Robot Pemadam Api "Pasundan" Polban Bandung

Mahasiswa Polban ini merupakan pemenang dari kompetisi robot nasional tahun 2014 pada
kategori pemadam api beroda dan berkaki. Selama kompetisi ini, pada kategori Firefighting Senior
Division-Unique prestasi yang berhasil diraih adalah medali emas dan medali perak. Sedangkan
pada kategori Firefighting Walking Division prestasi yang berhasil diraih adalah medali
emas dan medali perunggu.

Trinity College International Robot Contest 2016


Tahun 2016, Kemristekdikti mengirimkan 2 Perguruan Tinggi ke Trinity International Robot Contest,
yaitu Unisula dan Universitas Sriwijaya. Setelah perjuangan panjang, tim Robotic Unissula akhirnya
berhasil menjuarai Kontes Robot Pemadam Api yang diselenggarakan pada 2-3 April 2016. Tim
Robotic Unissula mengirimkan 4 robot yang diantaranya dua robot beroda untuk berkompetisi di
kategori Senior Unique dan dua robot berkaki untuk kategori Walking. Adapun Unsri masih harus
bersabar karena belum berhasil memenangi kontes.

Unisula dan Unsri Mewakili Indonesia Robot Contest TRinity 2016

Universitas Sultang Agung Semarang yang diwakili La ode Muh Idris, Faizal Aminudin Aziz dan
Ahmad Zuhri, berhasil menjadi Juara di berbagai kategori, yaitu:
1. Juara 1 Khaum 1 kategori Senior Unique
2. Juara 2 Khaum 2 kategori Senior Unique
3. Juara 1 Sultan Agung 1 Kategori Walking
4. Juara 2 Sultan Agung 2 Kategori Walking
La Ode, Faizal dan Zuhri Mahasiswa Unisula
Berita ada disini, dan hasil lengkap dapat dilihat disini

D. RoboBoat/Kompetisi Kapal Cepat Tak Berawak (KKCTBI) 2015


Tim robotika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Penship meraih prestasi "Compact
Design Award" dalam "RoboBoat" di Virginia, Amerika Serikat yang diikuti 15 negara pada 6-12 Juli
2015. Mereka berlima yaitu Irwan Privasa Baraputra, Ahmad Zurkoni, Rachmat Faizal Ajie, M. Ardhy
Windhy Saputra, dan M. Sholahuddin Al-Ayyubi.

Tim PENShip ITS 2015


Sedangkan tim robotika lainnya yakni Eros meraih prestasi RunnerUp kedua dalam "RoboCup" di
Hefei, Tiongkok, pada 14-23 Juli 2015 yang diikuti 16 tim dari 24 negara.

E. World University Debating Championship (WUDC) 2015


Para Juara NUDC 2015 sesuai dengan kebijakan Belmawa, dikirimkan ke ajang debat dunia WUDC
pada tanggal 27 Desember 2015 s.d. 3 Januari 2016 yang tahun ini dilaksanakan di Thessaloniki
Yunani.

World University Debating Championship (WUDC) merupakan lomba debat tingkat dunia yang
dilaksanakan sekali setahun sejak tahun 1981. Lomba menggunakan format British Parliamentary
dan diikuti oleh sekitar 400 tim dari universitas-universitas di seluruh dunia.

Delegasi Indonesia yang berangkat adalah para Juara NUDC 2015 yaitu:

Predikat Mahasiswa Perguruan Tinggi


Champion Alif Satria Universitas Gadjah Mada
Champion Romario Hasintongan Universitas Gadjah Mada
1st Runner Up Anggi Ariskhan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
1st Runner Up Kario Teguh Chandra Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
2nd Runner Up Terry Muthahhari Universitas Indonesia
2nd Runner Up Magreta Kailla Adenta Universitas Indonesia
3rd Runner Up Nadya Ayuning Wuryanto Universitas Brawijaya
3rd Runner Up Haris Apriyanto Universitas Brawijaya

Delegasi Indonesia pada WUDC Thessaloniki 2016

Adapun hasilnya adalah:

1. Tim Universitas Brawijaya sebagai RunnerUp English as a Foreign Language (ESL).


2. Tim Universitas Indonesia sebagai RunnerUp English as a Second Language (ESL).
3. Tim Universitas Gadjah Mada masuk semi final
 E. Mobil Hemat Energi
Sekali lagi pada tahun 2016 ini mahasiswa Indonesia menorehkan prestasi luar biasa di tingkat
dunia. Setelah mahasiswa Universitas Sultang Agung Semarang, La ode Muh Idris, Faizal Aminudin
Aziz dan Ahmad Zuhri, berhasil menjadi Juara Umum di Trinity College International Robot Contest
2016 bulan April lalu, kini kembali mahasiswa Indonesia mengukir sejarah dengan menjadi juara
pertama Drivers' World Championship for UrbanConcept Cars di London awal 3 Juni ini.

Tim Mahasiswa Indonesia dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung berhasil meraih
juara dalam ajang balap mobil hemat energi, Shell Eco Marathon Drivers World Championship di
London.

Mereka adalah Ramdani dan 7 mahasiswa lainnya, serta 2 pembimbing yang tergabung dalam Tim
Bumi Siliwangi. Ramdani sang Juara start dari posisi kedua di belakang tim Perancis dari delapan
tim yang turun dalam final lomba balap mobil Urban Concept di Olympic Park, London.

Sebagai bentuk hadiah lomba mereka akan diundang untuk menghabiskan waktu sepekan bersama
Scuderia Ferrari di Maranello, Italia. Mereka akan bertemu dengan tim Ferrari dan menerima
pelatihan pribadi serta nasihat dari para teknisi mengenai cara untuk meningkatkan performa
kendaraan mereka pada Shell Eco-marathon 2017.
Tim Bumi Siliwangi UPI

Kemenangan ini mengobati kekecewaan dan duka yang dalam Tim mahasiswa Indonesia yang lain,
Tim Sapuangin ITS, yang gagal mengikuti kategori lainnya karena musibah kebakaran mobilnya
dalam pengangkutan dan Tim Sadewa Universitas Indonesia yang gagal menjadi juara.
Pada waktu yang sama sebenarnya mahasiswa Indonesia yang lain, juga sedang bertanding dalam
Robocup Contest di Leipzig Jerman. Sayangnya Tim yang diwakili oleh Polteknik Elektronika Negeri
Surabaya mengikuti kategori RoboSoccer harus berhenti di babak perempat final.

Tim Robot Soccer EROS PENS di Leipzig Jerman

Melihat prestasi mahasiswa Indonesia yang membanggakan di berbagai jenis kompetisi tingkat
dunia sudah dapat dipastikan bahwa Indonesia memiliki SDM/mahasiswa dan inovasi unggul.
Prestasi yang ditoreh adik-adik mahasiswa ini ada di semua kompetisi. DI bidang matematik ,
mahasiswa Indonesia tingkat dunia (International Mathematic Competition) telah beberapa kali
menyabet Gold dan Silver. Di bidang Sosial Humaniora, mahasiswa Indonesia pernah menjadi
Champion dalam World University Debating Championship (WUDC), World Court Forum. Di bidang
seni, mahasiswa Indonesia hampir setiap tahun berhasil meraih Gold atau Silver di berbagai paduan
suara mahasiswa.
ANG OLAHRAGA DAN AKADEMIK INTERNASIONAL
DI BIDANG OLAHRAGA
Asian Para Games

Nama Indonesia kembali harum karena jasa para atlet difabel di pentas Asian Para Games 2014.
Ajang yang digelar di Incheon, Korea Selatan ini mampu mengantarkan Indonesia masuk dalam
posisi 10 besar. 41 atlet dikirimkan oleh Indonesia demi mengharumkan nama bangsa.

Para atlet difabel ini mampu membawa pulang sembilan medali emas, 11 medali perak, dan 18
medali perunggu. Dengan torehan medali tersebut Indonesi mampu berada di posisi kesembilan.
Ironisnya prestasi tersebut ditorehkan para atlet difabel yang kurang perhatian karena saat latihan
pun tidak memiliki peralatan yang memadai.

Wushu, badminton, dan paralayang torehkan


prestasi dunia

Geeq.id

Setahun berselang, giliran bulu tangkis Indonesia mampu mengharumkan


nama bangsa. Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan berhasil
mempersembahkan gelar juara BWF 2015. Kemenangan itu mereka
dapatkan saat tampil di hadapan publiknya sendiri.

Tak hanya di cabang badminton saja, atlet paralayang pun mampu membawa
bendera Merah-Putih berkibar. Pemuda asal Cisarua, Dede Supratman,
berhasil mempersembahkan gelar tertinggi pada Kejuaraan Dunia Ketepatan
Mendarat Paralayang VIII FAI 2015 di Bogor, Jawa Barat.

Setali tiga uang dengan kedua olahraga tersebut, di cabang Wushu juga
Indonesia mampu menghadirkan prestasi luar biasa. Bagaimana tidak,
kontingen Indonesia berhasil memboyong tujuh medali emas lewat, Lindswel
Kwok (dua emas), Juwita Niza Wasni (dua emas), Charles Sutanto (dua
emas), serta Sanda Yusuf Widianto (satu emas).

Anda mungkin juga menyukai