Anda di halaman 1dari 3

Delegasi Mahasiswa Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Balitar Raih

Juara Umum 2 dalam Kompetisi Lomba Debat Ilmiah Nasional Tajak Banua Universitas
Lambung Mangkurat Banjarmasin

Delegasi Mahasiswa Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Balitar berhasil


memperoleh Harapan terbaik ke – 2 dari beberapa babak dalam kompetisi Debat Ilmiah Nasional
Tajak Banua ULM 2019 yang diselenggarakan di Fakultas Pertanian Universitas Lambung
Mangkurat Banjarmasin Kalimantan Selatan. Meskipun belum berhasil memperoleh juara
1,2,maupun 3, tetapi delegasi Mahasiswa Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam
Balitar berhasil memperoleh harapan terbaik ke 2 (Juara Umum) dengan akor akhir sebanyak 429
setelah Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Delegasi dari fakultas Pertanian Universitas Islam Balitar adalah Eko Siswanto (Agroteknologi
2015) sebagai ketua Tim , dan Wira Santosa (Agroteknologi 2015) sebagai anggota.
Eko Siswanto mengatakan kompetisi ini sebelumnya diikuti oleh 64 tim dari Universitas se-
Indonesia, hingga pada tahap akhir mengerucut ke 12 Universitas yang masuk ke babak semifinal.
Kompetisi yang digelar pada 13-15 November 2019 diikuti oleh 12 tim, diantarannya adalah
Universitas Islam Balitar Blitar, Universitas Teuku Umar, Universitas Lambung Mangkurat A,
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Universitas Padjajaran Bandung,
Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Borneo Tarakan,
Universitas Andalas, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Universitas Halu Oleo Kendari, dan
Universitas Lambung Mangkurat B.
“Dalam kesempatan ini kami berhasil mengikuti beberapa sesi perlombaan hingga tahap akhir,
meskipun Tim kami belum berhasil membawa pulang Piala, tetapi tim kami masih diberi
kesempatan dalam bertarung merebutkan juara umum hingga babak akhir memperoleh harapan
terbaik 2.”
“Kami merasa bangga dapat membawa prestasi untuk Fakultas Pertanian Universitas Islam Balitar,
meskipun disisi lain hasil yang didapatkan belum maksimal, dan kami harus rela berbenturan
dengan kegiatan wisuda yang mengakibatkan kami terlambat mengikuti prosesi wisuda. Tanggal
13-15 kami berkompetisi, 16 Paginya kami harus mengikuti prosesi wisuda”
Dalam kesempatan yang sama Wira Santosa mengatakan “Kami terpilih sebagai Juara umum 2
setelah berhasil menyisihkan 9 tim lainnya,” Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Juri
Nomor:445/B/PANLAK-TB/FP-ULM/XI/2019 Untuk Juara 1 diraih oleh Universitas Padjajaran,
Juara 2 Universitas Lambung Mangkurat, Juara 3 Universitas Brawijaya. Harapan 1 Universitas
Sebelas Maret, Harapan 2 Universitas Islam Balitar, Harapan 3 Universitas Halu Oleo.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr. Supriyono, M.Ed,
menyampaikan rasa bangga atas prestasi yang telah diraih oleh mahasiswa prodi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Islam Balitar dalam kompetisi Debat Ilmiah Nasional Pertanian
saat ini. (Disampaikan kepada warta JTV disela-sela prosesi Wisuda Sarjana XIV Universitas Islam
Balitar)
Salah satu Dosen Fakultas Pertanian, Ir. Tri Kurniastuti, M.MA berharap pencapaian tersebut
dapat memotivasi para mahasiswa untuk terus berprestasi dalam berbagai kejuaraan baik di tingkat
regional, nasional maupun internasional. Selain itu, juga berkontribusi lebih baik di masa depan.
Kompetisi Debat Ilmiah Nasional Tajak Banua diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian
Universitas Lambung Mangkurat bekerja sama dengan Formatani dalam rangkaian Tajak Banua
2019. Sebelum perlombaan dimulai sebelumnya dilakukan seleksi Essai secara nasional yang
diikuti lebih dari 64 Universitas se-Indonesia dan Unisba Blitar berhasil lolos sampai tahap akhir
seleksi dengan menempati klasemen sementara peringkat I Essai. Esai ini digunakan sebagai
seleksi untuk mengikuti Lomba Debat Ilmiah Nasional dengan tema “Berpikir Kritis dan Berjiwa
Kompetitif Untuk Kemajuan Pertanian Masa Depan.”
Dalam Kompetisi Lomba Debat Ilmiah Pertanian Nasional sendiri ada beberapa mosi yang
digunakan diantarannya,
1. Diversifikasi pangan dapat meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia
2. Meneruskan pemberian subsidi langsung bantuan tunai kepada petani
3. Menyesalkan upaya sudah pemerintah lakukan dalam menghentikan kebakaran lahan di
beberapa daerah di Indonesia
4. Kebijakan satu peta dapat menyelesaikan permasalahan tumpang tindih pemanfaatan lahan
di Indonesia
5. Pemanfaatan lahan gambut menjadi kebun sawit dapat merusak alam.

Mekanisme dalam kompetisi Debat Ilmiah Nasional menggunakan sistem Parlemen Inggris,
dimana 1 tim terdiri atas 2 orang dan dalam satu debat terdiri atas 4 tim. Sistem ini adalah sistem
yang digunakan dalam World University Debating Championship (WUDC) atau lomba debat antar
perguruan tinggi tingkat dunia, yang mana didalamnya terdapat pembagian struktur kelompok
antara lain; kelompok pemerintah (Perdana menteri, wakil perdana menteri, anggota pemerintah,
penyampai kesimpulan), kelompok oposisi (Pemimpin oposisi, wakil pemimpin oposisi, anggota
oposisi, penyampai kesimpulan).
Eko Siswanto mengatakan “Tuntutan kompetisi penguasaan pengetahuan dan wawasan global
menjadi bagian akademik mahasiswa. Disaat negara-negara berkembang mewajibkan muatan
debat ke dalam kurikulum pendidikan mereka, Indonesia perlu terus menjadikan debat sebagai
bagian kajian akademik, dalam bentuk apapun.”

“ Kegiatan debat menuntut mahasiswa tidak hanya mampu mengungkapkan ide dalam bahasa
Indonesia, tetapi juga menuntut mahasiswa mampu menguasai pengetahuan global, menganalisis,
membuat judgement, dan meyakinkan publik. Di dalam debat, mahasiswa akan dihadapkan
persoalan-persoalan nyata yang dihadapi suatu masyarakat atau bangsa. Mahasiswa harus mampu
berposisi dan meyakinkan publik bahwa posisi mereka benar dan tepat.”

“ Oleh karena itu, debat merupakan media yang tepat dalam melatih kemampuan negosiasi dan
argumentasi mahasiswa. Lomba debat antar perguruan tinggi menjadi bagian penting dari
kompetisi di era global. Lomba debat ini menuntut wawasan yang luas, kemampuan berbahasa
yang baik dan kemampuan berargumentasi. Kemampuan bahasa yang baik akan meningkatkan
kemampuan komunikasi mahasiswa dalam berinteraksi dengan masyarakat internasional.
Sedangkan kemahiran dalam berargumentasi akan meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk
membuat keputusan berdasarkan analisis yang logis dan faktual”

Menyadari pentingnya lomba debat bagi peningkatan kualitas lulusan dan pendidikan tinggi,
Fakultas Pertanian ULM bekerjasama dengan Forum Mahasiswa
Agroteknologi/Agroekoteknologi Indonesia (Formatani) dan Pemerintah Daerah Kalimantan
Selatan mengadakan lkompetisi nasional melalui kegiatan Tajak Banua (Temu Ajang Kreasi
Bangun Nusantara) Kegiatan ini menjadi ajang positif bagi mahasiswa
Agroteknologi/Agroekoteknologi se- Indonesia untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya
dalam berpikir kritis dan berkomunikasi, meningkatkan kepercayaan diri, mengembangkan
jejaring antar perguruan tinggi, dan memupuk rasa kesatuan dan kebanggaan terhadap
kebhinekaan bangsa dan budaya.

Anda mungkin juga menyukai