Juara Umum 2 dalam Kompetisi Lomba Debat Ilmiah Nasional Tajak Banua Universitas
Lambung Mangkurat Banjarmasin
Mekanisme dalam kompetisi Debat Ilmiah Nasional menggunakan sistem Parlemen Inggris,
dimana 1 tim terdiri atas 2 orang dan dalam satu debat terdiri atas 4 tim. Sistem ini adalah sistem
yang digunakan dalam World University Debating Championship (WUDC) atau lomba debat antar
perguruan tinggi tingkat dunia, yang mana didalamnya terdapat pembagian struktur kelompok
antara lain; kelompok pemerintah (Perdana menteri, wakil perdana menteri, anggota pemerintah,
penyampai kesimpulan), kelompok oposisi (Pemimpin oposisi, wakil pemimpin oposisi, anggota
oposisi, penyampai kesimpulan).
Eko Siswanto mengatakan “Tuntutan kompetisi penguasaan pengetahuan dan wawasan global
menjadi bagian akademik mahasiswa. Disaat negara-negara berkembang mewajibkan muatan
debat ke dalam kurikulum pendidikan mereka, Indonesia perlu terus menjadikan debat sebagai
bagian kajian akademik, dalam bentuk apapun.”
“ Kegiatan debat menuntut mahasiswa tidak hanya mampu mengungkapkan ide dalam bahasa
Indonesia, tetapi juga menuntut mahasiswa mampu menguasai pengetahuan global, menganalisis,
membuat judgement, dan meyakinkan publik. Di dalam debat, mahasiswa akan dihadapkan
persoalan-persoalan nyata yang dihadapi suatu masyarakat atau bangsa. Mahasiswa harus mampu
berposisi dan meyakinkan publik bahwa posisi mereka benar dan tepat.”
“ Oleh karena itu, debat merupakan media yang tepat dalam melatih kemampuan negosiasi dan
argumentasi mahasiswa. Lomba debat antar perguruan tinggi menjadi bagian penting dari
kompetisi di era global. Lomba debat ini menuntut wawasan yang luas, kemampuan berbahasa
yang baik dan kemampuan berargumentasi. Kemampuan bahasa yang baik akan meningkatkan
kemampuan komunikasi mahasiswa dalam berinteraksi dengan masyarakat internasional.
Sedangkan kemahiran dalam berargumentasi akan meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk
membuat keputusan berdasarkan analisis yang logis dan faktual”
Menyadari pentingnya lomba debat bagi peningkatan kualitas lulusan dan pendidikan tinggi,
Fakultas Pertanian ULM bekerjasama dengan Forum Mahasiswa
Agroteknologi/Agroekoteknologi Indonesia (Formatani) dan Pemerintah Daerah Kalimantan
Selatan mengadakan lkompetisi nasional melalui kegiatan Tajak Banua (Temu Ajang Kreasi
Bangun Nusantara) Kegiatan ini menjadi ajang positif bagi mahasiswa
Agroteknologi/Agroekoteknologi se- Indonesia untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya
dalam berpikir kritis dan berkomunikasi, meningkatkan kepercayaan diri, mengembangkan
jejaring antar perguruan tinggi, dan memupuk rasa kesatuan dan kebanggaan terhadap
kebhinekaan bangsa dan budaya.